• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadar glukosa darah plasma ≤ 200 mg/dl 2 jam sesudah beban

Dalam dokumen bimbingan ukdi (Halaman 88-100)

Nikolsky’s sign

A. Sebelum merencanakan kehamilan B. Trimester I

3. Kadar glukosa darah plasma ≤ 200 mg/dl 2 jam sesudah beban

 Kadar glukosa darah puasa (mg/dl)  Plasma vena  Darah kapiler < 110 < 90 110 - 125 90 – 199 ≥ 126 ≥ 110 Tabel 3. Kriteria Pengendalian Diabetes Mellitus

Baik Sedang Buruk

Glukosa darah (mg/dl) - Puasa - 2 Jam PP 80-100 80-144 100-125 145-179 ≥126 ≥ 180 A1c (%) <6,5 6,5-8 ≥ 8 Kol.Total (mg/dl) < 200 200 -239 ≥ 240 Kol.LDL(mg/dl) < 100 100-129 ≥130 Kol. HDL(mg/dl) >45 Trigliserida(mg/dl) < 150 150-199 ≥ 200 IMT (kg/m2) 18,5-23 23-25 >25 Tekanan Darah (mmHg) ≤130/80 130-140/80-90 >140/90

 Gangguan intoleransi untukmengetahuinya harus di TTGO (test toleransi glukosa oral)  Klo sindrome prediabetes: ga ada gejala klasiknya....???

12. Seorang perempuan 23 tahun mengeluh sesak napas. Riwayat TB (+). Dada asimetris, strem fremitus melemah pada hemithorax kanan melemah, perkusi hipersonor pada hemithorax kanan, auskultasi suara dasar paru melemah pada hemithorax kanan, trachea terdorong kesisi kiri. Diagnosis ?

a. Abses paru dextra b. Efusi pleura dextra c. Pneumothorax dextra d. Atelektasis dextra

e. TB Paru dengan eksaserbasi pneumonia akut dextra

Pembahasan: Diagnosis diagnosis diatas adalah penumothorax dextra dilihat dari pada pemeriksaan fisik didapatkan dada tampak asimetris, vokal fremitus melemah, perkusi hipersonor. Suara paru melemah, trachea terdorong kesisi kiri.

Perbedaan masing-masing pilihan

Gejala Efusi pleura Pneumothorax Atelektasis/kolaps paru Massa paru

Keadaan paru Paru yang sakit tampak >besar (dada tampak Asimetris)

Terdapat deviasi trakea kearah paru yang sehat → dada tampak asimetris

Paru yang sakit tampak lebih kecil/cekung

Adanaya massa di pulmo

SIC melebar melebar Menyempit → karena terjadi

pengerutan (tertarik kearah yang sakit)

melebar Ketinggalan

gerak positif positif positif positif

Suara dasar menurun menurun Menurun Meningkat

perkusi redup hipersonor Redup Redup

13. Seorang laki – laki umur 55 tahun dengan keluhan nyeri dada kiri dan menjalar ke lengan kiri ± 30 menit yang lalu timbul setelah olahraga pagi berlangsung ± 3-5 menit. Riwayat trauma disangkal. Riwayat merokok (+). Pernah mengalami keluhan yang sama 3 bulan yang lalu. TD 140/.... Nadi: 85x/menit. Diagnosisnya ?

a. Unstable angina b. Stabble angina c. Cardiac aneurisma d. Miokard infark e. Aortic aneurisma Pembahasan:

Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas yaitu: seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Hal ini biasa timbul saat pasien melakukan aktivitas dan segera hilang saat aktivitas dihentikan. Angina bidagi 2:

- Nyeri dada yang pertama sekali timbul biasanya agak nyata,dari beberapa menit sampai kurang dari 20 menit. Nyeri angina pectoris stabil dapat dihilangkan dengan pemberian nitrogliserin sublingual dalam hittungan detik sampai beberapa menit. Nyeri tidak terus menerus, tapi hilang timbul dengan intensitas yang makin bertambah atau making berkurang sampai terkontrol:

 Angina pectoris tak stabil adalah :

- Pasien dengan angina yang baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering,lebih dari 3 kali perhari

- Pasien dengan angina yang makin bertambah berat,sebelumnya angina stabil,lalu serangan angina timbul lebih sering da lebih berat sakit dadanya,sedangkan faktor presipitasi makain ringan

- Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat dan tidak membaik dlm waktu > 20 menit dan tidak bisa hilang dengan istirht dan pemberian nitrit.

14. Wanita 38 tahun datang ke RS dengan keluhan kencing darah ± 1 bulan, mudah lelah dan jalan sedikit sesak. PF: konjungtiva anemis. Lab : Hb 6,4 gr/dl, MCV 87 MCH 28,2 HBC 17%, retikulosit 76%, leukosit 5000, trombosit 230.000, hitung jenis 2/-/-/68/24/8, normotosis (+), mikrosferosit (+), hemoglobinuria (+). Transfusi yang dapat dilakukan adalah?

a. Whole blood b. Packed Red Cell c. Washed

d. Fresh Frozen Plasma e. Platelet

Pembahasan : Diagnosis diatas adalah anemia hemolitik autoimun(AutoImunne Hemolytic Anemia,AIHA) merupakan suatu keliana dimana terdapat antibodi twehadap sel –sel eritrosit sehingga umur eristosit memendek.Peruskaan sel-sel eritrosist yang diperantaarai antibibo ini terjadi melalui aktivitas sistem komplemen,aktivitas mekanisme seluler atau keduanya.

Manifestasi klinis → urin berwarna gelap karena terjadinya hemoglibunuria(adanya hemoglobun di dalam urin),fatigue, dan keluhan lain dpata terlihat.pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ikterus dan spelnomegali

Pada pemeriksaan penunjang→Hemoglubin <7 g/dl, retikulositosis, sferositosis, hemoglobinuria.

Terapi: pemberian kortikosteroid→prednisolon 1-2 mg/kgBB/hari dlam dosis terbagi, transfusi diberikan dengan hati. Transfusi yang dianjurkan adalah Packed Red Blood Cell Washes→pencucian darah dengan salin membuang hampir seluruh palma,menurunkan konsentrasi leukosit,trombosit serta debris.

15. Seorang laki – laki umur 55 tahun datang ke RS dengan keluhan lemah dan pucat. TD 120/80, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 36,5 C. Hasil lab : Hb : 10 gr/dl, leukosit : 96.000, Trombosit 110.000. Diagnosisnya?

a. Leukemia b. Polisitemia vera c. Thalasemia d. ??? e. Anemia

Pembahasan : Pada kasus diatas diagnosisnya Leukomia karena telah terjadi bisitopenia yaitu trombositopenia(↓ trombosit), menurunnya Hb, serta terjaid peningkatan leukositosis(↑Leukosist)

16.Seorang wanita 19 tahun datang ke dokter dengan lemas disertai pusing dan sukar konsentrasi. Pemeriksaan dan Vital sign dbn, konjungtiva anemis, Hb: 11,5 gr/dl, MCV 70, serum iron 20, saturasi transferin 15, feritin 5, status iron yang tepat ?

a. Normal b. Iron depletion

c. Iron defisiency eritropoesis d. Iron defisiency anemia e. Iron overload

Pembahasan: kasus diatas yang ditanya diatas adalah status iron maka jawabanya adalah iron deplesi yaitu menurunnya kadar Ferritin serum. Bila ditanya Diagnosisnya makan jawabanya Iron defisiensi anemia (anemia defisiensi besi.

Iron Anemia defisiensi: TIBC↑, Ferritin serum ↓,Serum iron ↓,IBC tertambah, saturasi transferin ↓ hingga 15%, hipokromik mikrositik.

17.Perempuan usia 2 tahun sesak nafas 1 jam yang lalu, 3 hari yang lalu panas tinggi, dari hasil rontgen didapatkan konsolidasi lobar, air bronkogram (+)

a. TBC

b. Bronkopneumoni c. Pneumoni d. Atelektasis e. Efusi pleura

Pembahasan: pasien diatas di diagnosis Pneumonia karena pada pemeriksaan di dapatkan konsolidasi lobar,air bronkogram (+)

18. Seorang pasien akan PTT ke daerah endemis malaria yang resisten terhadap klorokuin. Pilihan obat yang tepat adalah... a. Meflokuin

b. Klorokuin c. Primakuin d. Sulfadiazin e. Pirimetamin

Pembahasan: Pada daerah dengan resistensi klorokuin dianjurkana doksisiklin 100 mg/hari atau mefloquin 250 mg/minggu atau klorokuin 2 tablet/minggu ditambah proguanil 200 mg/hari. Obat baru yang dipakai untuk pencegahan yaitu primakuin dosis 0,5 mg/kgBB/hari dan azitromycin.

19.Seorang wanita usia 18 tahun dengan keluhan diare 18 kali/hari sejak 2 hari, berak encer, berlendir, berdarah dengan pemeriksaan fisik, keadaan normal, kesadaran kompos mentis. TD 100/60x/menit, N 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8 C, conjunctiva anemis (-), mukosa bibir kering, cor dbn, bising usus meningkat, turgor kulit menurun. Penyebab diare pada keadaan tersebut adalah...

a. Rotavirus b. Vibrio cholera

c. Entamoeba hystolitica d. Enterotoxic E.coli (ETEC) e. Closporidium sp.

Pembahasan: Pada kasus penyebabnya adalah E Entamoeba hystolitica yang disetmukan adalanya diare lendir darah pada fesek anak tersebut.

Bakteri non invasi (enterotoksigenik) → Diare yang disebabkan oleh bakteri non- invasi disebut diare sekretorik atau

watery diarrhea. Pada diare tipe ini disebabkan oleh bakteri yang memproduksi enterotoksin yang bersifat tidak merusak

mukosa. Bakteri non invasi misalnya : Vibro cholera,virus, Enterotoksinogen E.Coli (ETEC), Clostridium

perfringens,bacillus cereus, staphylococcus aureus.

Bakteri invasif atau enterovasif → Diare yang disebabkan bakteri enterovasif disebut diare inflamatory meliputi:

shigella, C.jejuni, Enteroinvasive dan salmonela, Entamoeba histolytica.Diare ini terjadi disebabkan kerusakan dinding

usus berupa nekrosis dan ulserasi. Sifat diarenya sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir darah. Perbedaan virus, amuba dan basiler

Amoeba/ protozoa Basiler Virus

penyebab E.histolitica

Giardiasis (BAB fesesnya trdpt minyaknya)

Shigella

Ecoli (EIEC),dll Rotavirus

Cair + + +

Lendir + +

-Darah + +

-Bau amis + biasa

-Tenesmu s

+ -

- Vibro cholera →Manifestasi klinis yang khas ditandai dengan diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas maupun tenesmus. Dalam waktu singkat tinja yang semula berwarna dan berbau feses berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras), tidak berbau busuk maupun amis, tapi “manis” menusuk. Muntah timbul kemudian setelah diare dan berlangsung tanpa di dahului mual, kejang otot dapat menyusul, baik dalam bentuk fibrilasi atau fasikulasi maupun kejang klonik yang nyeri dan menganggu. Tanda-tanda dehidrasi tampak jelas, nadi cepat, nafas cepat, suara serak atau parau seperti suara bebek manila, turgor kulit menurun, mata cekung, mulut menyeringai karena bibir kering, perut cekung tanpa ada steifung maupun kontur usus, suara peristaltik jarang, jari-jari tangan dan kaki tampak kurus dengan lipatan kulit, terutama ujung jari yang keriput “washer woman hand”, diuresis berangsur-angsur berkurang dan berakhir dengan anuria. Diare ini akan bertahan hingga 5 hari pada pasien ysng tak diobati.

 Enterotoxic E.coli (ETEC)→ Diare cair dan berlendir, darah (-)

20.Seorang wanita usia 15 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan penurunan bb, dalam 6 bulan turun 10 kg, mengalami henti haid, tidak diare, tidak muntah, tidak nyeri perut, pemeriksaan fisik cachexia, menyangkal tidak nafsu makan karena takut gemuk. Nadi 60x/menit, etiologi dari keadaan tersebut adalah?

a. Bowel disease b. Anoreksia nervosa c. Bulimia nervosa d. Addison disease e. Pituitary adenoma

Pembahasan : dokternya milih jawaban B, tp menyangkal tidak nafsu makan  Addison disease

Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan yang ditandai penurunan berat badan yang dimulai dan atau dipertahankan oleh pasien. Pedoman diagnostiknya meliputi :

- Berat badan tetap 15% di bawah normal (baik berkurang ataupuntak pernah tercapai) atau IMT < 17,5

- Pengurangan berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan makanan yang mengandung lemak dan salah satu atau lebih dari hal berikut ini : merangsang muntah oleh diri sendiri, merangsang pengeluaran makanan oleh diri sendiri, makan obat penekan nafsu makan dan atau diuretika.

- Terdapat distorsi citra tubuh (body image) dengan ketakutan gemuk terus menerus, menilai badan lebih berat - Adanya gangguan yang luas pada endokrin yang meliputi poros hipotalamus-hipofisis-gonad, dengan

manifestasi pada wanita berupa amenorea dan pada pria sebagai kehilangan minat seksual dan potensi

- Jika onset terjadi pada masa pra pubertas, perkembangan pubertas tertunda. Dengan kesembuhan, pubertas sering trecapai tapi menarke terlambat.

Bulimia nervosa adalah suatu sindrom yang ditandai oleh serangan berulang perilaku makan berlebih dan preokupasi berlebihan perihal berat badannya, sehingga pasien menggunakan cara yang ketat untuk mengurangi efek menggemukan dari makanan. Pedoman diagnostiknya :

- Adanya keinginan makan yang tak tertahankan, pasien menyerah terhadap episode makan yang berlebihan, dan pasien makan sangat banyak dalam waktu singkat.

- Pasien berusaha melawan efek menggemukan dari makanan dengan salah satu atau lebih cara berikut : sengaja merangsang muntah, memakai pencahar berlebih, memakai obat penekan nafsu makan

- Psikopatologi dimana terdiri atas rasa khawatir luar biasa terhadap kegemukan, mereka menentukan suatu batas ambang berat badan tertentu jauh di bawah BB optimal. Sering diawali dengan episode anoreksia nervosa, dengan interval antara kedua penyakit berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Addison disease: Pada penyakit Addison, kelenjar adrenalin kurang aktif, sehingga kekurangan hormon adrenal. • Penyakit Addison mungkin disebabkan oleh reaksi autoimun, kanker, infeksi, atau suatu penyakit lain.

• Orang dengan penyakit Addison merasa lemah, lelah, dan pusing kalau berdiri sesudah duduk atau berbaring dan mungkin menimbulkan spot pada kulit yang gelap.

• Dokter mengukur sodium dan kalium pada darah dan mengukur tingkat cortisol dan corticotropin untuk membuat diagnosa.

• Orang diberi corticosteroids dan cairan. Gejala :

- Segera sesudah penyakit Addison terjadi, orang merasa lemah, lelah, dan pusing kalau berdiri sesudah duduk atau berbaring. Masalah ini mungkin berkembang lambat laun dan tak kentara.

- Bintik-bintik hitam mungkin berkembang di balik dahi, muka, dan bahu, dan seorang kulit hitam kebiru-biruan pemudaran warna mungkin terjadi di seputar puting susu, bibir, mulut, dubur, kantung kemaluan, atau vagina.

- kebanyakan orang kehilangan berat badan, menjadi dehidrasi, tidak mempunyai selera makan, dan berkembang manjadi sakit otot, mual, muntah, dan diare. Banyak menjadi tidak dapat mentolerir dingin. Kecuali kalau penyakit hebat, gejala cenderung menjadi nyata hanya selama stress. Periode hypoglycemia, dengan kecemasan dan sangat kelaparan untuk makanan asin, bisa terjadi, teristimewa pada anak.

- Cachexia adalah kondisi yang ditandai oleh hilangnya nafsu makan, turunnya berat badan, kehilangan massa otot, dan kelemahan pada umumnya.

