• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Penelitian Utama

4.3.4. Karakteristik sensori perbandingan komersil

Uji organoleptik perbandingan komersil ini membandingkan 3 minuman

effervescent yaitu antara minuman effervescent terpilih menggunakan Na-alginat hasil penelitian, minuman effervescent terpilih menggunakan Na-alginat komersil, dan produk minuman effervescent komersil. Histogram nilai rata-rata sensori uji pembedaan atribut perbandingan komersil minuman serbuk effervescent dapat dilihat pada Gambar 22.

Angka- angka pada histogram yang diikuti huruf berbeda (a, b) menunjukkan hasil yang berbeda nyata

(p<0,05)

Gambar 22. Histogram nilai rata-rata sensiori uji pembedaan atribut perbandingan komersil minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat, n=3.

(1) Efek effervescent

Nilai rata-rata sensori efek effervescent minuman serbuk effervescent

bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai efek effervescent

yang tertinggi terdapat pada effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 5 (terbentuk gas dan tidak ada buih yang tertinggal) sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan nilai rata-rata mendekati 3 (terbentuk gas dan banyak buih yang tertinggal). Hasil pengujian

Kruskal Wallis terhadap parameter efek effervescent (α=0,05) menunjukkan bahwa

Uji pembedaan atribut

(a) (a) (a) (b) (a) (b) (a) (b) (a) (a) (a) (a) (b) (b) (b) (b) (c) (a) 0 1 2 3 4 5 6 efek efek

effervescent sparkle penampakan kekentalan aroma rasa

parameter

Effervescent (Na-alginat komersil) Effervescent (Na-alginat Penelitian) Effervescent komersil

n

il

a

nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata. Uji lanjut

Mann-Whitney menunjukkan bahwa antara ketiga produk berbeda nyata. Adanya perbedaan yang nyata pada efek effervescent antara minuman effervescent

penelitian, minuman effervescent yang menggunakan Na-alginat komersil, dan minuman effervescent komersil dikarenakan perbedaan komposisi dan karakteristik produk.

(2) Efek sparkle

Nilai rata-rata sensori efek sparkle minuman serbuk effervescent

bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai efek effervescent

yang tertinggi terdapat pada effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 4 (terasa efek soda), sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan nilai rata-rata mendekati 3 (efek soda sedang). Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter efek sparkle (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent

komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya perbedaan efek sparkle

antara minuman effervescent yang dibuat dengan minuman komersil dikarenakan perbedaan komposisi dan konsentrasi pembentukan gas CO2 yang berbeda.

Adanya Na-alginat juga dapat menyebabkan efek sprarkle yang berbeda. Bila dibandingkan dengan minuman effervescent yang menggunakan Na-alginat komersil didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara minuman effervescent A (Na-alginat komersil) dengan minuman effervescent B (Na-alginat penelitian) karena komposisi formulasi minuman effervescent yang sama hanya berbeda pada Na-alginat saja.

(3) Penampakan

Nilai rata-rata sensori penampakan minuman serbuk effervescent

bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai penampakan yang tertinggi terdapat pada effervescent A (Na-alginat komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 4 (agak jernih) sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 3 (agak sedikit keruh). Hasil pengujian

Kruskal Wallis terhadap parameter penampakan (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent

komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Pada minuman komersil didapatkan warna yang agak kekuningan. Sedangkan warna pada minuman dengan menggunakan Na-alginat komersil mendekati warna putih. Adanya perbedaan penampakan antara minuman effervescent yang dibuat dengan komersil dikarenakan perbedaan komposisi formulasi. Bila dibandingkan dengan minuman

effervescent pada penelitian didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata antara minuman effervescent komersil maupun dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil.

(4) Kekentalan

Nilai rata-rata sensori kekentalan minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai kekentalan yang tertinggi terdapat pada effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 5 (encer) sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan nilai rata-rata mendekati 4 (agak kental). Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter penampakan (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent

komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya penambahan Na-alginat menyebabkan minuman effervescent menjadi agak kental. Bila dibandingkan dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada penelitian ini.

(5) Aroma

Nilai rata-rata sensori aroma minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai aroma yang tertinggi terdapat pada

effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 5 (aroma jeruk) sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan nilai rata-rata mendekati 3 (sedikit aroma jeruk). Hasil pengujian Kruskal Wallis

terhadap parameter aroma (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent

komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Adanya penambahan Na-alginat menyebabkan minuman effervescent menjadi memiliki aroma jeruk yang sedikit karena aroma jeruk tertutupi oleh aroma khas dari Na-alginat. Bila dibandingkan dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada penelitian ini. Formulasi pembuatan minuman effervescent pada penelitian ini menggunakan bahan-bahan yang alami tanpa penambahan aroma sintetis sehingga aroma jeruk yang diharapkan kurang kuat.

(6) Rasa

Nilai rata-rata sensori kekentalan minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat terlihat nilai kekentalan yang tertinggi terdapat pada effervescent C (komersil) dengan nilai rata-rata mendekati 4 (manis berasa jeruk sedang) sedangkan nilai terendah yaitu pada effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan nilai rata-rata mendekati 3 (agak manis, berasa jeruk sedang). Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap parameter rasa (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent

komersil berbeda nyata dengan minuman lainnya. Bila dibandingkan dengan minuman effervescent dengan penambahan Na-alginat komersil tidak didapatkan pengaruh yang berbeda nyata dengan minuman effervescent pada penelitian ini. Rasa manis pada produk komersial disebabkan adanya penambahan aspartam begitu pula dengan penelitian ini. Hal ini dikarenakan penambahan sukrosa tidak memenuhi rasa manis pada produk.

(7) Hedonik

Nilai rata-rata sensori hedonik pada minuman effervescent memiliki nilai rata-rata mendekati 4 (agak suka) hingga mendekati 5 (suka). Histogram nilai rata-

rata sensori hedonik minuman serbuk effervescent dapat dilihat pada Gambar 23.

Angka-angka pada histogram yang diikuti huruf berbeda (a, b) menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0,05)

Gambar 23. Histogram nilai rata-rata sensori hedonik perbandingan komersil minuman serbuk effervescent bercitarasa jeruk dengan penambahan Na-alginat, n=3.

Hasil pengujian Kruskal Wallis terhadap uji hedonik (α=0,05) menunjukkan bahwa nilai dari ketiga produk minuman effervescent berbeda nyata.

Uji lanjut Mann-Whitney menunjukkan bahwa minuman effervescent B (Na-alginat penelitian) berbeda nyata dengan effervescent C (komersil). Nilai rata-

rata uji hedonik tertinggi terdapat pada produk minuman effervescent C (komersil) dengan penilaian mendekati nilai 5 (suka), sedangkan nilai terendah pada minuman effervescent B (Na-alginat penelitian) dengan penilaian mendekati nilai 4 (agak suka) dan minuman effervescent A (Na-alginat komersil) memiliki nilai mendekati 4 (agak suka).

Ketiga minuman effervescent ini dapat diterima oleh para panelis. Perbedaan tingkat kesukaan antara minuman effervescent komersil dan hasil penelitian dikarenakan perbedaan komposisi dan formulasi minuman. Pada minuman efferrvescent penelitian memiliki tambahan gizi berupa Na-alginat dan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami.