• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. SIAPA PASTOR DAMIAN SS.CC

E. Pastor Damian SS.CC bukan hanya sekedar Misionaris

30

adalah sebagai silih atas dosa-dosa dunia. Dengan ber-adorasi, para anggota SS.CC mendoakan dunia secara khusus kepada Allah.

E. Pastor Damian SS.CC bukan hanya sekedar Misionaris 1. Abdi Allah

Pastor Damian selalu menimba kekuatan dari Yesus yang tersalib melalui perayaan Ekaristi dan adorasi. Ekaristi dan adorasi menjadi sumber kekuatan bagi pastor Damian dalam menghadapi segala tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam setiap karya pelayanannya. Dengan penuh harapan dan iman, ia selalu menyerahkan pelayanannya kepada kehendak Tuhan. Yesus pernah menga lami ditolak dalam pelayanannya, khususnya di tempat kelahirannya. Demikian juga pastor Damian, ia pernah mengalami penolakan, tetapi ia selalu mempunyai harapan dan semangat untuk meyakinkan bahwa Tuhan menyertai dia di dalam membawa umatnya kembali ke jalan yang benar. Pastor Damian mencintai Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama dengan memberikan seluruh hidupnya sampai wafat sebagai penderita kusta. Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya bagi para sahabat-sahabatnya. Pastor Damian disebut sebagai abdi Allah karena ia telah mengabdikan hidupnya bagi Allah dengan melayani orang-orang yang paling hina, terlantar dan menderita. Pastor Damian telah memperhatikan dan merawat penderita kusta dengan penuh cinta. Ia membalut luka-luka mereka. “Sesungguhnya, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat. 25:40b)”. Apapun yang dilakukan oleh pastor Damian untuk meringankan beban mereka yang menderita dan mengangkat martabat mereka yang direndahkan, pastor

31

Damian melakukannya demi cintanya kepada Tuhan. yang diwujudkan kepada sesama.

2. Sahabat Orang Kusta

Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sahabat. Sahabat adalah orang yang setia menjadi teman, baik dalam suka maupun dalam duka. Untuk menjadi sahabat bagi sesama, kadang-kadang tidak mudah, apalagi menjadi sahabat bagi yang menderita. Menjadi sahabat mempunyai konsekuensi. Ada kriteria yang perlu dikembangkan untuk menjadi sahabat bagi orang lain. Kriteria tersebut antara lain: keterbukaan, kesetiaan dan pengorbanan. Keterbukaan berarti terbuka untuk menerima orang lain dengan seluruh kepribadiannya, artinya menerima orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Manusia lebih muda menerima sesamanya dengan kelebihan dan kekuatannya dari pada menerima orang lain dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, untuk menjadi sahabat bagi orang lain menuntut suatu keterbukaan untuk menerima mereka apa adanya. Selain itu, untuk menjadi sahabat bagi orang lain, juga menuntut kesetiaan, artinya setia menjadi teman, baik dalam suka maupun dalam duka. Kita lebih muda setia kepada orang ketika mereka sedang bahagia dalam hidupnya. Tetapi sulit bagi kita, menjadi teman bagi mereka yang sedang mengalami kesusahan, ketika mereka berada dalam kesulitan, menderita, padahal justru pada saat-saat seperti itulah, mereka membutuhkan kehadiran teman.

Pertolongan yang bisa kita berikan mungkin tidak harus yang besar dan hebat-hebat, tetapi sekecil apapun pertolongan yang kita berikan, akan sangat membantu dan sangat berharga bila saat dibutuhkan. Persahabatan tidak menuntut yang macam-macam. Persahabatan membutuhkan pengorbanan yang tulus dan kerelaan hati. Unsur

32

keterbukaan, kesetiaan dan pengobanan ini, sangat dibutuhkan dalam sebuah persahabatan. Untuk itu, mari kita lihat apa yang telah dilakukan oleh pastor Damian, sehingga ia menjadi sahabat bagi para penderita kusta. Banyak hal yang telah dikorbankan oleh pastor Damian, demi keselamatan putra-putrinya. Pastor Damian mengunjungi mereka, memberi nasehat kepada mereka, mendukung dan membantu mereka supaya tidak terlarut dalam penderitaannya. Pastor Damian mengangkat martabat para penderita kusta dengan mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Hal ini, bukanlah perkara kecil atau pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, tetapi karena dengan kesetiaan dan penuh semangat, pastor Damian dapat melakukannya demi Tuhan yang dicintainya dan demi keselamatan umatnya.