- Jika penyakit Addison tidak diobati, nyeri abdominal yang hebat, kelemahan yang sangat, tekanan darah yang teramat rendah, kegagalan ginjal, dan shock mungkin terjadi (krisis adrenal).

Kalo menurut saya pilihannya Addison disesase karena, pasien menyangkal tidak nafsu makan karena takut gemuk, terjadi penurunan BB, mengalami henti haid, tidak diare, tidak muntah, tidak nyeri perut, pemeriksaan fisik cachexia. ^_^.

21.Seorang laki-laki usia 56 tahun, panas tinggi, dan nyeri pada perut kanan atas 2 minggu yang lalu, pasien diare lendir dan darah, didapatkan amoeba, pemeriksaan fisik undulasi di perut kanan atas. Terapi yang tepat diberikan adalah Metronidazol

pembahasan: Diagnosis diatas adalah diare yang disebabkan oleh entamoba histolytica maka terapinya adalah metronidazole.

22. Laki-laki usia 40 tahun, muntah darah dan berak darah 3x selama 2 hari, 2 tahun yang lalu mengalami keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, sklera ikterik, scuffner II. Lab: Hb 7,2 MCV 72, MCH 19,6, Trombosit 69.000, leukosit 10.000. Hitung jenis 1/3/-/?/?/?

Pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan adalah... b. uji fungsi hati

c. uji fungsi ginjal e.sumsum tulang

pembahasan: Diagnosis diatas adalah sirosis hepatis,pemeriksaan lanjutany yg dilakukan adalah uji fungsi hati untuk mengetahui nilai SGOT/SGPT/ALT/AST/Bilirubin totl/direk/indirect.dll.

23. Seorang laki-laki usia 69 tahun dibawa ke ugd dengan keluhan sesak nafas 7 hari disertai batuk dengan dahak kuning kental. Riwayat batuk-batuk 3 tahun dan perokok berat.TD 100/70 x/menit, nadi 88x/menit, RR 26x/menit. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

a. Asma bronkial b. Asma cardial

c. PPOK eksaserbasi akut d. Bronkiektasis

e. Bronkitis akut

Pembahasan: Kasus diatas diagnosisnya adalah PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) eksaserbasi akut.

PPOK adalah penyakit obstruksi jalan nafas karena bronkitis kronik atau emfisema.obstruksi bersifat progresif, bisa disertai hiperaktivitas bronkus sebagaian bersifat reversibel

Penyebab : streptokokus pneunonia, hemophilus influenza, moraxekka catarrhalis.

Bronkitis kronik ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun, dan paling sedikir selama 2 tahun

faktor resiko yang menyebabkan timbulnya ppok: 1.Kebiasaan merokok

2.Polusi udara

3.Papapran debu,asap,gas-gas kimiawi akibat bekerja 4.Bersifat genetik, yaitu defisiensi alfa-1 antitripsin Manifestasi klinis:

1.Batuk

2.Sputum putih atau mukoid,jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulen 3.Sesak, sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan unuk bernafas Diagnosis:

1.Anamnesia : riwayat penyakit yang ditandai 3 gejala klinis diatas dan faktor-faktor penyebba 2.Pemeriksaan fisisk

o

pasien tampak kurus dengan barel-shapes chest o Tampilan fisik pink puffer atau blue bloater o Takipnue

o Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada

o Perkusi dada hipersonor,peranjakan hati mengecil, batas paru dan hati lebih rendah,pwkak jantung berkurang o Suara nafas vesikuler melemah

o Ekspirasi memanjang 3.Pemeriksaan radiologi

- Tampak tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang pararel keluar dari hilus menuju apek paru dan corakan paru yang bertambah

- Menunjukkan adaya overinflasi dengan gambaran diafregma yang rendah dan datar,penciutan pembuluh darah pulmonal dan penambahan corakan kedistal.

4.Pemeriksaan fungsi paru 5.Pemeriksaan gas darah 6.Pemeriksaan ekg

7.Pemeriksaan laboratorium darah PPOK eksaserbasi akut

- Gejala eksaserbasi : bertambahnya sesak nafas,kadang disertai mengi,bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum dan sputum menjadi lebih purulen atau berubah warna

- Gejala non-spesifik: malaise,insomnia,fatigue,depresi - Spirometri: fungsi paru sangat menurun.

