IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Kajian Materi Penyuluhan IRTP
Materi penyuluhan IRTP yang dikaji terdiri atas materi pelabelan pangan dan materi sanitasi. Materi penyuluhan IRTP tentang pelabelan berupa modul pengemasan, penyimpanan dan pelabelan beserta hand out power point presentation. Sedangkan materi penyuluhan IRTP tentang sanitasi adalah modul higiene dan sanitasi pengolahan pangan. Muatan materi pelabelan dalam modul pengemasan, penyimpanan dan pelabelan dapat dilihat pada Tabel 10. Sedangkan muatan materi pelabelan dalam hand out power point presentation pelabelan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 10 Muatan materi pelabelan dalam modul pengemasan, penyimpanan dan pelabelan
No Aspek Materi penyuluhan Keterangan
1 Keterangan minimal yang harus tercantum pada label 1. Nama produk
2. Berat bersih/isi bersih 3. Nama dan alamat pihak
yang memproduksi atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia 4. Komposisi/daftar bahan 5. Keterangan kedaluwarsa 6. Keterangan halal
Keterangan minimal dalam hand out power point presentation memuat hal-hal seperti dalam PP Pelabelan kecuali Kode/Tanggal Produksi. Namun keterangan halal dan nomor
pendaftaranjustru digolongkan dalam keterangan minimal. 2 Aspek pencantuman keterangan halal
Keterangan halal dinyatakan wajib dicantumkan pada label pangan. Keterangan halal harus dapat
dipertanggungjawabkan.
Materi penyuluhan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang persyaratan pencantuman halal sebagaimana diatur dalam PP Pelabelan dan Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan
3 Aspek
pencantuman informasi
- Tidak menjelaskan aturan
44
No Aspek Materi penyuluhan Keterangan
nilai gizi gizi pada label
4 Aspek klaim yang menyatakan pangan berfungsi sebagai obat
- Tidak menjelaskan klaim
seperti yang diatur dalam PP Pelabelan
5 Aspek
pencantuman gambar yang menyesatkan
Hanya disebutkan bahwa keterangan dalam label tidak boleh mengecoh
Tidak menjelaskan lebih detil seperti yang dijelaskan dalam PP Pelabelan dan Pedoman Umum
6 Aspek
lainnya
a. Fungsi label
b. Kewajiban pelabelan bagi pangan yang dikemas dan diperdagangkan
c. Pelarangan mengganti keterangan kedaluwarsa d. Pidana pelanggar pelabelan e. Keterangan kedaluwarsa
Aspek lain pelabelan yang diatur dalam PP Pelabelan dan Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan tidak dimuat dalam materi penyuluhan IRTP
Perbandingan lebih lengkap muatan materi pelabelan antara materi penyuluhan dengan beberapa sumber peraturan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 menunjukkan bahwa muatan materi pelabelan dalam materi penyuluhan sangat kurang jika dibandingkan dengan materi pelabelan dalam peraturan perundangan pelabelan. Materi pelabelan dalam materi penyuluhan IRTP hanya memuat 4 hal (14.8 %) dari 27 hal yang diatur dalam peraturan pelabelan.
Kurangnya muatan materi pelabelan dalam materi penyuluhan IRTP dapat
mempengaruhi pengetahuan produsen IRTP yang mengikuti penyuluhan tersebut. Pada akhirnya kurangnya pengetahuan produsen IRTP akan berpengaruh terhadap pelabelan yang dilakukan oleh produsen IRTP.
Seharusnya materi penyuluhan tentang pelabelan lebih dilengkapi dengan aspek-aspek yang umumnya dilakukan dalam pelabelan pangan seperti aspek-aspek pencantuman halal, aspek pencantuman informasi nilai gizi, aspek pencantuman klaim pada label (klaim kesehatan, klaim alami, klaim asli, klaim kaya akan zat gizi tertentu dll), klaim khasiat sebagai obat, dan klaim tanpa Bahan Tambahan Pangan (BTP) tertentu.
