• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik keanggotaan didasarkan pada karakteristik responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan, luas lahan andil dan tingkat kekosmopolitan. Responden merupakan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang dipilih secara acak, masing-masing 30 orang dari tiap LMDH. Jumlah anggota LMDH Cibanyuhurip sebanyak 224 orang, sedangkan jumlah anggota dari LMDH Tani Mukti sebanyak 129 orang dan jumlah anggota LMDH Mahoni Jaya sebanyak 130 orang.

4.3.1 Umur

Kategori usia penduduk dibagi menjadi 3 kategori yaitu usia < 14 tahun sebagai kategori tidak produktif, umur 14 - 64 tahun sebagai kategori produktif dan umur > 64 tahun sebagai kategori tidak produktif (Badan Pusat Statistik, 2003). Dalam penelitian ini, pengelompokkan umur dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori muda ( 51 tahun), kategori menengah (52-63 tahun) dan kategori tua ( 64 tahun). Pengelompokkan responden berdasarkan kategori umur dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Distribusi Responden LMDH Berdasarkan Tingkat Umur No Lembaga Masyarakat

Desa Hutan ( 51 tahun) Muda (52-63 tahun) Menengah ( 64 tahun) Tua 1 LMDH Cibanyuhurip 12 (40%) 17 (56,67%) 1 (3.33%) 2 LMDH Tani Mukti 14 (46,67%) 11 (36,67%) 5 (16,67%) 3 LMDH Mahoni Jaya 14 (46,67%) 9 (30%) 7 (23,33%)

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa umur responden dari anggota LMDH Cibanyuhurip mayoritas berada dalam kategori menengah (52-63 tahun) sebanyak 17 orang (56,67%), sebanyak 12 orang (40%) berada dalam kategori muda ( 51 tahun) dan 1 orang (3.33%) berada dalam kategori tua ( 64 tahun). Berbeda dengan LMDH Cibanyuhurip, umur responden dari anggota LMDH Tani Mukti mayoritas berada dalam kategori muda ( 51 tahun) sebanyak 14 orang (46,67%), 11 orang (36,67%) berada dalam kategori menengah (52-63 tahun) dan sebanyak 5 orang (16,67%) berada dalam kategori tua ( 64 tahun). Umur responden dari anggota LMDH Mahoni Jaya sebagian besar termasuk kategori muda ( 51 tahun)

37

sebanyak 14 orang (46,67%), sebanyak 9 orang (30%) berada dalam kategori menengah (52-63 tahun) dan sebanyak 7 orang (23,33%) berada dalam kategori tua ( 64 tahun).

Pada umumnya responden dari ketiga LMDH adalah termasuk kategori umur produktif. Hal ini terlihat dari aktifnya masyarakat melakukan kegiatan di dalam hutan. Hampir seluruh masyarakat melakukan kegiatan pemanfaatan hutan, pemeliharaan dan penjagaan wilayah hutan.

4.3.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang terakhir ditempuh responden dan pendidikan informal (kursus/pelatihan) yang pernah diikuti responden dan dikategorikan menjadi rendah (tidak sekolah-tamat SD/sederajat), sedang (tamat SMP/sederajat) dan tinggi (tamat SMA/sederajat) untuk pendidikan formal serta rendah (tidak pernah), sedang(1-2 kali dalam kota) dan tinggi (> 2 kali di dalam/luar kota) untuk pendidikan informal. Pengelompokan responden berdasarkan kategori tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Distribusi Responden LMDH Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Lembaga Masyarakat Desa Hutan (tidak sekolah – Rendah

