• Tidak ada hasil yang ditemukan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.3 Karakteristik Petani Responden

Responden dalam penelitian ini adalah petani yang sedang mengusahakan ubi jalar dan tergabung dalam kelompok tani Hurip. Karakteristik petani yang dianggap penting mencakup status usaha, umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani ubi jalar, luas lahan, status kepemilikan lahan dan alasan bertani ubi jalar. Hal ini dipilih karena dianggap mempengaruhi dalam pelaksanaan usahatani ubi

53 jalar terutama dalam melakukan teknik budidaya ubi jalar yang akan berpengaruh pada produksi petani tersebut.

5.3.1 Status Usaha

Pada umumnya pekerjaan utama responden dalam penelitian ini adalah sebagai petani dan buruh tani yaitu sebanyak 27 orang (77,14%) dari total responden sebanyak 35 orang dan sisanya memilih pekerjaan lain. Responden mayoritas memilih pekerjaan utamanya sebagai petani dan buruh tani dengan menjadikan usahatani ubi jalar sebagai komoditas utama yang diusahakan disamping padi, kacang tanah, singkong, pepaya, pisang. Adapun pekerjaan sampingan yang diusahakan petani responden antara lain sebagai buruh bangunan, buruh toko, jasa, pedagang (bisnis), peternak, supir dan karyawan swasta.

5.3.2 Umur

Umur petani responden di daerah penelitian ini berkisar antara 30-79 tahun dengan rata-rata umur 50,6 tahun. Persentase umur tertinggi yaitu sebesar 45,72 persen berada pada kelompok umur 45-59 tahun yang berjumlah 16 orang. Persentase umur terendah sebesar 2,86 persen berada pada kelompok umur lebih besar dari 75 tahun yang berjumlah satu orang dari total petani responden. Rincian sebaran umur responden dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Umur di Kelompok Tani Hurip Tahun 2010

Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

30 – 44 12 34,28

45 – 59 16 45,72

60 – 74 6 17,14

≥ 75 1 2,86

Total 35 100,00

Pada Tabel 11 terlihat bahwa sebagian besar petani responden berada pada usia produktif, yaitu pada umur 30-59 tahun. Para petani responden di usia produktif ini tetap melakukan usahatani ubi jalar, hal ini menunjukkan bahwa pada usia produktif tersebut orang-orang memiliki semangat yang tinggi untuk

54 menambah penghasilan karena adanya dorongan kebutuhan yang tinggi. Namun masih ada petani yang telah berusia lanjut (lebih dari 60 tahun) masih tetap berusahatani. Mereka beranggapan bahwa bertani merupakan mata pencaharian utama yang telah turun temurun.

5.3.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan petani responden akan berpengaruh pada tingkat penyerapan teknologi dan ilmu pengetahuan. Petani responden yang melakukan usahatani ubi jalar sebagian besar lulusan SD atau sederjat dengan jumlah 15 orang (42,86%) dari total responden. Adapun petani responden yang tidak tamat SD/sederajat sebanyak delapan orang. Petani lainnya mencapai tingkat pendidikan SMP/sederajat berjumlah dua orang dan SMA atau sederajat berjumlah delapan orang. Petani responden pun ada yang mencapai tingkat pendidikan sampai perguruan tinggi sebanyak dua orang. Secara rinci tingkat pendidikan responden petani ubi jalar di kelompok tani Hurip dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelompok Tani Hurip Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

Tidak tamat SD 8 22,86 SD/sederajat 15 42,86 SMP/sederajat 2 5,71 SMA/sederajat 8 22,86 Perguruan Tinggi 2 5,71 Total 35 100,00

Pendidikan formal petani responden secara umum masih rendah, namun petani sudah bisa menulis dan membaca. Disamping pendidikan formal, adapun pendidikan informal yang didapat petani melalui pelatihan dan pengalaman dalam usahatani. Dengan demikian, proses transformasi teknologi yang dilakukan oleh penyuluh maupun pihak-pihak lain dapat terserap dengan baik, sehingga produktivitas usahatani menjadi lebih baik. Sebaran tingkat pendidikan yang beragam dapat membantu petani responden dalam berbagi ilmu pengetahuan.

55 5.3.4 Pengalaman Usahatani Ubi Jalar

Pengalaman usahatani dapat menentukan keberhasilan usahatani ubi jalar dan mempengaruhi pada tingkat produktivitas usahatani ubi jalar. Petani yang lebih berpengalaman dalam usahatani komoditas ubi jalar secara umum akan lebih mampu untuk meningkatkan produktivitas dibandingkan petani yang kurang berpengalaman.

Pengalaman petani pada usahatani ubi jalar di Kelompok Tani Hurip berkisar antara 1-56 tahun terakhir dengan rata-rata selama 23,57 tahun. Pada umumnya petani responden melakukan usahatani ubi jalar secara turun temurun, sehingga mempunyai pengalaman yang cukup lama. Persentase terbesar pada pengalaman usahatani ubi jalar yaitu lebih dari 10 tahun (65,72 persen) atau sebanyak 23 orang dari total petani responden. Karakterisitik petani responden berdasarkan pengalaman usahatani ubi jalar dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani Ubi Jalar di Kelompok Tani Hurip Tahun 2010

Pengalaman Usahatani (Tahun)

Usahatani Ubi Jalar

Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

1 – 5 tahun 7 20

5,1 – 10 tahun 5 14,28

≥ 10,1 tahun 23 65,72

Total 35 100,00

5.3.5 Luas Lahan Usahatani Ubi Jalar

Petani responden di Kelompok Tani Hurip memiliki luas lahan yang diusahakan untuk usahatani cukup beragam, yaitu antara 0,07-1,5 hektar dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,36 hektar. Adapun luas lahan yang diusahakan untuk usahatani ubi jalar pada saat penelitian yaitu antara 0,07-0,8 hektar dengan rata- rata luas lahan sebesar 0,24 hektar. Persentase luas lahan tertinggi berada pada kategori luas lahan kurang dari 0,1-0,19 hektar, yaitu sebesar 40 persen atau sebanyak 14 orang dari total petani responden, sedangkan luas lahan kurang dari 0,1hektar, yaitu sebesar 5,72 persen atau sebanyak 2 orang dari total petani responden. Secara rinci jumlah penguasaan lahan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 14.

56 Tabel 14. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kelompok

Tani Hurip Tahun 2010

No Luas Lahan (Ha) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 < 0,1 2 5,72 2 0,1– 0,19 14 40,00 3 0,2 – 0,29 9 25,72 3 0,3 – 0,39 5 14,28 4 ≥ 0,4 5 14,28 Jumlah 35 100,0

5.3.6 Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan petani responden terdiri dari milik sendiri dan bukan milik sendiri. Jumlah petani responden yang memiliki status lahannya sebagai lahan milik sendiri sebanyak 29 orang (82,86%) dari total jumlah responden. Status lahan milik sendiri ini terdiri dari pembelian maupun dari warisan. Status lahan bukan milik sendiri yaitu sebanyak enam orang (17,14%) dari total petani responden. Status lahan bukan milik sendiri ini yaitu sewa dan penggarap. Petani responden tidak ada yang menggunakan lahan usahataninya dengan cara menyewa. Status kepemilikan lahan petani responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kelompok Tani Hurip Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga Tahun 2010

No Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)