• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tujuan, Tugas Pokok & Fungs

3. Bidang Kesehatan

4.4 Partisipasi Karang Taruna Dalam Pembangunan Desa Mekar Sari Pembangunan desa erat kaitannya dengan partisipasi masyarakat, karena

4.4.2 Partisipasi dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa Mekar Sar

Penilaian partisipasi Karang Taruna Citra Yodha dalam tahapan pelaksanaan pembangunan dapat dilihat dari keterlibatan Karang Taruna Citra Yodha dalam pelaksanaan gotong royong pembangunan desa, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Kepala Desa Mekar Sari tahun 1994-2006, Syarifudin (58 tahun) mengatakan, pemerintah desa selalu melibatkan pemuda dalam pembangunan desa.Pembangunan fisik desa seperti pembangunan parit dan jalan desa, pemuda dilibatkan untuk menggali aliran air.Pemuda memiliki peranan penting dalam pembangunan, mereka memiliki semangat dan fisik yang kuat.Karang Taruna merupakan organisasi sosial yang senantiasa bersedia membantu desa, walaupun kegiatan mereka lebih banyak dalam aspek pembangunan secara non fisik, yaitu pengembangan sumber daya manusia Desa Mekar Sari.

Kegiatan gotong royong merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan Karang Taruna untuk menunjukkan keberadaan mereka ditengah masyarakat. Hal ini diperkuat oleh penuturan Bapak Ngadirun,

“Karang Taruna Citra Yodha latar belakang terbentuknya adalah untuk menghimpun seluruh kelompok pemuda yang ada di desa ini.Kegiatan awal yang mereka lakukan untuk menunjukkan keberadaan mereka di tengah masyarakat adalah melakukan gotong royong kebersihan desa.seluruh masyarakat mendukung kegiatan tersebut dan ikut berpartisipasi.”

Kegiatan Karang Taruna tidak hanya gotong royong yang melibatkan seluruh unsur yang ada di Desa Mekar, dalam pembangunan masyarakat Desa Mekar Sari, Karang Taruna membentuk usaha ekonomi produktif. Purwanto (46 tahun), Mantan Ketua Karang Taruna juga mengatakan,

“Masyarakat sepanjang Jalan Purwo (jalan tengah yang menghubungkan Desa Suka Makmur hingga ke Desa Mekar Sari) baik bapak-bapak, ibu- ibu, dan pemuda desa ikut dalam kegiatan gotong royong tersebut.Tidak hanya gotong royong, kegiatan Karang Taruna juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal ekonomi, Karang Taruna membentuk kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif.Unit usaha ekonomi produktif yang berkembang saat itu adalah usaha tambak ikan, usaha opak ubi, dan usaha pembuatan tahu.”

Pada kesempatan lain, Zusriadi (44 tahun) mengatakan,

“Pembangunan desa bukan hanya sekedar membangun fisik, tetapi membangun sumber daya manusia desa.Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa, Karang Taruna lewat siaran Radio Karang Taruna Citra Yodha menyampaikan informasi-informasi yang dapat menambah wawasan masyarakat.Radio ini membuat suasana desa semakin hidup, sangat menghibur masyarakat lewat alunan musik yang diputar, dan menjadi sarana penyaluran bakat untuk pemuda-pemuda yang memiliki jiwa seni.Namun, sangat disayangkan radio ini hanya mampu bertahan selama satu setengah tahun pasca pemekaran desa.Perselisihan terkait kepemilikan asset menjadi pemicu, bubarnya kegiatan Radio desa ini.”

Partisipasi Karang Taruna dalam tahapan pelaksanaan dapat dinilai dari keterlibatan Karang Taruna dalam memberikan bantuan secara materi maupun tenaga. Devi (28 tahun) mengatakan, partisipasi Karang Taruna dalam pelaksanaan pembangunan juga ada dalam renovasi kantor desa. Dalam proses renovasi kantor desa, Karang Taruna Citra Yodha melalui usaha ekonomi produktif (UEP) bengkel Las mengambil bagian dalam pembuatan pintu besi, dan jerjak-jerjak jendela yang ada. Kaur pemerintahan ini mengungkapkan,

“Karang Taruna punya bengkel las, jadi kami memberikan pekerjaan membuat pintu besi itu untuk membantu anak-anak Karang Taruna agar mereka semangat untuk terus berkarya.Pelaksaan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat baik yang ditujukan kepada ibu-ibu maupun kepada pemuda desa.Karang Taruna tetap mengambil peran disana.Mereka ikut sebagai panitia pelaksana kegiatan. Seperti halnya pelatihan menjahit dan pencetakan sablon yang bekerjasama dengan dinas tenaga kerja.”

