• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Sosial Ekonomi Karyawan

TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Tinjowan

4.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi Karyawan

Status pekerja sebagai karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Tinjowan secara umum terbagi kedua bagian, yaitu karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana. Jumlah karyawan sebanyak 614 orang (karyawan perempuan 135 dan karyawan laki-laki 479 orang) untuk karyawan pelaksana, dan karyawan pimpinan sebanyak 16 orang (15 orang laki-laki dan 1 orang perempuan) termasuk Manajer Unit. Untuk seorang perempuan karyawan pimpinan tersebut adalah menduduki posisi kepala sekolah SMP Yapendak Tinjowan. Secara keseluruhan, karyawan pelaksana bersama dengan istri tidak bekerja dan tanggungan 3 anak berjumlah 1.642 orang. Para karyawan mendapatkan fasilitas untama berupa rumah pemondokan karyawan yang terdapat di

emplasmen, afdeling I s/d V untuk karyawan pelaksana dan kompleks perumahan staf untuk karyawan pimpinan. Adapun beberapa fasilitas umum yang didapat para karyawan pimpinan dan pelaksana baik karyawan perempuan dan laki-laki anatara lain :

1. Rumah Pemondokan Karyawan (rumah pondok) bersama listrik dan airnya

2. Sarana ibadah (masing-masing) unit di afdeling I s/d V dan emplasmen ada 1 unit dan gereja ada 3 unit.

3. APD (alat pelindung diri)

4. Sarana olahraga (berupa lapangan tenis, voli, bulu tangkasi, sepak bola) dan stadion gelora Tinjowan.

5. Perobatan/perawatan di rumah sakit.

6. Pengajian MTSI dan IKBI (ikatan keluarga besar isti) 7. Program Persatuan Umat Kristaen (PUK).

Fasilitas tersebut diatas, didapat oleh seluruh karyawan Unit Usaha Tinjowan. Selain itu, ada juga fasilitas Koperasi Karyawan. KOPKAR Mandiri Tinjowan memberikan pelayana kepada anggota yang berjumlah 635 orang (januari 2014) berupa : simpan pinjam jangka pendek, jangka panjang, konsumsi hanya dipusatkan di emplasmen dan di afdeling tidak ada Kedai Rangsum. Setiap tahunnya SHU, koperasi dibagikan kepada setiap anggota. Beberapa dari istri karyawan tersebut bekerja sebagai PNS, ada juga yang berdagang (wiraswasta) dengan membuka kedai didepan rumahnya, selain itu juga berternak sapi untuk menambah penghasilan keluarga karyawan tersebut. Dalam hal lain, status karyawan ada yang hanya suami yang menjadi karyawan laki-laki dan istrinya tidak bekerja (ITB) dan tanggungan sebanyak 3 anak termasuk istri, kemudian untuk status istri yang bekerja menjadi karyawan perempuan dianggap lajang hanya

menanggung dirinya sendiri. Untuk suami istri yang bekerja sebagai karyawan baik suami yang menanggung anak dan istri menangung dirinya sendiri. Para karyawan sudah memiliki kendaraan sendiri seperti sepeda motor dan ada beberapa yang sudah memiliki mobil pribadi. Untuk fasilitas pendidikan untuk anak, di Unit Usaha Tinjowan terdapat :

1. TK. Ria Sari Tinjowan

2. SMP Swasta Yapendak Tinjowan 3. Untuk anak karyawan.

4. Untuk tingkat SD terdapat 3 sekolah dasar negeri (1,2 dan 4) di emplasmen

5. Untuk tingkat SMP Negeri ada di Kecamatan Ujung Padang, dan MTS Nurul Hikmah Tinjowan

6. Untuk tingkat SMA Negeri Ujung Padang yang ada di kecamatan, MTS Nurul Hikmah dan MAN Ujung Padang.

Infrastruktur jalan berupa jalan perkebunan yang sebagian ada yang di pitron dan sebagian sudah di aspal kasar. Terdapat 1 tower telekomunikasi di dekat Pabrik Kelapa Sawit di Emplasmen dan tanki air. Di kawasan emplasmen terdapat pasar (pajak) yang diadakan setiap gajian karyawan, yaitu dua kali sebulan. Untuk pemakaman muslim dan kristen terdapat di kompleks Rumah Sakit. Dan untuk kawasan emplasmen, perumahan staf dan kompleks rumah sakit secara administratif masuk ke nagori Tinjowan dan dipimpin oleh kepala desa Tinjowan. Masyarakat perkebunan Unit Usaha Tinjowan untuk emplasmen dapat terbagi dua, yaitu kawasan secara daerah administratif yaitu Nagori Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun dan daerah perkebunan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Usaha Tinjowan dibawah

naungan Manajer Unit dan bagian SDM dan Umum untuk bagian yang mengerti dan memahami kondisi sosial karyawan dan masyarakat perkebunan Unit Usaha Tinjowan.

