• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENYIAPKAN PRESENTAS

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 65-80)

dalam memahami bagian kelima ini, sobat muda bisa menghubungi saya

MENYIAPKAN PRESENTAS

Cinta suci hanyalah omong kosong

ketika simbolisme cinta menuntut apresiasi atas keberadaannya (Fatchul Anam Nurlaili)

Sobat muda, sampailah kita pada bagian terakhir dari pembahasan dalam buku ini, yaitu teknik presentasi. Saya merasa perlu untuk menyampaikan teknik presentasi karena pada umumnya, sepuluh besar atau lima besar naskah terbaik akan diundang panitia untuk mempresentasikan karyanya. Nilai presentasi tersebut selanjutnya akan menjadi salah satu pertimbangan besar untuk menetapkan siapa yang berhak menjadi pemenangnya.

Jenis-jenis presentasi

Sobat muda, sebelum masuk ke teknik presentasi ilmiah yang menarik, ada tiga jenis presentasi yang patut untuk diketahui sebelumnya. Ketiga jenis tersebut adalah sebagai berikut.

a. Presentasi persuasif

Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini adalah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya. Dengan model presentasi ini, presentator tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau tidak.

b. Presentasi informatif

Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, laporan finansial, atau kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak.

Selain itu, presentator akan menerima pertanyaan atau memberikan

pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada audience-nya. Nah, presentasi karya tulis ilmiah bisa dimasukkan dalam kategori ini

66 karena dalam presentasi tersebut diinformasikan suatu hasil penelitian kepada audience.

c. Presentasi training

Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.

Membuat slide presentasi

Sobat muda, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu penelitian yang mempunyai nilai intrinsik yang sangat tinggi serta manfaat yang sangat besar terhadap pengembangan iptek dan perbaikan kehidupan masyarakat, menjadi hilang dan rusak karena teknik pelaporan dan presentasi yang tidak baik. Untuk menghindari masalah tersebut, seorang peneliti harus mampu membuat laporan dan presentasi hasil penelitian secara menarik, jelas, dan lengkap.

Slide presentasi ilmiah biasanya mencakup bagian-bagian berikut ini.

a. Halaman judul, minmal memuat judul karya tulis, logo sekolah atau instansi, nama penulis/peneliti, kota dan tahun penyusunan. Cukup satu slide.

b. Latar belakang, mencakup latar belakang penelitian atau penulisan secara ringkas. Bisa dua hingga tiga slide.

c. Rumusan masalah, memuat rumusan masalah yang diangkat dalam

karya tulis. Cukup satu slide.

d. Tujuan, berisi tujuan dilakukannya penelitian atau penulisan karya. Cukup satu slide.

e. Metode, memuat metode penelitian atau penulisan yang telah

dilakukan. Bisa tiga hingga lima slide.

f. Hasil, berisi data hasil penelitian. Jumlah slide menyesuaikan data yang diperoleh.

g. Kesimpulan, berisi kesimpulan yang bisa menjawab tujuan. Cukup satu

slide.

h. Saran, cukup satu slide.

Saat ini telah tersedia berbagai fasilitas teknologi komputer yang bisa membantu pembuatan presentasi hasil penelitan yang memungkinkan seorang peneliti bisa mengkomunikasikan hasil temuannya dengan jelas, komunikatif, informatif dan

67 menarik. Presentasi teks dalam powerpoint bukan seperti tulisan lengkap dalam bentuk kalimat atau paragraf pada perangkat lunak pengolah kata.

Berikut ini adalah beberapa tips dan teknik untuk menunjang keberhasilan presentasi hasil penelitian.

a. Meringkas teks sepadat mungkin

Presentasi yang baik menghindari penggunaan teks yang panjang dan membosankan. Teks cukup yang disampaikan harus singkat, jelas, dan hanya kata atau frase intinya saja. Perhatikan contoh presentasi berikut.

