• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.2 Profil Informan Penelitian .1 Karyawan Perempuan .1 Karyawan Perempuan

4.2.2 Karyawan Laki-laki

1. Nama : Supian

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMEA Sei Bejangkar Jabatan/Golongan : Krani Produksi-ID Lama masa kerja : 17 tahun

Jumlah anak : 3 (2 laki-laki. 1 perempuan) Status pekerjaan : Karyawan pelaksana

Pak Supian memiliki alasan bekerja menjadi karyawan karena menginginkan pekerjaan tetap dan menafkahi keluarganya dan keluarganya juga mendukung. Dirinya pernah mengikuti pelatihan kerja GPS di bah jambi tahun 2008. Sebelum bekerja dikantor,beliau bekerja menjadi karyawan lapangan di afdeling 1 kurang lebih 1 sampai 2 tahun. Mulai dikantor tahun 2005 bagian tanaman sampai saat ini. Menurutnya agar bisa naik atau menginginkan posisi kerja yang lebih baik lagi, harus mencintai pekerjaannya dan memahami bertanggung jawab akan setiap pekerjaannya masing-masing. Selain itu harus memiliki keahlian lain seperti mendalami ilmu konputer untuk mengakses data-data yang dibutuhkan perusahaan. Bapak Supian memiliki istri sebagai ibu rumah tangga yang ditanggungnya bersama ketiga anaknya. Memiliki usaha lain yaitu berternak sapi, dan seperti usaha karyawan lainnya untuk menambah penghasilan keluarganya. Harapan darinya, agar dapat hidu bahagia dan untuk perusahaan sukses maju dan semakin berkualitas.

2. Nama : Suyono

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : STM Kisaran

Jabatan/golongan : Krani 1 Pengolahan-IIA/0 Lama masa kerja : 30 tahun

Jumlah anak : 3 anak (2 perempuan 1 laki-laki Status pekerjaan : Karyawan pelaksana

Bagian pekerjaan : administrasi dibagian pengolahan

Bapak Suyono sudah bekerja kurang lebih 30 tahun dan mendapatkan jubelium masa kerja 25 tahun dan 30 tahun. Beliau mengalami pemindahan posisi kerja dari lapangan kemudian ke pabrik dan sekarang dikantor bagian pengolahan. Berpenghasilan atau gaji Rp. 1.520.000/bulan (gaji pokok). Menurutnya,bekerja disiplin sangatlah penting sebagai penilaian dalam bekerja untuk hal yang positif misalnya menginginkan untuk naik jabatan atau posisi kerja. Keluarga teruatama istri sangat mendukung pekerjaannya, karena sekarang anaknya sudah tidak bersekolah lagi jadi sudah tidak menanggung hanya tinggal menanggung istrinya dan anaknya sudah bekerja. Tanggungan anak berhenti setelah anak tidak bersekolah lagi dan berumur 25 tahun. Selain bertanggung jawab tepat waktu juga hal yang penting dalam bekerja. Apalagi beliau tidak tinggal diperumahan karyawan, melainkan rumah sendiri sedikit jauh jaraknya sehingga harus pergi pagi ke tempat kerja, yaitu masuk kerja 06.30, dan beliau pergi kerja jam 06.00 pagi dari rumahnya bahkan kurang dari jam 06.00 pagi untuk pergi ketempat kerjanya dikawasan Pabrik Kelapa Sawit. Harapan darinya, bahwa semoga tidak ada masalah pekerjaan sampai pensiun atau akhir masa kerja, dan perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Usaha Tinjowan terus maju.

3. Nama : Erwinson Simangunson

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : Kristen

Jabatan/golongan : Mandor 1 di afd. III-IIA/3 Lama masa kerja : 32 tahun

Jumlah anak : 1 laki-laki

Status pekerjaan : Karyawan pelaksana Bagian pekerjaan : Lapangan afdeling III

Bapak Erwin Simangunson dahulu pertama kali melamar di Padang Mantinggi atau dulu disebut Proyek pada tahun 1982. Bekerja sebagai mandor dilapangan menambah ekstra pekerjaan dan jam kerja, mulai kerja jam 06.00 pagi sampai pengangkatan buah TBS dilapangan habis, bisa sampai petang ataupun malam hari. Namun biasanya sampai jam 17.00 sore. Menurutnya kedisiplinan bekerja digambarkan dengan menanamkan rasa memiliki dan jam kerja yang tepat waktu. Pernah mengikuti beberapa pelatihan IHT di kebun Bah Jambi tahun 2003, 2010 dan 2014 ini. Dia menjelaskan bahwa untuk kerjaan dilapangan seperti memanen dan memuat buah itu merupakan pekerjaan karyawan laki-laki (baik BHL ataupun karyawan) dan perempuan lebih ke pekerjaan pemeiliharaan. Dirinya pernah mendapatkan penghargaan mandor 1 terbaik tahun 2007/2008. Sudah bekerja kurang lebih 32 tahun dan mendapatkan jubelium masa kerja. Dan dia sudah terbiasa untuk pekerjaan lapangan yang sesuai dengan pendidikan terakhirnya sarjana Pertanian. Istrinya bekerja sebagai guru dan PNS, jadi anaknya istri yang menanggung. Menurutnya bahwa pekerja atau karyawan perempuan lebih sedikit baik kerjanya dan lebih disiplin sedikit perempuan dari pada karyawan laki-laki. Harapan darinya agar perusahaan lebih maju lagi.

