• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Persentase komponen yang akhirnya dicatat harus dihitung dari rata-rata berat yang ditimbang pada semua pasangan yang

13. Benih dengan atau tanpa testa, dengan atau tanpa strophiole/caruncle

5.5 Bahan dan Peralatan .1 Wadah.1 Wadah

5.6.2 Kondisi pengujian

Substrat yang ditetapkan, suhu, waktu dan petunjuk lebih lanjut, termasuk perlakuan yang direkomendasikan untuk pematahan dormansi ditunjukkan pada Tabel 5A. Substrat, suhu dan waktu pengujian spesifik untuk benih tanaman tersebut dan selain itu tidak dapat digunakan untuk benih yang lain.

5.6.2.1 Media pertumbuhan

5.6.2.1.1 Media pertumbuhan kertas

1. Uji di atas kertas (UDK) atau top of paper (TP) : benih dikecambahkan di atas satu atau lebih lapisan kertas dan ditempatkan :

- di atas peralatan Jacobsen (5.5.3.1)

- di dalam bok transparan atau cawan petri. Jumlah air yang sesuai ditambahkan di awal pengujian dan untuk mencegah penguapan maka box tersebut ditutup atau dengan membungkusnya dengan kantong plastik.

- Secara langsung di atas rak pada inkubator perkecambahan. RH di dalam inkubator harus dijaga pada tingkat yang cukup untuk mencegah terjadinya kekeringan pada pengujian. Kertas berpori yang dilembapkan atau kapas penyerapan dapat digunakan sebagai dasar media.

2. Uji antar kertas (UAK) atau between paper (BP)

Benih ditabur antara dua lapis kertas basah. Hal ini dapat dilakukan dengan:

- menutup benih dengan selembar kertas tambahan;

- meletakkan benih dalam lipatan kertas kemudian diletakkan di baki dalam germinator dalam posisi mendatar atau berdiri;

- Meletakan benih dalam gulungan kertas towel (gulungan harus

- Media dimasukkan dalam box tertutup, dibungkus kantong plastik atau ditempatkan secara langsung pada rak germinator untuk membuat RH germinator tetap pada kondisi mendekati jenuh.

3. Uji kertas digulung didirikan dalam plastik (UKDdp) atau pleated paper (PP)

Kertas dibuat seperti kipas atau akordion sebanyak 50 lipatan, biasanya dua benih tiap lipatan. Benih diletakkan diantara lipatan kertas kemudian diletakkan dalam kotak tertutup yang telah dilapisi selembar kertas dan ditutup dengan selembar kertas dan selanjutnya diletakkan dalam germinator. Metode ini dapat digunakan sebagai metode alternatif bila disebutkan TP atau BP.

5.6.2.1.2 Metode menggunakan pasir atau media tumbuh organik 1. Di atas pasir (top of sand (TS)), di atas media organik (top of organic

media (TO))

Benih ditabur secara merata dan ditekan ke dalam permukaan pasir atau media tumbuh organik.

2. Pasir (sand (S)) atau media pertumbuhan organik (O)

Benih ditanam pada lapisan permukaan pasir lembap atau media pertumbuhan dan ditutup media setebal 10-20 mm tergantung ukuran benih, dan tidak dipadatkan. Untuk menjamin aerasi yang baik disarankan pada lapisan bagian bawah dilakukan penggemburan sebelum benih ditabur.

Pasir atau media pertumbuhan organik dapat digunakan sebagai pengganti kertas meskipun tidak dicantumkan dalam Tabel 5A jika:

i. Evaluasi kecambah sulit dilakukan karena penyebaran penyakit antar benih dan kecambah pada substrat kertas.

ii. Untuk tujuan penyelidikan dan konfirmasi evaluasi kecambah

5.6.2.1.3

Media pertumbuhan kombinasi kertas dan pasir

Media kertas yang ditutupi pasir (top of paper covered with sand): benih dikecambahkan di atas lembaran kertas krep selulosa lembap dan ditutupi dengan lapisan pasir kering setebal dua cm. Kertas krep selulosa adalah pada kertas multi lapis, misalnya Versa-Pak.

5.6.2.1.4

Tanah

Tanah umumnya tidak direkomendasikan sebagai media pertumbuhan primer. Namun dapat digunakan sebagai alternatif untuk media pertumbuhan organik bila kecambah menunjukkan gejala fitotoksik atau jika evaluasi kecambah meragukan menggunakan media pertumbuhan kertas atau pasir.

Jika tanah digunakan spesifikasinya dapat dilihat pada 5.4.2.

5.6.2.2

Kelembapan dan aerasi

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin media tidak mengering dan tersedia cukup air untuk mensuplai secara berkesinambungan selama periode pengujian. Penambahan air sedapat mungkin dihindari karena dapat menyebabkan variasi antar ulangan dan antar pengujian.

