• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kamus kolokasi Sebagai Bahan Penunjang Kemahiran Berbahasa Kolokasi dapat didokumentasikan ke dalam sebuah kamus

Dalam dokumen DATA PENGUJIAN UKBI TAHUN 2005--2017 (Halaman 130-140)

I PENGEMBANGAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA

C. Kamus kolokasi Sebagai Bahan Penunjang Kemahiran Berbahasa Kolokasi dapat didokumentasikan ke dalam sebuah kamus

Pemanfaatan korpus bahasa dalam menyusun kamus kolokasi sangat berguna demi menghasilkan data yang lengkap dan natural. Beberapa kamus bahasa yang telah menggunakan kolokasi adalah BBI Combinatory Dictionary of English (BBI) (1986, 1997, 2009), Oxford Collocations Dictionary for Students of English (OCD) (2002,2009), Macmillan Collocations Dictionary (MCD), Cambridge Advanced Learner’s Dictionary (CALD) dan Longman Dictionary of Contemporary English (CDCE). Kamus tersebut adalah kamus kolokasi monolingual yang mana ditujukan untuk pembelajar tingkat lanjut dan para penerjemah, sedangkan untuk pembelajar tingkat dasar dan menengah perlu menggunakan kamus kolokasi bilingual.

1. BBI Combinatory Dictionary Of English

BBI adalah salah satu kamus awal yang sukses membuat secara khusus kamus kolokasi (1986, 1997, 2009). Dibanding dengan kamus OCD, MCD, dan CALD, BBI dalam penyusunannya tidak menggunakan korpus, melainkan menggunakan intiusi pekamus.

123

Gambar 1. Entri untuk television di BBI Combinatory Dictionary Of English

2. Oxford Collocations Dictionary

Oxford Collocations Dictionary pertama kali dipublikasikan pada tahun 2002. Kamus ini berisi 9000 lema dengan 250.000 kombinasi kata dengan 75.000 contoh. Pada edisi awal 2002, OCD menggunakan korpus British National Corpus, sedangkan di edisi tahun 2009, OCD menggunakan Oxford English Corpus. Di edisi terbaru OCD memberikan informasi seperti halnya BBI perihal penggunaan British English dan American English.

Gambar 2. Entri untuk age di Oxford Collocation Dictionary

124 3. Macmillan Collocations Dictionary

Macmillan Collocations Dictionary (Rundell 2010) merupakan salah satu kamus yang baru. Kamus ini dipublikasikan pada tahun 2010 meskipun sebenarnya penyusunannya dilakukan dari tahun 1990-an. Kamus ini menggunakan korpus data seperti OCD. Data korpus yang dipakai adalah dari World English Corpus.

Gambar 3. Entri untuk aspiration di Macmillan Collocations Dictionary 4. Longman Dictionary of Contemporary English Online

Pada Longman Dictionary of Contemporary English Online telah menampilkan hasil yang sangat bagus di mana pengategorian frasa, idiom, tesaurus, dan kolokasi diberikan dalam kamus ini.

125

Gambar 4. Entri untuk wish di Longman Dictionary of Contemporary English Online

5. Cambridge Advanced Learner Dictionary

Cambridge Advanced Learner Dictionary adalah kamus yang sangat lengkap. Kamus ini bukan sekedar kamus biasa. Kamus ini disusun secara apik dengan pembagian frasa, idiom, dan derivasi kata secara jelas. Kamus ini juga memberikan penjelasan kolokasi dengan pengkategorian kelas kata dan contoh yang sangat jelas. Cambridge menunjukan kolokasi dengan menggunakan kata bercetak tebal pada kata yang tidak dijelaskan kolokasinya secara khusus.

126

Gambar 5. Entri untuk sleep di Cambridge Advanced Learner Dictionary 6. Kamus Kolokasi Bahasa Indonesia

Boleh dikatakan hampir belum ada kamus bahasa Indonesia yang secara khusus dan lengkap membahas kolokasi bahasa Indonesia setara dengan kamus-kamus di atas. Ada laporan penelitian mengenai kolokasi bahasa indonesia yang disusun oleh Imran, dkk pada tahun 2009 yang menyusun kamus kolokasi bahasa Indonesia. Kamus tersebut diakui oleh penulisnya sendiri masih memiliki kekurangan dalam jumlah kata inti yang berkolokasi khususnya pada ranah-ranah tertentu. Lebih-lebih, kamus ini merupakan kamus monolingual berbahasa Indonesia sehingga perlu adanya penyusunan kamus kolokasi bilingual agar penutur asing lebih mudah memahami isi dari kamus tersebut. Di balik kekurangan tersebut, patut diapresiasi usaha dari penyusunan kamus kolokasi ini. Hal ini bisa menjadi batu loncatan dan sumber informasi yang bagus guna penyusunan dan pengembangan kamus kolokasi bahasa Indonesia yang lebih bagus ke depannya.

