• Tidak ada hasil yang ditemukan

MULAI MENULIS

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 37-56)

dalam memahami bagian ketiga ini, sobat muda bisa menghubungi saya

MULAI MENULIS

Mungkin benar bahwa berusaha itu melelahkan.

Namun, kelak akan jauh lebih lelah lagi jika sekarang kita hanya berdiam diri, tak berusaha sama sekali.

(Fatchul Anam Nurlaili)

Sobat muda, sampailah kita pada bagian keempat yang saya beri judul “Mulai Menulis”. Di bagian ini saya akan mulai menyampaikan materi tentang sistematika penulisan karya tulis ilmiah. Sistematika karya tulis ilmiah sangat penting untuk diketahui oleh sobat muda sekalian karena menjadi salah satu kriteria umum dalam penilaian karya tulis ilmiah. Juri sebagai tim penilai akan meneliti apakah sistematika penulisan yang sobat muda tulis sudah sesuai dengan kaidah ilmiah atau belum.

Dalam buku ini, sistematika yang akan disampaikan hanya sistematika karya tulis ilmiah jenis laporan hasil penelitian saja. Mengapa? Tentunya adalah karena karya tulis jenis ini adalah yang paling sering digunakan dalam lomba karya tulis ilmiah. Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa panitia penyelenggara suatu lomba karya tulis ilmiah biasanya memberikan sistematika khusus yang berbeda dengan panitia lomba karya tulis ilmiah lainnya. Nah, apa yang akan saya sampaikan pada bagian ini merupakan ketentuan sistematika penulisan yang paling umum dipersyaratkan oleh sebagian besar panita penyelenggara.

Secara garis besar, karya tulis ilmiah yang berbentuk laporan hasil penelitian terdiri dari tiga bagian besar yang harus ada, yaitu (1) bagian awal, berisi bahan-bahan preliminer/pendahuluan, (2) bagian inti, memuat naskah utama dari karya tulis ilmiah, dan (3) bagian akhir, menyajikan bahan-bahan referensi dokumen pendukung lainnya. Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini disampaikan keterangan beserta contoh nyata dari masing-masing bagian tersebut.

Bagian awal

Bagian awal adalah suatu bagian dalam karya tulis ilmiah sebelum masuk ke bagian inti dari suatu karya tulis ilmiah. Pada bagian ini, baru disampaikan beberapa poin yang mendukung keutuhan sistematika suatu karya tulis ilmiah saja. Artinya, apabila bagian awal ini tidak ada maka sama sekali tidak mengurangi keutuhan makna

38 (penyampaian materi) dalam karya tersebut. Namun, dengan begitu tak berarti bahwa bagian awal tidak penting. Bagian awal menjadi sangat penting karena terkait dengan keutuhan sistematika karya tulis ilmiah serta kelengkapan administratifnya, seperti halaman pengesahan, halaman pernyataan orisinalitas, serta daftar isi. Bagian awal memuat beberapa poin berikut ini.

a. Halaman judul

Halaman ini berisi judul, logo sekolah, nama penulis dan NIS, nama sekolah, alamat sekolah, kota lokasi sekolah, tahun pembuatan karya tulis. Perhatikan contoh berikut ini!

Gambar 6. Contoh halaman judul

Di bagian ini saya sampaikan bahwa judul yang dipilih harus benar-benar mencerminkan isi karya tulis. Selain itu, judul harus menarik karena ketika tahap seleksi, salah satu hal yang bisa menarik perhatian juri adalah judulnya. Ketika kita akan membeli produk makanan kemasan, apa yang pertama kali membuat kita tertarik? Apakah rasanya, aromanya, atau nilai gizinya? Saya kira nggak mungkin karena makanannya masih dalam kemasan. Pertama kali yang menarik kita adalah kemasan dan nama merek dagangnya. Saya masih ingat

39 bahwa suatu ketika dosen pascasarjana saya pernah mengatakan, “Buatlah judul yang seksi, bombastis, dan fantastis!”.

Nah, dengan keterbatasan waktu yang ada, juri pun juga tidak mungkin membaca seluruh isi karya tulis ketika seleksi tahap awal. Paling tidak, hal sepele yang pasti bisa menarik perhatian mereka pada pandangan pertama adalah judul yang digunakan.

Oke sobat muda semua, sudah siap dengan judul kalian? Harus siap dong yah…

b. Halaman bebas plagiatisme

Halaman ini berisi pernyataan penulis bahwa karya yang dibuat sesuai dengan etika akademik dan bebas dari unsur plagiat. Pernyataan ini diperkuat dengan tanda tangan dan nama terang penulis di bagian bawah. Berikut ini adalah contoh dari surat pernyataan orisinalitas (keaslian) karya tulis ilmiah yang saya ambilkan dari tesis saya.