Gambar 21. Contoh slide latar belakang yang disajikan dalam skema yang menarik

b. Menyajikan data dengan tabel, grafik, atau gambar

Dalam pembuataan presentasi, sebaiknya kita tidak hanya menggunakan teks saja. Apalagi, jika teks tersebut menggunakan ukuran huruf yang relatif kecil dengan kalimat yang panjang. Presentasi seperti itu akan membosankan pendengar sehingga slide yang kita gunakan tidak efektif. Selain itu, dengan waktu presentasi yang singkat pendengar akan “tersiksa” membaca seluruh teks yang ada dalam slide. Slide hanyalah alat bantu untuk menjelaskan hal-hal yang penting. Penjelasan yang lengkap bisa dibaca di ringkasan atau laporan penelitian.

1. Tabel

Penyajian data dalam bentuk Tabel lebih diutamakan daripadadalam bentuk teks. Tabel merupakan alat yang efektif untuk menginformasikan perbandingan kuantitatif atau pola kecenderungan data numerik.

68 Gambar 22. Contoh slide hasil penelitian yang disajikan

dalam bentuk tabel 2. Grafik

Penyajian data ke audience melalui grafik mempunyai keunggulan

dibandingkan tabel, yaitu diketahuinya nilai-nilai kuantitatif dan

perbandingannya secara cepat. Pembaca juga lebih suka melihat grafik daripada memperhatikan deretan angka-angka yang disajikan dalam tabel. Namun, grafik mempunyai kelemahan mendasar, yaitu tidak memberikan informasi yang terperinci karena grafik tersebut hanya mencantumkan nilai- nilai pendekatan secara visual saja, apalagi jika datanya relatif banyak.

Gambar 23. Contoh slide hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk diagram

3. Gambar

Perancangan slide presentasi juga tidak terlepas dari unsur-unsur seni atau nilai artistik, selain masalah teknis mengenai data atau informasi yang akan

69 disampaikan. Penggunaan aspek seni dalam presentasi ini bertujuan untuk memperlancar proses komunikasi (lebih santai, mudah dipahami, dan menarik perhatian).

Presentasi yang baik kadang-kadang bisa dibantu dengan penyajian gambar untuk menarik perhatian (eye cathing) audience. Selain itu penyajian gambar bisa membantu suasana presentasi lebih menarik atau atraktif tanpa mengurangi suasana ilmiah. Penyajian gambar harus mempertimbangkan aspek-aspek lain. Beberapa hal yang harus dihindari adalah penggunaan gambar yang berlebihan, tidak relevan dengan topik penyajian, dan penempatan yang tidak tepat. Presentasi karya tulis ilmiah merupakan kegiatan resmi dan ilmiah sehingga jangan sampai kegiatan tersebut rusak karena penyajian gambar yang tidak tepat dan tidak terkait dengan materi yang disajikan..

Gambar 24. Contoh penyampaian alat dan bahan

yang disajikan dalam gambar relevan (dengan tema kampanye antirokok)

Menjelang dan saat presentasi

Ada beberapa hal yang harus sobat muda lakukan menjelang presentasi. Hal tersebut perlu sobat muda perhatikan sehingga presentasi bisa berjalan secara lancar. Berkut ini adalah beberapa hal yang harus sobat muda lakukan menjelang presentasi.

a. Mengecek peralatan presentasi

Ketika ssobat muda akan mempresentasikan karya tulis, sobat muda perlu memeriksa peralatan presentasi seperti LCD Projector, layar, atau bidang di mana slide

70 akan diproyeksikan. Bahkan, sobat muda mungkin perlu juga memeriksa laptop atau komputer desktop yang akan digunakan.

Nah, itu tadi kalau sobat muda sudah di lokasi presentasi pada hari H. Beberapa hari sebelumnya, sobat muda perlu konfirmasi juga dengan panitia menyangkut beberapa hal terkait dengan teknis presentasi yang akan diselenggarakan. Paling tidak, ada beberapa hal yang harus sobat muda cari informasinya, meliputi:

 Ketersediaan laptop

 Ketersediaan proyektor

 Ketersediaan operator laptop

 Durasi presentasi beserta pembagian sesinya (durasi presentasi biasanya sekitar 10-15 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab sekitar 10-20 menit)

Mungkin sobat muda akan bertanya, mengapa sih harus repot-repot mencari informasi segala? Perlu diketahui bersama bahwa kesuksesan presentasi adalah bagaimana kita bisa membuat para hadirin terpesona dan paham dengan apa yang kita sampaikan. Kita perlu memastikan bahwa semuanya telah tersedia. Kita juga perlu memastikan teknis operasionalnya sehingga pada saat presentasi kita tidak merasa asing lagi dengan peralatan tersebut.

b. Mempersiapkan rencana alternatif

Sobat muda, bisa saja sebuah presentasi yang telah berjalan tiba-tiba gagal total karena peralatan yang digunakan mengalami kendala di tengah presentasi. Kendala tersebut bisa terjadi hanya karena laptop yang akan sobat muda gunakan mendadak tidak dapat digunakan atau bisa karena sebab-sebab lainnya. Oleh karena itu, diperlukan rencana alternatif gar presentasi dapat tetap berjalan lancar dalam kondisi apapun. Saya ada cerita menarik terkait dengan kendala yang saat presentasi tengah berlangsung :

Saat acara presentasi final lomba karya tulis ilmiah kesejarahan yang

diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT)

Yogyakarta pada pertengahan tahun 2012, ada seorang siswi yang meenyuguhkan presentasi dengan cukup mempesona. Sebagai bahasa pengantar, dia memilih Bahasa Inggris (walaupun kemudian dikritik juri). Cukup lancar, fasih, dan menyenangkan. Audience dan juri pun terpesona dibuatnya. Tapi, sekitar 5 menit setelah presentasi dimulai, angin besar merobohkan layar proyektor sehingga slide yang telah dibuat tak

71 bisa ditampilkan. Presentasi pun menjadi sangat tidak nyaman. Presentasi yang sudah diatur sedemikian rupa akhirnya rusak berantakan akibat adanya faktor luar yang tidak dipertimbangkan sebelumnya. Banyak waktu terbuang untuk menunggu layar dapat digunakan kembali. Mungkin hal tersebut juga menjadi masukan bagi panitia agar tidak menyelenggarakan acara di luar ruangan.

Nah, dari kisah nyata di atas sobat muda bisa mengambil pelajaran bahwa presentator harus menyiapkan beberapa skenario presentasi, dari kondisi terbaik hingga kondisi yang terburuk sekalipun. Presentator sebaiknya membuat check list tentang kemungkinan buruk apa saja yang bisa terjadi ketika presentasi. Dari kemungkinan-kemungkinan tersebut selanjutnya dicari solusinya bersama guru pembimbing.

c. Mengomunikasikan ide

Pada saat sobat muda tampil di depan audience, buatlah kesan bahwa melalui presentasi ini sobat muda sedang mengomunikasikan ide sendiri. Jangan biarkan orang

mengambil kesan bahwa sobat muda hanyalah “orang suruhan” untuk menyampaikan

presentasi tersebut dan tidak bertanggung jawab pada ide yang disampaikan. Oleh karena itu, sobat muda harus menyampaikan materi dengan penuh keyakinan serta tak perlu ragu. Ingat, penuh keyakinan dan tak perlu ragu!

Untuk menunjang hal di atas, satu hal yang harus sobat muda persiapkan adalah : memahami materi presentasi secara rinci. Hal ini akan sangat membantu dalam memunculkan kesan bahwa materi presentasi yang disajikan memang berasal dari sobat muda.

Unsur-unsur dalam presentasi

Keberhasilan sebuah presentasi setidaknya terletak pada empat unsur yang ada di dalamnya. Keempat unsur tersebut yang pertama dan paling utama adalah presentatornya, yaitu orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience. Berikut adalah keempat unsur tersebut.

72 Gambar 25. Dokumentasi anggota Pusrec ketika presentasi final nasional dalam

Gama Medfair 2012 di UGM. Presentator dituntut untuk tampil penuh, tanpa rasa takut

a. Presentator adalah seorang penyaji informasi. Tidak semua orang mampu

menyusun suatu paparan sehingga mudah diterima oleh pihak lain sekalipun orang tersebut sebenarnya sangat menguasai permasalahan yang akan dipresentasikan. Di Amerika, pernah dilakukan survey yang hasilnya dimuat di beberapa majalah. Hasil survey tersebut menyatakan bahwa :

ketakutan nomor satu dari kebanyakan orang Amerika (dan ternyata juga merupakan tendensi kebanyakan orang di seluruh dunia) adalah ketika dia diminta untuk

menjelaskan sesuatu di muka orang banyak (public speaking).

