• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN TINJAUAN TEORI A. Kajian Pustaka

B. Kajian Teoritis

1. Robiatul Auliyah telah mengadakan penelitian dengan judul “Studi Fenomenolgi peranan manajemen masjid at-Taqwa dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat Bangkalan”. Penelitian ini menyatakan bahwa pengurus Masjid at-Taqwa hanya memberdayakan masyarakat miskin melalui pemberian bantuan modal yang dananya berasal dari dana zakat, infaq dan shadaqah. Program dana bergulir yang diberikan kepada pengusaha kecil menjadi suatu keunggulan masjid ini dalam pemberdataan ekonomi masyarakat. Selain itu, masjid kurang berperan dalam program pemberdayaan yang lain seperti bantuan kelembagaan kerjasama kemitraan, dan yang lainnya. Selain itu pengurus masjid tidak maksimal dalam memberikan bantuan pendampingan dalam hal pengembalian bantuan modal, sehingga banyak pinjaman yang tidak dikembalikan. Pada penelitian ini berbeda dengan penelitian saya, dimana penelitian ini hanya meneliti peranan masjid pada satu sisi saja yaitu sisi ekonomi. Lain halnya dengan penelitian yang akan saya laksanakan yang mana akan meneliti beberapa peranan masjid yang sangat mempengaruhi dalam pemakmuran masjid.138

2. Jurnal Ilmu Dakwah dan pengembangan komunitas ini oleh ditulis Puji Astari dengan judul “ Mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat”. Pada jurnal ini disebutkan faktor apa saja yang menyebabkan masyarakat tidak aktif bahkan menghindar dari masjid dan apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban masyarakat.139

3. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Joni Tamkin Borhan, Mohd Yahya dan Mohd Hussin, Fidlizan Muhhammad, Mohd Fauzi dengan judul “Membentuk Usahawan Muslim: Peranan Dana Masjid”. Kesimpulan jurnal ini adalah dorongan untuk mengembalikan peranan yang lebih sesuai kepada institusi masjid dengan cara penggerakan dalam pelbagai bidang dan tidak hanya kepada bidang keagamaan semata-mata. Dalam usaha menjadikan masjid sebagai pusat keuangan

138

Robiatul Auliyah, Studi Fenomenolgi Peranan Manajemen Masjid At-Taqwa dalam

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Bangkalan, Madura:Universitas Trinujoyo, 2015.

139

Puji Astari, “Mengembalikan Fungsi Masjid sebagai Pusat Peradaban Masyarakat, IAIN Raden Intan Lampung,” dalam Jurnal Ilmu Da‟wah dan Pengembangan Komunitas, Vol. 03 No. 5 Tahun 2014, hal. 12.

atau penyedia dana khususnya kepada usahawan muslim, langkah awal yang dapat diwujudkan ialah mengadakan kerjasama antar institusi-institusi masjid di dalam kendali satu badan koperasi. Para ahli bisa berkontribusi berupa ide perniagaan dan sebagainya yang dapat diaplikasikan oleh usahawan muslim. Dengan ini, pengaruh kemajuan dapat lebih melebar yang dapat menciptakan aliran dana, pekerjaan baru, dan perkembangan ekonomi bagi keperluan masyarakat sesuai syar‟i. Yang paling penting, melalui aliran dana ini, manfaat yang diterima bukan hanya terhadap masyarakat setempat, tetapi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara keseluruhan.140

4. Jurnal oleh Dana Burde, Joel A. Middleton, Rachel Wahl dari Afghanistan dengan judul “Islamic studies at early childhood education in countries affected by conflict: the role of mosque schools in remote Afghan villages”. Kesimpulan dalam jurnal ini adalah, sekolah masjid berkontribusi pada prestasi akademik anak-anak dan kesiapan sekolah mereka, kemungkinan mempersiapkan mereka untuk melakukan yang lebih baik setelah mereka mencapai sekolah pemerintah formal. Menurut data kuantitatif dan kualitatif, sekolah masjid tidak menderita dari beberapa penderitaan sekolah pemerintahan formal sejak guru dikenal dimasyarakat dimana mereka bekerja, dan anak-anak tidak harus melakukan perjalanan jauh untuk menghadiri sekolah mereka. Hasilnya mirip dengan sekolah berbasis masyarakat, anak-anak lebih mungkin untuk dapat menghadiri sekolah masjid lebih teratur daripada sekolah pemerintah, karena sekolah masjid mudah diakses perjalanannya.141

5. Jurnal yang ditulis oleh Intan Slawani Mohamed dengan Noor Hidayah Ab Hidayah Ab Aziz, Mohammad Noorman Masrek dan Norzaidi Mohd Daud pada tahun 2014 di Malaysia dengan judul “Mosque Fund Management: issues on accountability and internal controls”. Kesimpulan dari jurnal ini adalah akuntabilitas dan pengendalian internal adalah isu-isu penting dalam pengelolaan dana masjid, disarankan agar praktik pengendalian internal oleh Masjid

Jameq pada penerimaan atau pendapatan dan pencairan dana

membutuhkan perhatian yang signifikan dan fokus harus ditekankan pada unsur-unsur praktik dalam pengendalian internal. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat implementasi yang berkaitan dengan

140

Joni Tamkin Borhan, dkk, “Membentuk Usahawan Muslim: Peranan Dana Masjid, Kuala Lumpur,” dalam Jurnal Internasional, Vol. 6 No. 17 Tahun 2011, hal. 23.

