• Tidak ada hasil yang ditemukan

g. Peralatan pemotong

3.2 Penetapan Kadar Air dengan Alat Pengukur Kadar Air secara langsung (Moisture Meter)Kadar Air secara langsung (Moisture Meter)

3.2.1 Kalibrasi alat pengukur kadar air (moisture meter)

3.2.1.1 Tujuan kalibrasi

Menyiapkan “contoh pengecek” yang akan digunakan untuk kalibrasi moisture meter dan untuk mengecek kalibrasi moisture meter.

3.2.1.2 Definisi

Lihat 3.1.2.

3.2.1.3 Prinsip umum

Metode kalibrasi dirancang untuk membandingkan hasil penetapan kadar air yang dilakukan dengan metode oven (lihat 3.1) dan moisture meter. Semua jenis moisture meter dapat digunakan, sepanjang persyaratan kalibrasi dan syarat penetapan kadar air dipenuhi. Kalibrasi alat harus dilakukan minimal satu kali setiap tahun. Laporan hasil kalibrasi diperlukan, untuk masing-masing tanaman yang dianalisa dengan moisture meter (ISTA, 2011; 2013).

Program monitoring dari moisture meter harus diterapkan. Contoh pengecekan harus diukur pada moisture meter menggunakan prosedur normal (3.2.2), dan kadar air harus ditentukan sekali dengan menggunakan metode oven (3.1).

3.2.1.4 Peralatan

Alat-alat yang digunakan untuk melakukan kalibrasi adalah sebagai berikut (tergantung pada metode yang digunakan):

a. Moisture meter

1. Apabila moisture meter menunjukkan kadar air secara langsung, nama spesies yang dipilih harus dinyatakan dengan jelas.

2. Apabila moisture meter tidak menunjukkan kadar air secara langsung, tabel konversi harus tersedia untuk setiap spesies yang diuji. Jika tabel konversi yang digunakan memenuhi persyaratan skala interval (lihat butir 3) dan perbedaan maksimal yang diperbolehkan (lihat 3.2.1.6.3) berlaku untuk hasil kadar air yang diperoleh dari tabel konversi (dinyatakan dalam persentase) dan tidak untuk dibaca dalam skala konvensional dari moisture meter.

3. Skala interval harus sedemikian rupa sehingga kadar air dapat dibaca setidaknya satu desimal.

4. Wadah moisture meter harus kuat dan sedemikian rupa agar komponen utama dari instrumen tidak dapat terkena dan terlindung dari debu dan air.

b. Wadah kedap udara

c. Saringan yang sesuai dengan spesies yang bersangkutan, untuk menghilangkan kotoran dari contoh benih pengecek yang dapat mempengaruhi pengukuran.

d. Grinder

Apabila petunjuk operasional moisture meter elektronik mensyaratkan penghancuran, maka subcontoh dari contoh kirim harus dihancurkan.

Tingkat penghancuran sesuai dengan yang ditentukan petunjuk operasional alat tersebut. Jika tidak ditentukan daiam petunjuk alat, maka disesuaikan dengan 3.1.5.4.

e. Timbangan yang sesuai dengan moisture meter yang digunakan (lihat

Lihat 3.1.4 untuk peralatan lain yang digunakan sesuai referensi untuk metode oven.

3.2.1.5 Prosedur

3.2.1.5.1 Peringatan

Kalibrasi moisture meter dipengaruhi oleh beberapa variabel, termasuk spesies tanaman, varietas, tingkat kemasakan, kelembapan, suhu dan tingkat kemurnian benih.

Moisture meter dan contoh harus dalam suhu yang seimbang atau sama sebelum dilakukan pengukuran. Selama pengukuran contoh, kontak benih dengan udara diusahakan seminimal mungkin.

3.2.1.5.2 Contoh untuk kalibrasi

Kalibrasi untuk setiap spesies menggunakan setidaknya dua varietas dengan masing-masing lima contoh, dan masing-masing varietas harus memiliki kisaran atau skala yang akan diuji. Apabila kisaran tersebut tidak terpenuhi, maka contoh tersebut dapat dikondisikan untuk memenuhi kisaran tersebut.

Bila hasil kalibrasi dari varietas atau jenis tanaman yang digunakan menunjukkan hasil yang berbeda secara nyata maka kalibrasi hendaknya dilakukan per-varietas, atau per-grup dari suatu varietas.