Cara yang efektif untuk mengurangi bahkan menghapus ketakutan tersebut ialah dengan mempelajari bagaimana teknik menyusun presentasi dengan baik sehingga bukan ketakutan lagi yang muncul, melainkan kebanggaan ketika bisa tampil di muka publik dengan bahan presentasi yang telah disusun secara menarik.

b. Materi yang disampaikan. Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya memiliki

bobot skor yang paling menentukan. Oleh karena itu, dari awal sudah kita bahas mengenai betapa pentingnya ide yang hebat. Materi yang unik, beda, dan solutif tentu akan menarik perhatian para audience dan juri pun tak akan ragu untuk memberikan nilai lebih. Materi yang dipresentasikan harus memiliki beberapa unsur berikut ini.

73

 Kejelasan

Sebuah informasi merupakan data-data yang tersusun dengan baik. Tanpa adanya struktur yang baik, informasi masih merupakan kumpulan data mentah yang belum memiliki makna. Data yang terstruktur, terorganisasi, dan mempunyai bentuk, barulah dapat dikategorikan sebagai sebuah informasi. Sama halnya dengan susunan kata-kata atau kalimat, belum tentu mampu menjelaskan informasi yang ingin disampaikan. Oleh karenanya, kita masih memerlukan alat lain yang dapat mempresentasikan informasi-informasi, khususnya informasi mengenai data yang bersifat kuantitatif yang dapat menunjang susunan kata agar lebih efektif. Dengan peralatan tersebut, kita dapat menjadikan informasi lebih jelas lagi, khususnya untuk menjelaskan hal- hal sebagai berikut.

1. Penjelasan mengenai suatu perubahan atau trend data secara jelas dan logis

2. Penjelasan data secara berurutan, logis, dan sistematis 3. Memperlihatkan urutan peristiwa dari sudut yang berbeda 4. Menyebutkan langkah-langkah penelitian secara runtut

5. Menampilkan informasi yang saling berhubungan

Agar informasi dapat diterima lebih jelas oleh audience, sobat muda bisa memberi sentuhan visual pada informasi tersebut. Alat bantu untuk visualisasi informasi. Jika informasi yang ingin disampaikan berupa nilai-nilai data, maka untuk menangkap perbandingan atau kecenderungan (trend) nilai-nilai data, maka lebih tepat bila disajikan dalam bentuk grafik.

 Ringkas

Sebuah laporan maupun penjelasan yang panjang tidaklah efektif untuk disajikan dalam sebuah presentasi. Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah presentasi haruslah digunakan cara-cara peringkasan dan disajikan secara visual

untuk memudahkan audience memahaminya.

Dengan grafik/diagram/gambar/foto maupun peraga akan dapat meringkas informasi yang disajikan. Poin ini sudah dibahas di bagian sebelumnya.

 Kesamaan pemahaman

Dengan bantuan diagram alir atau flowchart akan dapat dicapai suatu kesamaan pemahaman terhadap suatu informasi yang sifatnya prosedural atau penjelasan

74 tentang jalannya suatu proses. Sebaliknya, jika informasi seperti ini diuraikan dengan kata-kata, mungkin akan terjadi distorsi atau penyimpangan, apalagi bila informasi yang disampaikan bersifat multiproses.

 Penguatan

Penguatan adalah suatu proses untuk mengingatkan kembali suatu informasi dengan cara mengulang (repetisi). Cara ini telah lama dikenal dan diterapkan ketika seorang guru mengajar muridmurud tingkat Prasekolah maupun Sekolah Dasar. Dengan mengulang-ulang penjelasan atau mengulang bacaan kepada anak SD akan mampu menguatkan ingatan terhadap apa yang dibaca atau diterangkan gurunya.

