• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tujuan, Tugas Pokok & Fungs

4.2.3 Karang Taruna Citra Yodha Desa Mekar Sari (2009-2015)

Gejolak yang terjadi pada tahun 1998, dimana era orde baru beralih menjadi era reformasi, Negara Indonesia mengalami krisis ekonomi.Hal ini berdampak juga terhadap perkembangan Karang Taruna.Rasa kepedulian pengurus Karang Taruna Citra Yodha terhadap organisasi mulai berkurang.Dalam wawancara bersama Bapak Syarifudin (58 tahun), beliau mengatakan bahwa pada saat dirinya menjabat sebagai kepala desa (periode 1994-2006), kondisi Karang Taruna terus mengalami pergolakan, mereka terus mempermasalahkan mengenai aset-aset Karang Taruna.Namun pergolakan tersebut tidak mempengaruhi kegiatan Karang Taruna dalam membantu pemerintah desa untuk membangun Desa Mekar Sari.Mereka tetap ikut berpartisipasi dalam kegiatan desa, seperti gotong royong pembuatan dan pembersihan parit dan menjaga keamanan lingkungan.

Edi (33 Tahun) mengatakan, pada akhir tahun 2006 beberapa pemuda desa kembali menghimpun pemuda lainnya untuk bergabung dalam kepengurusan Karang Taruna. Karang Taruna kembali dibentuk untuk menghindari pemuda desa Mekar Sari dalam masalah-masalah sosial yang ada, seperti pemakaian dan pengedaran narkoba yang mulai berkembang, pengangguran dan putus sekolah.Susanti (27 tahun), salah seorang pemuda Desa Mekar Sari juga mengatakan, bahwa basis terbesar pemakaian narkoba berada di Jalan

Sejarah.Pemberantasan terhadap narkoba ini terus dilakukan, namun tetap saja tidak dapat diberantas hingga keakar-akarnya. Zusriadi (44 tahun), mengatakan bahwa ancaman terbesar bagi pemuda Desa Mekar Sari saat ini adalah narkoba, pemerintah desa telah bekerjasama dengan BNN Sumatera Utara untuk melakukan penangkapan terhadap pemakai dan pengedar narkoba yang ada di desa ini. Selain masalah narkoba, masalah sosial lain yang dihadapi pemuda desa tidaklah tinggi, tindak kriminalitas di desa Mekar Sari yang dilakukan oleh pemuda juga tidak banyak. Melihat kondisi ini, maka Edi dan rekan lainnya bertekad untuk membentuk kembali Karang Taruna Citra Yodha, agar pemuda Desa Mekar Sari dapat diarahkan dalam kegiatan yang positif.

Pada tahun 2009 kepengurusan Karang Taruna Citra Yodha kembali terbentuk. Organisasi Karang Taruna ini merupakan organisasi pemuda yang bersifat sosial, sehingga pada saat terbentuk kembali, sumber dana organisasi berasal dari bantuan masyarakat yang sangat peduli terhadap pembinaan pemuda, dana juga berasal dari bantuan Dinas Sosial Propinsi dan dari iuran pengurus. Saat ini Karang Taruna Citra Yodha belum memiliki sekretariat yang tetap, sehingga untuk sementara letak sekretariat masih menumpang dirumah ketua Karang Taruna Citra Yodha yang berada di Jalan Lestari.

Rio (23 tahun) mengatakan, Karang Taruna merekrut anggotanya mulai dari remaja masjid, karena di Desa Mekar Sari mulai banyak remaja masjid yang tumbuh, hampir disetiap dusun yang memiliki masjid akan ditemukan kepengurusan remaja masjid. Karang Taruna juga merekrut pemuda desa yang mengalami putus sekolah agar dapat dididik untuk meningkatkan

kreatifitasnya.Fahmi (19 tahun) juga mengatakan hal yang sama, beliau direkrut dari remaja masjid untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Karang Taruna.

