• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN (KPTP)

Dalam dokumen BAB II RKPD 2016 final (Halaman 148-155)

Lahirnya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu menjadikan Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah yang telah menerapkan prinsip pelayanan satu pintu kepada masyarakat. Langkah tersebut dikatakan strategis karena akan membawa dampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan investasi.

Terciptanya percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan investasi, maka dampak langsung maupun tidak langsung yang akan terjadi adalah dengan meningkatnya investasi daerah mampu menciptakan peluang kerja serta mengurangi tingkat pengangguran yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Langkah strategis yang diambil berupa kemudahan dan kecepatan memperoleh layanan memperoleh perizinan melalui KPTP seyogyanya harus diikuti dengan stabilitas iklim investasi daerah seperti : konsistensi regulasi ( kepastian hukum ), stabilitas keamanan dan dukungan pemerintah daerah.

Selain itu kejelasan regulasi tentang apa dan bagaimana pelayanan prima pada KPTP dilaksanakan harus jelas dan tegas, sehingga prinsip cepat dan mudah yang diharapkan masyarakat akan dapat terwujud, karena sebuah

lembaga pelayanan publik yang tidak memiliki kewenangan yang jelas berupa regulasi pelimpahan wewenang, maka kepastian waktu, prosedur yang sederhana, kemudahan serta biaya yang murah sebagaimanan prinsip pelayanan prima tidak akan tercapai.

Salah satu tujuan pembentukan KPTP adalah agar masyarakat dapat menerima proses pelayanan yang lebih sederhana dan terkoordinasi dalam satu tempat ( one stop service ), dimana penyelenggaraan perizinan dari mulai pendaftaran, penerbitan sampai dengan penandatanganan izin dilakukan pada satu tempat. Kebijakan yang ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut adalah mengembangkan sistem pelayanan perizinan yang Cepat, Tepat, Sederhana, Transparan dan Murah sehingga terjamin kondisi yang kondusif dan kesempatan yang sama dalam bekerja / berusaha.

Tabel 2.106

Jenis dan Realisasi Perizinan di Kabupaten Kotawaringin Barat

Tahun 2012 -2013

No. Jenis Izin Usaha Ralisasi 2012

2013

Target Realisasi % Realisasidari target

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. IMB 737 1.210 1.168 96%

2. SITU/HO 486 728 660 90%

3. TDP 226 470 467 99%

4. IUI dan TDI 7 2 2 100%

5, SIUP 255 466 461 98%

7. TDG/R 0 3 3 100%

8. IUA dan IT 7 2 2 100%

9. IUA-PP dan IT Perairan Pedalaman 7 46 46 100%

10. Izin Bangunan Air/ Log Pond dan Dokumen kapal ASDP 34 111 111 100%

11. IMB Industri 0 - - -

12. IUJK 122 96 54 97%

13. Izin Pemakaian kekayaan Daerah 312 323 321 99%

14. Izin Test Laboratorium/ Peminjaman Alat Laboratorium 304 694 694 100%

Jumlah 2.497 4.151 4.029

Sumber : KPTP 2014

Selama Tahun 2013 KPTP telah mengeluarkan berbagai izin usaha sebanyak 4.151 Buah, yang meliputi : IMB Rumah sebanyak 1.210 buah, SITU / HO sebanyak 728 buah, TDP sebanyak 470 buah, IUI dan TDI sebanyak 2 buah, SIUP sebanyak 466 buah, TDG/R sebanyak 3 buah, IUA dan IT sebanyak 2 buah, IUA-PP dan IT Perairan Pedalaman Sebanyak 2 buah, Izin Bangunan Air/ Log Pond dan Dokumen Kapal Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan sebanyak 111 buah, IMB Industri sebanyak 0 (Nol), IUJK sebanyak 96 buah, Izin Pemakaian Kekayaan Daerah sebanyak 323 buah, Izin Test Laboratorium/ Peminjaman Alat Laboratorium sebanyak

694 buah dengan kontribusi penyumbang PAD sebesar Rp. 5.453.687.927,75 dari penarikan retribusi jasa administrasi perizinan.

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Pelayanan Terpadu Perijianan (KPTP) Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 1.993.222.000dan terealisasi sebesar Rp. 1.927.316.698,- atau 96,69 %. 7. KANTOR KECAMATAN

Pemerintahan Kecamatan mempunyai peran yang sangat strategis dan vital karena merupakan ujung tombak dan berada pada garda terdepan dalam penyelenggaran tugas umum pemerintahan dan fungsi pelayanan kepada masyarakat, disamping pemerintahan desa dan kelurahan.

Peraturan Daerah Kotawaringin Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Kotawaringin Barat menjelaskan bahwa tugas kecamatan adalah “Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah”.

Tugas umum pemerintahan yang dimaksud meliputi:

1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakkan peraturan perundang- undangan;

4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan;

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan.

a) KECAMATAN ARUT SELATAN

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan

Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 1.943.829.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.719.771.937,- atau 88,47 %.

b) KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 794.980.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 662.435.058,- atau 83,32 %.

c) KECAMATAN KUMAI

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 889.446.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 799.879.443,- atau 89,93 %. d) KECAMATAN PANGKALAN BANTENG

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 751.242.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 719.197.842,- atau 95,73 %.

e) KECAMATAN PANGKALAN LADA

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 681.393.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 601.979.032,- atau 88,34 %.