Penguatan informasi pada sebuah presentasi dapat dilakukan dengan cara mengulang inti informasi pada badan teks maupun pada ilustrasinya. Namun, yang harus diperhatikan ketika akan mempraktikkannya adalah ketersediaan waktu yang disediakan panitia. Presentasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga waktu presentasi bisa cukup. Ketika waktu presentasi melebihi waktu yang disediakan oleh panitia maka ada dua kemungkinan. Pertama, presentator diwajibkan untuk menghentikan presentasinya sehingga akan ada materi yang belum disampaikan. Kedua, presentator masih bisa meneruskan presentasi namun akan mendapatkan pengurangan nilai. Tentunya sobat muda tidak ingin memilih salah satu dari kedua kemungkinann tersebut kan?!

 Berpihak pada audience

Dalam melakukan pendekatan kepada, audience, usahakan sobat muda

menempatkan diri pada posisi mereka. Berperanlah seolah-olah sobat muda berada pada posisi mereka sehingga informasi yang akan disampaikan bisa lebih menyentuh sasaran.

c. Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-lagi terkait dengan penampilan slide yang akan disampaikan. Seperti keterangan sebelumnya, presentator atau presentator harus mengecek segala macam sarana yang akan digunkan, seperti laptop, LCD projector, laser pointer, serta sound system.

d. Audience yang dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau

75 tidak dihadiri oleh audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran tersebut, maka rangkaian acara presentasi tersebut tidak akan sukses sebagaimana yang diinginkan. Audience, hadirin, atau penonton seringkali dianggap sebagai unsur pasif dari sebuah acara presentasi. Namun, sejujurnya reaksi dari audience ketika mengikuti suatu presentasi dapat memperlihatkan berhasil atau tidaknya presentasi itu.

Reaksi dari audience yang bisa ditangkap adalah apakah pandangan mata mereka “terhanyut” dalam mengikuti slide dan uraian presentator, atau sebaliknya mereka hanya mendengar suara presentator tanpa memandang ke layar. Hal ini bisa terjadi bila tampilan slide amat buruk dan ”menyiksa” mata audience. Hal yang lebih buruk lagi adalah apabila selama presentasi audience bercakap-cakap satu sama lain maka ketiga elemen di atas gagal membangun keberhasilan presentasi. Pernahkah sobat muda melakukan presentasi kemudian audience mengerumuni sobat muda seolah-olah masih kurang puas (maksudnya masih ingin menambah lagi informasi) dan mereka minta izin untuk meng-copy slide yang sobat muda presentasikan? Pasti sobat muda merasa bangga karena hal tersebut merupakan indikasi bahwa presentasi yang sobat muda bawakan berhasil. Jadi, jangan sepelekan audience karena merekalah yang menjadi target presentasi. Audience adalah parameter keberhasilan dalam menyampaikan presentasi serta parameter dalam mempersiapkan ketiga unsur lainnya.

Penunjang penampilan presentator

Sobat muda, penampilan presentator yang monoton hanya akan membuat suasana menjadi menjemukan. Presentasi yang seharusnya menjadi media penyampaian ide karya tulis ilmiah akhirnya hanya sebatas sebagai kegiatan formalitas yang membuat audience dan juri merasa “tersiksa”. Nah, oleh karena itu, presentator harus memperhatikan beberapa hal yang menunjang sehingga presentasi bisa membuat audience dan juri terpukau serta paham dengan materi yang disajikan.

Beberapa hal yang menunjang presentasi adalah seperti keterangan berikut ini. a. Bahasa tubuh (Body language)

Salah satu macam bahasa komunikasi adalah menggunakan bahasa tubuh. Gerakan tangan, badan, mimik muka, dan sebagainya merupakan sarana sobat muda

76 dalam berkomunikasi. Kuasai “panggung”, bergeraklah mengisi ruang. Jangan hanya menjadi patung yang berbicara di depan audience.

b. Metode penyampaian

Presentasi menuntut adanya persiapan yang matang terkait metode apa yang akan digunakan dalam penyampaian materi. Ada beberapa metode penyampaian yang bisa sobat muda pilih dalam presentasi. Masing-masing dari metode tersebut tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Paling tidak ada empat macam metode penyampaian materi, yaitu :

1. Metode baca layar

Dengan metode baca layar atau verbatim, presentator berbicara berdasarkan teks catatan maupun slide yang ditampilkan di layar. Keuntungannya, informasi yang disampaikan bisa detail. Jika ini memang perlu dilakukan, lakukanlah untuk hal-hal yang bersifat definitif dan rinci saja. Kontak mata dengan audience perlu dilakukan sesekali sehingga sobat muda seolah-olah berbicara kepada mereka secara pribadi. Sepertinya metode ini enak diterapkan.