Pada tahun 2009 kepengurusan Karang Taruna Citra Yodha mulai dibentuk kembali dengan Edi S Efendi sebagai ketua terpilih.Pelantikan para pengurus dilakukan bersama dengan dua Karang Taruna baru yang ada di Desa Kedai Durian dan Desa Suka Makmur. Susunan kepengurusan Karang Taruna Citra Yodha periode 2009-2015 adalah sebagai berikut :

Pembina : Kepala Desa Mekar Sari. Pengarah : Zusriadi Rakhmat. Pembina Fungsional : Erlya.

Devi Safitri.

Pembina Teknis : Kepala Dusun I. Kepala Dusun II. Kepala Dusun III. Kepala Dusun IV. Kepala Dusun V. Kepala Dusun VI. Kepala Dusun VII. Kepala Dusun VIII. Kepala Dusun IX. Ketua : Edy Saputra Efendy, ST. Wakil Ketua : Wahyudi Bharata, ST. Sekretaris : Mahadi Nugraha. Bendahara : Putra.

Bidang-bidang :

1. Bid. Organisasi Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Ketua : Sumantoro, Amd.

2. Bid. Usaha Ekonomi Produktif. Ketua : Doni Afrizal.

Anggota : Fuji Dicky Syahputra. 3. Bid. Usaha Kesejahteraan Sosial.

Ketua : Bily Prasetyo. Anggota : Juara PS Pulungan. 4. Bid. Humas.

Ketua : Yudhi. Anggota : Sulistio.

Haryanto. Fahmi. 5. Bid. Olah Raga.

Ketua : Irwan Syahputra. Anggota : Rebana Syahputra.

Budi Kesuma. Dedek.

6. Bid. Kesenian.

Ketua : Bambang Riyanto. Anggota : Ayu Mayang Sari.

Reni.

Ali Fidi Ardi. 7. Bid. Keagamaan.

Ketua : Sutariawan. Anggota : Lisa.

Wiji. Barli.

8. Bid. Pendidikan Dan Pelatihan. Ketua : Panji Wira Prana. Anggota : Putri Rahmasari.

Ketua : Susi Mahdalena. Anggota : Sara Siska.

Siti Khairani. Siti Fatimah 10. Bid. Kemitraan.

Ketua : Arif Budianto. Anggota : Sumardian.

Khairul.

Kepengurusan Karang Taruna ini terdiri dari perwakilan pemuda yang berasal dari setiap dusun yang ada di Desa Mekar Sari. Proses pemilihannya dilakukan secara terbuka di aula kantor desa. Setelah kepengurusan terbentuk, maka Karang Taruna menghimpun pemuda desa menjadi anggotanya, namun tidak semua pemuda desa memiliki keinginan untuk bergabung menjadi anggota Karang Taruna, anggota Karang Taruna lebih di dominasi oleh remaja masjid. Keanggotaan Karang Taruna Citra Yodha terbagi menjadi dua, yakni anggota aktif dan anggota pasif.

Anggota aktif adalah mereka yang terlibat langsung dalam struktur kepengurusan dan menjalankan roda kepengurusan, sedangkan anggota pasif adalah mereka yang ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Karang Taruna. Berdasarkan pedoman dasar Karang Taruna yang dimuat dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010, keanggotaan Karang Taruna menganut sistem stelsel pasif yang berarti seluruh anggota masyarakat yang berusia 13 tahun sampai dengan 45 tahun dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat yang sederajat merupakan warga Karang Taruna. Sesuai dengan peraturan tersebut, maka usia anggota Karang Taruna Citra Yodha dalam rentang usia 15 – 35 tahun. Pengurus inti Karang Taruna Citra Yodha berusia mulai dari 22 hingga 35 tahun, dengan usia yang produktif ini, diharapkan mereka mampu menghidupkan

semangat pemuda desa untuk sama-sama meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi masalah sosial, terutama masalah yang ditimbulkan oleh generasi muda yang ada di Desa Mekar Sari.

