• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH PROGRAM 283.760.000 283.760.000 100,

4. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTA SE (%) SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB

1 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan

177.860.000 177.860.000 100,00 JUMLAH PROGRAM 177.860.000 177.860.000 100,00

12.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

12.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

12.9 PERMASALAHAN

1. Rendahnya penggunaan alat kontrasepsi metode jangka panjang , dilihat dari pencapaian tahun 2014 sebesar 28 % dibanding dengan target dari BKKBN yaitu 40 % dari total peserta KB aktif.

2. Belum tercapainya target MDG’s mengenai pasangan usia subur yang belum ber KB (PUS yang tidak ingin anak lagi dan ingin anak ditunda tetapi tidak KB / unmetneed) dari target dari BKKBN 5 % , tetapi realisasi pada tahun 2014 sebesar 11,84 % .

12.10 TINDAK LANJUT

1. Melaksanakan pelayanan KB gratis dengan metode Kontrasepsi Jangka Panjang

2. Optimalisasi peran kader KB (Petugas Pembantu KB Desa / Sub Klinik Desa) dalam penggerakan / KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) dengan sasaran pasangan usia subur,

12.11 PRESTASI / PENGHARGAAN

1. Juara I PIK Remaja kategori TEGAR se- Jawa Tengah Tahun 2014 , penyerahan piala oleh Wagub Jawa Tengah .

2. Juara harapan I PIK Remaja Tingkat Nasional Tahun 2014 penyerahan piala oleh Kepala BKKBN Pusat

13. URUSAN WAJIB SOSIAL 13.1 KONDISI UMUM

Dalam rangka pencapaian suatu tujuan Negara, yaitu membangun suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 perlu diupayakan sedemikian rupa. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan tersebut, diantaranya upaya pengembangan dan peningkatan kualitas generasi bangsa yang tidak dapat dilepaskan dari upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat pada umumnya. Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa Negara mempunyai tanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mewujudkan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan dasar warga negara demi tercapainya kesejahteraan sosial. Negara menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara terencana, terarah, dan berkelanjutan. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.

Kondisi sosial ekonomi yang dinamis sangatlah mempengaruhi populasi dari penyandang masalah kesejahteraan sosial itu sendiri. Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini, menunjukkan masih terdapat masyarakat yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh pelayanan sosial sebagaimana mestinya. Akibatnya, masih ada masyarakat yang mengalami hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.

Luasnya cakupan dan jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial apabila dibandingkan dengan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini mengindikasikan bahwa penyelenggaraan kebijakan pada urusan sosial masih harus terus ditingkatkan. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini

perlindungan sosial. Sehingga penyandang masalah kesejahteraan sosial dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.

13.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pada urusan sosial, Pemerintah Kota Semarang lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial serta peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat.

Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana operasional yang memenuhi syarat.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran

Program-program pelaksanaan kegiatan urusan :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS. Program ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis, PSK dan waria. 3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan panti asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan prasarana.

5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

13.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

a. Hasil kegiatan tahun 2014 adalah terlaksananya pelatihan ketrampilan teknisi HP dan kerajinan tas bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial yaitu Pelatihan Tehnisi HP dengan peserta sebanyak 25 orang dan pelatihan kerajinan tas sebanyak 30 paket .

b. Terlaksananya sosialisasi PKH (Program Keluarga Harapan) dengan peserta sebanyak 32 orang

2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

a. Terlaksananya peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan kegiatan :

a. Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;

b. Terlaksananya operasi penertiban bagi PMKS sebanyak 24 kali;

c. Terselenggaranya pelatihan membuat hanger bagi wanita rawan sosial ekonomi di Kecamatan Semarang Utara dengan jumlah peserta 30 orang;

DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL

Dokumen terkait