Terapi PPOK Stabil a. Bronkodilator - Secara inhalasi

- Rutin bila gejala menetap)atau hanaya bila diperlukan (gejala intermitten) - 3 golongan

o Agonis β-2:salbutamol

o Antikolinergik:ipratropium bromid o Metilxantin: teofilin

- Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada meningkatkan dosis bronkodilator monoterapi b. Obat-obat tambahan

- Mukolitik - Antioksidan - Antitusif - vaksinasi

Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut

- bila dirumah : bronkodilatir seperti di PPOK stabil, dosis 4-6 kali, 2-4 hirup sehari.sterod oral diberikan selama 10-14 hari. Bila ada infeksi beri antibiootik spektrum luas.

-

Bila dirumah sakit: terapi oksigen terkontrol,melalui nasal, bronkodilator agbis β2 + antikolinergik,steroid prednisolon 30-40 mg PO selama 10-14 hari

24.Seorang laki-laki usia 23 tahun datang di puskesmas dengan keluhan berkeringat, mual, pandangan kabur, berdenging, merasa tuli. Terapi anti malaria apa yang yang menyebabkan gangguan...

a. Amodiaquin b. Primakuin c. Quinin d. Pirimetamin e. Klorokuin Pembahasan: 1. Kinin

Efek sampingnya, pada dosis biasa disebut cinchonisme dan berupa nyeri kapala, pusing, gangguan pendengaran, seperti berdengung (tunnitus), tremor, mual, dan menggigil. Pada dosis tinggi atau penggunaan lama terjadi ketulian dan gangguan penglihatan bahkan kebutaan.

2. Kloroquin : Nivaquuin, Resochin, Avloclor.

Efek samping pada dosis biasa bersifat agak serius, tapi tak sering terjadi dan refersibel, yakni gangguan saluran cerna, kejang-kejang, sakit kepala, gatal-gatal, gangguan visus dan perubahan mental. Pada dosis tinggi (lebih dari 250 mg sehari) atau pengunaan lama efek sampingnya hebat, yakni rambut rontok, tuli dan kerusakan mata. 3. Mefloquin : Lariam.

Efek samping pada dosis tinggi berupa gejala neuropsikis, seperti rasa takut, gelisah, agitasi, depresi, sukar tidur, nightmare, dan sukar konsentrasi.

4. Pimaquin

Efek samping pada dosis biasa agak ringan, sedangkan pada dosis agak besar dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan gatal-gatal.

5. Proguanil : Kloroguanida HCl, Paludrine

Efek sampingnya jarang dan ringan, berupa muntah, stomatisitis, dan anoreksia. Dari semua obat malaria proguanil paling tidak toksik

6. Pirimethamin : Darapim, Fansidar

Efek samping pada penggunaan satu kali seminggu hanya ringan. Pada dosis yang lebih besar dapat terjadi gangguan saluran cerna, sedangkan pada penggunaan lama terjadi depresi sumsum tulang dan anemia tertentu akibat defisiensi asam folat

7. Halofantrin : Halfan

Efek samping terdiri dari nyeri perut, mual, diare, dan gatal-gatal.

Jarang teradi aritmi ventrikuler berbahaya yang fatal, maka pasien jantung sebelumnya perlu membuat elektrokardiogram.

8. Artemeter

Efek samping pada pemakaian oral berupa mual, muntah dan sakit perut, intramaskuler nyeri ditempat injeksi. Pada dosis tinggi sekali bekerja neorukoksis.

25. Seorang laki-laki usia 56 tahun, panas tinggi, dan nyeri pada perut kanan atas 2 minggu yang lalu, pasien diare lendir dan darah, didapatkan amoeba, pemeriksaan fisik undulasi di perut kanan atas. Terapi yang tepat diberikan adalah...

a.- b.-c. – d.Metronidazol e. – Pembahasan :

Diare disertai lender darah, didapatkan amoeba pada pemeriksaan feses  amoebiasis karena E.hystolitica Tes undulasi (+) pada perut kanan atas  menunjukkan abses hepar, disebabkan pula oleh amubiasis Selain abses hepar, dapat terjadi pula abses paru dan abses otak bila terjadi penyebaran secara hematogen

26. Laki-laki usia 40 tahun, muntah darah dan berak darah 3x selama 2 hari, 2 tahun yang lalu mengalami keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, sklera ikterik, scuffner II. Lab: Hb 7,2 MCV 72, MCH 19,6, Trombosit 69.000, leukosit 10.000. Hitung jenis 1/3/-/?/?/?

Pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan adalah...

a.-b. uji fungsi hati c. uji fungsi ginjal

d.-e.sumsum tulang Pembahasan :

Muntah darah + berak darah kemungkinan yang dimaksud disini hematemesis dan melena. Karena keluhan selanjutnya seperti sclera ikterik, splenomegali (schuffner II), menunjukkan adanya gangguan hepar. Maka pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menentukan diagnosis adalah uji fungsi hepar. Anemia pada kasus ini dapat disebabkan karena perdarahan dari hematemesis dan melenanya.

Jenis UFH dan Manfaat Diagnostiknya

Jenis UFH Penggunaan

Bilirubin [total,direk (conjugate), indirek (unconjugate)]

Diagnosis ikterus, menilai beratnya penyakit, penyakit Gilbert, hemolisis, diagnosis kolektasis

ALT Diagnosis dini penyakit hepatoselular (lebih spesifik

dibandingkan dengan AST), pemantauan

AST Diagnosis dini penyakit hepatoselular , pemantauan,

pada alkoholisme AST>ALT

ALP Diagnosis kolestasis, infiltrasi hepatik, diagnosis

kelainan metabolisme

GGT Penanda kolestasis biliar, alkoholisme

Albumin Menilai beratnya penyakit dan kronis

Masa protrombin Menilai beratnya penyakit dan beratnya kolestasis γ-globulin Diagnosis hepatitis kronis dan sirosis hati,

pemantauan

27.Seorang laki-laki usia 69 tahun dibawa ke ugd dengan keluhan sesak nafas 7 hari disertai batuk dengan dahak kuning kental. Riwayat batuk-batuk 3 tahun dan perokok berat.TD 100/70 x/menit, nadi 88x/menit, RR 26x/menit. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?

f. Asma bronkial g. Asma cardial

h. PPOK eksaserbasi akut i. Bronkiektasis

j. Bronkitis akut Pembahasan :

Keluhan sesak napas disertai batuk lama serta makin lama memberat dalam 7 hari ini, dengan riwayat merokok  khas pada PPOK. Disebut PPOK dengan eksaserbasi akut karena disertai dahak warna kuning kental. PPOK dengan eksaserbasi akut merupakan salah satu indikasi rawat inap pada pasien dengan PPOK.

Pada pasien PPOK yang stabil hanya diobati rawat jalan saja.

• Dua bentuk utama Penyakit Paru Obstruktif kronis(PPOK) ialah Bronkhitis kronis dan Emfisema

• Bronkhitis kronis adalah peradangan saluran nafas kronis ditandai dengan batuk berdahak minimal tiga bulan dalam satu tahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turut dan bukan disebabkan oleh penyakit lain

• Emfisema ialah pelebaran gelembung-gelembung paru disertai kerusakan dindingnya shg beberapa gelembung paru menjadi satu

Keluhan dan gejala utama PPOK  sesak nafas yg menetap makin lama makin berat Gambaran klinik:

• Berusia diatas 45 tahun dg riwayat merokok atau bekas merokok dan merasa cepat capai bila bila berjalan cepat, naik tangga

• Pada penderita yg sudah berat dapat dilihat pada dada yang menggembung(seperti gentong) dan batuk yg selalu berdahak • Pemeriksaan paling penting adl spirometri---pemeriksaan faal paru

• Pengobatan harus teratur dengan monitor pemeriksaan faal paru

• Tujuan utama pengobatan adl memperlambat perburukan fungsi paru dan sedapat mungkin mencegah serangan sesak nafas mendadak(exaserbasi)

Dalam dokumen bimbingan ukdi (Halaman 88-100)