Latar belakang pendidikan pengurus Karang Taruna Citra Yodha menentukan gerak langkah mereka dalam menyusun program kerja yang akan dilaksanakan. Kepengurusan Karang Taruna Citra Yodha terdiri dari 3 (tiga) orang yang telah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi dibidang teknik mesin, 4 (empat) orang sedang menjalani pendidikan perguruan tinggi, 10 (sepuluh) orang tamatan SMA, 10 orang menjalani pendidikan SMA, 3 orang pendidikan SMP, dan 3 (tiga) orang putus sekolah. Beragamnya latar belakang pendidikan pengurus Karang Taruna ini, berdampak kepada kegiatan keseharian mereka diluar dari aktifitas Karang Taruna. Mata pencaharian pengurus Karang Taruna pun beraneka ragam, mayoritas mereka bekerja sebagai buruh pabrik, ada juga yang membuka usaha mandiri dan bekerja di bengkel las milik Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Karang Taruna, pengurus Karang Taruna yang kuliah di UNIMED (Universitas Negeri Medan) menjadi relawan tenaga pengajar desa untuk membantu anak-anak yang kurang mampu. 4.2.3.1 Visi dan Misi Karang Taruna Citra Yodha

Visi Karang Taruna Citra Yodha yaitu menjadikan Karang Taruna Citra Yodha sebagai lembaga yang mampu menciptakan generasi muda cerdas dan siap menghadapi tantangan mengatasi permasalahan sosial bangsa.

Misi Karang Taruna Citra Yodha yaitu :

3. Mengatasi permasalahan sosial desa baik dari segi ekonomi maupun budaya. 4.2.3.2 Program Kerja Karang Taruna Citra Yodha Periode 2009-2015

Edi (33 tahun), ketua karang Taruna Citra Yodha periode 2009-2015 mengatakan, beberapa program kerja yang dirancang disesuaikan terhadap potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia di Desa Mekar Sari, program kerja dilaksanakan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun. Sehingga Karang Taruna Citra Yodha mampu mengatasi masalah sosial dan menghidupkan semangat berorganisasi dikalangan pemuda – pemudi Desa Mekar Sari. Setiap kegiatan yang diadakan oleh Karang Taruna memiliki dana yang bersumber dari bantuan pemerintah dan swadaya anggota.

Putra (35 tahun), Bendahara Karang Taruna Citra Yodha mengatakan, ada beberapa program kerja yang menjadi kegiatan dan usaha dari kegiatan Karang Taruna. Program kerja tersebut mencakup Usaha Ekonomi Produktif maupun Usaha Kesejahteraan Sosial serta kegiatan Rekreasi Olah raga dan Kesenian. Kegiatan Karang Taruna juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Propinsi dan Dinas Tenaga Kerja.

Adapun beberapa kegiatan Karang Taruna Citra Yodha pada tahun 2009 hingga 2015 diantaranya adalah :

1. Teater & Sanggar Seni.

Berawal dari hobi yang dimiliki beberapa anggota Karang Taruna Citra Yodha dibidang seni & peran, maka terbentuklah suatu sanggar seni & peran yang dinamakan ”Teater Kondisi” . Teater ini mampu menghimpun beberapa pemuda – pemudi Desa Mekar Sari untuk bergabung dan mengembangkan bakat mereka

dibidang seni & peran. Sanggar ini juga mampu menjelaskan kepada masyarakat bahwa organisasi Karang Taruna Citra Yodha benar–benar menjadi wadah yang bermanfaat untuk seluruh usia, suku, ras, dan agama pemuda–pemudi Desa Mekar Sari.

Edi (33 tahun), mengatakan bahwa sanggar ”Teater Kondisi” ini dibentuk berdasarkan program dibidang seni dan olah raga yang ada di kabinet kepengurusan Karang Taruna Citra Yodha dengan agenda latihan gabungan seminggu sekali pada hari minggu pagi disertai penghimpunan dana dari anggota yang akan dibukukan sebagai kas kegiatan untuk melengkapi inventaris perlengkapan dan peralatan pementasan. Namun, seiring berjalannya waktu latihan teater ini tidak lagi rutin, hal ini disebabkan pengurus yang menangani program teater memiliki kesibukan bekerja dan tidak dapat mengatur waktu latihan.