Namun, sayangnya model ini biasa dilakukan oleh pembicara yang tidak berpengalaman dan kurang menguasai materi. Saya tidak menyarankan sobat muda untuk menggunakan metode ini pada keseluruhan presentasi. Sobat muda bisa menggunakannya hanya pada bagian slide yang memang menuntut keterangan yang rinci.

2. Metode menghafal

Metode lain yang bisa digunakan adalah dengan metode menghafal atau memorized. Beberapa pembicara mempersiapkan apa saja yang akan dibicarakan di depan audience dan juri, kemudian dibaca beberapa kali sehingga hafal (atau hampir hafal). Biasanya kalau berasal dari ide sendiri cukup dibaca sebanyak dua atau tiga kali maka sudah bisa hafal.

Menghafal teks dengan cara ini masih memiliki risiko. Pertama, metode ini akan memperlihatkan kurangnya „greget‟ di dalam presentasi karena sobat muda dibebani mengingat teks yang disampaikan. Risiko lain, jika sobat muda lupa pada suatu kata kunci maka bisa jadi urutan pembicaraan akan kacau atau bahkan macet.

77 Metode selanjutnya adalah yang disebut dengan extemporaneuos atau berbicara secara spontan. Pembicara dengan jam terbang tinggi biasanya menggunakan cara ini. Ia cukup berpengalaman serta cukup terlatih untuk menguasai materi yang dipresentasikan. Oleh karena itu, slide yang sobat muda buat hendaknya berupa kerangka pokok pembicaraan yang akan membantu sobat muda dalam menyampaikan materi. Kelemahan metode bicara spontan ini adalah adanya kesulitan dalam mengontrol waktu karena semuanya terucap begitu saja tanpa melalui perancangan waktu yang tepat.

4. Metode campuran

Metode ini merupakan pencampuran antara metode baca layar, menghafal, dan spontan. Maksudnya, dalam suatu presentasi seorang presentator bisa menggunakan lebih dari satu metode penyampaian. Di suatu slide dia menggunakan metode menghafal, di slide yang lain menggunakan metode spontan, kemudian di slide berikutnya menggunakan metode baca layar. Saya kira metode ini cukup menarik bagi audience karena variasi metode penyampaian bisa mengurangi kebosanan mereka.

Tips mengurangi kecemasan

Bagi seorang pemula, presentasi merupakan sesuatu yang menakutkan. Berbicara di muka umum tidak selancar menulis kisah di buku harian pribadi. Kecemasan seringkali menimpa para pemula. Ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa cemas tersebut.

e. Rencanakan

Tindakan yang kurang atau bahkan tidak terencana sama sekali merupakan sebab utama dari kecemasan. Oleh karena itu, presentasi harus direncanakan dengan matang. Perencanaan tersebut sudah sobat muda pelajari di bagian sebelum pembahasan „tips mengurangi kecemasan‟.

f. Visualisasikan

Sobat muda, bayangkan bahwa kamu sedang memasuki suatu ruangan presentasi kemudian dipersilahkan untuk menyampaikan presentasi yang telah kamu siapkan. Bayangkan pula bahwa sobat muda bisa presentasi dengan lancar, memukau audience, serta menjawab pertanyaan dengan tepat. Yakinlah bahwa hal tersebut akan sobat muda alami. Jadi, tak perlu cemas.

78 g. Praktikkan

Sebelum benar-benar presentasi di hadapan audience dan juri, sobat muda harus melakukan simulasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, saya biasanya

Dalam dokumen buku motivasi dan panduan menyusun karya (Halaman 65-80)

Dokumen terkait