SD) Sedang (SMP) Tinggi (SMA -Perguruan Tinggi) 1 LMDH Cibanyuhurip 27 (90%) 1(3,33%) 2 (6,66%) 2 LMDH Tani Mukti 29 (96,67%) - 1 (3,33%) 3 LMDH Mahoni Jaya 26 (86,66%) 2(6,66%) 2 (6,66%) Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden dari ketiga LMDH berada dalam kategori rendah (tidak sekolah-SD). Untuk LMDH Cibanyuhurip, sebanyak 27 orang (90%) berada dalam kategori rendah (tidak sekolah - SD), 1 orang (3,33%) berada dalam kategori sedang (SMP) dan sebanyak 2 orang (6,66%) berada dalam kategori tinggi (SMA- Perguruan Tinggi). Sebanyak 29 orang (96,67%) anggota LMDH Tani Mukti termasuk dalam tingkat pendidikan kategori rendah (tidak sekolah - SD) dan 1 orang (3,33%) termasuk dalam kategori tinggi (SMA-Perguruan Tinggi). Serupa dengan dua LMDH sebelumnya, 26 orang (86,66%) anggota LMDH Mahoni Jaya termasuk dalam tingkat pendidikan kategori rendah (tidak sekolah - SD),

sebanyak 2 orang (6,66%) berada dalam kategori sedang (SMP) dan sebanyak 2 orang (6,66%) berada dalam kategori tinggi (SMA- Perguruan Tinggi). Rendahnya tingkat pendidikan pada ketiga LMDH disebabkan letak SMP dan SMA yang jauh dari pemukiman penduduk.

Pekerjaan utama anggota dari ketiga LMDH adalah petani. Dari 30 orang responden di LMDH Cibanyuhurip 28 orang memiliki pekerjaan utama sebagai petani, 1 orang sebagai kepala sekolah dan 1 orang sebagai pengusaha pengolahan nilam. Sebanyak 28 orang anggota LMDH Tani Mukti memiliki pekerjaan utama sebagai petani, 1 orang sebagai aparat desa dan 1 orang sebagai pengusaha pengolahan nilam. Sedangkan di LMDH Mahoni Jaya sebanyak 29 orang memiliki pekerjaan utama sebagai petani dan 1 orang memiliki pekerjaan utama sebagai wartawan.

4.3.3 Luas Lahan Andil

Kepemilikan lahan yang ada dalam rumah tangga masyarakat pedesaan terbagi menjadi empat lapisan. Lapisan pertama yaitu rumah tangga yang memiliki lahan < 0,1 Ha atau tidak berlahan, lapisan kedua yaitu rumah tangga yang memiliki lahan antara 0,11Ha - 0,25 Ha, lapisan ketiga yaitu rumah tangga yang memiliki lahan antara 0,26 Ha - 0,5 Ha dan lapisan terakhir yaitu rumah tangga yang memiliki lahan > 0,5 Ha (Kartasubrata, 1986). Dalam penelitian ini, pengelompokkan luas lahan andil dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori sempit (< 0,1 Ha), sedang (0,1 Ha – 0.5 Ha) dan Luas (> 0,5 Ha). Pengelompokkan rsponden berdasarkan kategori luas lahan andil dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Distribusi Responden LMDH Berdasarkan Luas Lahan Andil No Lembaga Masyarakat Desa Hutan (< 0,1 Ha) Sempit (0,1-0,5 Ha) Sedang (>0,5 Ha) Luas

1 LMDH Cibanyuhurip - 22 (73,33%) 8 (26,67%) 2 LMDH Tani Mukti 15 (50%) 14 (46,67%) 1 (3,33%)

3 LMDH Mahoni Jaya - - 30 (100%)

Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa luas lahan andil responden LMDH Cibanyuhurip berada dalam kategori sedang (0,1 Ha – 0,5 Ha) sebanyak

39

0,5 Ha). Pada LMDH Tani Mukti sebanyak 15 orang (50%) berada dalam kategori sempit (< 0,1 Ha), sebanyak 14 orang (46,67%) berada dalam kategori sedang (0,1 Ha – 0,5 Ha) dan 1 orang (3,33%) berada dalam kategori luas (> 0,5 Ha). Sedangkan 30 orang (100%) responden LMDH Mahoni Jaya memiliki lahan andil dengan kategori luas (> 0,5 Ha).

Proses pembagian lahan andil di KPH Kuningan dilakukan dengan cara diundi. Sedangkan proses pembagian lahan andil di KPH Majalengka didasarkan atas kemauan dan kesanggupan dari setiap anggota LMDH untuk menggarap dan menjaga lahan tersebut.

