• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3 Prinsip Umum

2.5.1 Prosedur pengambilan contoh dari lot benih

2.5.1.3 Pengambilan contoh primer

Petugas pengambil contoh harus mengetahui jumlah minimal benih yang diperlukan untuk pengujian di laboratorium. Selain itu juga diperhitungkan untuk memenuhi intensitas pengambilan minimal dan benih yang tersisa masih cukup banyak untuk mendapatkan contoh duplikat jika diperlukan.

Contoh primer dengan ukuran yang hampir sama seharusnya diambil dari setiap wadah atau dari setiap titik pengambilan, pada wadah tertentu atau tumpukan benih dari lot yang sama. Apabila benih yang dikemas dalam wadah, maka pengambilan contoh harus diacak atau dibuat rencana pengambilan secara sistematik. Pengambilan contoh harus diambil dari bagian atas, tengah dan bawah, dan tidak hanya dari satu posisi dalam wadah kecuali sesuai dengan persyaratan intensitas pengambilan contoh. Sedangkan untuk benih curah atau wadah yang besar maka pengambilan contoh harus diambil secara acak dari berbagai posisi.

Wadah harus terbuka atau dapat ditembus untuk pengambilan contoh primer. Wadah contoh tersebut selanjutnya ditutup atau isinya dipindah ke wadah baru.

Jika benih akan dikemas dalam wadah khusus (misal wadah kecil, tidak tembus atau wadah kedap udara) maka pengambilan sebaiknya diambil sebelum benih dikemas atau saat proses pengisian ke dalam wadah.

Alat-alat yang digunakan sebaiknya tidak merusak benih dan harus sesuai dengan ukuran benih, bentuk, berat jenis atau sifat benih. Semua alat pengambilan contoh harus bersih sebelum digunakan untuk menghindari kontaminasi. Alat pengambil contoh (triers) harus cukup panjang sehingga pembukaan pada ujung dapat mencapai setidaknya setengah dari diameter wadah. Jika wadahnya tidak dapat dijangkau dari sisi berlawanan, alat tersebut harus cukup panjang untuk mencapai sisi yang berlawanan tersebut.

Pengambilan contoh benih dari lot benih dapat dilakukan melalui salah satu cara sebagai berikut (ISTA, 2011):

a. Pengambilan contoh secara otomatis dari aliran benih (seed stream).

Benih dapat diambil contohnya dengan alat pengambil contoh otomatis, alat tersebut secara seragam mengambil contoh antar bagian dari aliran benih, dan bahan yang masuk ke dalam alat tersebut tidak keluar lagi.

Alat ini dapat dioperasikan secara manual atau dengan kontrol otomatis.

Interval antar pengambilan contoh primer harus konstan tetapi dapat juga bervariasi secara acak.

b. Pengambil contoh dari aliran benih secara manual

Aliran benih dapat juga diambil contohnya dengan alat manual jika memenuhi persyaratan pada butir a.

c. Pengambil contoh benih menggunakan batang (misal stick trier, sleeve type trier, spiral trier)

Alat pengambil contoh benih stick terdiri dari tabung bagian dalam yang berukuran sesuai dengan tabung bagian luar sehingga benih atau kontaminan tidak terselip diantaranya. Tabung bagian luar berujung runcing. Kedua tabung mempunyai slot pada dinding-dindingnya sehingga lubang tabung bagian dalam dapat dibuka dan ditutup dengan memutar tabung satu sama lain. Trier dapat digunakan secara horisontal, diagonal atau vertikal. Spiral trier mempunyai slot tersusun berbentuk spiral yang dapat terbuka dari ujung ke pegangannya dan hanya dapat digunakan untuk benih berukuran lebih kecil. Namun jika digunakan secara vertikal trier juga harus mempunyai partisi yang membagi alat menjadi beberapa ruang atau mempunyai slot bentuk spiral. Diameter minimal bagian dalam sebaiknya 25 mm untuk semua jenis tanaman.

Pada saat menggunakan stick trier masukan stick ke dalam wadah secara perlahan dorong sampai ujung stick mencapai posisi yang ditentukan, buka stick dan goyangkan perlahan sehingga terisi penuh, kemudian tutup perlahan-lahan tarik stick dan tuang contoh primer ke wadah contoh primer. Hati-hati pada saat menutup stick agar benih tidak rusak.

d. Nobbe trier

Pengambil contoh nobbe adalah suatu tabung dengan ujung yang meruncing dan mempunyai lubang oval dekat pada ujungnya. Benih melewati tabung dan ditampung dalam wadah. Penggunaan alat ini dengan cara menusukkan ke dalam karung dengan sudut 30° (terhadap garis horizontal), lubang menghadap ke bawah dorong trier hingga mencapai bagian yang ditentukan. Kemudian diputar 180° agar lubang menghadap keatas dan alat tersebut lalu ditarik secara perlahan dari wadah, goyang perlahan untuk memperlancar aliran benih, kumpulkan contoh benih yang berasal dari trier pada wadah yang telah disediakan.

Gambar 2.2 Pengambilan contoh dengan tangan (a), pengambilan contoh dengan alat (b), alat pengambil contoh (c) yang dapat digunakan untuk benih ukuran kecil (DJRLPS, 2009)

e. Pengambil contoh kargo (pengambil contoh curah)

Alat ini terdiri dari suatu chamber (ruang) khusus yang terpasang pada tangkai. Bagian bawah dari chamber berbentuk kerucut dengan ujung runcing. Untuk menjangkau posisi yang lebih dalam, tangkai trier dapat diperpanjang dengan sistem ulir sampai panjang yang dikehendaki.

kargo dapat ditutup sebelum ditarik kembali dari posisi pengambilan contoh; sedangkan jenis lainnya tidak dapat ditutup sehingga chamber yang telah terisi dalam keadaan terbuka saat ditarik kembali. Untuk semua spesies, diameter minimal bagian dalam sekitar 35 mm dan kedalaman 75 mm. Saat menggunakan pengambil contoh cargo, masukkan dalam posisi tertutup ke dalam wadah, dorong secara vertikal dengan hati-hati ke dalam benih sehingga menjangkau posisi yang diperlukan, tarik pengambil contoh cargo sekitar 10 cm atau diputar (tergantung sistem penutupnya), goyangkan pelan-pelan sehingga terisi penuh, tutup dengan hati-hati contoh primer dan ditarik kemudian dimasukkan dalam wadah. Kehati-hatian sangat diperlukan dalam menutup pengambil contoh kargo, sehingga tidak merusak benih.

f. Pengambilan contoh dengan tangan

Pengambilan contoh dengan tangan juga merupakan metode yang paling sesuai untuk benih yang dapat rusak dengan penggunaan trier, misalnya untuk benih legum berukuran besar, benih dengan sayap atau benih yang mempunyai kadar air rendah. Pengambilan contoh dengan tangan pada benih dalam wadah, semua posisi benih di dalam wadah harus dapat diraih. Wadah dengan lapisan (penutup) yang tidak dapat dibuka, maka harus dipotong kemudian diambil contohnya dan dikemas kembali. Wadah juga dapat dikosongkan sebagian atau seluruhnya selama proses pengambilan untuk dapat mencapai semua posisi dalam wadah. Untuk pengambilan dengan tangan, bersihkan tangan dan gulung lengan baju jika perlu, masukkan tangan terbuka ke dalam wadah untuk mencapai posisi yang diinginkan, menutup tangan dengan menggenggam benih, tarik tangan dengan hati-hati dan tuangkan contoh pada wadah yang tersedia.

Dokumen terkait