Contoh yang digunakan harus diseleksi bebas dari jamur, fermentasi dan benih yang berkecambah.

Apabila dalam contoh terdapat banyak kotoran yang mempengaruhi pengukuran, maka harus dibersihkan terlebih dahulu dengan tangan atau menggunakan ayakan dan separator mekanik.

Wadah contoh untuk kalibrasi harus kedap air dan terisi kira-kira 2/3 dari kapasitasnya. Jika wadah terisi penuh, contoh tidak dapat dicampur secara

secara higrometrik antara benih dan udara dalam wadah, dan ini dapat mengakibatkan modifikasi kadar air dari contoh dalam periode awal pengujian. Wadah harus di segel dan disimpan pada suhu 5 ± 2 °C hingga digunakan.

3.2.1.5.3 Contoh kerja dari contoh kalibrasi

Contoh kerja harus dicampur dengan seksama menggunakan salah satu metode berikut:

a. Aduk contoh benih dalam wadah dengan sendok.

b. Tempatkan mulut wadah asal yang berisi contoh benih pada mulut wadah baru yang serupa kemudian sisipkan dan contoh benih dituangkan bolak balik diantara dua wadah tersebut sebanyak empat kali hingga tercampur.

Pengambilan contoh kerja dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga contoh tidak kontak dengan udara tidak lebih dari 30 detik.

3.2.1.5.4 Penimbangan

Penimbangan ketika diperlukan harus sesuai dengan 4.5.1.

3.2.1.5.5 Penetapan metode

Kadar air dari contoh kalibrasi diuji dengan menggunakan metode oven (lihat 3.1), yang merupakan metode acuan. Tiga pengukuran berturut-turut dilakukan pada setiap contoh benih kalibrasi, menggunakan moisture meter sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.

Setelah setiap pengukuran, contoh yang diuji dicampur dengan contoh kalibrasi dari contoh asal. Contoh kalibrasi dicampur secara menyeluruh sebelum contoh kerja berikutnya diambil (lihat 3.2.1.5.3). Jika penetapan gagal, pengukuran harus dilakukan pada tiga contoh kerja yang berbeda.

Kadar air dari contoh kalibrasi harus di cek ulang setelah pengukuran dengan

3.2.1.6 Penghitungan dan penulisan hasil

3.2.1.6.1 Metode oven sebagai acuan

Untuk masing-masing contoh pengujian didapatkan dua hasil acuan yaitu X1 (kadar air diukur dengan menggunakan metode oven sebelum pengukuran dengan moisture meter) dan X2 (kadar air diukur dengan oven sesudah pengukuran dengan moisture meter).

Rata-rata dari dua nilai ini dianggap sebagai nilai benar (true value = Xt), apabila perbedaan keduanya tidak lebih besar dari 0,3%. Bila perbedaan lebih dari 0,3%, kalibrasi harus diulang.

3.2.1.6.2 Moisture meter

Untuk masing-masing contoh kalibrasi didapatkan tiga hasil (y1, y2, y3).

Hitung rata-rata hasil yx [yx = (y1 + y2 + y3)/3] dan zi (perbedaan antara yx dengan true value xt dari kadar air [lihat 3.2.1.6.1]): zi = yx-xt.

3.2.1.6.3

Perbedaan maksimal yang diperbolehkan

Moisture meter dapat digunakan dalam penetapan kadar air bila hasil kalibrasi memenuhi toleransi yaitu bila nilai zi (perbedaan antara yx dengan true value xt) kurang dari/tidak melebihi batas yang dibolehkan pada Tabel 3C.

Tabel 3C. Toleransi perbedaan dari true value Nilai benar

(metode oven)

Perbedaan maksimal yang diperbolehkan Non chaffy seeds Chaffy seeds

Kurang dari 10% ± 0.4% ± 0.5%

Lebih dari 10% ± 0.04% x KA ± 0.05% x KA

Sumber : ISTA (2011; 2013)

Perbandingan rata-rata antar ulangan digunakan setelah pembulatan satu desimal.

3.2.1.7 Hasil kalibrasi

Hasil kalibrasi harus direkam dan disimpan setidaknya selama enam tahun.

3.2.2 Penetapan kadar air dengan alat pengukur kadar

Dokumen terkait