Keterlibatan Karang Taruna dalam pelaksanaan pembangunan juga terlihat dari keterlibatan Karang Taruna menjadi panitia kegiatan dan membantu mencari kerjasama dengan pihak lain. Kepala Desa Mekar Sari, Subchan (52 tahun) mengatakan, selama ini Karang Taruna dilibatkan dalam menjaga keamanan desa, menjadi panitia dalam pelaksanaan hari-hari besar, dan kegiatan gotong royong dalam pembangunan desa.Hal senada juga disampaikan oleh Erlya (38 tahun), Kaur Pemerintahan Desa Mekar Sari, menurutnya pemuda Karang Taruna sering dilibatkan oleh pemerintah dalam bentuk menjaga ketertiban, keaman, dan kebersihan lingkungan Desa Mekar Sari.Tidak hanya pemerintah desa, Karang Taruna juga melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial maupun Dinas Tenaga Kerja dalam pelaksanaan kegiatan mereka. Sedangkan menurut mantan kepala Desa Mekar Sari, Syarifudin (58 tahun), ada dua cara pemerintah melibatkan Karang Taruna dalam pembangunan Desa Mekar Sari. Pertama, dengan cara mendukung setiap kegiatan yang mereka lakukan melalui anggaran untuk keberlangsungan organisasi tersebut. Kedua, pemerintah mendukung melalui non anggaran, akan tetapi pemerintah mendukung melalui pembinaan.

Ketua Karang Taruna Citra Yodha periode 2009-2015, Edi (33 tahun) mengatakan selama menjabat sebagai ketua Karang Taruna Citra Yodha, banyak yang sudah mereka lakukan untuk pembangunan Desa Mekar Sari.Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Bengkel las merupakan satu-satunya unit usaha ekonomi yang masih bertahan hingga saat ini.Sebelumnya banyak usaha ekonomi yang mereka ciptakan, namun tidak bertahan lama.Hal ini di sebabkan, anggota Karang Taruna tidak fokus dan tidak serius menjalani usaha tersebut.Putra (35 Tahun) mengatakan, ada banyak kegiatan yang dilaksanakan dan di upayakan oleh Karang Taruna Citra

Yodha, namun pelaksaannya hanya sebentar.Pemuda Desa Mekar Sari lebih memilih untuk menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan dari pada ikut pelatihan dan membuka usaha sendiri.

Fahmi (19 Tahun) mengatakan, Karang Taruna sering membuat kegiatan yang sifatnya insidental, jika menjelang Ramadhan maka diadakan kegiatan gotong royong bersama masyarakat desa, kemudian pelaksanaan hari-hari besar, tetapi di luar itu kegiatan Karang Taruna lainnya kurang terlihat. Susan (28 tahun) menambahkan,

“Kondisi saat ini, kebanyakan pemuda Desa Mekar Sari inisiatifnya kurang, mereka akan bergerak jika ada yang menggerakkan, namun jika tidak, maka tidak ada kegiatan sama sekali.”

Pembahasan atas partisisipasi Karang Taruna dalam tahapan pelaksanaan dapat dijelaskan pada tabel 4.7.Penilaian partisipasi dalam tahapan pelaksanaan pembangunan desa mendapatkan nilai aktif. Partisipasi Karang Taruna Citra Yodha mulai tahun 1994 hingga tahun 2015 dalam hal pelaksanaan pembangunan sudah memenuhi, walaupun tidak banyak kegiatan mereka yang bertahan hingga saat ini yang mampu melibatkan seluruh pemuda yang ada di Desa Mekar Sari.

Tabel 4.7

Penilaian Partisipasi Pada Tahapan Pelaksanaan

Konsep Indikator Empirik

Pembangunan Fisik dan Non

Fisik

Keterlibatan Karang Taruna Citra Yodha dalam gotong royong pembangunan desa.

Karang Taruna Citra Yodha terlibat dalam gotong royong pembangunan desa.

Keterlibatan Karang Taruna Citra Yodha dalam memberikan bantuan secara materi seperti semen, pasir, makanan, dan sebagainya.

Karang Taruna Citra Yodha memberikan bantuan secara tenaga

Keterlibatan Karang Taruna Citra Yodha dalam panitia pelaksana kegiatan.

Karang Taruna Citra Yodha terlibat dalam kepanitian pembangunan desa

Keterlibatan Karang Taruna Citra Yodha dalam mencari bantuan kerjasama untuk pembangunan desa

Karang Taruna Citra Yodha ikut serta dalam mencari

kerjasama untuk pembangunan desa.

Penilaian Partisipasi

Empat indikator terpenuhi Sangat Aktif Tiga indikator terpenuhi Aktif

Dua indikator terpenuhi Kurang Aktif Satu indikator terpenuhi Tidak Aktif

4.4.3 Partisipasi dalam Pemanfaatan dan Pemeliharaan Pembangunan Desa