• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PEREMPUAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA

Pemenuhan kebutuhan keluarga diukur dari pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, kebutuhan papan, kebutuhan pemenuhan pendidikan anak, dan pemenuhan kesehatan keluarga.

Gambar 16 Sebaran responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga tahun 2016

Data paga gambar 16 menunjukkan sebanyak 15 responden tidak memberikan sumbangan pendapatannya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Sebanyak 2 responden memberikan sumbangan sebesar 20 persen dan 40 persen, dan 5 responden menyumbang 60 persen untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Mayoritas responden mampu memberikan sumbangan pemenuhan kebutuhan keluarga sebesar 100 persen.

Pemenuhan Kebutuhan Sandang Keluarga

Dalam penelitian ini, pemenuhan sandang diartikan sebagai pengeluaran keluarga terakhir untuk membeli pakaian, sandal, sepatu, seragam dan kebutuhan sandang lainnya. Kemudian diukur juga kontribusi perempuan untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan sandang tersebut.

Dikarenakan responden memiliki tanggung jawab yang besar sebagai kepala keluarga, responden memberikan kontribusi dalam pemenuhan sandang keluarga. Sebanyak 15 responden tidak memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan sandang. Hal ini disebabkan pula kebutuhan sandang biasanya mendapatkan dana bukan dari pendapatan perempuan namun dari pendapatan lain, hal ini diperkuat dengan pernyataan responden:

gamis buat ibu dari bossnya suami. Atau dikasih sama anak yang udah

kerja. Jadi ibu jarang beli sendiri...” (Ibu LBI, 57 tahun)

Gambar 17 Sebaran responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan sandang keluarga tahun 2016

Sebanyak 20 responden memberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan sandang keluarga sepenuhnya (100 persen). Berdasarkan hasil wawancara mendalam, sandang yang dibeli mayoritas selama satu tahun sekali untuk kebutuhan hari raya. Sehingga perempuan berupaya untuk memenuhi kebutuhan sandang karena dianggap penting untuk membeli kebutuhan sandang pada hari raya.

Pemenuhan Kebutuhan Pangan Keluarga

Pemenuhan pangan dalam penelitian ini adalah total pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan untuk membeli bahan pangan seperti beras, sayuran, daging, ikan, telur, susu, bumbu-bumbuan, minyak, serta makanan atau minuman kemasan. Pemenuhan kebutuhan pangan biasanya dipenuhi oleh kepala keluarga karena dianggap merupakan kebutuhan paling utama yang harus dipenuhi dalam keluarga.

sebenernya kalau buat makan mah dari bapak. Kan bapak yang tanggung

jawab. Tapi uangnya ibu yang atur. Buat beli beras berapa, buat masak

Gambar 18 Sebaran responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga tahun 2016

Karena kondisi keluarga responden mayoritas bertumpu pada perempuan sebagai ibu rumah tangga bahkan sebagai kepala keluarga, perempuan memberikan sumbangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tingkat kontribusi perempuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan cenderung beragam. Responden paling banyak menyumbang 100 persen pendapatannya, dan sebanyak 17 responden tidak memberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Hal ini terjadi karena sebagian responden masih menganggap bahwa pemenuhan kebutuhan pangan semestinya dipenuhi oleh laki-laki atau kepala keluarga.

Pemenuhan Kebutuhan Papan Keluarga

Pemenuhan kebutuhan papan keluarga dalam penelitian ini diukur dari bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan rumah dan perawatannya seperti membayar sewa rumah per bulan, membayar tagihan listrik dan tagihan air, membayar uang kebersihan dan keamanan lingkungan, serta biaya perawatan rumah lainnya.

Grafik pada gambar 19 menunjukkan data sebanyak 16 responden tidak memeberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, dan 2 responden menyumbangkan sebesar 20 persen hingga 30 persen. Sebanyak 17 responden merupakan responden terbanyak dengan menyumbangkan pendapatannya untuk memenuhi seluruh kebutuhan papan keluarga.

Gambar 19 Sebaran responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan papan keluarga tahun 2016

Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak

Pemenuhan pendidikan anak merupakan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan anak seperti biaya sekolah, uang saku sekolah, biaya membeli buku dan alat tulis dan biaya les dan kegiatan ekstrakulikuler.

Gambar 20 Grafik responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan anak tahun 2016

Berdasarkan data pada gambar 20, mayoritas responden tidak memberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Sebanyak 10 responden memberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan anak sepenuhnya.

Pemenuhan Kesehatan Keluarga

Pemenuhan kesehatan keluarga merupakan upaya memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan upaya perlindungan kesehatan keluarga seperti biaya berobat ke dokter atau rumah sakit, biaya membeli obat, biaya membeli vitamin serta upaya perlindungan kesehatan lainnya.

Gambar 21 Sebaran responden peserta program PEKKA Kota Cimahi berdasarkan persentase sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan keluarga tahun 2016

Perempuan cenderung tidak memberikan sumbangan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan karena responden menggunakan fasilitas puskesmas yang hanya memungut uang pendaftaran ketika membutuhkan perawatan dari dokter beserta obat. Sehingga mereka tidak mengeluarkan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga.

“kalau ke dokter mah ngga pernah, paling kalau sakit mah pada ke puskesmas.

Bayar lima ribu uang pendaftaran. Nanti juga dapet obat gratis.”(Ibu TSN, 53 tahun)

Selain itu, program asuransi kesehatan pemerintah diakui oleh responden telah mampu membantu keluarga untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang cukup baik sehingga mereka tidak membutuhkan biaya yang besar ketika sakit. Hal ini dikarenakan pula terdapat fasilitas kesehatan gratis dari pemerintah sehingga keluarga responden tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Perempuan hanya mengerluarkan biaya kesehatan tambahan seperti multivitamin, alat kontrasepsi, dan obat-obatan warung.

Bab ini menjelaskan sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Dualisme terlihat di semua aspek pemenuhan keburuhan keluarga. Hal ini terjadi karena perempuan yang menjadi kepala rumah tangga memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga dengan pendapatannya. Berbeda dengan perempuan ibu rumah tangga yang merasa bahwa pemenuhan kebutuhan keluarga masih menjadi kewajiban kepala rumah tangga sehingga pendapatannya tidak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

Kebutuhan pokok keluarga responden perempuan ibu rumah tangga dipenuhi oleh pendapatan dari suami dan sumber-sumber lain, pendapatan perempuan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang bersifat bukan pemenuhan kebutuhan pokok.pemenuhan pendidikan anak dan kesehatan keluarga cenderung rendah karena adanya program pemerintah yang meringankan biaya pendidikan dan kesehatan keluarga.

PENGARUH PERAN PEREMPUAN TERHADAP