4.3.4 Tingkat Kekosmopolitan

Kekosmopolitan adalah sifat anggota kelompok yang selalu mencari informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan program PHBM yang ditentukan berdasarkan frekuensi aktivitas anggota kelompok melakukan kunjungan keluar kelompoknya, menghadiri pertemuan resmi atau tidak resmi, melakukan kunjungan pribadi kepada pimpinan formal dan pimpinan non formal serta banyaknya sumber informasi yang diperoleh anggota kelompok dan dikategorikan menjadi rendah (kegiatan berkunjung dan menghadiri pertemuan 1 kali/bulan dan memiliki sumber informasi 1 jenis), sedang (kegiatan berkunjung dan menghadiri pertemuan 2-3 kali / bulan dan memiliki sumber informasi 2-3 jenis) dan tinggi (kegiatan berkunjung dan menghadiri pertemuan > 3 kali / bulan dan memiliki sumber informasi > 3 jenis). Pengelompokkan responden berdasarkan kategori tingkat kekosmopolitan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Distribusi Responden LMDH Berdasarkan Tingkat Kekosmopolitan No Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( 1 kali) Rendah (2-3 kali) Sedang (> 3 kali) Tinggi

1 LMDH Cibanyuhurip 10 (33,33%) 7 (23,33%) 13 (43,33%) 2 LMDH Tani Mukti 18 (60%) 11 (36,67%) 1 (3,33%) 3 LMDH Mahoni Jaya 1 (3,33%) 15 (50%) 14 (46,67)

Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa tingkat kekosmopolitan dari ketiga LMDH sangat beragam. Pada LMDH Cibanyuhurip sebagian besar anggota aktif untuk mencari informasi dan menghadiri kegiatan atau pertemuan yang berkaitan dengan kegiatan PHBM berada dalam kategori tinggi (pertemuan > 3 kali serta

sumber informasi > 3 orang setiap bulan) sebanyak 13 orang (43,33%), sebanyak 10 orang (33,33%) berada dalam kategori rendah (pertemuan 1 kali serta sumber informasi 1 orang setiap bulan) dan sebanyak 7 orang ( 23,33%) berada dalam kategori sedang (pertemuan 2-3 kali serta sumber informasi 2-3 orang setiap bulan).

Pada LMDH Tani Mukti sebagian besar tingkat kekosmopolitan anggota berada dalam kategori rendah (pertemuan 1 kali serta sumber informasi 1 orang setiap bulan) yaitu sebanyak 18 orang ( 60%), sebanyak 11 orang (36,67%) berada dalam kategori sedang (pertemuan 2-3 kali serta sumber informasi 2-3 orang setiap bulan) dan 1 orang (3,33%) berada dalam kategori tinggi (pertemuan > 3 kali serta sumber informasi > 3 orang setiap bulan). Anggota menilai tingkat kekosmopolitan yang rendah disebabkan pertemuan yang dilaksanakan hanya diperuntukkan bagi ketua dan pengurus LMDH saja, tidak untuk seluruh anggota LMDH. Sedangkan masyarakat hanya memperoleh informasi dari mandor yang sedang bertugas.

Anggota LMDH Mahoni Jaya sebagian besar anggota aktif untuk mencari informasi dan menghadiri kegiatan atau pertemuan yang berkaitan dengan kegiatan PHBM berada dalam kategori sedang (pertemuan 2-3 kali serta sumber informasi 2-3 orang setiap bulan) yaitu sebanyak 15 orang (50%), anggota yang termasuk dalam kategori tinggi (pertemuan > 3 kali serta sumber informasi >3 orang setiap bulan) sebanyak 14 orang (46,66%), dan hanya 1 orang (3,33%) berada dalam kategori rendah (pertemuan 1 kali serta sumber informasi 1 orang setiap bulan). Hal ini disebabkan karena anggota lebih sering mendapatkan informasi langsung kepada mandor yang bertugas. Untuk hal-hal yang bersifat teknis dilapangan umumnya anggota mendapatkan informasi dari pengurus LMDH.

41

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN