• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Persentase komponen yang akhirnya dicatat harus dihitung dari rata-rata berat yang ditimbang pada semua pasangan yang

13. Benih dengan atau tanpa testa, dengan atau tanpa strophiole/caruncle

5.7 Pengujian Ulang

Hasil uji daya berkecambah dapat dianggap tidak memuaskan dan tidak dapat dilaporkan, serta membutuhkan pengujan kedua dengan metode yang sama atau berbeda karena alasan berikut:

a. Bila benih diduga mengalami dormansi (benih segar tidak tumbuh).

Beberapa prosedur ditunjukkan dalam Tabel 5A atau dalam 5.6.3.1 untuk mematahkan dormansi dapat diaplikasikan dalam satu atau lebih uji tambahan. Hasil uji yang dilaporkan adalah hasil uji yang memberikan hasil terbaik dan prosedur yang digunakan harus dilaporkan pada sertifikat analisa benih intemasional ISTA (laporan hasil uji).

b. Bila hasil pengujian tidak reliabel (menggambarkan keadaan sebenarnya) karena keracunan atau terserang cendawan atau bakteri.

Pada kondisi demikian uji ulang dilakukan dengan satu atau lebih metode alternatif seperti yang tercantum pada Tabel 5A, atau pada pasir, media pertumbuhan organik, atau tanah. Apabila diperlukan, pada saat pengujian jarak antar benih dapat ditambah. Hasil uji yang dilaporkan adalah hasil uji yang memberikan hasil terbaik dan metode yang digunakan harus ditampilkan pada sertifikat analisis benih (laporan hasil uji).

c. Bila terdapat kesulitan dalam mengevaluasi sejumlah kecambah. Maka uji ulang dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih metode alternatif seperti yang tercantum pada Tabel 5A, atau pada pasir, media pertumbuhan organik, atau tanah. Hasil uji yang dilaporkan adalah hasil uji yang memberikan hasil terbaik dan metode yang digunakan harus ditampilkan pada sertifikat analisis benih (laporan hasil uji).

d. Bila terdapat bukti adanya kesalahan dalam kondisi pengujian, evaluasi atau penghitungan kecambah, maka uji ulang harus dilakukan dengan metode yang sama atau metode alternatif seperti dijelaskan pada Tabel 5A dan hasil dari uji ulangyang dilaporkan pada sertifikat analisa benih internasional ISTA (laporan hasil uji).

e. Jika contoh benih tidak member respon yang memuaskan dari metode yang dipilih, maka akan diperlukan pengujian ulang dengan satu atau lebih metode alternatif. Bila perkecambahan sulit diamati atau

memperlihatkan gejala fitotoksik pengujian ulang harus dilakukan dengan menggunakan media pasir, media perkecambahan organik, atau dengan tanah pada suhu seperti yang dijelaskan pada tabel 5A.

penanaman contoh benih lain pada kultivar yang sama, yang diketahui berkecambah dengan baik, dengan penanaman yang bersamaan,dapat digunakan sebagai panduan untuk evaluasi pada pengujian ulang tersebut. Hasil yang terbaik serta metode yang digunakan harus dicantumkan dalam sertifikat ISTA.

f. Bila kisaran antar ulangan melebihi kisaran maksimal yang ditoleransi pada Tabel 5B, harus dilakuikkan pengujian ulang metode yang sama.

Jika hasil dari pengulangan kompatibel dengan yang pertama (yaitu perbedaan tidak melebihi toleransi yang disebutkan pada tabel 5C, 5D atau 5E) rata-rata hasil pengujianyang dilaporkan dalam sertifikat ISTA (lihat 5.8.1. tentang toleransi).

5.8 Penghitungan dan Penulisan Hasil

Hasil dari pengujian daya berkecambah dilaporkan sebagai persentase penjumlahan dari kecambah normal, kecambah abnormal, benih keras, benih segar dan benih mati. Persentase rata-rata dinyatakan dalam bilangan bulat terdekat. Jumlah dari persentase kecambah normal, abnormal, benih keras, benih segar dan benih mati harus 100 (lihat 5.8.2 pembulatan hasil).

Untuk benih dengan kecambah lebih dari satu, hanya satu perkecambahan normal tiap unit yang dihitung untuk dijumlahkan dalam pengujian daya berkecambah. Jika ada permintaan, benih benih menghasilkan satu, dua atau lebih dari dua perkecambahan normal dapat juga dilaporkan, yang menggambarkan hasil sebagai presentasi jumlah total perkecambahan atau alternatifnya jumlah total perkecambahan yang dihasilkan oleh sejumlah benih tertentu (ISTA, 2011).

5.8.1 Toleransi

Hasil uji daya berkecambah dapat diterima hanya jika perbedaan antara data yang tertinggi dan terendah antar ulangan tidak lebih dari toleransi maksimal. Berikut kondisi penggunaan tabel toleransi

- Tabel 5B digunakan untuk memeriksa reabilitas hasil pengujian, rata-rata persentase dari ulangan dibulatkan pada bilangan angka yang tedekat dan dibandingkan dengan tabel 5B. hasil uji yang reliabel bila selisih antara data tertinggi dan terendah pada ulangan tidak lebih dari yang tertera pada tabel toleransi. Toleransi digunakan setidaknya pada kategori kecambah normal.

- Jika kisaran dari ulangan melebihi batas toleransi maksimal pada tabel 5B harus dilakukan pengujian ulang.

- Jika hasil pangujian kedua dengan metode yang sama, berada dalam toleransi dengan pengujian pertama (yaitu perbedaan dua pengujian tersebut tidak melebihi toleransi yang diatur pada Tabel 5C), rata-rata dari kedua pengujian tersebut dilaporkan pada sertifikat ISTA.