Pastor Damian hadir di tengah para penderita kusta dan menjadi sahabat bagi mereka. Ketika pastor Damian berkunjung kepada para penderita kusta, ia mendengarkan keluhan mereka. Penyakit yang menjijikkan itu membuat mereka terpaksa harus disingkirkan dari keluarga dan masyarakat. Mereka dibuang ke tempat yang paling terpencil. Mengingat karena penyakit kusta menular dan berbahaya, maka tidak ada orang yang berani mendekati mereka, apa lagi merawatnya. Semua orang menjauh dari mereka sebab mereka menakutkan dan menjijikkan.

Penderita kusta miskin dalam banyak hal. Dapat dikatakan, bahwa mereka yang paling miskin dari antara orang yang miskin. Mereka menderita la hir dan batin. Mereka menderita sakit, tidak punya tempat tinggal, makanan, pakaian, uang, tidak punya teman atau sahabat. Mereka serba kekurangan. Mereka sungguh-sungguh disingkirkan, diterlantarkan, dibuang dan ditinggalkan. Mereka kesepian, karena orang menjauh dari mereka. Namun pastor Damian memberi diri bagi mereka yang menderita. Dia pun menjalani panggilannya dengan semangat Yesus yang selalu berpihak pada orang miskin, hina, kecil, terlantar dan tak berdaya. Keberpihakan

33

kepada orang yang menderita dan terlantar tersebut membuat pastor Damian dikenang oleh banyak orang. Dia disebut Kamiano artinya Bapak. Dia selalu mencurahkan seluruh hidupnya untuk kepentingan penderita kusta. Pastor Damian menjadikan para penderita kusta menjadi bagian dari hidupnya. Dia sangat kasihan kepada mereka, karena mereka hidup terpencar seperti domba yang tidak punya gembala.

Pastor Damian menjadi gembala yang baik bagi mereka. Allah memberi Roh-Nya kepada setiap orang untuk melayani sesama. Kita menerima Roh Allah saat kita dibaptis dan pada saat itu juga kita diterima menjadi anak-anak Allah Semenjak peristiwa pembaptisan itu, kita mendapat tugas perutusan untuk melayani semua orang. Roh Allah yang kita terima memberi semangat baru dan kemampuan untuk melaksanakan karya keselamatan Allah bagi semua orang.

3. Pahlawan Orang Kusta

Dalam hidup religius, banyak orang yang sungguh-sungguh menghidupi dan menghayati hidupnya dengan semangat, penuh ketekunan, dan penuh pengabdian. Salah satu diantaranya ialah pastor Damian SS.CC. Ia adalah seorang missionaris dari Belgia yang berlayar ke Honolulu Hawai, untuk mengabdikan diri pada Tuhan melalui perhatiannya kepada penderita kusta. Jika kita memberi suatu julukan, sebutan, nama khusus kepada seseorang pasti ada alasannya, entah karena jasanya, kebaikannya, perbuatannya, figurnya, atau kata-katanya yang indah dan bijaksana. Pastor Damian adalah seorang misionaris tetapi ia tidak hanya sekedar misionaris. Ia telah memberikan seluruh hidupnya dengan penuh pengabdian bagi yang paling menderita dan dianggap paling hina. Pastor Damian sangat mencintai para penderita kusta, bahkan ia menyebut mereka putra-putrinya. Pastor Damian rela mati sebagai penderita kusta demi demi putra-putrinya. Cinta Tuhan begitu besar di dalam hati

34

pastor Damian. Dan ia membagikan cinta itu kepada semua orang khususnya bagi yang paling hina dan tersingkir.

Cinta pastor Damian pada putra-putrinya mengalahkan cintanya pada dirinya sendiri artinya ia lebih mencintai penderita kusta dari pada dirinya sendiri. Kehadiran pastor Damian membawa pengaruh besar terhadap kehidupan penderita kusta di Hawai pada umumnya dan di Molokai pada khususnya. Kedatangan pastor Damian sungguh membawa banyak perubahan dan perkembangan bagi diri putra-putrinya. Pastor Damian mengadakan pendekatan kepada putra-putrinya sehingga Damian semakin mengenal mereka dan mereka semakin mengenal Damian. Banyak orang kagum dan terharu pada pastor Damian atas pengabdian dan pemberian dirinya, oleh karena itu, orang-orang yang mengenal dan mengetahui pengorbanan pastor Damian memberi sebutan kepadanya “pahlawan Orang Kusta”.