• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pustaka Minuman fungsional

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 122-129)

SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA YOGYAKARTA

LANDASAN TEOR

A. Kajian Pustaka Minuman fungsional

Pangan fungsional merupakan makanan dan bahan pangan yang dapat memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar pangan tersebut, dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Sektor pangan yang bisa dijangkau oleh pangan fungsional biasanya berupa produk susu dan turunannya (termasuk yoghurt), minuman, sereal, produk kembang gula, lemak dan suplemen lemak, makanan bayi, produk bakery, dan produk pangan jadi.

Pada dasarnya, minuman fungsional termasuk dalam salah satu jenis pangan fungsional. Sebagai pangan fungsional, minuman fungsional tentunya harus sudah memenuhi dua fungsi utama pangan yaitu memberikan asupan gizi serta pemuasan sensori seperti rasa yang enak dan tekstur yang baik, sebelum melengkapi fungsi nilai fungsionalnya seperti menjadi regulasi boritme, sistem imunitas,sistem saraf dan pertahanan tubuh. Apabila, minuman biasa menawarkan kita kebutuhan terhadap air dan sebagai pemuas rasa. Namun, khusus untuk minuman fungsional dilengkapi dengan fungsi tersier seperti probiotik, menambah asupan vitamin dan mineral tertentu, meningkatkan stamina tubuh dan mengurangi resiko penyakit tertentu (seperti: antioksidan untuk mengurangi resiko kanker).

(sumber : www.rewisa.wordpress.com)

Daun Sirsak (Annona muricata L)

Sirsak (Annonamuricata L) atau sirsat, nangka sabrang, nangka belanda, durian belanda merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Sebenarnya nama asli dari buah ini adalah Zuursak. Nama tersebut diambil dari bahasa Belanda yang berarti “kantong asam”. Kemudian buah tersebut masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda di abad yang ke-19. Orang Indonesia mengalami kesulitan dalam menyebut nama buah tersebut. Untuk mempermudah, orang Indonesia pun menyebutnya sirsak. Di Inggris sendiri,buah tersebut bernama soursop.

Berbeda dengan srikaya, buah ini memiliki kandungan daging buah yang lebih banyak daripada bijinya. Dalam sebutir buah sirsak, bisa terdiri dari 68% daging buah, 20% kulit buah, 8% biji buah, dan 4% inti buah.

5

Sedangkan, daunnya sangat rimbun sehingga menyerupai perdu. Daunnya berukuran lebar dan agak tebal serta mempunyai bau yang tidak enak (langu). Daun sirsak berbentuk lonjong, berwarna hijau tua, dan letaknya berhadapan.

Daun sirsak mengandung senyawa monotetrahidrofuran asetogenin, seperti anomurisin A dan B, gigantetrosin A, annonasin-10-one, murikatosin A dan B, annonasin, dan goniotalmisin. Khasiat senyawa-senyawa ini untuk pengobatan berbagai penyakit.

(sumber : Suranto,Adji,2011)

Khasiat daun Sirsak (Annona muricata L)

Pada tahun 1951, Prof Clery Salazar, yang bekerja di fakultas Pertanian di Mayaguez, Puerto Rico, sudah mulai mendorong pengembangan produk sirsak di negara tersebut. Riset mengenai khasiat sirsak atau populer graviola ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1976 oleh The National Cancer Institute, Amerika Serikat. Hasil riset membuktikan bahwa daun dan tunas sirsak dapat menyerang dan merusak sel kanker. Namun, hasil penelitian ini tidak dipublikasikan. Setelah sekitar 7 tahun tak ada beritanya, akhirnya muncul berita keajaiban sirsak yang dipublikasikan oleh The National Cancer Institute. “Hasil riset menyatakan sirsak mengandung asetogenin yang mampu melawan 12 jenis sel kanker”.

(sumber : Suranto,Adji,2011)

Daun Pandan (Pandanus ammaryllifolius)

Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini bila telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60cm. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.

Daun tumbuhan merupakan komponen cukup penting dalam tradisi boga Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sebagai pewangi makanan karena aroma yang dihasilkannya. Daun pandan biasa dilibatkan dalam pembuatan kue atau masakan lain seperti kolak dan bubur kacang hijau. Sewaktu menanak nasi, daun pandan juga kerap diletakkan di sela-sela nasi dengan maksud nasi menjadi beraroma harum.

6

Aroma harum yang khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar atau agak kering. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan (selain daun suji), sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan. Daun pandan biasa dilibatkan dalam pembuatan kue-kue atau masakan lain seperti kolak dan bubur kacang hijau. Sewaktu menanak nasi, daun pandan juga kerap diletakkan di sela-sela nasi dengan maksud nasi menjadi beraroma harum.

(sumber : Suseno,Mahfud,2013)

Khasiat Daun Pandan (Pandanus ammaryllifolius)

Pandan wangi ini mempunyai kandungan kimia alkaloid, saponin,tannin, polifenol, flavonoida dan zat pewarna. Dengan kandungan kimianya tersebut daun pandan memiliki beberapa kasiat yaitu obat penenang, obat tidur, syaraf lemah, memulihkan nafsu makan, rematik, pegal linu, gelisah, mencegah kerontokan rambut, menghitamkan rambut, dan menghilangkan ketombe.

(sumber : www.agricenter.jogjaprov.go.id dan www.weus.net )

Uji Sensoris

Uji sensoris merupakan disiplin ilmu yang mempelajari identifikasi, pengukuran, analisis dan interpretasi sifat sensoris atau atribut bahan pangan ayau bahan lain yang diterima sensasinya oleh indra penglihat, pencecap, pembau, peraba dan pendengar.

Metode ini biasanya dilakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahal semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen

Ada tiga hal utama yang diperhatikan. Pertama adalah proses penginderaan yang menjelaskan mekanisme pencecapan (gestation), pembauan (olvaction), penglihatan (vision) dan perabaan – persepsi tekstur, dimulai dari adanya rangsangan/stimuli sampai timbulnya respon. Kedua,menjelaskan bagaimana cara menilai sifat sensoris bahan pangan yaitu flavor

meliputi cecap dan odor; ketampaan mencakup warna, bentuk, ukuran dan cacat; serta sifat tekstural yang mencakup sifat mekanis, geometris dan orientasi partikel. Ketiga, adalah membahas analisis secara sensoris yaitu pemilihan dan penggunaan tipe tipe pengujian disesuaikan dengan tujuannya yaitu untuk penelitian, pengembangan produk, atau

7

pengendalian mutu. Pada pembahasan ketiga ini dipelajari analisis statistik dan interpretasi hasilnya.

Evaluasi sensoris dapat digunakan untuk menilai adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dalam produk atau bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, menentukan apakah optimasi telah diperoleh, mengevaluasi produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan, dan memberikan data yang diperlukan bagi promosi produk. Penerimaan dan kesukaan atau preferensi konsumen, serta korelasi antara pengukuran sensori dan kimia atau fisik dapat juga diperoleh dengan eveluasi sensoris.

Pada evaluasi sensori, segala macam faktor yang dapat mengganggu proses penilaian ditekan seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan memisahkan setiap perserta evaluasi sensori agar tidak saling berkomunikasi sehingga penilaian yang dihasilkan benar- benar murni berasal dari pendapat pribadi masing-masing individu.

(sumber : Ridlo, 2010.)

Kajian Tentang Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat dalam suatu propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur yakni flavonoid, isoflavonoid, dan neoflavonoid.

Istilah flavonoid yang diberikan untuk senyawa-senyawa fenol ini berasal dari kata flavon, yakni nama sebuah flavonoid yang banyak jumlahnya dan banyak dikenal. Senyawa falvonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan tingkat tinggi seperti bunga, daun, ranting, buah, kayu, kulit kayu, dan akar. Akan tetapi senyawa flavonoid seringkali terkonsentrasi dalam suatu jaringan tertentu misalnya antoisianidin (zat warna dari bunga, buah atau daun). Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi yaitu :

1 Sebagai pigmen warna

2 Fungsi fisiologi dan patologi

3 Aktivitas farmakologi

4 Flavonoid dalam makanan

Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegah kanker. Selain itu, juga berfungsi untuk melindungi struktur sel,

8

meningkatkan efektivitas vitamin C, antiflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik.

Dalam beberapa kasus, flavonoid berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menganggu fungsi dari bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan termasuk untuk virus HIV, herpes, asma, katarak, diabetes, encok, migren, wasir, dan perionditis.

(Anggraeni, 2011)

Kerangka Pikir

Gambar 1. Diagram kerangka pikir

Gambar 1menyebutkan bahwa Melaluiminuman celup daun sirsak dengan daun pandan inidiharapkan para penderita kanker dapat mengobati penyakit kankernya dengan harga yang jauh lebih murah dari pengobatan kanker dengan cara kemoterapi yang telah ada sekarang dan diharapkan masyarakat juga dapat mencegah penyakit kanker tersebut dengan meminum minuman fungsional tersebut khususnya untuk anak-anak dan remaja serta diharapkan masyarakat dapat mengenal dan memahami akan pentingnya kesehatan. Upaya ini merupakan investasi jangka panjang.Dengan hanya menggunakan sedikit biaya yang

Kemoterapi

Harga mahal

Mencari alternatif

Minuman celup daun sirsak dan pandan

Harga terjangkau, mudah, dan praktis

Semua kalangan dapat menerima terutama remaja

9

dikeluarkan bangsa ini akan mendapatkan hasil yang menggembirakan di masa yang akan datang terkait dengan menurunnya angka kematian karena penyakit kanker tersebut.

10

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (innovation research). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.

Waktu dan Tempat

Tabel 1. Jadwal Penelitan

No. Kegiatan Waktu Tempat

1.

Menyiapkan alat dan bahan

Rabu,20 Februari 2013 dan Minggu,7 Juli 2013

Di pasar,di rumah peneliti, dan di wonosari

2. Pengeringan daun

Kamis-Sabtu,21-23 Februari 2013 dan Jumat- Jumat,10-24 Mei 2013

Di rumah peneliti

3. Pemblenderan daun

Selasa,2 April 2013 dan Rabu,26 Juni 2013

Di rumah peneliti

4. Testing ke panelis Senin-Selasa,6-7 Mei 2013 SMAN 5 Yogyakarta

5. Uji kandungan flavonoid Minggu,30 Juni 2013 SMAN 5 Yogyakarta

6.

Analisa,evaluasi dan penarikan kesimpulan

Selasa-Minggu,2-7 Juli 2013

SMAN 5 Yogyakarta dan dirumah peneliti

7. Pembungkusan

Sabtu-Selasa,29 Juni-2 Juli 2013 CV. Dewi Makmur 8. Penyusunan laporan Minggu-Rabu, 7-24 Juli 2013 Di rumah peneliti

11

B. Alat dan Bahan

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 122-129)

Dokumen terkait