- Jika hasil pengujian kedua tidak toleran dengan pengujian pertama (yaitu perbedaan antara kedua pengujian tersebut melebihi toleransi pada Tabel 5C), harus dilakukan pengujian ketiga.

- Jika ketiga pengujian tersebut toleran (yaitu perbedaan diantara ketiga pengujian tersebut tidak melebihi batas toleran pada Tabel 5D), rata-rata dari ketiga pengujian tersebut yang dilakukan dengan metode yang sama harus dilaporkan.

- Jika ketiga pengujian tersebut tidak toleran, (perbedaan antara ketiga pengujian tersebut melebihi batas toleransi Tabel 5D), hasil tertinggi yang kompatibel yang diperoleh dari perbandingan ketiga pasangan pengujian yang dilaporkan (perbandingan antara pengujian 1 dan 3, pengujian 2 dan 3, dan pengujian 1 dan 2 telah diketahui diluar

- Jika setelah dilakukan pengujian pengulangan yang kedua tidak ditemukan hasil yang kompatibel, harus dilakukan pengujian keempat.

- Rata-rata dari hasil keempat pengujian dengan menggunakan metode yang sama, dilaporkan jika keempat pengujian tersebut toleran (perbedaan antara keempat pengujian tersebut tidak melebihi toleransi pada Tabel 5E).

- Jika keempat pengujian tersebut tidak toleran (perbedaan dari hasil keempat pengujian tersebut melebihi toleransi pada Tabel 5E), kombinasi tiga pengujian yang paling kompatibel yang dihasilkan dari keempat pengujian tersebut yang dilaporkan (perbandingan pengujian 1, 2 dan 3; pengujian 1, 2 dan 4; dan pengujian 2, 3 dan 4).

- Jika seteiah dilakukan perbandingan antara ketiga kombinasi pengujian tetap tidak ditemukan hasil yang kompatibel, hasil kombinasi yang paling kompatibel dari 6 kombinasi yang dihasilkan dari empat pengujian (perbandingan antara pengujian dan 2; 1 dan 3; pengujian 1 dan 4; pengujian 2 dan 3; pengujiandan 4;dan pengujian 3 dan 4).

- Jika telah dilakukan perbandingan antara enam kombinasi pengujian tetap tidak didapatkan hasil yang kompatibel, maka tidak ada hasil pengujian yang dilaporkan, dan diinformasikan pada pelanggan bahwa contoh benih memiliki variasi perkecambahan yang tidak dapat diterima.

Pada Gambar 5.2 menjelaskan diagram alir prosedur pengujian ulang untuk mencapai nilai hasil uji yang toleran.

Persentase daya berkecambah dilaporkan pada sertifikat ISTA disertai metode yang digunakan. Pada aturan yang sudah ditetapkan pengujian daya berkecambah menggunakan 400 benih. Jika benih yang diuji kurang dari 400, jumlah benih yang digunakan pada pengujian harus dilaporkan.

5.8.2 Pembulatan Hasil

Pembulatan pertama dari persentase kecambah normal ke atas atau bawah ke angka terdekat (xx.0 dan xx.25 dibulatkan ke xx; xx.50 dan xx.75 dibulatkan ke xx+1). Menambahkan persentase komponen setelah pembulatan. Jika hasilnya adalah 100, maka prosedur telah terpenuhi, namum jika tidak maka (ISTA, 2011):

1. Temukan hasil dengan nilai desimal paling tinggi diantara persentase komponen pengujian (kecambah abnormal, benih keras, benih segar, dan benih mati), persentasenya dibulatkan ke nilai di atasnya, biarkan nilai tersebut sebagai hasil akhir;

2. Persentase komponen lain dibulatkan ke atas;

3. Jika hasilnya 100, maka perhitungan telah selesai, jika tidak sama dengan 100 dilanjutkan dengan tahap 1 dan 2.

Apabila terdapat desimal yan sama, maka prioritas penambahan ke atas adalah berturut-turut kecambah abnormal - benih keras - benih segar dan mati

5.9 Pelaporan Hasil

Hasil pengujian daya berkecambah harus dilaporkan pada tempat yang disediakan meliputi:

a. Lama pengujian yang sebenarnya (dalam hari, tidak termasuk waktu yang diperlukan untuk perlakuan khusus pada spesies tertentu atau metode yang digunakan untuk merangsang perkecambahan)

b. Persentase yang dinyatakan dalam angka bulat terdekat (5.8.2) untuk kecambah normal, benih keras, benih segar, kecambah abnormal dan benih mati. Jika suatu kategori tidak ditemukan, harus dilaporkan sebagai ‘0’.

c. Metode yang digunakan

d. Jumlah benih yang digunakan untuk menghitung persentase daya berkecambah, jika kurang dari 400 benih yang diuji.

Informasi tambahan berikut juga harus dilaporkan dalam ‘Penetapan Lain’:

a. Metode perkecambahan menggunakan singkatan yang digunakan dalan Tabel 5A, termasuk paling tidak substrat dan suhu.

b. Perlakuan atau metode yang digunakan untuk merangsang perkecambahan (5.6.3).

c. Durasi dalam hari untuk perlakuan khusus atau metode untuk mempercepat perkecambahan, kecuali pada kasus pre storage. Jika dilakukan pengujian ganda seperti yang dijelaskan pada Tabel 5A bagian 2, hasil pengujian pertama, dengan perlakuan pematahan dormansi, adalah yang dilaporkan dalam sertifikat ISTA, dan hasil pengujian kedua yaitu pengujian tanpa perlakuan pematahan dormansi dilaporkan pada kolom ‘Pengujian lain”.

Bila diminta, informasi berikut dapat juga dilaporkan:

Dokumen terkait