• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Serang

Dalam dokumen PENYUSUNAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAI (Halaman 89-93)

ANALISA DAYA SAING KEWILAYAHAN SERANG DAN CILEGON

5.1. Kabupaten Serang

Hasil penelitian tentang faktor dan variabel yang menjadi daya saing investasi di Kabupaten Serang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.1.1.

Faktor Daya Saing Investasi di Kabupaten Serang Faktor Bobot Peringkat

Infrastruktur Fisik 0.2939 1

Ekonomi Daerah 0.2847 2

Kelembagaan 0.1832 3

Keamanan, Politik, Sosial Budaya 0.1304 4

Ketenagakerjaan 0.1077 5

Hasil di atas menunjukan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi dayasaing daerah Kabupaten Serang adalah faktor infrastruktur fisik sebesar 29,39 persen, diikuti oleh faktor kondisi ekonomi daerah sebesar 28,47 persen. Selanjutnya faktor kelembagaan berpengaruh sebesar 18,32 persen, sedangkan faktor keamanan, politik dan sosial budaya sebesar 13,04 persen, sementara faktor yang mempunyai pengaruh paling kecil yaitu faktor ketenagakerjaan sebesar 10,77 persen.

Tabel 5.1.2

Variabel Faktor Infrastruktur di Kabupaten Serang Variabel Bobot Peringkat

Ketersediaan Infrastruktur Fisik 0.1878 1

Kualitas Infrastruktur Fisik 0.1061 2

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Ketersediaan infrastruktur fisik dengan bobot 0,1878 mempunyai tingkat kepentingan yang lebih tinggi dari kualitas infrastruktur fisik yaitu 63,89 persen. Indikator dari ketersediaan infrastruktur fisik terdiri dari ketersediaan jalan darat, ketersediaan pelabuhan laut, ketersediaan pelabuhan udara, ketersediaan sambungan telepon dan ketersediaan pasokan listrik. Diantara indikator-indikator tersebut, yang mempunyai pengaruh yang paling besar adalah ketersediaan pasokan listrik. Hal tersebut dikarenakan di Kabupaten Serang banyak industri yang membutuhkan aliran listrik untuk melakukan produksi. Sementara itu, untuk kulaitas infrastruktur fisik yang paling menunjang adalah tingginya kualitas tegangan listrik.

Tabel 5.1.3

Variabel Faktor Ekonomi Daerah di Kabupaten Serang Variabel Bobot Peringkat

Potensi Ekonomi 0.1597 1

Struktur Ekonomi 0.1250 2

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Potensi ekonomi dengan bobot 0,1597 mempunyai pengaruh lebih besar dibanding dengan struktur ekonomi dengan bobot 0,1250. Potensi ekonomi yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu PDRB perkapita, Pertumbuhan Ekonomi dan indeks kemahalan konstruksi mempunyai peran sebesar 56,11 persen terhadap faktor ekonomi daerah. Dari indikator – indikator tersebut, yang terpenting adalah indeks kemahalan konstruksi dengan bobot 0,0590. Disisi lain, struktur ekonomi yang terdiri dari indikator pertumbuhan sector primer, pertumbuhan sector sekunder dan pertumbuhan sektor tersier mempunyai pengaruh sebesar 43,89 persen terhadap faktor ekonomi daerah. Indikator pertumbuhan sector tersier yang terdiri dari sektor keuangan dan jasa mempunyai kontribusi yang paling besar yaitu dengan bobot 0.0461.

Tabel 5.1.4

Variabel Faktor Kelembagaan di Kabupaten Serang Variabel Bobot Peringkat

Kepemimpinan Lokal 0.0832 1

Kebijakan Daerah & Perda 0.0513 2

Kepastian Hukum 0.0279 3

Aparatur & Pelayanan 0.0209 4

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Kepemimpinan lokal dengan bobot 0,0832 mempunyai peran paling besar terhadap faktor kelembagaan, di ikuti oleh kebijakan daerah dan perda dengan bobot 0,0513, kepastian hukum dengan dengan bobot 0,0279 dan variable kepastian hukum dengan bobot 0,0209. Indikator hubungan kepala daerah dengan pengusaha mempunyai kontribusi yang paling besar terhadap variable kepemimpinan lokal dengan bobot sebesar 0,0564, artinya bahwa keberadaan kepala daerah yang mempunyai hubungan baik dengan pengusaha sangat membantu iklim investasi di Kabupaten Serang.

Tabel 5.1.5.

Variabel Faktor Keamanan, Politik, Sosial Budaya di Kabupaten Serang Variabel Bobot Peringkat

Sosial Budaya 0.0587 1

Politik 0.0363 2

Keamanan 0.0354 3

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Variabel sosial budaya mempunyai pengaruh paling besar terhadap faktor keamanan, politik dan sosial budaya yaitu dengan bobot 0,0587 di ikuti dengan variable politik dengan bobot 0,0363 dan variable keamanan bobotnya 0,0354. Variaabel social budaya merupakan kondisi masyarakat yang dapat mendukung iklim investasi, dimana indikatornya terdiri dari keterbukaan masyarakat terhadap dunia usaha, keterbukaan masyarakat terhadap tenaga kerja dari luar daerah, etos kerja masyarakat, kemudahan memperoleh hak penguasaan tanah dan potensi konflik di masyarakat. Dalam hal ini, etos kerja masyarakat mempunyai kontribusi paling besar dengan bobot 0,0237.