2. Latihan Rutin Futsal dan Sepak Bola.

Olah raga sepak bola menjadi pilihan kegiatan dibidang olah raga oleh pengurus Karang Taruna Citra Yodha, hal ini disebabkan olahraga sepak bola merupakan olah raga yang banyak diminati oleh pemuda desa. Rio (24 tahun) menyatakan, olahraga sepak bola dan futsal mampu menarik perhatian para pemuda desa.Melalui program ini, Karang Taruna mampu meminimalisir para pemuda desa untuk menghindari bentuk-bentuk kenakalan remaja dan menghindarkan mereka dari pengaruh narkoba.

Pemerintah Desa Mekar Sari mendukung penuh setiap kegiatan yang dilakukan oleh Karang Taruna, hal ini seperti yang dikatakan oleh Devi (28 Tahun),salah satu

Karang Taruna dalam hal penyediaan bola untuk kegiatan futsal yang mereka adakan.

3. Pelatihan Pembuatan Kue.

Program dari pemberdayaan peranan wanita dibidang masak–memasak, di khususkan kepada remaja putri Desa Mekar Sari yang dibina langsung oleh ibu – ibu PKK Desa Mekar Sari. Mereka dilatih untuk membuat pengolahan makanan atau jajanan pasar yang sehat, sehingga mampu menjadi alternatif dalam pengembangan usaha kuliner. Endang (23 tahun), seorang remaja putri Desa Mekar Sari mengatakan, kegiatan pelatihan pembuatan kue dapat menambah keterampilan remaja putri desa. Dalam pelatihan ini, mereka diajarkan cara membuat berbagai macam olahan makanan jajanan pasar. Kegiatan ini tidak berjalan lama, kebanyakan remaja putri di Desa Mekar Sari kurang memiliki minat untuk mendalami pembuatan kue-kue tersebut. Mereka lebih senang berada dirumah mengerjakan tugas sekolah.

4. Usaha Ekonomis Produktif (UEP) Bengkel

Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua secara geografis terletak di wilayah dekat dengan perkotaan, dengan padatnya penduduk dan sebagai sentral aktifitas masyarakat dari kecamatan lain, seperti Kecamatan Patumbak, Namorambe, dan Sibiru – biru, maka Desa Mekar Sari memiliki potensi dalam pengembangan pembangunan desa. Untuk membuktikan hal tersebut, dapat kita lihat dengan berdirinya beberapa kantor – kantor instansi, bank swasta dan negeri, BUMN, dan pusat pasar rakyat.

Edi (33 tahun) mengatakan, dengan kondisi desa yang sedang berkembang, maka Karang Taruna membuat sebuah usaha ekonomi produktif yang bergerak dibidang perbengkelan tehnik.Perbengkelan ini mengambil kesempatan untuk bekerja dibidang jasa, seperti : jasa pengelasan jerjak rumah tangga, pintu besi anti maling untuk perkantoran, modifikasi kendaraan bermotor, serta unit kerja perbengkelen lainnya. Tujuan lain dari pembentukan bengkel ini adalah agar dapat menyerap tenaga kerja remaja putus sekolah dan menganggur yang berada di Desa Mekar Sari. Usaha Ekonomi Perbengkelan ini awalnya mendapat bantuan berupa alat-alat bengkel dari Dinas Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Utara, kemudian anak-anak Karang Taruna melakukan perawatan dan pemeliharaan alat dengan menggunakan uang yang di sisihkan dari hasil kerja mereka di bengkel ini.

Rio (24 Tahun), beliau mengakui bahwa bengkel Karang Taruna sangat bermanfaat, mereka yang putus sekolah, dirangkul untuk dapat mengembangkan keterampilan di bengkel ini. Beliau yang hanya tamatan SMP, dilatih untuk bisa mandiri dan dapat memanfaatkan ilmunya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