141

Dana Burde, dkk, “Islamic Studies As Early Childhood Education In Countries Affected By Conflict: The Role Of Mosque Schools In Remote Afghan Villages, Afghanistan,” dalam Jurnal Internasional, Vol. 11 No. 4 Tahun 2015, hal. 28.

pembagian tugas, hak asuh fisik, pencatatan transaksi, dan otorisasi. Menghilangkan kelemahan atau masalah yang diidentifikasi dapat meningkatkan kontrol atas sumber daya, memperkuat akuntabilitas, meningkatkan pelaporan keuangan dan meningkatkan hubungan dengan stakeholder. Dengan demikian dapat meningkatkan keinginan mereka untuk terus mendukung organisasi keagamaan secara finansial. Menyoroti kekuatan dan kelemahan juga memungkinkan untuk memberi daya dukung terhadap praktik terbaik yang dikumpulkan dan digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian akuntansi internal.142

6. Jurnal kuantitatif yang dilakukan dan ditulis oleh yang Zuraidah Mohd Sanusi, Razana Juhaida Johari, Jamaliah Said, dan Takiah Iskandar pada tahun 2015 di Malaysia dengan judul “The effect of internal control system, financial management and accountability of NPOs: the perspective of mosque in Malaisya”, penelitian ini menggunakan SPSS dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal dan penggunaan uang memainkan peran penting dalam memastikan efektivitas keuangan dengan praktik manajemen. Partisipasi anggaran dan akuntabilitas pada praktik manajemen keuangan di masjid, belum menunjukkan hasil yang signifikan.143

7. Penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Muhd Fauzi bin Abd. Rahman, Nor‟azam Mastuki dan Sharifah Norzehan Syed di Malaisya dengan judul “Performance Measurement Model of Mosques”, penelitian ini menggunakan analisis SEM144, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji model pengukuran kinerja untuk organisasi profit dan non-profit dalam rangka memastikan apakah ilmu pengetahuan yang ada berlaku untuk perkembangan kemakmuran masjid. Berdasarkan analisis SEM model yang diusulkan menunjukkan model yang cocok dan hasilnya konsisten dengan teori yang ada. Oleh karena itu, model yang diusulkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kerangka kinerja masjid. Misalnya, indikator kinerja dapat didasarkan pada langkah-langkah output seperti rasio biaya dari acara-acara keagamaan, pendidikan agama, amal dan pelayanan masyarakat untuk menunjukkan seberapa efisien sumber daya masjid yang dapat

142

Intan Salwani Mohamed, “Mosque Fund Management: Issues On Accountability And Internal Controls,‖ dalam Jurnal Internasional, Vol. 7 No. 12 Tahun 2014, hal. 15.

143

Zuraidah Mohd Sanusi, “The Effects of Internal Control System, Financial Management and Accountability of NPOs: The Perspective of Mosques in Malaysia,” dalam

Jurnal Internasional, Vol. 6 No. 14 Tahun 2015, hal. 9.

144

dimanfaatkan. Data non-keuangan seperti persentase kehadiran jama‟ah dibandingkan dengan kehadiran jama‟ah masjid maksimum dapat digunakan sebagai variabel keuangan dalam mengukur kinerja. Semakin besar rasio frekuensi salat berjamaah, semakin baik kinerja masjid. Langkah-langkah tersebut bersama-sama dengan tujuan dan hasil dari masjid, dapat dianalisa lebih lanjut. Tujuan penelitian dalam masjid tidak diuraikan dalam penelitian ini sehingga dalam menyajikan terdapat keterbatasan dalam penelitian ini. Temuan dari studi ini akan member manfa‟at bagi ta‟mir masjid terutama yang terkait dengan manajemen, Jama‟ah dan otoritas keagamaan yang secara langsung dipengaruhi oleh kinerja masjid dapat untuk membuat model pengukuran kinerja yang akan lebih membantu pengelolaan masjid pada pertemuan yang membahas pengelolaan masjid.145

Pada beberapa kajian teoritis diatas menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di organisasi non-profit dalam hal ini masjid adalah membahas peranan-peranan masjid dan manajemen keuangan masjid. Dibandingkan dengan penelitian penulis, maka yang menjadi pembeda dengan beberapa kajian teoritis diatas adalah, penelitian saya berusaha untuk menganalisis fungsi-fungsi masjid, merumuskan optimalisasi melalui transformasi program masjid dan menemukan konsep program masjid yang relevan bagi aktivitas mahasiswa.