• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Nagari Sasak

Kondisi geografis Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir

Secara geografis Kecamatan Sasak Ranah Pesisir berada pada 00º14’15”LU–00º03’30”LS dan 99º35’00”BT–99º42’20”BT dengan luas daerah 123,71 Km2. ketinggian rata-rata dari permukaan laut adalah 0 – 10 mdpl. Adapun batas administrasi Kecamatan Sasak Ranah Pesisir adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Aur, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kinali, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pasaman dan Luhak Nan Duo, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Berdasarkan sumber data dari BPS Pasaman Barat (2012), luas daerah Kecamatan Sasak Ranah Pesisir adalah 12 371 Km2. Luas daerah tersebut terdiri dari lahan sawah (435 Ha), lahan pertanian bukan sawah (11.409 Ha) dan lahan bukan pertanian (527 Ha). Jarak Jorong Kurang Berhasil ke pusat pemerintahan kecamatan lebih dekat jika dibandingkan dengan jarak Jorong Berhasil ke pusat pemerintahan kecamatan. Jorong Kurang Berhasil berjarak dua kilometer dari pemerintahan kecamatan sedangkan Jorong Berhasil berjarak enam kilometer dari pusat pemerintahan.

Sosial ekonomi Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir

Menurut BPS Pasaman Barat (2012), penduduk Nagari Sasak tahun 2011 berjumlah 13 554 orang. Rincian jumlah penduduk di masing-masing jorong disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah rumah tangga dan penduduk Nagari Sasak tahun 2011

Jorong Rumah Tangga Penduduk

Maligi 1 183 3 725 Pasa Lamo 290 1 287 Padang Halaban (Jorong Kurang Berhasil ) 500 2 403 Pisang Hutan 174 1 856 Pondok 546 2 493 Rantau Panjang 261 1 070 Sialang (Jorong Berhasil) 158 720 Jumlah 3 112 13 554

Sumber: Diolah dari BPS Pasaman Barat 2012

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator untuk menentukan kondisi kesejahteraan suatu masyarakat. Sebagian besar penduduk Nagari Sasak telah mengikuti program wajib belajar sembilan tahun. Rincian jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan disajikan dalam Tabel 7.

32

Tabel 7 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tahun 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah Tamatan (orang)

SD/Sederajat 5 092 SMP/Sederajat 1 454 SMA/Sederajat 2 037 Akademi 136 Perguruan Tinggi 10 Jumlah 8 729

Sumber: Diolah dari BPS Pasaman Barat 2012

Potensi ekonomi terbesar di Nagari Sasak didominasi oleh sektor perikanan. Nagari Sasak memiliki berbagai potensi sumber daya laut. Kegiatan perikanan di daerah ini terutama dihasilkan dari penangkapan ikan di laut budi daya ikan kolam. Nagari Sasak merupakan salah satu daerah penghasil ikan terbesar di tingkat kabupaten. Selain komoditas ikan segar, hasil perikanan laut juga diolah menjadi ikan olah kering jemur dan ikan asin.

Tabel 8 Jenis, luas lahan, dan produksi areal perikanan Nagari Sasak tahun 2011

Jenis areal pemeliharaan Luas lahan (Ha) Produksi (ton)

Kolam 4.20 87 300.00

Sungai 1.00 17.20

Laut - 17 315.60

Sumber: Diolah dari BPS Pasaman Barat 2012

Sektor perikanan merupakan potensi terbesar untuk dikembangkan di Nagari Sasak. Selain sektor perikanan, potensi ekonomi terbesar lainnya di Nagari Sasak dominan oleh pertanian dan perkebunan. Potensi sektor pertanian yang menjadi komoditas unggulan sampai saat ini antara lain sub-sektor tanaman pangan dan perkebunan.