Gambar 7. Contoh surat pernyataan

c. Halaman pengesahan

Halaman pengesahan dimaksudkan untuk menjamin keabsahan karya tulis ilmiah. Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis, dan NIS. Lembar

40 pengesahan ditandatangani oleh guru pembimbing dan kepala sekolah. Dari halaman pengesahan ini dapat diketahui bahwa karya tulis tersebut sudah diteliti oleh pembimbing dan sudah disahkan oleh pihak sekolah ataupun instansi lainnya.

Pembimbing selaku pihak yang mengesahkan merupakan pihak yang harus bersedia untuk dimintai klarifikasi atas kebenaran isi dari karya tulis ilmiah yang bersangkutan. Itulah beratnya beban moral yang dipikul oleh pembimbing. Selain harus bersusah payah membimbing, ketika tanda tangan pegesahan telah ia bubuhkan maka ia harus bersedia ikut bertanggung jawab atas kebenaran isi karya yang telah disahkannya.Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal disahkannya karya tulis.

Gambar 8. Contoh halaman pengesahan

d. Kata pengantar

Halaman ini memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis. Ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut disertai dengan jenis bantuan yang telah berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, atau

41 bantuan dalam memotivasi penyelesaian karya tulis. Tidak ada perbedaan yang nyata antara kata pengantar pada suatu jenis karya tulis ilmiah dengan jenis lainnya. Berikut ini saya cantumkan contoh kata pengantar yang saya ambil dari tesis saya.

Gambar 9. Contoh kata pengantar

42 Daftar isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halamannya masing- masing. Dari daftar isi tersebut bisa diketahui urutan setiap bab/sub-bab beserta halamannya sehingga bisa mempermudah pembaca dalam mencari bab/sub-bab tertentu.

Gambar 10. Contoh daftar isi

f. Daftar tabel

Daftar tabel memuat semua tabel yang ada dalam karya tulis beserta nomor halamannya masing-masing. Tentunya, daftar tabel ini dicantumkan kalau memang ada tabelnya di dalam karya tulis. Sama dengan daftar isi, daftar tabel

43 digunakan untuk mempermudah pembaca dalam mencari letak tabel tertentu dalam karta tulis.

Gambar 11. Contoh daftar tabel

g. Daftar gambar/grafik/diagram

Daftar gambar/grafik/diagram memuat semua gambar/grafik/diagram yang ada dalam karya tulis beserta nomor halamannya masing-masing. Daftar

gambar/grafik/diagram ini dicantumkan kalau memang ada

gambar/grafik/diagram di dalam karya tulis. Gambar/grafik/diagram sangat diperlukan dalam karya tulis ilmiah karena bisa digunakan sebagai sarana untuk menjelaskan hasil penelitian ataupun aggasan penulis kepada pembaca.

44 Gambar 12. Contoh daftar gambar

h. Daftar lampiran

Daftar lampiran memuat semua lampiran yang ada dalam karya tulis beserta nomor halamannya masing-masing.

i. Daftar lambang dan singkatan.

Daftar lambang dan singkatan memuat semua lambang dan singkatan yang ada dalam karya tulis beserta nomor halamannya masing-masing.

j. Abstraksi

Hampir setiap murid yang saya ajar mengalami kesulitan ketika akan membuat abstraksi. Kesulitan tersebut berawal dari belum pahamnya mereka tentang apa itu abstraksi. Untuk lebih praktisnya, saya biasanya menyampaikan bahwa abstrak adalah ringkasan dari latar belakang, tujuan, metode, dan hasil penelitian yang dibuat dalam beberapa paragraf yang singkat. Beberapa universitas ataupun penyelenggara lomba karya tulis ilmiah biasanya membatasi jumlah kata yang digunakan dalam pembuatan abstraksi. Biasanya batasan tersebut berkisar abtara 200 hingga 300 kata. Di bagian bawah abstrak disertakan kata kunci (key words) antara 3-5 kata. Masih belum ada gambaran tentang bentuk abstraksi? Perhatikanlah contoh berikut!

