• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. SIAPA PASTOR DAMIAN SS.CC

C. Perjalanan Panggilan Pastor Damian SS.CC

2. Karya secara singkat

18

di Paris Perancis. Dalam masa pembinaan hidup rohani, Damian semakin bertumbuh dan berkembang. Ia semakin menghayati cita-citanya untuk mengabdikan diri kepada orang lain.

2. Karya secara singkat

Pada bulan November tahun 1863, para rombongan misionaris Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria siap diberangkatkan ke daerah misi, kepulauan Hawai. Pater Pamfilius termasuk dalam rombongan tersebut. Sela ma persiapan ke Hawai, saat itu berjangkitlah wabah di Leuven. Pater Pamfilius ditugaskan untuk menolong penderita kusta, tetapi sebelum berangkat, beberapa minggu kemudian, ia sendiri terjangkit penyakit wabah dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya sehingga tidak bisa ikut berangkat ke Hawai. Oleh karena itu, pater Pamfilius merasa sedih karena menimbulkan kesukaran bagi pemimpinnya.

Keadaan pater Pamfilius mendorong hati Damian untuk pergi menggantikan kakaknya ke Hawai sebagai missionaris. Damian pergi menghadap kakaknya dan bertanya, apakah kakak setujuh bila kuusulkan aku yang berangkat sebagai gantimu?” “ya baiklah”, jawab pater Pamfilius dalam kondisi lemah dan tak berdaya. Damian bersama rombongan para imam berangkat ke Hawai sebagai missionaris pada tangga l 9 November 1863 dan tiba di Hawai pada tanggal 19 Maret 1864 (Van Kessel:1994: 11).

Kepulauan Hawai adalah salah satu tanah misi anggota SS.CC yang terdiri dari dua belas pulau. Akan tetapi, hanya delapan yang di layani karena tidak cukup tenaga. Kepulauan Hawai terletak 200 mil sebelah barat dari Amerika utara dan kira-kira 3500 mil dari Jepang. Penduduk kepulauan Hawai terdiri dari rumpun Melayu-Polinesia. Sekitar abad sebelas, penduduk datang dari Samoa ke Hawai. Namun

19

sebelumnya mereka datang dari Tahiti dan Marquesas. Bahasa yang dipakai dekat dengan bahasa penduduk asli kepulauan Marquesas dan suku Maori dari selandia Baru. Sejarah mereka tidak banyak diketahui karena tidak tertulis, hanya lewat cerita rakyat yang diceritakan dari generasi ke generasi. Pada zaman Cook, kepulauan ini dibagi menjadi tiga kerajaan dan semuanya berdiri sendiri. Setiap kerajaan mempunyai peradaban yang baik tetapi mereka juga mempunyai adat yang bengis contohnya kanibalisme, poligami dan poliandri. Pada tahun 1810, ada larangan untuk kaum wanita tidak boleh makan pisang, kelapa, kura-kura daging babi dan jenis ikan tertentu. Apabila kaum perempuan melanggar larangan tersebut, akan diancam dengan hukuman mati (Farrow, 1992: 65-67). Kaum perempuan kepulauan Hawai kebanyakan cantik-cantik, maka di sana terkenal wanita penggoda. Maka pastor Damian mengalami kesulitan dalam melayani mereka. Meskipun demikian pastor Damian berusaha melayani para penderita kusta dengan berbagaimacam cara seperti:

• Pastor memberi perhatian khusus pada orang kusta

• Pastor Damian mewartakan kabar sukacita kepada mereka yang sesat supaya kembali ke jalan yang benar

• Pastor Damian mengunjungi umatnya baik yang tinggal di paroki maupun yang di stasi. Ketika Damian tiba di Kohala, ia membutuhkan waktu enam minggu khusus untuk berkunjung dan mengenal umat dan tempat tinggal mereka. Pastor Damian memiliki semangat pelayanan yang berkobar-kobar sehingga ia tidak kenal lelah. Sesulit apapun untuk menjangkau tempat umatnya, Damian tetap pergi mengunjunginya dengan naik kuda karena ia sebagai gembala yang baik tidak mau kehilangan domba-dombanya.