Diperbolehkan untuk menambahkan air pada pengamatan pertama.

Ukuran khusus untuk aerasi tidak terlalu dibutuhkan untuk pengujian UDK dan UAK yang diletakkan dalam wadah tertutup. Untuk UKDdp, harus diperhatikan lipatan dan gulungan kertas towel. Lipatan dan gulungan harus cukup longgar untuk menjamin ketersediaan udara disekitar benih. Untuk alasan yang sama, material penutup benih dalam pengujian pasir dan media pertumbuhan organik sebaiknya tidak dipadatkan.

5.6.2.3

Suhu

Suhu di dalam Tabel 5A ditetapkan untuk perkecambahan spesies dimana benihnya diletakkan pada permukaan atau di dalam substrat. Suhu harus diusahakan seragam dan merata pada inkubator atau germinator ruang.

Untuk pengujian, baik dalam gelap atau dengan cahaya (artifisial atau cahaya matahari yang tidak langsung), variasi suhu di dalam inkubator/germinator ruang harus tidak lebih dari ± 2 °C.

Jika menggunakan suhu berganti, suhu rendah sebaiknya diatur selama 16 jam dan suhu tinggi selama delapan jam. Perubahan secara bertahap dilakukan tidak lebih dari tiga jam. Namun perubahan secara cepat dalam waktu satu jam atau kurang, mungkin diperlukan untuk pematahan dormansi.

5.6.2.4

Cahaya

Pada umumnya benih akan berkecambah pada lingkungan dengan cahaya atau dalam gelap. Akan tetapi disarankan adanya pencahayaan dari sinar matahari atau cahaya artifisial pada substrat agar pertumbuhan yang lebih baik, sehingga kecambah lebih mudah dievaluasi. Kecambah yang tumbuh pada kondisi yang benar-benar gelap akan mengalami etiolasi dan pucat sehingga lebih peka terhadap serangan mikroorganisme (ISTA, 2011).

Dalam kasus tertentu (misalnya untuk beberapa benih rumput tropis atau subtropis, cahaya dapat mempercepat perkecambahan pada benih dorman (5.6.3.1), seperti pada kasus dimana cahaya harus diantara 750-1250 lux yang berasal dari cool white lamps sehingga lebih sensitif/mudah terserang mikroorganisme. Disamping itu beberapa kekurangan seperti defisiensi klorofil tidak dapat terdeteksi. Benih yang dikecambahkan di tempat yang benar-benar gelap akan mengalami etiolasi dan berwarna putih, namun sebaliknya seperti pada Phacealia tanacetifolia akan segera berkecambah pada kegelapan karena cahaya merupakan inhibitor. Kebutuhan cahaya dapat dilihat pada Tabel 5A.

5.6.2.5 Pemilihan metode

Beberapa alternatif metode dapat dilihat pada Tabel 5A dan harus dipilih salah satu di antaranya (dari beberapa kombinasi subsrat dan suhu) untuk digunakan. Pemilihan metode akan sangat bergantung pada fasilitas yang

Prosedur untuk merangsang perkecambahan benih dorman

Karena beberapa alasan seperti dormansi fisiologi, benih keras atau adanya inhibitor, terdapat kemungkinan adanya sejumlah benih segar atau benih keras pada akhir pengujian daya berkecambah. Untuk memperoleh nilai perkecambahan yang sebenarnya maka dapat dilakukan pengujian ulang setelah benih diberi salah satu atau kombinasi beberapa perlakuan yang prosedurnya bisa dilihat pada 5.6.3.1, 5.6.3.2 dan 5.6.3.3. Perlakuan ini dapat diaplikasikan pada pengujian daya berkecambah secara langsung apabila diduga benih masih dorman. Perlakuan yang disarankan terdapat pada Tabel 5A di kolom enam, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan prosedur lain yang tercantum pada 5.6.3.1, 5.6.3.2 dan 5.6.3.3.

Waktu yang diperlukan untuk perlakuan pendahuluan tidak termasuk dalam periode pengujian daya berkecambah. Periode perlakuan pematahan dormansi tidak termasuk dalam waktu pengujian daya berkecambah. Durasi waktu dan prosedur pematahan dormansi secara rinci harus dilaporkan pada sertifikat ISTA (laporan hasil uji).

Untuk beberapa jenis benih tanaman hutan tertentu, berdasarkan pengalaman diketahui bahwa proporsi benih yang tidak akan berkecambah disebabkan karena dormansi, pengujian kedua dilakukan dengan perlakuan khusus pematahan dormansi lebih disarankan. Akan lebih baik bila pengujian dengan perlakuan tersebut dilakukan langsung pada uji awal.

Desinfeksi terhadap benih dapat dilakukan sebelum pengujian dalam 5.6.3.4.

Dokumen terkait