5.Usaha Ekonomis Produktif (UEP) ”Kartun” Digital Printing

Digital Printing adalah peluang bisnis yang sangat berkembang saat ini, terutama untuk daerah yang berdekatan dengan perkotaan, maka peluang bisnis ini tepat dipilih oleh Karang Taruna Citra Yodha dalam mengembangkan jiwa wirausaha. Putra (35 Tahun ) mengatakan, awal mula dibentuknya Usaha Ekonomi Produktif Digital Printing merupakan bantuan yang diberikan oleh Departemen

menggunakan alat cetak sablon tersebut. Kemudian dengan peralatan sederhana dan standar biasa, maka perlahan bisnis yang secara umum disebut percetakan ini dibangun dengan tim yang memang memiliki kemampuan dibidangnya, mulai dari desaign foto, desaign sablon baju, plank toko, papan iklan, undangan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan percetakan. Namun, usaha ini tidak berjalan lama, satu persatu anggota yang menangani usaha ini pergi dan bekerja di tempat lain. Regenerasi anggota dicoba untuk dilakukan, tetapi tetap tidak bisa mempertahankan usaha ini, mental remaja yang dilatih tidak begitu kuat, ketika mereka mengalami kegagalan, mereka tidak mau berusaha untuk mencoba lagi. Hal tersebut diakui oleh Rio (24 Tahun), beliau mengatakan sulit untuk mempertahankan semangat remaja yang ikut pelatihan. Mereka mudah menyerah, tidak mau mencoba lagi. Ketakutan yang besar akan kegagalan menjadikan mereka tidak mau berusaha.

Diantara program kerja yang dirancang oleh Karang Taruna Citra Yodha, program kerja usaha ekonomi produktif (UEP) perbengkelan yang masih bertahan dan berkelanjutan hingga sekarang. Hal ini disebabkan pengurus Karang Taruna yang bekerja di UEP ini memang memiliki latar belakang pendidikan di bagian mesin las. Mereka menjadikan usaha ini sebagai tempat mereka menambah penghasilan, namun penyisihan uang untuk mengisi kas Karang Taruna juga tetap diperhatikan. Bengkel Las ini juga berfungsi untuk menampung pemuda-pemuda putus sekolah yang ingin belajar dan meningkatkan keterampilan mereka sebelum mereka bekerja ditempat lain.

Selain kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan, Karang Taruna juga aktif dalam kegiatan gotong royong yang diadakan oleh pemerintah desa. Gotong royong

dalam membangun sarana dan prasarana desa maupun gotong royong dalam pemeliharan aset desa, Karang Taruna tetap terlibat di dalamnya, namun dalam program kerja, kegiatan gotong royong ini tidak tercantum secara tertulis. Kepala Desa Mekar Sari 2016-2022, Subchan (52 tahun) mengharapkan agar anak-anak Karang Taruna Citra Yodha dapat terus berkarya dan mampu menjadi kawan bagi pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama kaum muda, beliau juga mengatakan agar pengurus Karang Taruna kedepannya lebih banyak membuat kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan pemuda desa.

Zusriadi (44 tahun), Sekretaris Desa Mekar Sari mengatakan, Karang Taruna merupakan organisasi yang sangat baik untuk pemuda desa meningkatkan kapasitas dirinya, sehingga diharapkan Karang Taruna kedepannya lebih baik lagi dalam menghimpun dan memotivasi pemuda desa untuk bergabung dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Mantan Kepala Desa Mekar Sari periode 1994-2006, Syarifuddin (58 tahun) juga menyatakan harapan yang serupa.Beliau juga mengharapkan Karang Taruna ini lebih baik lagi kedepannya, baik dalam menjalankan perannya sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat, maupun dalam wadah pengembangan pemuda desa. Ngadirun (65 tahun), pendiri sekaligus pembina Karang Taruna Citra Yodha 1991-1994 juga menyatakan hal yang sama. Beliau mengharapkan Karang Taruna Citra Yodha dapat kembali mengukir sejarah lewat prestasi-prestasi yang mereka lakukan untuk pembangunan desa.

setiap harinya, bukan hanya saat-saat kegiatan perayaan hari-hari besar ataupun dalam rangka melaksanakan program desa. Fahmi (19 tahun) mengharapkan agar Karang Taruna kedepannya mampu menciptakan kegiatan yang lebih kreatif, bukan hanya program kerja “warisan” dari para pendahulu, beliau juga berharap kedepannya pengurus Karang Taruna dapat menyeimbangkan diri dalam pekerjaan dan kegiatan Karang Taruna itu sendiri.

4.3 Pembangunan Desa Mekar Sari Sejak Tahun 1994 Hingga Tahun 2015