• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KAMPANYE PEMILU 1955 DI HARIAN RAKJAT

C. Masa Awal Kampanye

2. Kampanye PKI

Pasca kongres nasional Maret 1954, PKI mulai menggencarkan kampanyenya di daerah-daerah. Kali ini, para pimpinan PKI sendiri, mulai dari Aidit, Lukman, Njoto, Sakirman, dan Sudisman juga turut ikut turun mengkampanyekan partai tersebut. Mereka ikut melakukan ceramah umum di

daerah-daerah. Dalam mengabarkan berita kegiatan kampanye PKI, Harian

Rakjat banyak menyoroti jumlah peserta dan suasana selama kegiatan tersebut. Contoh dari pemberitaan kampanye PKI adalah sebagai berikut:

Tjeramah di Solo dilangsungkan di gedung Sin Min dan dibuka tepat pada djam 19.00. 10.000 orang berdjedjal-djedjal didalam gedung, dihalaman, dan didjalan raja di depan gedung tersebut. Menurut taksiran jang berada di gedung 1500 orang, dihalaman 3000 orang dan didjalan raja 5500 orang. Tampak wakil2 pemerintah, partai, partai, organisasi massa, parapeladjar dan pengusaha nasional. Seperempat

dari ruangan gedung diisi penuh oleh kaum wanita.”22

“Sebagai penutup perdjalanan kelilingnja di Djawa Tengah, wakil Sekdjen CC

PKI, M.H.Lukman telah berbitjara dalam rapat umum di Purwokerto pada tanggal 1 Maret sore hari. Rapat umum PKI ini di Purwokerto adalah jang pertama kali dan jang terbesar diantara rapat2 jang pernah diadakan oleh partai2 lain. Tidak kurang dari 150 ribu orang dari kota Purwokerto dan sekitarnja menghadiri rapat umum

ini.”23

Dengan menonjolkan jumlah hadirin pada kegiatan kampanye PKI, Harian

Rakjat hendak memperlihatkan bahwa PKI adalah sebuah partai besar yang memiliki anggota dan simpatisan dalam jumlah yang banyak di berbagai daerah di

22Rakjat Solo menjambut Aidit dan Aarons dengan Hangat. Harian Rakjat 27 Maret 1954. Hlm: 1.

23 M.H.Lukman: Pembatasan kampanje pem.umum berarti bantuan bagi Masjumi—

Indonesia. Kalimat yang mengatakan bahwa para hadirin yang datang pada kampanye tersebut tidak hanya berasal dari daerah itu saja, tetapi juga berasal dari daerah-daerah sekitarnya ataupun para penonton berjejal-jejal hingga di luar gedung ingin menyampaikan pesan bahwa para hadirin sangat antusias dan semangat menyambut kampanye PKI ini. Dengan menyebutkan latar belakang kelompok para peserta kampanye ingin meyatakan bahwa PKI mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Dalam kampanye di lapangan, PKI juga mempopulerkan konsep kampanye yang mereka sebut sebagai pesta Rakyat. Pesta Rakyat merupakan serangkaian acara kampanje PKI yang tidak hanya berisikan ceramah atau rapat umum saja,

melainkan juga acara-acara lain seperti berbagai macam lomba. Harian Rakjat

juga meliput maupun mengumumkan pesta rakyat yang akan maupun sudah diselenggarakan oleh PKI, seperti berikut:

“Sebagai penutup pecan tjeramah pemilihan umum, Sekretariat Comite PKI kota

Surabaja akan mengadakan pesta rakjat berturut-turut dari tgl. 30 Des. sampai 2 Djanuari. Diadakan perlombaan2 djua-djuli palu arit, dagelan, pentjak, sepakbola, volley-ball, dan tjatur. Pesta akan diachiri dengan rapat raksasa, dimana akan bitjara Njoto, wakil Sekretaris Djendral II PKI dari Djakarta.”24

Pesta Rakjat kembali digelar oleh PKI untuk menyambut ulang tahun ke-35 partai tersebut pada Mei 1955. Partai ini menyelenggarakan Pesta Rakjat selama

seminggu penuh. Harian Rakjat melaporkan kegiatan ini sebagai berikut:

“Untuk menjambut ulang tahun ke-35 PKI di Djakartatelah diadakan program satu minggu. Sedjak tanggal 22 Mei banjak gapura2 jang sudah berdiri dibikin oleh penduduk kampong setjara kolektif. Pada malam hari sedjak hari itu di-kampung2 kaum buruh banjak dipasang lampion2, dan pemasangan gapura dan lampion jang paling meriah jalah di Tandjung Priok, Sawah Besar, Utan Kaju, dan tempat2 dipinggir kota.

