• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB PERTANAHAN 1 KONDISI UMUM

JUMLAH PROGRAM 928.490.000 895.242.600 96,

9. URUSAN WAJIB PERTANAHAN 1 KONDISI UMUM

Peraturan yang mendasari penyelenggaraan urusan pertanahan di tingkat kota antara lain Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 13 dan 14, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Selanjutnya Permendagri Nomor 26 Tahun 2006 Pasal 32 menegaskan bahwa pertanahan merupakan urusan wajib yang mempunyai klasifikasi fungsi dan kode rekening tersendiri. Sehingga Pelayanan pertanahan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota.

Urusan pertanahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota secara umum terbagi menjadi 2 (dua) yaitu sebagai regulator dan fasilitator. Pertama, Fungsi mengatur terlihat dari kewenangan Pemberian Ijin Lokasi, Izin Membuka Tanah, dan Perencanaan Penggunaan Tanah Wilayah Kota. Kedua, Fungsi fasilitator yang terlihat dari kewenangan dalam hal Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan, Penyelesaian Masalah Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan, Penetapan Subyek dan Obyek Redistribusi Tanah, serta Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee, Penetapan Tanah Ulayat, Pemanfaatan dan Penyelesaian Masalah Tanah Kosong.

Selain fungsi tersebut, Pemerintah Kota Semarang juga melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan Umum. Peraturan perundangan yang menjadi landasan dasar untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah:

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

9.2. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pada urusan pertanahan diarahkan pada upaya peningkatan tertib administrasi pertanahan dan pemecahan masalah-masalah atau konflik pertanahan. Pada tahun 2014, program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Pertanahan adalahProgram penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan penyusunan Basis Data Pertanahan sesuai dengani bidang tanah/persil/kapling di tingkat Kelurahan, pengoperasian Program Data Pertanahan serta pemberian pelatihan kepada staf kelurahan.

Adapun kegiatan Fasilitasi Penanganan Konflik-Konflik Pertanahan dalam rangka fasilitasi pemecahan masalah / konflik pertanahan dianggarkan pada anggaran Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

9.3. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan pertanahan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P5T) sampai dengan tahun 2013 sebanyak 50

Kelurahan. Selanjutnya pada tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 41 Kelurahan yang terdiri dari 12 Kelurahan (anggaran murni) serta 29 Kelurahan (anggaran perubahan) sehingga sampai dengan tahun 2014 terdapat 91 Kelurahan yang sudah melaksanakan. Kegiatan P5T bertujuan untuk menyediakan informasi Data Pertanahan bidang tanah / persil / kapling di tingkat Kelurahan.

2. Kewenangan Pemerintah Kota dalam urusan Pertanahan lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Hal ini terlihat dari beberapa kewenangan seperti Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan, Penyelesaian Masalah Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan, Penyelesaian Masalah Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan, Penetapan Subyek dan Obyek Redistribusi Tanah, serta Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee, Penetapan Tanah Ulayat, Pemanfaatan dan Penyelesaian Masalah Tanah Kosong.

Jumlah kasus yang masuk di Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 sejumlah 20 kasus dan seluruhnya telah dapat difasilitasi dalam upaya penyelesaiannya. Jumlah ini menurun dibandingkan Tahun 2013 sejumlah 25 kasus.

3. Dalam rangka pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain adalah :

a. Pembangunan Waduk Jatibarang;

b. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double Track) Lintas Pekalongan – Semarang

c. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double Track) Lintas Semarang – Bojonegoro

d. Pembangunan dan Pelebaran Jalan Kartini – Jolotundo – Gajah; e. Normalisasi Kali Beringin;

f. Pembangunan Embung Hulu Kali Beringin; g. Pembangunan underpass jatingaleh.

9.4. SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Pertanahan dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah (Bagian Tata Pemerintahan).

9.5. JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai yang melaksanakan Urusan Wajib Pertanahan adalah sebanyak 8 orang

9.6. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Pertanahan pada tahun 2014 cukup besar, yaitu sebesar Rp. 550.000.000,- pada anggaran murni. Selanjutnya pada perubahan anggaran 2014 memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp. 965.122.500,- sehingga keseluruhannya menjadi Rp. 1.515.122.500,-.

Sedangkan untuk kegiatan Fasilitasi Penanganan Konflik-Konflik Pertanahan pada tahun 2014 masuk dalam Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dengan nama Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 90.000.000,-.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pertanahan adalah sebagai berikut:

1. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) PERSENTA SE (%) SKPD : SETDA (Bag. Tata Pemerintahan)

1 Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

1.515.122.500 1.481.363.500 97,77

JUMLAH PROGRAM 1.515.122.500 1.481.363.500 97,77

9.7. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

9.8. SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2014, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

9.9. PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan Urusan Pertanahan antara lain sebagai berikut :

Permasalahan urusan pertanahan yang dihadapi khususnya terkait dengan Kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P5T) ini belum optimal dikarenakan tidak semua pemilik bidang tanah mengembalikan formulir yang telah dibagikan oleh petugas Kelurahan.

9.10. TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, antara lain dengan mengintensifkan pelaksanaan sosialisasi lebih lanjut terkait dengan manfaat dari inventarisasi data pertanahan di Kelurahan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran petugas kelurahan pada saat pengambilan data bidang tanah guna penyusunan database pertanahan di tingkat kelurahan

10. URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Dokumen terkait