• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan di Jorong1 Sialang dan Jorong Padang Halaban, Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Waktu penelitian dilakukan selama Bulan Maret hingga Bulan April 2013. Lokasi jorong dan nagari yang diteliti dipilih secara sengaja (purposive). Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingkat keberhasilan program menurut pihak PNPM Mandiri Perdesaan Kawasan Pesisir di Nagari Sasak. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan observasi melalui kunjungan langsung.

Teknik Sampling

Populasi penelitian ini adalah warga nagari penerima manfaat PNPM Mandiri di Nagari Sasak. Menurut Arikunto (2000), unit analisis merupakan satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Berdasarkan pemahaman tersebut dan fokus penelitian ini, maka unit analisis sebagai satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah Individu-individu sebagai warga masyarakat Nagari Sasak yang menerima program PNPM Mandiri. Selanjutnya, dilakukan pengelompokkan berdasarkan jorong.

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang akan diduga. Menurut Singarimbun dan Effendi (1987), populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh warga Jorong Padang Halaban dan Jorong Sialang. Populasi sampelnya adalah

1 

Jorong setingkat dengan dusun. Istilah jorong merupakan istilah dari bahasa setempat 

Gambar 4 Metode pengambilan sampel di Jorong Padang Halaban

POPULASI (2 403 penduduk)

72 orang penerima manfaat dan mengikuti kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan kecuali program pelatihan (rapat, gotong royong, dll.

Masyarakat lainnya (Tidak diambil sebagai responden)

40 orang penerima manfaat dan peserta program peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal.

40 responden 40 responden

28

warga penerima manfaat program pemberdayaan oleh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Kawasan Pesisir. Responden adalah warga penerima manfaat yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dan yang tidak mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat untuk masing-masing jorong.

Responden dipilih secara non proportionate cluster random sampling. Stratanya adalah keaktifan peserta pelatihan dan bukan peserta pelatihan dalam program peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal. Responden tersebut dibagi menjadi dua cluster yakni cluster penerima program pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat (dipilih 40 responden dari 40 orang peserta pelatihan) dan cluster penerima manfaat yang tidak mengikuti program pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal (40 responden) untuk masing-masing jorong penelitian (Jorong Padang Halaban2 dan Jorong Sialang3). Total keseluruhan adalah 160 responden.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer data yang didapatkan dari wawancara mendalam terhadap informan dan penyebaran kuisioner kepada responden. Data primer kuantitatif dikumpulkan melalui wawancara terstruktur kepada 160 responden. Data primer kualitatif didapatkan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam kepada informan. Informan dipilih secara purposive atau sengaja dan yang diarahkan dengan panduan pertanyaan wawancara mendalam kepada beberapa informan. Data sekunder merupakan data pendukung yang di dapat dari literatur baik

2 

Selanjutnya disebut sebagai Jorong Kurang Berhasil 

3 

Selanjutnya disebut sebagai Jorong Berhasil  POPULASI

(720 penduduk)

61 orang penerima manfaat dan mengikuti kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan kecuali program pelatihan (rapat, gotong royong, dll.

Masyarakat lainnya (Tidak diambil sebagai responden)

40 orang penerima manfaat dan peserta program peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal.

40 responden 40 responden

29 dokumen ilmiah, jurnal, dokumen yang berhubungan dengan keadaan wilayah, demografi penduduk, karakteristik desa dan lain-lain yang dapat digunakan dalam menunjang penelitian. Data yang di dapat dari literatur baik dokumen ilmiah, jurnal, dan lain-lain. Pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan data penelitian.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excell

2007 dan SPSS for Windows versi 20.0. Data primer yang diperoleh secara kuantitatif melalui kuisioner dibuat dengan membuat tabel frekuensi dan tabulasi silang. Tabel frekuensi digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dengan satu variabel sedangkan tabulasi silang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dengan dua variabel. Berikut contoh rekapitulasi data:

Tabel 5 Rekapitulasi jawaban responden tentang partisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan Kawasan Pesisir

No. responden

Jawaban responden untuk varibel

partisipasi item nomor ke … Jumlah

1 2 3 Dst.

1 2 Dst.

Jumlah skor hasil pengumpulan data

Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk melihat hubungan antarvariabel menggunakan aplikasi SPSS for Windows2007. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan Chi-square untuk menghubungkan data nominal dengan data ordinal dan uji korelasi rank spearman untuk menghubungkan data ordinal dengan data ordinal.

Rumus Pearson’s Chi Square: ∑ dimana:

F = Frekuensi kenyataan E = Frekuensi harapan i = Baris ke …

j = Kolom ke …

Setelah nilai chi square hitung didapatkan, kemudian dilakukan perbandingan antara nilai chi-square hitung dengan chi-square tabel pada derajat kebebasan atau degree of freedom (DF) tertentu dan taraf signifikansi tertentu (α= 0.01 dan α= 0.05). Apabila chi-square hitung lebih besar atau sama dengan chi- square tabel, maka perbedaan bersifat signifikan.

Rumus korelasi rank spearman : rho = 1 ∑ dimana :

Rs (rho) = koefisien korelasi rank-order

Angka 1 = angka satu, yakni bilangan konstan 6 = angka 6, yaitu bilangan konstan

30

d = perbedaan antara pasangan jenjang N = jumlah individu dalam sampel

Untuk jumlah responden lebih dari 30 responden, dihitung nilai Z terlebih dahulu kemudian dibandingkan dengan nilai Z pada tabel. Setelah nilai rho hitung diperoleh, kemudian dilakukan perbandingan antara rho hitung dengan rho tabel (atau taraf nyata yang digunakan yakni 0,01 dan 0,05) pada derajat kebebasan atau

degree of freedom tertentu dan taraf signifikansi tertentu. Apabila rho hitung lebih kecil atau sama dengan rho tabel/taraf nyata yang digunakan, maka perbedaan bersifat signifikan. Berikut tahap pengkategorian berdasarkan standar deviasi:

(1) Penghitungan Xnyata: (2) Cari SD dengan rumus: ∑ (3) Cari Xr = ∑

(4) Pengelompokan tinggi, sedang dan rendah berdasarkan sebaran normal:

Tinggi : jika Xnyata> Xr + SD Sedang : jika Xnyata = Xr ± SD Rendah : jika Xnyata< Xr - SD Dimana:

Xnyata = Skor sebenarnya Xi = Skor dilapangan Xmax = Skor maksimal Xmin = Skor minimal Xr = Skor rata-rata

Xi = Skor responden ke n=i n = jumlah responden i = responden ke SD = Standar deviasi

Pengolahan data interval selanjutnya dilakukan setelah menurunkan data tersebut menjadi data ordinal. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk melihat hubungan antar variabel. Untuk menilai keeratan hubungan antar variabel, peneliti mengadopsi klasifikasi keeratan hubungan yang dijelaskan oleh Guilford (1956) sebagai berikut:

<0.20 : hubungan rendah sekali; lemas sekali 0.20–0.40 : hubungan rendah tetapi pasti

0.40–0.70 : hubungan yang cukup berarti 0.70–0.90 : hubungan yang sangat tinggi; kuat

>0.90 : hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan Analisis strategi pengembangan PNPM Mandiri dirumuskan berdasarkan hasil analisis statistik yang menunjukan tingkat nyata yang signifikan.

31

Dokumen terkait