Dalam melaksanakan Urusan Otonomi, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah Kepegawaian dan Persandian Tahun Anggaran 2013 Kantor Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 1.984.959.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.905.424.666,- atau 95,99 %.

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses membangun masyarakat melalui pengembangan kemampuan, perubahan perilaku dan pengorganisasian masyarakat dalam upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya. Untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya diperlukan pendekatan yang tepat melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan di desa.

Terbatasnya akses dan belum optimalnya peran aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik yang mengatur kehidupan masyarakat (termasuk peran aktif dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan pembangunan) dapat berpengaruh pada pemberdayaan ekonomis produktif masyarakat dan pengembangan potensi masyarakat untuk mandiri.

Upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dilakukan serta dititikberatkan pada aspek pengembangan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan melalui penguatan kapasitas pengembangan kelembagaan dalam masyarakat serta pengembangan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, selain itu pemberdayaan masyarakat juga dilakukan melalui pemantapan nilai sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi produktif, pengelolaan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna.

Dalam upaya pengentasan dan percepatan desa tertinggal pemerintah daerah akan selalu meningkatkan peranan dan partisipasi aktif masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan melalui program pemberdayaan masyarakat.

Berikut adalah indikator dan capaian kinerja urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2012-2013 :

Tabel 2.107

Indikator dan Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2012-2013

No. Indikator Satuan Capaian2012 2013

Target Realisasi % Realisasi

1. Jumlah desa yang terbaharui profil desanya

desa 0 94 28 30

2. Jumlah musyawarah pembangunan desa/ kelurahan yang dapat difasilitasi

desa/kel. 94 94 94 100

3. Terlaksananya bulan bakti gotong royong masyarakat

desa 1 1 1 100

4. Jumlah kader pemberdayaan masyarakat yang terlatih

orang 0 188 0 0

5. Jumlah desa/ kelurahan yang mendapat akses TTG

desa/kel. 2 1 0 0

6. Jumlah usaha ekonomi masyarakat perdesaan Klpk. - - - - 7. Peningkatan jumlah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa persen - - - - 8. Peningkatan kualitas lembaga Kemasyarakatan desa/kelurahan persen - - - -

Sumber : BPMD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014

Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sekretariat Daerah dengan alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 2.672.437.890,- dan terealisasi sebesar Rp. 2.258.449.882,- atau 84,50%.

Pencapaian kinerja output dan outcome tersebut mendukung pencapaian keberhasilan Urusan Pemberdayaan Masayarakat Desa sebagai berikut :

1) Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk peduli lingkungan melalui sosialisasi penggunaan air bersih dan pelestarian Sumber Daya Alam sebanyak 80 orang kader dengan tingkat capaian 75 %;

2) Meningkatnya kemampuan pengelola PNPM-MPd melalui dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi produktif masyarakat pedesaan melalui monitoring evaluasi kegiatan PNPM-MPd yang berkelanjutan dengan tingkat capaian 95,99 %;

3) Terlaksananya monitoring pengelolaan pasar desa dan Pelatihan Pasar Desa sebagai bahan pengembangan pasar desa dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi produktif masyarakat pedesaan di desa dan

kelurahan di 6 kecamatan yang ada di Kotawaringin Barat dengan tingkat capaian sebesar 94,89 %;

4) Terlaksananya pembinaan pembangunan desa tertinggal dalam program PM2L dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan desa / kelurahan di Desa Riam, Desa Kerabu Kecamatan Arut Utara dan Desa Teluk Pulai Kecamatan Kumai;

5) Meningkatnya ketahanan fisik dan daya tahan tubuh siswa anak sekolah (SD/MI/Ponpes Negeri dan Swasta di 6 kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat) melalui program PMT-AS berupa pemberian kudapan yang dibagikan secara reguler;

6) Terlaksananya lomba desa / kelurahan tingkat kabupaten dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan desa/kelurahan. Pada tahun 2012 didapatkan Desa Sungai Bedaun Kecamatan Kumai sebagai juara I tingkat Kabupaten dan Juara III Lomba Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah;

7) Terlaksananya sosialisasi PNPM-Integrasi di 6 kecamatan sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam membangun desa;

8) Terlaksananya pelatihan keterampilan perempuan di perdesaan sebanyak 30 orang dalam rangka memberi nilai tambah untuk kemajuan ekonomi keluarganya;

9) Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur pedesaan dengan dilakukannya fasilitasi program PNPM Mandiri Pedesaan dan disalurkannya bantuan hibah PNPM Mandiri Pedesaan sebesar Rp. 4.300.000.000,- dengan rincian :

a. Kecamatan Kumai sebesar Rp. 800.000.000,- b. Kecamatan Arsel sebesar Rp. 800.000.000,- c. Kecamatan Aruta sebesar Rp. 500.000.000,- d. Kecamatan Ktw Lama sebesar Rp. 600.000.000,- e. Kecamatan P. Lada sebesar Rp. 800.000.000,- f. Kecamatan P. Banteng sebesar Rp. 800.000.000,-

Telah tercapai penyalurannya sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. 10)Hasil pencapaian pada desa dengan adanya program PM2L adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatnya prasarana dasar (Jalan, Jembatan, gorong-gorong, drainase, listrik, air bersih);

b. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan; c. Peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan;

d. Meningkatnya ekonomi rakyat (pertanian dalam arti luas, industri rumah tangga, perdagangan, pariwisata dan lain-lain);

e. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Aparatur Desa dan masyarakat.

Dalam dokumen BAB II RKPD 2016 final (Halaman 148-155)