• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Tanah Laut

Dalam dokumen Spending Performance (Halaman 55-58)

BAB III TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS PERMASALAHAN

A. Pelaksanaan Spending Performances Pada Daerah Sampel

4. Kabupaten Tanah Laut

APBD Kabupaten Tanah Laut tahun 2013 pada saat ditetapkan adalah sebesar Rp1,099 triliun. Pada saat pengesahan APBD Perubahan, jumlahnya meningkat menjadi Rp1,136 triliun. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 3.4 di bawah ini.

Grafik 3.4

Volume APBD dan APBD-Perubahan Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013 (dalam miliar rupiah)

Sumber : Pemda Kabupaten Tanah Laut dan Kementerian Keuangan (data diolah)

Gambaran menarik dapat ditemui pada penetapan APBD Perubahan, telah terjadi peningkatan belanja pegawai tidak langsung sebesar Rp15,23 miliar atau sekitar 3,32 persen, dan belanja barang dan jasa meningkat sebesar Rp19,17 miliar atau sekitar 8,41 persen, serta belanja lainnya meningkat sebesar Rp2,90 miliar atau sekitar 5,01 persen. Untuk belanja pegawai langsung dan belanja modal mengalami penurunan pada saat APBD Perubahan ditetapkan namun jumlahnya sangat kecil, yaitu turun sebesar 0,66 persen untuk belanja modal, dan turun sebesar 0,02 persen untuk belanja lainnya.

Adapun proporsi masing-masing jenis belanja dalam struktur APBD Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013 yang paling tinggi adalah belanja pegawai tidak langsung yaitu sebesar 41,72%, belanja modal sebesar 25,86%, belanja barang dan jasa sebesar 21,74%, belanja pegawai langsung sebesar 5,35%, dan belanja lainnya sebesar 5,34%.

Untuk memastikan dan menjamin dapat terlaksananya program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBD, daerah harus membuat anggaran kas. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut telah membuat Rencana Penarikan Dana (RPD) dalam DPA pada masing-masing SKPD berdasarkan target yang telah ditetapkan.

Dalam penyerapan belanja daerah, Kabupaten Tanah Laut termasuk lambat Sumber : Pemda Kabupaten Tanah Laut dan Kementerian Keuangan (data diolah)

Gambaran menarik dapat ditemui pada penetapan APBD Perubahan, telah terjadi peningkatan belanja pegawai tidak langsung sebesar Rp15,23 miliar atau sekitar 3,32 persen, dan belanja barang dan jasa meningkat sebesar Rp19,17 miliar atau sekitar 8,41 persen, serta belanja lainnya meningkat sebesar Rp2,90 miliar atau sekitar 5,01 persen. Untuk belanja pegawai langsung dan belanja modal mengalami penurunan pada saat APBD Perubahan ditetapkan namun jumlahnya sangat kecil, yaitu turun

40 Laporan Pelaksanaan Spending Performance dalam Mendanai Pelayanan Publik

sebesar 0,66 persen untuk belanja modal, dan turun sebesar 0,02 persen untuk belanja lainnya.

Adapun proporsi masing-masing jenis belanja dalam struktur APBD Kabupaten Tanah Laut Tahun 2013 yang paling tinggi adalah belanja pegawai tidak langsung yaitu sebesar 41,72%, belanja modal sebesar 25,86%, belanja barang dan jasa sebesar 21,74%, belanja pegawai langsung sebesar 5,35%, dan belanja lainnya sebesar 5,34%.

Untuk memastikan dan menjamin dapat terlaksananya program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBD, daerah harus membuat anggaran kas. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut telah membuat Rencana Penarikan Dana (RPD) dalam DPA pada masing-masing SKPD berdasarkan target yang telah ditetapkan.

Dalam penyerapan belanja daerah, Kabupaten Tanah Laut termasuk lambat dalam realisasinya. Pada Tahun 2013 Triwulan I, realisasi penyerapan anggaran masih rendah yaitu sebesar 8,11%, masih jauh di bawah realisasi belanja yang ideal yaitu 25%. Pada akhir Triwulan II, realisasi penyerapan belanja hanya sebesar 22,17%, kemudian pada Triwulan III sebesar 46,39%. Yang menarik adalah penyerapan belanja pada Triwulan IV yang mencapai 80,44%, dimana hanya dalam waktu 3 (tiga) bulan, realisasi penyerapan belanjanya sekitar 34,05% jika dibandingkan dengan realisasi pada akhir Triwulan III. Dengan kata lain, pada kurun waktu Oktober s.d. Desember 2013, Kabupaten Tanah Laut mampu menyerap belanja daerah sebesar Rp386,86 miliar.

Sementara itu, realisasi penyerapan belanja daerah untuk setiap jenis belanja dapat dilihat pada Grafik 3.4.

Tabel 3.4.

Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Tahun 2013 Kabupaten Tanah Laut (dalam miliar rupiah)

Jenis Belanja

Realisasi

Triwulan I Triwulan IIRealisasi Triwulan IIIRealisasi Triwulan IVRealisasi

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

Belanja 92,12 8,11 251,89 22,17 527,04 46,39 913,90 80,44 Belanja pegawai tidak langsung 73,33 15,47 181,22 38,23 315,59 66,59 455,86 96,18 Belanja pegawai langsung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Belanja barang dan jasa 9,49 3,84 34,42 13,94 85,99 34,82 170,55 69,06 Belanja modal 0,13 0,05 17,61 6,00 95,91 32,65 241,69 82,27 Belanja lainnya 9,16 15,10 18,63 30,72 29,55 48,72 45,80 75,51 Sumber : Pemda Kabupaten Tanah Laut dan Kementerian Keuangan (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa realisasi penyerapan belanja daerah sampai dengan Triwulan III masih relatif rendah, dan baru pada Triwulan IV realisasi penyerapan anggaran meningkat sangat tajam jika dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya.

Realisasi belanja pegawai tidak langsung mencapai 15,47% pada akhir Maret 2013, kemudian meningkat menjadi 38,23% pada akhir bulan Juni 2013, dan pada akhir bulan September 2013 tingkat penyerapannya sudah mencapai 66,59%. Pada akhir tahun 2013, penyerapan belanja pegawai tidak langsung mencapai 96,18%. Sedangkan belanja pegawai langsung tidak ada realisasinya meskipun dalam APBD Perubahan Kabupaten Tanah Laut masih dianggarkan sebesar Rp60,78 miliar.

42 Laporan Pelaksanaan Spending Performance dalam Mendanai Pelayanan Publik

Realisasi belanja barang dan jasa mencapai 3,84% pada akhir Maret 2013, kemudian meningkat menjadi 13,94% pada akhir bulan Juni 2013, dan pada akhir bulan September 2013 tingkat penyerapannya sudah mencapai 34,82%. Pada akhir tahun 2013, penyerapan belanja barang dan jasa mencapai 69,06%.

Realisasi belanja modal mencapai 0,05% pada akhir Maret 2013, kemudian meningkat menjadi 6,00% pada akhir bulan Juni 2013, dan pada akhir bulan September 2013 tingkat penyerapannya sudah mencapai 32,65%. Pada akhir tahun 2013, penyerapan belanja modal mencapai 82,27%.

Adapun realisasi belanja lainnya mencapai 15,10% pada akhir Maret 2013, kemudian meningkat menjadi 30,72% pada akhir bulan Juni 2013, dan pada akhir bulan September 2013 tingkat penyerapannya sudah mencapai 48,72%. Pada akhir tahun 2013, penyerapan belanja lainnya mencapai 75,51%.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh Kabupaten Tanah Laut untuk mempercepat penyerapan belanjanya, diantaranya adalah dengan menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah.

Dalam dokumen Spending Performance (Halaman 55-58)

Dokumen terkait