127

Gambar 6. Entri badai di Kamus kolokasi bahasa Indonesia III Penutup dan Saran

Kesalahan berbahasa Indonesia dalam pemilihan kata yang tidak tepat sehingga membentuk kolokasi yang tidak natural atau salah dapat diminimalisir dengan memperkenalkan konsep kolokasi dalam pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Kamus pada dasarnya adalah sumber informasi penggunaan suatu kata. Oleh karena itu, ada baiknya kamus bahasa Indonesia dilengkapi dengan kolokasi sebagaimana kamus-kamus besar modern lainnya. Penggunaan kamus kolokasi akan membantu meminimalisir permasalahan kesalahan pemilihan kata.

128 REFERENSI

Anjarsari, Nurvita, dkk. 2012. “Analisis Kesalahan Pemakaian bahasa Indonesia dalam karangan mahasiswa penutur bahasa asing di universitas sebelas maret” dalam Basastra Jurnal Penelitian bahasa, sastra indonesia dan pengajarannya. Edisi Desember: 56-68

Astuti, Purwani Indri. 2014. “Kolokasi di Bidang Penerjemahan” dalam Magister Scientiae Edisi No.36.

Benson, Morton; Evelyn Benson & Robert Ilson. 2009. The BBI Combinatory Dictionary of English. 3rd edition.

Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins.

Castro & Faber. 2014. Collocation Dictionaries: A Comparative Analysis.

http://dx.doi.org/10.6035/MonTI.2014.6.7

Firth, J. R. 1957. Papers In Linguistics, 1934 – 1951, Oxford: Oup.

Firth, J. R. 1957. A Synopsis Of Linguistic Theory, 1930-1955 [In:] Studies In Linguistic Analysis.

Imran, Indayah, dkk. 2009. “Kolokasi Bahasa Indonesia” dalam Proceeding PESAT. Oktober, C27-C29. Depok: Universitas Gunadarma

Mccarthy & O’Dell. 2008. Collocations in Use. Cambridge: Cambridge University Press

McIntosh, Colin, Ben Francis, Richard Poole. 2009. Oxford Collocations Dictionary: For Students of English. Oxford: Oxford University Press

Nugraha, S. T. 2000. “Kesalahan-kesalahan Berbahasa Indonesia Pembelajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing: Sebuah Penelitian Pendahuluan

Pratiwi, dkk. 2016. “Kesalahan Berbahasa pada Tulisan Mahasiswa Thailand Selama Mengikuti Pembelajaran Pramenulis” dalam The 3rd University Research Colloquium

Prihantoro. 2015. “Kolokasi Goal pada Korpus Paralel (Indonesia-Inggris) dari Domain Olahraga” dalam Seminar Nasional Unnes-teflin.

Said, Mashadi. 2010. “Ketidaklaziman Kolokasi Pembelajar Bipa dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa” dalam Cakrawala Pendidikan edisi Juni: 204-213

Susanto, Gatut. 2007. “Pengajaran Bahan Ajar BIPA Berdasarkan Kesalahan Bahasa Indonesia Pembelajar Asing” dalam Bahasa dan Seni, Agustus: 231-239

Hatim, Basil & Munday. 2004. Translation: An Advanced Resource Book.

Routledge: London

Rundell, Michael. 2010. Macmillan Collocations Dictionary for Learners of English. Oxford: Macmillan Publishers Ltd

129

Widodo, Pratama. 2015. Bentuk Kolokasi Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: FBS UNY

130

MONOBI “MONOPOLY PERMAINAN BAHASA INDONESIA”

SEBUAH INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI UJI KEMAHIRAN BAHASA INDONESIA

Abdi Maha Putra

Sur-el: abdiputra218@gmail.com

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Siliwangi

Abstrak

Setiap proses pembelajaran dan pengukuran keterampilan berbahasa seharusnya berjalan dengan santai dan menyenangkan. Tidak membebani peserta, terlebih memaksa peserta untuk melakukan hal-hal yang tidak ia minati atau sukai. Salah satu contohnya adalah pembelajaran bahasa Indonesia. Pandangan beberapa peserta didik tentang materi pelajaran bahasa Indonesia masih terkesan menyepelekan atau menganggap remeh.