Umur : 45 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMA 2 Tebing Tinggi Jabatan/pekerjaan : Pembantu Krani SDM-IC/0 Lama masa kerja : 18 tahun

Jumlah anak : 1 laki-laki

Status pekerjaan : Karyawan pelaksana

Jenis pekerjaan : Administrasi SDM dan Umum-feminim

Pak Jais, dahulu pertama kali bekerja menjadi karyawan BHL tahun 1993 kurang lebih selama 3 tahun. Sudah bekerja selama 18 tahun. Sebelum dikantor beliau karyawan atau mandor dilapangan. Jadi, beliau pernah mendapatkan dan mengikuti pelatihan kerja Manajemen Pelatihan Mandor lapangan di kebun Bah Jambi. Gajinya Rp. 1.700.000 perbulan. Dirinya bekerja dilapangan menjadi mandor pemeliharaan dan pindah kekantor SDM tahun 2013 kurang lebih sudah setahun belakangan. Dan dirinya juga menginginkan untuk terus meningkat karirnya agar lebih baik lagi, dengan bekerja secara disiplin dan lain sebagainya bekerja sengan baik-baik. Menurut dirinya karyawan perempuan bekerja lebih teliti dari karyawan laki-laki,lebih ulet dan cekatan.

5. Nama : Drs. Supriadi

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pend. Terakhir : S1-akuntansi, IKIP Medan Jabatan/Gol. Pekerjaan : Tenaga pengajar - IIB/3 Riwayat Pekerjaan : 16 tahun

Jumlah anak : Dua (laki-laki) Status pekerjaan : Karyawan pelaksana Bagian pekerjaan : SMP Yapendak

Bapak Supriadi dulu pertama kali melamar tahun 1998, dan mengikuti screaning test (wawancara penerimaan) di PTPN. IV kebun Tinjowan, di SMP Yapendak pada waktu itu. Menurutnya statusnya sebagai guru dan sekaligus karyawan tidak membuat dia kesulitas dalam bekerja,karena pekerjaan sebagai guru IPS sesuai dengan pendidikan terakhirnya. Keluarganya juga mendukung untuk ia bekerja sebagai guru di SMP Yapendak. Dengan penghasilan atau +/- 4.200.000/bulan menurutnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,apalagi sekarang ada program sertifikasi guru dari dinas pendidikan yang secara ototomatis menambah penghasilan,ungkapnya. Selain itu mendapatkan fasilitas berupa tanggungan atau untuk menanggung istri dan dua anak yang didiapat dari perkebunan,seperti rumah sakit dan catu. Beberapa hal tersebut sudah memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya,dan istrinya juga bekerja sebagai seorang guru. Namun, sebelum menjadi guru dan karyawan di Unit Usaha Tinjowan dahulu pertama kalinya tahun 1995 menjadi guru honor di SMP Yapendak dan baru tahun 1998 mengikuti test menjadi guru karyawan di Unit Usaha Tinjowan sampai saat ini. Karirnya selama ini lebih terfokus pada jabatan atau posisi kerja menjadi seorang guru di SMP Yapendak,yaitu karirnya menjadi guru dan PKS III (pembantu kepada sekolah bidang kesiswaan). Dirinya belum pernah mengalami

pemindahan kerja terkait mobilitas sosial tetapi tetap secara otomatis mengalami kenaikan golongan karyawan yaitu mulai dari pertama golongan I (1998) dan sampai dengan sekarang IIB/3,ungkapnya. Pesan darinya,Semoga perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) lebih dan selalu memperhatikan pendidikan serta tenaga pengajar.

6. Nama : Tarmidi

Umur : 48 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pend. Terakhir : SMA Daerah Sei Bejangkar

Jabatan/gol. pekerjaan : Karyawan Pengamanan-IC

Lama masa kerja : 25 tahun

Jumlah anak : Dua laki-laki

Status pekerjaan : Karyawan pelaksana

Bagian pekerjaan : Pengamanan

Pak tarmidi dapat ditemu dipos jaga perbatasan kabupaten antara kabupaten Simalungun dan Batubara (pos jaga palang). Telah bekerja menjadi karyawan kurang lebih 24 tahun. Sebelum menjadi pengaman, pak Tarmidi sebelumnya menjadi karyawan lapangan di afdeling IV kurang lebih selama 2 tahun, dan kemudian menjadi atau kerja

(siang dan malam), dan bergantian shift setelah 3 hari bekerja. Untuk tempat kerja (pos jaga sendiri) terkadang yang dipindak sesuai perintah atasan, terkadang pos jaga diperbatasan, pos kantor dan pos pabrik. Mendapatkan alat set pengamanan setiap karyawan yang bertugas sebagai pengamanan seperti sepatu boots, pentungan, pisau dan alat pengamanan lainnya. Beliau memiliki istri seorang PNS, jadi yang menanggung anaknya adalah istrinya yang bekerja sebagai seorang guru, jadi dirinya hanya menanggung dirinya sendiri. Sebagai pengamanan juga ditandai dengan seragam seorang pengaman saat berjaga. Pernah mengikuti pelatihan sekolah satuan pengamanan (satpam0 di Medan. Untuk semua pekerja lapangan karyawan juga mendapatkan ekstra fooding. Bapak Tarmidi, sangat mencintai pekerjaannya sebagai karyawan, dan juga berharap bisa naik keposisi kerja lain seperti dikantor, namun dia tetap menyukuri apa yang sudah didiapatkannya sekarang. Dan menurutnya, semoga Tinjowan tetap aman selama dia bertugas dan berjaga sebagai petugas karyawan pengamanan di Unit Usaha Tinjowan.

4.2.3 Informan Tambahan (yang mengerti kondisi karyawan Unit Usaha