20

• Pastor Damian melayani orang kusta dengan memperhatikan dan menyediakan kebutuhan mereka antara lain: makanan, air bersih untuk minum, pakaian yang layak dan tempat tinggal yang layak juga. Selain kebutuhan jasmani yang diatas maka Damian juga memenuhi kebutuhan umat dari segi rohani dengan mengajar para katekumen. Jadi singkatnya tidak memperhatikan dan memenuhi kebutuhan mereka baik jasmani manun rohani.itu pastor Damian juga memperhatikan kebutuhan Singkat kata mulai dari makanan sampai pakaian.

• Pastor Damian membangun tempat tinggal dan kapel, gereja serta sekolah yang layak bagi umatnya

• Selain itu, pastor Damian juga mempersiapkan peti mayat karena hampir setiap hari dari antara yang penyakit kusta ada yang dipanggil kepangkuan Bapa oleh karena itu ia pun harus menggali kubur bagi yang meninggal dunia • Pastor Damian mempermandikan orang-orang katolik tapi belum dibaptis dan

sebagian besar umat yang pindah agama dari protestan ke katolik.

Pastor Damian bahagia sekali dengan pelayanannya karena ia mendapat jiwa-jiwa katolik yang sungguh-sungguh tabah. Dalam kunjungannya ke rumah umat pastor Damian juga mengalami banyak kesulitan dan tantangan namun hal itu ia lalui karena cintanya begitu besar kepada Tuhan dan sesama. Memang cinta kepada Allah dan sesama mengalahkan segala sesuatu termasuk kesulitan dan kesulitan yang dihadapi setiap hari. Cintanya kepada Tuhan dan sesama memampukan pastor Damian dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dialami di dalam tugas pelayanannya setiap hari. Berjalan diantara semak belukar dan dibawah panas matahari tidak mudah. Badan serasa dibakar karena panas terik matahari

21

yang luar biasa. Ia pun terasa sangat haus. Pastor Damian berjalan berjalan tanah gersang, naik turun lereng dan jurang yang suram. Namun hal ini tidak menurunkan semangat Damian untuk tetap melayani umatnya. Damian tetap mempunyai semangat yang menyala. Meski dengan napas yang terengah-engah dan seluruh tub uhnya gemetaran mencapai puncak sebanyak tiga kali. Ia berjalan di padang belantara yang tandus, tidak ada tumbuh-tumbuhan dan pepohonan tempat untuk berteduh ketika diterpa terik panas matahari yang menyengat. Pastor Damian tidak pernah putus asa dia tetap tegar. Nampaknya pekerjaan ini adalah suatu pekerjaan sangat mustahil, tangan penuh goresan darah, sepatunya rusak berat karena bebatuan sehingga tidak bisa dipakai lagi. Damian mendaki puncak sebanyak tiga kali. Bukankah Tuhan Yesus jatuh tiga kali tertindih kayu salib. Dia meyemangati dirinya sendiri untuk terus berjuang, jangan sampai patah semangat. Setelah semua dilewati dengan semangat pelayanan yang tersirat di dalam jiwanya. Pastor Damian mampu melewati semua tantangan dan kesulitan karena ia selalu sadar bahwa semua ini dilakukan demi cintanya kepada Tuhan yang telah memanggilnya untuk melayani sesamanya khususnya yang sangat menderita. Pastor Damian memiliki prinsip bahwa duka, jerih payah, kesulitan dan tantangan bukanlah sesuatu yang menghalangi seseorang bekerja bagi Tuhan. Pater Damian mengajar dengan kata-kata teladan. Sebagai imam, Damian juga mempersembahkan Ekaristi pada hari Minggu.

Dalam membangun kapel, rumah sekolah gereja tentu pastor Damian tidak bekerja sendirian. Pastor Damian me nerima bantuan uang dari uskup Maigret, para suster di Honolulu dan dari putra-putrinya sendiri.

22