Tabel 5.1.6

Variabel Faktor Ketenagakerjaan di Kabupaten Serang Variabel Bobot Peringkat

Ketersediaan Tenaga Kerja 0.0571 1

Kualitas Tenaga Kerja 0.0358 2

Biaya Tenaga Kerja 0.0148 3

Untuk faktor ketenagakerjaan, variable ketersediaan tenaga kerja dengan bobot 0,0571 mempunyai pengaruh yang paling besar, diikuti oleh variable kualitas tenaga kerja dengan bobot 0,0358, dan variabel biaya tenaga kerja dengan bobot 0,0148. Indikator variabel kertersediaan tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja pencari kerja dengan bobot 0,0317 dan tenaga kerja usia produktif dengan bobot 0,0254. Sedangkan variabel kualitas tenaga kerja yaitu pendidikan tenaga kerja dengan bobot 0,0269 dan produktivitas tenaga kerja mempunyai bobot sebesar 0,0089. Untuk biaya tenaga kerja, terdiri atas biaya tenaga kerja formal dengan bobot 0,0087 dan biaya kerja aktual bobotnya 0,0061.

Tabel 5.1.7

Peringkat Variabel KABUPATEN SERANG

Variabel Faktor Bobot Peringkat

Ketersediaan Infrastruktur

Fisik Infrastruktur Fisik 0.1878 1

Potensi Ekonomi Ekonomi Daerah 0.1597 2

Struktur Ekonomi Ekonomi Daerah 0.1250 3

Kualitas Infrastruktur Fisik Infrastruktur Fisik 0.1061 4

Kepemimpinan Lokal Kelembagaan 0.0832 5

Sosial Budaya Keamanan, Politik, Sosial Budaya 0.0587 6

Ketersediaan Tenaga Kerja Ketenagakerjaan 0.0571 7

Kebijakan Daerah & Perda Kelembagaan 0.0513 8

Politik Keamanan, Politik, Sosial Budaya 0.0363 9

Kualitas Tenaga Kerja Ketenagakerjaan 0.0358 10

Keamanan Keamanan, Politik, Sosial Budaya 0.0354 11

Kepastian Hukum Kelembagaan 0.0279 12

Aparatur & Pelayanan Kelembagaan 0.0209 13

Biaya Tenaga Kerja Ketenagakerjaan 0.0148 14

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Secara keseluruhan, variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap investasi di Kabupaten Serang adalah ketersediaan infrastruktur fisik. Banyak nya industri- industri besar di Kabupaten Serang berimplikasi pada tingginya kebutuhan infrastruktur fisik yang sangat memadai untuk menunjang operasional dari industri – industri tersebut. Di Kabupaten serang sendiri terdapat 91 industri besar denga jumlah tenaga kerja sebanyak 68.080 orang dan industri sedang sebanyak 84 buah dengan 4.179 tenaga kerja.

Variabel selanjutnya yang menjadi daya tarik investasi di Kabupaten Serang adalah adalah potensi ekonomi. Tingkat perekonomian yang baik dapat tercermin dari tingkat pendapatan masyarakat atau PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi dan indeks

kemahalan konstruksi. Indikator yang paling penting dalam variable potensi ekonomi di Kabupaten Serang adalah indeks kemahalan konstruksi yang merupakan indikator untuk mengukur tingkat kesulitan dan kemahalan untuk melakukan kegiatan usaha di daerah yang merupakan proksi dari tingkat kemahalan investasi. Tesedianya luas lahan yang besar dengan harga yang relative terjangkau dan lokasi yang strategis merupakan keunggulan Kabupaten Serang yang mampu menarik investor untuk membangun pabrik- pabrik baru.

Ranking ketiga dalam daya saing investasi di Kabupaten Serang adalah struktur ekonomi daerah. Indikator yang paling tinggi dalam variable ini adalah pertumbuhan sektor tersier (perdagangan, jasa dan keuangan). Besarnya potensi wisata di daerah Anyer merupakan salah satu faktor berkembangnya sektor tersier di Kabupaten Serang, dimana banyaknya jumlah hotel yang tersedia dan selalu menjadi daerah tujuan wisata masyarakat yang umumnya berasal dari daerah luar kabupaten Serang.

Variabel kualitas infrastruktur menjadi faktor terpenting keempat dalam daya saing Investasi Kabupaten Serang. Indikator yang paling dominan adalah kualitas jalan darat dan kualitas pelabuhan laut. Untuk kualitas jalan darat, dengan panjang jalan sekitar 601,13 Km, sebanyak 506,64 Km merupakan jalan yang sudah di aspal, hal itu menunjukan tersedianya akses yang bagus untuk transportasi. Sementara untuk ketersediaan pelabuhan laut, adanya pelabuhan Bojonegara.

Peringkat kelima daya saing Kabupaten Serang adalah variable social budaya, yang merupakan ukuran seberapa besar daya dukung masyarakat sekitar untuk meningkatkan investasi daerah. Indikator yang dominan dalam variable ini adalah etos kerja masyarakat yaitu Mengukur profesionalitas masyarakat (tenaga kerja dari daerah) yang dilihat dari kedisipinan waktu dan semangat bekerja, juga dari keterampilan dan kecakapan dalam menjalankan pekerjaan. Selain itu juga mengukur daya dukung penduduk, masyarakat, pelaku usaha, dan pekerja di daerah yang menunjukkan semangat kerja keras dan dapat bersaing secara sehat.

Dalam dokumen PENYUSUNAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAI (Halaman 89-93)