• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tes Pemahaman Semester

B. Mengungkapkan Isi Cerpen

2. Kamar Bambang

Malam itu, Bambang masih memikirkan sepedanya, sesekali dia menyibak tirai jendela kamar, melihat ke halaman ....

Kemampuan kamu dalam memahami cerpen dapat diukur. Salah satunya dengan cara menulis kembali cerpen. Kamu dapat mengandaikan diri sebagai tokoh cerita.

Berikut ini contoh menulis kan kembali dari cerpen tersebut. Aku baru beberapa hari sampai di desa ini. Aku senang de­ ngan keadaan desa ini. Sejuk dan menyenangkan. Aku sedang menikmati liburan di desa ini, kebetulan ayahku bekerja di desa ini sebagai ahli pertanahan geologi.

Sayangnya, aku mulai merasa terganggu tinggal di desa ini. Bagaimana tidak, setiap malam tidurku terganggu. Penyebabnya?

Setiap pukul dua belas malam sampai satu dini hari, selalu ada suara kentongan. Mungkin bagi para penduduk, bunyi kentongan itu sangat membantu. Apalagi yang pulang malam. Tapi buatku?

Untungnya, sudah dua hari ini suara kentongan Pak Wasil ti­ dak berbunyi. Aku bisa tidur nyenyak. Rupanya, aku kena getahnya atas sikapku pada Pak Wasil. Suatu pagi, saat aku akan mengambil sepeda, sepedaku hilang. Mungkin tengah malam tadi sepedaku ada yang mencuri. Aku sung guh menyesal. Ternyata, kentongan Pak Wasil berguna juga untuk keamanan agar tidak ada maling.

1. Dengarkanlah pembacaan cerpen berikut dengan cermat. Salah seorang temanmu akan membacakannya.

Di samping rumah Adri, ada kebun yang sangat luas, yang ditanami pohon­pohon durian. Pohon­pohonnya tidak terlalu tinggi, tapi kalau musim durian tiba, pohon­pohon itu

sarat buah, sehingga terlihat miring. Saat itu, kebun semer bak harum durian. Bagi yang suka makan durian, aromanya akan menerbitkan air liur. Tapi bagi yang tidak suka, pasti muntah­

Tak Baik Berburuk Sangka

Oleh Lucyana Sandra

muntah mencium aroma durian yang dahsyat itu. Untunglah keluarga Adri suka makan durian. Jadi, tidak masalah.

Kebun durian itu milik Pak Sukri. Konon menurut kata orang­orang di kampung, kebun durian Pak Sukri ini sudah tersohor ke mana­ mana, bahkan sampai segala penjuru Indonesia. Durian Pak Sukri sering meraih juara pertama pada lomba kontes buah. Itu karena buah durian dari kebun Pak Sukri luar biasa kua­ litas nya. Rasanya manis legit agak pahit dengan aroma khas durian yang menyengat. Durian Pak sukri daging buahnya tebal bijinya kecil dan tipis. Pokoknya, rasa buah durian Pak Sukri hebat deh.

Sayangnya, reputasi Pak Sukri sendiri tidak lah sehebat duriannya. Wajah selalu nam­ pak ber tekuk, cemberut. Kalau bicara suaranya suka membentak, menggelegar. Ia juga jarang melihat menyapa orang, selalu sendirian. Istri Pak Sukri sudah meninggal dan anaknya pergi merantau ke kota lain. Tinggal Pak Sukri hidup sendiri dengan pohon­pohon duriannya. Ia sangat me nya ya ngi pohon­pohon durian nya, dan tidak meng izin kan orang lain menyentuh. Ber bagai kisah seram seputar durian Pak Sukri beredar di antara anak­anak di kam pung itu.

"Pernah abangku mencoba minta durian Pak Sukri, tapi ia malah dibentak. Abangku ke sal, malamnya ia mencuri durian di kebun Pak Sukri. Besoknya Abangku muntah­muntah dan terkena demam. Kata dukun. Abangku ke­ sambet setan penunggu kebun durian Pak Sukri. Serem deh," cerita Anto tentang keangkeran ke bun Pak Sukri.

"Aku juga pernah dikejar­kejar oleh Pak Sukri karena aku main petak umpet di kebunnya. Bukan main galaknya." sambung yang lain.

Semua cerita yang didengar Adri tentang Pak Sukri membuat Adri yakin Pak Sukri adalah orang yang galak dan jahat. Ia bertekad untuk menjauhi Pak Sukri. Adri tidak akan mau berada di dekatnya. Sampai pada suatu hari ....

Sore itu, Adri sedang mengendarai sepeda­ nya dengan terburu­buru. la berjanji akan berlatih sepakbola dengan teman­temannya. Namun sial, Adri terlambat bangun. Sekarang ia bergegas

memacu sepeda. Jalanan ramai dengan ken da­ raan yang berlalu­lalang. Adri terus menggenjot sepedanya, ngebut.

Tiba­tiba, di depan Andri muncul sebuah se peda. Adri mencoba menghindari, tapi ter­ lambat, dan braaak. sepeda di depannya itu jatuh. Adri hendak menolong pengendara sepeda yang ditabraknya itu, tapi ketika melihat wajah si pe­ ngendara sepeda, niat itu urung.

"Wah, Pak Sukri. Mati aku. Pasti dia marah besar sama aku. Lebih baik aku cepat pergi sebe­ lum dia meneriakiku," batinnya. Dia pun lekas bangkit, hendak menyingkir.

Pak Sukri bangun dengan tertatih­tatih. Ia memungut buah­buah duriannya yang berham­ buran jatuh. Melihat itu tidak tega. Diletakkan kem bali sepedanya. Ia kini membantu Pak Sukri memunguti buah duriannya.

"Maaf Pak, saya tidak sengaja menabrak se peda Bapak," ujar Adri pelan. Matanya mena­ tap ke bawah.

"Apa?. Maaf saya tidak dengar." bentak Pak Sukri. Adri terkejut men dengar bentakan itu. Tapi Adri segera maklum ketika ia melihat Pak Sukri mendekatkan telinganya.

Rupanya Pak Sukri agak kurang men de ngar. Pantas saja suaranya selalu keras. "Saya minta maaf telah menabrak Pak Sukri," Adri me ngulangi permin taan maafnya. Kali ini lebih keras.

Tanpa Adri duga Pak Sukri tersenyum. Sam­ bil menggeleng­gelengkan kepalanya ia ber kata: "Tidak apa­apa harusnya Bapak yang ber terima kasih kepadamu, sudah dibantu. Nah, se karang mau mampir di rumah Bapak? Di sana banyak penganan dari buah durian. Kamu suka kan?"

Adri agak ragu memenuhi undangan itu. Tetapi dilihatnya Pak Sukri sangat mengharap kedatangannya. Lagi pula ia sudah terlalu ter­ lambat untuk berlatih sepakbola.

Tak apalah Adri mengikuti Pak Sukri pu­ lang ke rumahnya.

Ternyata benar, di rumah Pak Sukri sangat banyak penganan dari buah durian, ketan du­ rian, dodol durian, wajik durian, sampai buah durian segar menumpuk di sana. Adri disuguhi berbagai macam penganan itu sambil ngobrol dengan Pak Sukri.

Tugasmu

1. Carilah sebuah cerpen di koran, majalah, tabloid, atau buku kumpulan cerpen.

2. Tuliskan nama­nama tokoh beserta perwatakannya dengan men cantumkan data pen­ dukung.

3. Tuliskan pula latar waktu dan latar tempat dengan mencantumkan data pendukungnya. 4. Tuliskan pendapatmu tentang tokoh, perwatakan, serta latar dalam cerpen tersebut. 5. Diskusikanlah hasil tulisanmu tersebut dengan teman­teman seke lasmu.

2. Tuliskan nama­nama tokoh beserta perwatakannya. Ingat. Kemu kakan setiap karakter dengan mengemukakan data pendukung (penggalan cerita).

3. Tentukan latar waktu dan latar tempat pada cerita tersebut dengan mencantumkan data pendukung.

4. Tuliskan kembali isi cerpen dengan mengandaikan diri sebagai salah satu tokoh cerita.

Dari obrolan itulah Adri tahu ternyata Pak Sukri bukan orang jahat. Pak Sukri juga sama sekali tidak pelit. Dia sering membagikan durian­ nya ke para tetangga ketika sedang panen. Tapi,

Pak Sukri tidak mau memetik buah yang masih muda, karena akan merusakkan buah yang lain­ nya. Selain itu, buah durian yang masih muda jika dimakan bisa menye babkan sakit perut dan demam.

Pak Sukri juga tidak suka anak­anak ber­ main­main di kebunnya ketika buah durian su­ dah mulai masak. Khawatir anak­anak ter timpa buah durian dan terluka. Buah durian jika sudah masak bisa jatuh kapan saja.

Makin yakinlah Adri bahwa Pak Sukri orang yang baik. Apalagi ketika Adri pulang, Pak Sukri memberinya dua buah durian masak be­ rikut satu tas besar penganan dari durian.

Wajah Pak Sukri memang galak, tapi ter­ nyata hatinya sangat baik. Dan buah duriannya, "Hmm ... benar­benar lezat," batin Adri dalam hati.

Pada pelajaran yang lalu, kamu sudah belajar tentang tokoh idola. Cobalah buka kembali untuk mengingatnya. Sekarang ka­ mu akan belajar membaca proil tokoh. Tujuan pembelajaran ini, agar kamu mampu me nyarikan riwayat hidup tokoh, me nyimpul­ kan keisti mewaan nya, dan tentunya kamu bisa meng ambil manfaat dari kehidupan tokoh tersebut.

Dengan membaca proil seorang tokoh, kita akan me ngetahui keistimewaan­keistimewaan tokoh tersebut. Ke istimewaan seorang tokoh dapat membuat kita mengidolakan tokoh tersebut. Dengan demikian, makin banyak hal­hal positif yang dapat kita tiru dari tokoh­tokoh.

Mari, bacalah proil tokoh nasional wanita berikut ini.