Mereka beranggapan bahwa mereka sudah cukup memahami dan mengerti materi pembelajaran bahasa Indonesia, dengan alasan mereka mempelajarinya dari minimal tingkat SD s.d. SMA. Hal tersebut diperkeruh lagi dengan kenyataan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia disajikan dengan cara itu-itu saja. Akibatnya peserta didik memiliki pola pemikiran dasar tentang bahasa Indonesia seperti membosankan, monoton, dan tidak menarik. Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan solusi dari permasalahan tersebut, dengan cara membuat suatu media permainan bahasa Indonesia yang dapat menarik motivasi peserta didik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Hal ini akan membuat suatu proses pembelajaran dan pengukuran keterampilan berbahasa diminati dan dinanti-nanti kembali oleh peserta didik.

Permainan Monobi ialah transformasi atau modifikasi permainan monopoly konvensional menjadi permainan monopoly bahasa Indonesia. Permainan ini berfokus pada tujuan memperdalam tingkat pemahaman bahasa Indonesia bagi para pemainnya.

Kata Kunci: literasi, Monobi, Aplikasi UKBI

131

Pembelajaran dan uji kemahiran bahasa Indonesia diberbagai satuan pendidikan dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan dari berbagai aspek, mulai dari materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Semua itu dilakukan oleh para ahli pendidikan dan bahasa untuk mencari solusi bagaimana seharusnya pembelajaran bahasa Indonesia diterapkan di satuan pendidikan. Dari masalah tersebut, para pakar bahasa sudah menyampaikan pandangannya mengenai kualitas pembelajaran bahasa Indonesia yang seharusnya diterapkan di jenjang satuan pendidikan.

Mendengar istilah kualitas, pemikiran tertuju pada suatu benda atau keadaan yang baik. Kualitas lebih mengarah pada sesuatu yang baik (Glaser,1982:36).

Sedangkan pembelajaran adalah upaya membelajarakan siswa (Uno Hamzah,1998:46). Sehubungan dengan pandangan para ahli mengenai kualitas pembelajaran tersebut, penulis memberikan pendapat bahwa membicarakan kualitas pembelajaran artinya membahas tentang bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang baik. Agar mendapatkan hasil yang optimal, perbaikan pengajaran diarahkan pada pengelolaan proses pembelajaran.

Dalam kasus ini bagaimana peran media pembelajaran Monobi membantu peran strategi pembelajaran yang dikembangkan di sekolah untuk menghasilkan output lulusan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Becermin dari permasalahan di atas, permainan atau aplikasi Monobi hadir untuk menjawab persoalan klasik di dalam proses pembelajaran dan uji kemahiran bahasa Indonesia, yaitu tentang pemahaman peserta didik yang mengangap bahwa pembelajaran dan uji kemahiran bahasa Indonesia saat ini sangat monoton, membosankan, dan tidak menarik. Monobi diciptakan dan dikembangkan sebagai media pembelajaran dan aplikasi uji kemahiran bahasa Indonesia untuk membantu pendidik atau penguji melaksanakan proses pembelajaran/uji kemahiran bahasa Indonesia yang menarik, dan kreatif. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Kartika Sari (2016) mengenai media pembelajaran. Permainan Monobi ini dilakukan secara berkelompok dengan durasi permainan 30 menit. Konsep media pembelajaran Monobi ini terinspirasi dari permainan monopoly konvensional yang sering dimainkan anak-anak maupun para remaja untuk mengisi waktu luangnya. Permainan ini awalnya berfokus pada bagaimana caranya seseorang menjadi pengusaha dan mengelola usaha di bidang properti. Dari pengalaman masa kecil penulis bermain monopoly, penulis mencoba mentransformasikan permainan tersebut menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia. Penulis berharap ke depannya Monobi ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan tuntutan pembelajaran dan tujuan intruksional.

132

Dalam dokumen DATA PENGUJIAN UKBI TAHUN 2005--2017 (Halaman 130-140)