45 Gambar 13. Contoh abstrak

Bagian inti

Bagian inti merupakan bagian pokok dari karya tulis ilmiah yang memuat materi pembahasan. Artinya, tanpa adanya bagian ini maka suatu karya tidak bisa dikatakan sebagai karya tulis ilmiah. Bagian initi harus mencantumkan beberapa hal berikut ini.

a. Pendahuluan

Diumpamakan sebagai sebuah rumah, pendahuluan ini ibarat beranda depan. Di beranda ini seorang tamu akan bisa sedikit mengira-ngira seperti apa keadaan di dalam rumah. Begitu juga dalam karya tulis ilmiah, saat membaca bagian pendahuluan, seorang pembaca akan bisa menerka arah pembahasan yang akan disampikan pada bagian selanjutnya. Pendahuluan memuat beberapa poin berikut :

46 1. Latar belakang masalah

Bagian ini berisi uraian tentang gambaran permasalahan dan hal-hal yang mendasari pentingnya dilakukan penelitian, atau alasan mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan. Perhatikan contoh berikut!

Gambar 14. Contoh latar belakang

Dari contoh di atas kita dapat mengetahui bahwa latar belakang mencakup hal-hal berikut ini.

 Uraian yang runtut dan logis mengenai latar belakang

penelitian/penulisan

 Pengerucutan masalah hingga didapatkan masalah yang perlu

47  Meyakinkan pembaca bahwa penelitian/penulisan tersebut harus

dilakukan

2. Rumusan masalah

Permasalahan penelitian harus dituliskan dalam bentuk kalimat deskriptif atau kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas. Masalah penelitian merupakan perumusan kesenjangan antara keadaan yang ada dengan keadaan yang akan dicapai.

Gambar 15. Contoh rumusan masalah

3. Tujuan

Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Tujuan ini muncul dari permasalahan yang disampaikan dalam rumusan masalah pada bagian sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!

48

4. Manfaat

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktik pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti dan manfaat bagi peneliti sendiri maupun bagi pengembangan negara pada umumnya.

Gambar 17. Contoh manfaat penulisan

b. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka berisi prinsip-prinsip teori yang akan dijadikan dasar dalam pembahasan hasil penelitian. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja.

Tinjauan pustaka akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Pustaka dalam teks disitasi dengan format sebagai berikut: satu penulis, Fauzi (2005); dua penulis, Fauzi dan Faisal (2005) atau (Fauzi dan Faisal, 2005); tiga penulis atau lebih, Fauzi dkk. (2005) atau (Fauzi dkk., 2005).

c. Metode penelitian

Dalam metode penelitian tersirat pesan bahwa penelitian yang dilakukan sudah terencana dan terlaksana dengan baik. Inilah yang membedakan kegiatan penelitian dan kegiatan lainnya. Metode penelitian bisa mencakup beberapa poin berikut ini.

49 1. Jenis penelitian

2. Tempat dan waktu penelitian

3. Metode penelitian

4. Populasi dan sampling

5. Alat dan bahan

6. Teknik pengumpulan data

7. Teknik analisa data.

Contoh untuk metode penelitian saya lampirkan di bagian belakang buku ini (pada contoh lengkap karya tulis ilmiah). Silahkan sobat muda melihat lampiran di bagian belakang yah…

d. Hasil dan pembahasan

Bila bagian pendahuluan diibaratkan sebagai beranda maka hasil dan pembahasan ibarat bagian dalam rumah. Seorang tamu tidak lagi hanya menerka dari luar bagaimana kondisi di dalam rumah, namun sudah bisa mengetahui secara pasti apa saja yang ada di dalamnya. Begitu juga dengan hasil dan pembahasan, di dalamnya pembaca bisa mengetahui secara rinci mengenai hasil penelitian beserta pembahasannya yang disampaikan dalam karya tulis tersebut.

Bagian hasil dan pembahasan menyampaikan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau gambar dan kemudian dibahas secara cermat. Pembahasan berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Bagian ini juga perlu menyampaikan pemecahan masalah yang berhasil dilakukan serta perbedaan/persamaan antara hasil yang diperoleh dengan hasil penelitian terdahulu/pustaka.

50 Gambar 18. Contoh hasil dan pembahasan

Pada bagian ini sebenarnya tidak ada yang sulit karena murni merupakan penyajian data hasil penelitian yang dilakukan beserta pembahasannya. Apalagi jika penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan. Beberapa teman yang menjalankan penelitian di laboratorium mengalami masalah pada bagian ini karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan teori. Namun, untuk

51 penelitian study lapangan, kesesuian hasil penelitian dengan teori tidak begitu dituntut karena kondisi di lapangan sangat dipengaruhi oleh berbabagi variabel. Pada bagian hasil dan pembahasan, peneliti tinggal mencari dan membahas beberapa faktor yang kemungkinan menjadi variabel tersebut.

d. Penutup

Bagian ini adalah suatu bagian yang menjadi penutup atas pembahasan yang telah disampaikan di bagian sebelumnya. Di bagian ini disampaikan kesimpulan dari pembahasan tersebut. kesimpulan yang ditulis harus menjawab tujuan penelitian/penulisan yang telah disebutkan pada bagian pendahuluan.