47 Namun demikian, tidak semua aspek pelabelan dalam PP Pelabelan Pangan sesuai dengan kondisi IRTP. Sebagai contoh, aspek pencantuman informasi nilai gizi produk susu formula bayi, pencantuman keterangan tentang iradiasi pangan, pencantuman keterangan tentang rekayasa genetik da n lain-lain. Aspek-aspek tersebut tidak sesuai dengan produk pangan IRT yang dibatasi hanya produk-produ pangan yang tidak memiliki risiko tinggi (PP No. 28 tahun 2004, pasal 43 ayat 4). Oleh karena itu perlu dipikirkan perlunya pedoman pelabelan khusus mengatur tentang pelabelan pangan IRTP. Dalam pedoman ini harus memuat dengan tegas persyaratan pelabelan bagi IRTP dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh produsen IRTP. Selain itu dalam pedoman ini sebaiknya memuat contoh-contoh dalam bentuk gambar yang menarik agar lebih mudah dipahami oleh petugas penilai label kabupaten/kota maupun oleh produsen IRTP.
Kajian terhadap modul higiene dan sanitasi pengolahan pangan menunjukkan bahwa cakupan materi pada modul ini sudah cukup lengkap. Perbandingan cakupan materi sanitasi pada modul higiene dan sanitasi dengan cakupan materi sanitasi dari Code of Practice General Principles of Food Hygiene, CAC/RCP1-1969, Rev. 4 (2003) dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Perbandingan cakupan materi sanitasi antara modul higiene dan sanitasi dengan Code of Practice Food Hygiene
Modul higiene dan sanitasi CAC/RCP1-1969 rev.4 2003
1. Sanitasi pengolahan pangan
2. Sanitasi pekerja 3. Sanitasi peralatan 4. Sanitasi air 5. Sanitasi hama dan
lingkungan
6. Penanganan limbah
1. Sanitasi pengolahan pangan (termasuk sanitasi air)
2. Disain dan fasilitas bangunan dan peralatan 3. Sanitasi lingkungan
4. Sanitasi pekerja
5. Sanitasi peralatan dan pemeliharaan (termasuk sanitasi hama)
6. Sanitasi transportasi
Tabel 12 menunjukkan bahwa cakupan materi sanitasi dalam modul higiene dan sanitasi pengolahan pangan sudah sesuai dengan cakupan materi sanitasi yang termuat dalam CAC/RCP 1-1969 revisi 4 tahun 2003. Untuk melihat lebih jauh muatan materi sanitasi dalam modul higiene sanitasi pengolahan pangan, maka dilakukan identifikasi terhadap muatan materi sanitasi apakah sudah memuat teori dan petunjuk praktis yang memudahkan pemilik IRTP untuk mempraktekkan kegiatan sanitasi. Hasil
identifikasi terhadap muatan materi sanitasi dalam modul higiene dan sanitasi dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Hasil identifikasi terhadap muatan materi sanitasi dalam Modul Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan
No Aspek Sanitasi Teori Petunjuk
praktis
1 Sanitasi pengolahan pangan
a. Pengukuran suhu pemasakan selama pengolahan pangan
b. Metode pemasakan dan aspek keamanan (pressure cooker, pendidihan, oven, penggorengan dalam minyak, pemanggangan, pemasakan, makanan beku, mempertahankan suhu tinggi, pemasakan kembali) √ √ 2 Sanitasi pekerja a. Kesehatan pekerja b. Kebersihan tangan c. Perlengkapan pekerja
d. Tata tertib umum dan kebiasaan lain
√ √
3 Sanitasi peralatan
a. Pembersihan dan sanitasi peralatan
b. Metode pembersihan dan sanitasi peralatan (alat-alat besar,(alat-alat-(alat-alat kecil,tangan
pekerja,lingkungan)
√ √
4 Sanitasi air
a. Air untuk pembersihan dan sanitasi b. Sumber air dan penanganannya
√ √
5 Sanitasi hama dan lingkungan
a. Cara-cara pengawasan hama tikus b. Cara-cara pengawasan hama