Tabel 9 Luas lahan dan produksi pertanian di Nagari Sasak tahun 2011

Jenis tanaman Luas lahan (Ha) Produksi (ton)

Padi sawah 778.00 3 262.00

Padi ladang 280.00 987.00

Jagung 814.00 5 653.00

Ubi kayu Data tidak tersedia 31.00

Kacang tanah 25.00 73.00 Kedelai 17.00 24.00 Kacang hijau 14.00 19.00 Lombok 6.00 1.90 Pisang 23.00 878.00 Nanas 0.03 2.70 Salak 1.15 5.70 Jeruk 3.74 14.50 Pepaya 0.41 8.30 Semangka 5.00 55.70

Sumber: Diolah dari BPS Pasaman Barat 2012

Dominasi sektor pertanian di Nagari juga terlihat dari kurang berkembangnya sektor perindustrian di daerah ini. Sebagian besar usaha industri yang ada di daerah ini merupakan usaha pada skala kecil (rumah tangga). Usaha industri kecil banyak di dominasi oleh industri pengolahan makanan.

33 Kawasan pesisir Nagari Sasak memiliki luas + 60 Ha. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia merupakan salah satu faktor penarik wisatawan lokal. Untuk itu, pemerintah setempat tengah melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana pendukung diantaranya perbaikan dan pembangunan jaringan jalan menuju objek wisata, perbaikan sarana objek wisata yang telah ada maupun pembangunan baru. Pembangunan tata ruang dan pemberdayaan masyarakat di sekitar Nagari Sasak memiliki prinsip yakni layak secara ekonomi, berwawasan lingkungan, diterima secara sosial, dan dapat diterapkan secara teknologis.

Di Jorong Kurang Berhasil, sebagian besar masyarakat Nagari Sasak yakni 82 persen bekerja sebagai nelayan. Sisanya bekerja sebagai petani. Sekitar 30 persen kaum wanita di jorong-jorong tersebut bekerja sebagai pembuat ikan asin. Selain itu, 50 persen kaum wanita di jorong tersebut bekerja sebagai pembuat berbagai makanan olahan dan memiliki usaha warung. Di Jorong Kurang Berhasil, terdapat beberapa kelompok perempuan yang secara bersama-sama membentuk usaha makanan ataupun kerajinan tangan. Sisanya bekerja sebagai PNS dan ibu rumah tangga.

Mata pencaharian masyarakat di Jorong Berhasil sebagian besar yakni 90 persen bekerja di sebagai petani. Sisanya bekerja sebagai PNS, supir, montir, dan pemilik warung. Kaum wanita di kedua jorong ini yakni 75 persen lebih banyak berprofesi sebagai petani dan sisanya sebagai ibu rumah tangga yang memiliki warung.

Pemukiman di Nagari Sasak membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman demikian memudahkan para nelayan untuk pergi melaut. Kondisi suhu daerah pantai di siang hari mencapai lebih dari 270 sehingga penduduk setempat cenderung membuat rumah yang memiliki banyak ventilasi serta memakai pakaian yang lebih tipis. Cara berbicara penduduk Sasak cenderung keras/berteriak karena pengaruh suara ombak pantai. Masyarakat Nagari Sasak didominasi oleh masyarakat yang beragama islam.

Pembangunan fasilitas pendidikan pada berbagai tingkat dapat membantu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manuisa merupakan sasaran dan strategi pembangunan selama ini baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Di Kurang Berhasil terdapat dua bangunan sekolah yakni satu bangunan SD dan satu bangunan SLTP, sedangkan di Jorong Berhasil terdapat satu bangunan SD. Data terkait dengan jumlah bangunan fasilitas pendidikan disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10 Jumlah fasilitas pendidikan di Nagari Sasak tahun 2011

Fasilitas pendidikan Jumlah

SD 9 Tsanawiyah 2

SLTP 2 SLTA 1

Jumlah total 14

Sumber: Diolah dari BPS Pasaman Barat 2012

Untuk akses kesehatan, terdapat satu puskesmas yang terletak di Jorong Kurang Berhasil. Di Jorong Berhasil terdapat satu posyandu. Sementara itu, kondisi jalan utama di Jorong Kurang Berhasil tergolong laik digunakan meskipun di beberapa jalur transportasi masih belum diaspal sempurna. Di Jorong Berhasil,

34

kondisi jalan termasuk dalam kategori kurang laik bila dibandingkan dengan kondisi jalan di Jorong Kurang Berhasil.

35

PARTISIPASI MASYARAKAT NAGARI SASAK DALAM

Dokumen terkait