1. Kesimpulan

Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini harus bisa menjawab tujuan penelitian. Berikut ini diberikan contoh adanya kesesuaian antara tujuan penelitian dan kesimpulan.

52 Gambar 19. Contoh kesesuaian antara tujuan dan kesimpulan

Amatilah tujuan penelitian di atas! Berapakah jumlahnya? Apa saja poin penting yang diangkat dalam tujuan tersebut? Setelah kalian amati, lihatlah contoh kesimpulannya! Ada berapa poin? Apakah poin yang disampaikan di kesimpulan menjawab tujuannya? Nah, itulah yang dimaksud dengan adanya kesesuaian antara tujuan penelitian dan kesimpulan.

2. Saran-saran

Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai hubungan dengan hambatan yang dialami selama penelitian. Saran-saran tersebut bisa ditujukan untuk berbagai pihak, misalnya peneliti lainnya, pemerintah, serta pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Contohnya adalah sebagai berikut.

53 Gambar 20. Contoh saran

Bagian akhir

Sobat muda, bagian akhir merupakan bagian karya tulis yang di luar konten utama materinya. Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah keterangan berikut ini.

a. Daftar pustaka

Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan karya tulis. Pencantuman ini sangat penting karena sebagai pertanggungjawaban ilmiah atas pemuatan hasil karya orang lain. Bila ada pustaka yang secara sengaja tidak dicantumkan maka hal tersebut termasuk plagiat dan telah melanggar kode etik ilmiah. Jadi, memasukkan tulisan orang lain dalam karya tulis ilmiah yang dibuat tidak masalah selama dicantumkan sumber-sumbernya secara jelas. Pustaka tersebut harus berasal dari sumber yang terpercaya, seperti buku teks, jurnal ilmiah, prosiding, majalah ilmiah, dan dokumen paten. Di pelajaran Bahasa Indonesia sobat muda pasti sudah mendapatkan materi tentang aturan penulisan daftar pustaka tersebut. Untuk melihat secara langsung seperti apa format dan contoh penulisan daftar pustaka yang benar, bukalah bagian akhir beberapa buku pelajarn sobat muda semua.

54 Lampiran memuat informasi atau keterangan tambahan untuk memahami karya tulis. Tanpa informasi tersebut isi karya tulis bisa tetap dipahami secara utuh. Biasanya, lampiran memuat foto dokumentasi serta informasi- informasi yang mendukung penelitian.

55

Motivasi Kita-4

Sobat, semua itu butuh perjuangan…!

Pagi itu, terlihat seorang siswa baru yang tertunduk lesu. Sungguh kebanggan sekaligus beban berat, duduk bersama teman-teman baru di sebuah kelas keramat, kelas akselerasi. Itulah yang ia rasakan saat itu. Dalam kepalanya tergambar perjuangan berat yang harus ia tempuh selama dua tahun ke depan di kelas itu.

Tiba-tiba masuklah seorang guru dan langsung berkata,”Anak-anak, siapkan kertas! Sekarang kita akan ulangan”. Itulah ulangan matematika pertamanya di kelas keramat. Dua hari kemudian, hasil ulangan pun dibagikan dan hasil ulangan matematikanya yang pertama adalah, luar biasa jelek. Apakah nilainya 4, 5, ataukah 6? Dengan sangat jelas tertulis bahwa nilainya adalah 0,75. Sungguh hal itu membuatnya shock. Seumur- umur baru kali ini ia dapat nilai sejelek itu. Tak ayal, galaupun datang melanda. Bak tsunami yang meluluhlantahkan gedung-gedung tinggi. Namun, ia tidak berlarut-larut dalam kegalauannya. Ia sadar bahwa itulah masa adaptasi di sekolah dan kelas yang baru. Ia pun bangkit dan mulai memperbaiki cara belajarnya. Jam belajar ia tambah. Latihan soal selalu ia kerjakan setiap hari. Tiada hari tanpa belajar. Kemanapun ia pergi, ringkasan pelajaranlah yang ia bawa.

Ulangan selanjutnya, terdapat peningkatan nilai menjadi 1,5. Meningkat lagi menjadi 3,5. Terus meningkat hingga 7, kemudian 8, dan puncaknya adalah 10. Itulah perjuangan beratnya di awal kelas akselerasinya. Enam tahun setelah kelulusannya dari SMA tersebut, ia berhasil menyabet gelar magister di salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Dan di tahun 2013, ia tengah menempuh pendidikan doktoral di universits yang sama.

56

Bila sobat muda mengalami kendala

dalam memahami bagian keempat

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 37-56)

Dokumen terkait