• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden dalam penelitian ini merupakan anggota PEKKA (program pemberdayaan perempuan kepala keluarga) di Kota Cimahi. Didapati 42 respoden yang sesuai dengan kriteria, yaitu merupakan anggota aktif PEKKA dan pernah mendapatkan bantuan dana dari PEKKA yang diberikan satu kali dalam satu kelompok PEKKA tiap kelurahan di Kota Cimahi.

Umur Responden

Kategori umur responden dalam penelitian ini didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 21 dengan penentuan nilai mean, standard deviation, minimum, dan maximum. Dalam tabel 15 dijelaskan rentang usia 42 responden yang merupakan anggota PEKKA Kota Cimahi adalah sekitar usia 37 tahun hingga 64 tahun yang masih termasuk kepada usia produktif. Sebanyak 50 persen responden berusia diantara 37 – 48 tahun. Sedangkan 28,6 persen atau 12 orang diantaranya merupakan perempuan dengan usia sekitar 52 – 64 tahun, dan sisanya sejumlah 9 orang merupakan responden dengan usia diantara 49 – 51 tahun.

Tabel 15 Jumlah dan persentase responden peserta program PEKKA Kota Cimahi menurut umur tahun 2016

Tidak ada syarat khusus rentang usia untuk menjadi anggota program PEKKA. Karena sesuai dengan tujuannya, PEKKA mewadahi perempuan yang menjadi kepala keluarga. Anggota PEKKA merupakan perempuan yang sudah menikah atau pernah menikah dan menjadi kepala keluarga disebabkan oleh beberapa hal dan tidak tergantung kepada usia peserta.

ibu mah ajak perempuan yang mau aja, asalkan sesuai syarat misalnya

dia janda, atau memang suaminya nggak kerja dan nggak punya penghasilan. Yang bisa jahit ibu ajak kegiatan jahit, yang bisa masak kita

fasilitasin untuk kegiatan pelatihan dan magang.” (Ibu Kokom, Pendamping Lapang PEKKA Kota Cimahi)

Golongan Umur Jumlah (n) Persentase (%)

37-48 tahun 21 50,0

49-51 tahun 9 21,4

52-64 tahun 12 28,6

Gambar 4 Sebaran responden peserta PEKKA Kota Cimahi menurut umur Tahun 2016

Data pada gambar 4 menunjukkan grafik umur responden peserta PEKKA. Paling tinggi responden berusia 46 tahun dan 52 tahun. Dalam grafik terlihat sebaran data menyebar normal sehingga terdapat kemungkinan adanya hubungan antara sub variabel usia terhadap sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan kepala keluarga.

Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan terakhir dihitung sampai dengan jenjang pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan oleh responden. Dibedakan mulai dari tidak taman sekolah dasar hingga tamat perguruan tinggi.

Menurut pendidikan terakhir responden dalam tabel 16, terdapat 42,9 persen (18 orang) responden yang menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA atau sederajat. Sebanyak 10 orang menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMP, dan 10 orang hanya hingga jenjang sekolah dasar. Terdapat 2 orang responden yang tidak menyelesaikan sekolah dan 2 orang lainnya merupakan respoden yang menyelesaikan jenjang perguruan tinggi.

Tabel 16 Jumlah dan persentase responden peserta program PEKKA Kota Cimahi menurut tingkat pendidikan tahun 2016

Pendidikan Terakhir responden Jumlah (n) Persentase (%)

Tidak tamat SD 2 4,8

Tamat SD 10 23,8

Tamat SMP/sederajat 10 23,8

Tamat SMA/sederajat 18 42,9

Tamat Perguruan Tinggi 2 4,8

Pekerjaan Responden

Berdasarkan data dari 42 responden dalam tabel 17, sekitar 45,2 persen merupakan ibu rumah tangga yang tidak melakukan pekerjaan sampingan lain. Sedangkan 13 orang (31 persen) yang lain merupakan pedagang. Responden yang berprofesi sebagai pedagang ini merupakan pedagang yang memiliki warung kecil di rumah. Baik warung kelontong maupun warung yang menjual makanan seperti warung nasi khas sunda, warung lotek, warung nasi kuning, dan warung gorengan. Terdapat 9 orang responden (21,4 persen) memiliki pekerjaan dalam golongan lainnya yang kebanyakan memiliki pekerjaan sebagai penjahit baik penjahit rumahan maupun bekerjasama dengan PEKKA.

Tabel 17 Jumlah dan persentase responden peserta program PEKKA Kota Cimahi menurut pekerjaan tahun 2016

Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)

Pegawai swasta 1 2,4

Pedagang 13 31,0

Ibu rumah tangga 19 45,2

Lainnya 9 21,4

Total 42 100,0

Jumlah Anggota Keluarga Responden

Jumlah anggota keluarga responden merupakan angota keluarga yang tinggal dalam rumah yang sama dengan responden. Anggota keluarga tersebut adalah suami, anak, menantu, cucu, atau orang tua responden yang tinggal dalam rumah yang sama.

Gambar 5 Sebaran responden peserta PEKKA Kota Cimahi berdasarkan jumlah anggota keluarga tahun 2016

Data pada gambar 5 menjelaskan bahwa paling tinggi responden memiliki anggota keluarga sebanyak 2 orang. Dan paling rendah adalah responden dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 5 orang.

Status Responden dalam Keluarga

PEKKA merupakan program yang diperuntukkan bagi perempuan yang menjadi kepala keluarga, namun PEKKA juga dapat mengajak perempuan yang berada dalam kondisi kesulitan ekonomi meskipun bukan menjadi kepala rumah tangga dan masih memiliki suami, namun dengan syarat suami peserta sudah tidak mampu memberikan nafkah kepada keluarga sehingga perempuan mengambil alih peran sebagai kepala rumah tangga. Dalam penelitian ini, ibu rumah tangga merupakan perempuan yang masih memiliki suami dan kepala rumah tangga merupakan perempuan yang menghidupi keluarganya sendiri. Terdapat 18 responden (42,9 persen) yang menjadi kepala rumah tangga, dan 24 responden (57,1 persen) menjadi ibu rumah tangga namun menjadi anggota PEKKA

Tabel 18 Jumlah dan persentase responden peserta program PEKKA Kota Cimahi menurut status responden dalam keluarga tahun 2016

Status dalam Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)

Kepala rumah tangga 18 42,9

Ibu rumah tangga 24 57,1

Total 42 100,0

Data dalam tabel 18 menunjukkan bahwa responden program PEKKA lebih banyak sebagai ibu rumah tangga dan bukan kepala rumah tangga yang merupakan sasaran dari program PEKKA di Kota Cimahi. Lebih dari separuh responden merupakan ibu rumah tangga yang masih memiliki suami dan masih bekerja, sehingga terlihat adanya perbedaan antara sasaran penerima program dan kenyataan yang ditemukan pada responden.

Status Perkawinan Responden

Status perkawinan responden menunjukkan keadaan responden yang sudah menikah atau menjanda. Sebanyak 22 responden merupakan responden yang berstatus menikah dan masih tinggal bersama suami, dan 20 responden (47,6 persen) lainnya merupakan responden yang berstartus janda, dikarenakan perceraian hidup dan cerai mati.

Tabel 19 Jumlah dan persentase responden peserta program PEKKA Kota Cimahi menurut status perkawinan responden tahun 2016

Status Perkawinan Jumlah (n) Persentase (%)

Menikah 22 52,4

Janda 20 47,6

Total 42 100,0

Berkaitan dengan status responden dalam keluarga, status perkawinan responden pun menunjukkan angka yang dominan pada perempuan yang masih berstatus menikah. Keadaan ini berbeda dengan tujuan PEKKA untuk memberdayakan perempuan kepala keluarga yang dominan berstatus janda.

Ikhtisar

Bab ini membahas tentang karakteristik responden peserta program PEKKA Kota Cimahi tahun 2016. Seluruh responden merupakan perempuan dalam usia produktif, yaitu 37-64 tahun. Tingkat pendidikan dominan adalah responden yang menyelesaikan pendidikan SMA/ sederajat. Pekerjaan hampir separuh responden (45,2 persen) merupakan ibu tumah tangga yang cenderung tidak memiliki penghasilan tetap.

Berdasarkan tujuan PEKKA untuk meberdayakan perempuan kepala keluarga, responden menunjukkan status perkawinan dan status dalam keluarga yang terbalik dari tujuan PEKKA, yaitu dominan perempuan ibu rumah tangga yang memiliki suami bekerja dan perempuan dengan status perkawinan dominan menikah yang berarti masih memiliki suami dan bukan kepala keluarga dalam keluarganya.