Kabarnja di-tempat2 lain gapura2 masih banjak jang sedang dibikin. Atjara2 lain dari perajaan jalah resepsi2 dan rapat2 umum, perlombaan olahraga, gerak djalan, pesta air di Priok, dan Kali Tjiliwung, exposisi oleh kaum buruh, wanita, pemuda, dll., malam kesenian dan banjak lagi. Ulang tahun ke-35 PKI, telah membikin meriah

suasana lebaran jang djuga djatuh pada tgl. 23 Mei…”25

Melalui pemberitaan ini, Harian Rakjat ingin menunjukkan antusiasme

masyarakat menyambut perayaan ulang tahun ke-35 PKI tersebut. Bahkan disebut bahwa rakyat secara kolektif mendirikan gapura-gapura. Dengan hal

tersebut, Harian Rakjat ingin menyampaikan pesan bahwa PKI diterima dan

dicintai oleh warga masyarakat, meskipun patut dipertanyakan kebenaran cerita tersebut.

Selain mengadakan pesta rakyat, PKI juga mengadakan pameran hasil karya maupun dokumentasi kegiatan PKI dan berbagai organisasi sayapnya, seperti SBKA, Pemuda Rakjat, dan Gerwani. Pameran ini diadakan juga dalam rangka peringatan ulang tahun ke-35 PKI. Dalam sambutannya pada pembukaan pameran, Aidit menyebutkan bahwa pameran ini diadakan untuk memperlihatkan

perjuangan PKI selama 35 tahun.26

Selain kampanye-kempanye besar seperti di atas, cabang-cabang PKI di daerah-daerah juga masih melakukan kampanye kecil di daerahnya

masing-masing. Harian Rakjat tetap aktif memberitakan kegiatan-kegiatan ini, salah satu

contoh pemberitaan tersebut adalah sebagai berikut:

“Selama 2 bulan ini komite PKI Langkat menjelenggarakan pekan manifes pemilihan umum PKI di desa2, perkebunan2, kota2 ketjamatan sebanjak 52 kali.

25Ulangtahun ke-35 PKI di Djakarta dgn pesta rakjat dan resepsi. Harian Rakjat 26 Mei 1955. Hlm: 1.

Rakjat dimana2 menjambut hangat tjeramah2 tsb. dengan kesenian2 daerah

hingga merupakan pekan Pesta Rakjat.”27

Melalui pemberitaan-pemberitaan di Harian Rakjat, dapat dilihat bahwa

kegiatan kampanye PKI di lapangan begitu beragam bentuknya. PKI secara kreatif mengadakan berbagai macam acara dalam kampanyenya untuk menarik perhatian warga. Kegiatan maupun acara-acara hiburan seperti perlombaan ataupun panggung kesenian mampu menambah warna dalam kegiatan kampanye partai ini sehingga tidak monoton atau membosankan.

Gambar 2. Seruan Untuk Mengumpulkan Donasi Kampanye PKI di Harian Rakjat

(Sumber: Harian Rakjat 3 Januari 1955)

Untuk mendanai kampanyenya, PKI mengajak masyarakat untuk berkontribusi menyumbangkan uangnya. PKI juga menggunakan Harian Rakjat

untuk menyebarkan ajakan ini. Harian Rakjat menerbitkan seruan berbunyi “PKI

Menang, Rakjat Menang! Sokonglah PKI dengan Wang!” untuk berusaha

mengumpulkan dana kampanye. Melalui Harian Rakjat juga PKI melaporkan

jumlah donasi kampanye yang mereka terima.

Dokumen terkait