Pembagian wilayah daerah perkebunan unit usaha Tinjowan:

a. Emplasmen (bagian pekerja Pabrik kelapa sawit, kantor Unit Usaha Tinjowan, gudang, pengamanan, SMP Yapendak, Rumah Sakit,pembuangan limbah)

b. Afdeling I s/d V untuk bagian pekerja lapangan (tanaman kelapa sawit da pembibitan yang waktu dalam penelitian ini pembibitan sedang tidak ada)

c. Namun pembagian wilayah daerah tersebut tidak terbatas untuk para pekerja karyawan yang dikantor ataupun yang dilapangan. Karena di bagian afdeling juga ada kantor dan di emplasmen juga terdapat tanaman kelapa sawit.

Para karyawan pergi kerja dengan menggunakan kendaraan mereka masing-masing dengan sepeda motor, baik karyawan yang kerja di bagian kantor ataupun yang kerja di lapangan. Fasilitas tambahan seperti kendaraan dinas diberikan untuk karyawan yang akan bertugas dinas luar ke kantor pusat atau ke unit usaha perkebunan lainnya. Untuk kondisi ekonomi para karyawan dapat digolongkan kelas menengah, seperti yang diungkapkan bapak Mirvan Ariza, SH (26 tahun) selaku assisten SDM dan Umum Unit Usaha Tinjowan :

“karyawan disini dapat dikategorikan mereka ke kelas ekonomi menengah, karena gaji mereka juga dapat dibilang tercukupi untuk kebutuhan mereka sehari-haridan apalagi kalau mereka yang bekerja dua orang atau suami istri sebagai karyawan disini” (wawancara, dikantor SDM)

Selain fasilitas untuk memenuhi kebutuhan bulanan yang dapat dilakukan di waktu “pajakan”, para karyawan juga terkadang sering berbelanja ke Ujung Padang,

seperti untuk belanja pagi hari untuk keperluan sehari-hari, seperti belanja sayur dan ikan walau ada juga kedai-kedai sampah disekitaran rumahnya. Istilahnya di Ujung padang ini, kawasan kota kecamatan, yang terdapat pertokoan untuk memenuhi kebutuhan dan perlengkapan rumah tangga para karyawan, dan jika barang yang diinginkan tidak didapat maka mereka terkadang juga pergi ke Kota Kisaran untuk berbelanja keperluan rumah tangga sendiri dan keperluan pekerjaan dikantor juga. Secara umum, para karyawan gajian dua kali sebulan yaitu gajian kecil (pertenghan bulan) dan gajian besar (awal bulan) yang biasanya dibayarkan kepada para karyawan. Kegiatan sosial yang biasa dilakukan karyawan dan terutama karyawan perempuan dan istri karyawan adalah perwiritan dan pengajian untuk ibu-ibu yang muslim baik di bagian emplasmen atau afdeling untuk perwiritan laki-laki/bapak-bapak dimalam hari yaitu malam jum’at ataupun perwiritan perempuan/ibu-ibu di siang hari ada yang hari minggu, jum’at atau hari kamis. Untuk hari-hari kebesaran setiap umat beragama,sepeti peringatan Maulid, isra’ mi’raj, muharram untuk karyawan yang muslim, dan peringatan natal, tahun baru, paskah untuk karyawan yang kristen. Namun para karyawan tetap menjaga toleransi antar umat beragama, yang secara keseluruhan hampir 70 persen beragama islam dan 30 persen beragama kristen. Untuk suku, terdapat Jawa, Batak, Aceh, Minang, dan lain-lain.

Hal lainnya karena para karyawan menempati rumah dinas (rumah pondok), maka mereka juga harus menjaga fasilitas tersebut, seperti menjaga kebersihan baik rumah dan perkarangannya, dan juga menjaga kondisi fisik rumah pondok tersebut. Dan untuk karyawan yang memiliki hewan ternak untuk menjaganya agar tidak merusak wilayah tanaman kelapa sawit, jadi harus digembala ditempat yang aman agar tidak merusak tanaman kelapa sawit,merusak perkarangan rumah karyawan dan merusak fasilitas umum

lainnya milik PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Tinjowan. Secara umum, karyawan terbagi atas bagian kerja :

a. Pekerja atau karyawan dilapangan

b. Bagian kantor (SMP Yapendak. Rumah Sakit dan tata usaha, dan kantor di setiap afdeling)

c. Pabrik Kelapa Sawit d. Pengaman.

Tabel 4. Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin dan bagian kerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan.

No. Bagian Pekerjaan

Karyawan Pelaksana Jumlah Total

% Laki – laki Perempuan

Frekuwnsi % Frekuensi % 1 Dinas Tanaman 4 0,65 1 0,16 5 0,81 2 Kantor Tata Usaha 13 2,12 7 1,14 20 3,26 3 Gudang 4 0,65 0 0 4 0,65 4 SDM dan Umum 13 2,12 14* 2,28 27 4,40 5 Pengamanan 18 2,93 0 0 18 2,93 6 Transport 13 2,12 0 0 13 2,12 7 Teknik sipil 14 2,28 20* 3,26 36 5,54 8 Bengkel 7 1,14 0 0 7 1,14

9 Bengkel umum 16 2.61 0 0 16 2,61 10 Bengkel listirk 6 0,98 0 0 6 0,98 11 PKS 65 10,59 0 0 65 10,59 12 Pengolahan 18 2,93 5 0,81 23 3.74 13 Afdeling I 59 9,61 17 2,77 76 12,38 14 Afdeling II 62 10,10 17 2,77 79 12,87 15 Afdeling III 57 9,28 16 2,61 73 11,89 16 Afdeling IV 56 9,12 15 2,44 71 11,56 17 Afdeling V 50 8,14 20 3,25 70 11,40 18 Bibitan 4 0,65 3 0,48 7 1,14 Jumlah Total 479 78,01 135 21,99 614 100

Data diambil dari bagian SDM dan UMUM Unit Usaha Tinjowan.

Dari tabel data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah yang ditandai bintang merupakan keterangan untuk jumlah komposisi karyawan perempuan dibagian kerja tersebut paling banyak jumlahnya, yaitu bagian SDM dan Umum, Teknik Sipil (dikantor),dan yang ditandai dengan garis bawah merupakan jumlah karyawan laki-laki yang paling banyak, yaitu dibagian kerja Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Usaha Tinjowan. Adapun terlihat bahwa komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin dan bagian kerja,secara posisi yang menjadi mayoritas adalah karyawan dengan jenis kelamin laki-laki,karena diposisi tersebut merupakan bagian kerja dilapangan dan dibagian pabrik (lebih maskulin pekerjaannya),sedangkan karyawan perempuan terutama berada diposisi kerja bagian kantor dan lebih feminim pekerjaannya.

Jabatan atau posisi kerja untuk karyawan Pimpinan (baik perempuan dan laki-laki, sebagai berikut :

Karyawan pimpinan laki-laki,dengan posisi atau jabatan : 1. Manajer Unit

2. Kepala Dinas Tanaman

3. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan 4. Kepala Dinas Tata Usaha

5. Assisten tanaman 6. Assisten tanaman 7. Assisten tanaman 8. Assisten tanaman 9. Asssiten tanaman 10.Assisten teknik pabrik 11.Assisten pengolahan 12.Assisten pengolahan 13.Assisten pengolahan 14.Assisten SDM dan Umum 15.Perwira pengaman (laki-laki)

Sedangkan karyawan pimpinan perempuan berada pada posisi atau jabatan : 1. Kepala Sekolah SMP Swasta Yapendak

Terdapat 16 posisi jabatan untuk karyawan pimpinan, dan 15 diantaranya dijabati atau diduduki oleh laki-laki, dan hanya satu posisi atau jabatan Kepala Sekolah Yapendak yang diduduki oleh karyawan pimpinan perempuan di Unit Usaha Tinjowan. Keterangan untuk assisten tanaman berjumlah 5 untuk setiap afdeling I s/d V. Secara kebetulan, untuk posisi atau jabatan karyawan pimpinan perempuan yang biasa dijabati yaitu jabatan Kepala Sekolah Yapendak, untuk posisi jabatan karyawan pimpinan lainnya masih didominasi secara kebetulan oleh karyawan dengan jenis kelamin laki-laki. Untuk posisi atau jabatan karyawan pimpinan baik perempuan ataupun laki-laki, harus sudah memiliki pendidikan tinggi dan gelar kesarjanaan baik S1 ataupun S2 di PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Usaha Tinjowan. Keterangan untuk masa kerja atau pensiun secara umur, untuk karyawan pelaksana laki-laki dan perempuan pensiun umur 55 tahun dan karyawan pimpinan umur 56 tahun, dan penghargaan masa kerja diberikan kepada karyawan untuk masa kerja 25 tahun dan 30 tahun (jubelium).

Untuk jenjang pendidikan atau pendidikan yang ditamatkan dan dimiliki karyawan perempuan dan laki-laki,memiliki persentasi sebagai berikut :

Tabel. 5. Persentasi pendidikan yang ditamatkan karyawan. Pendidikan yang ditamatkan Persentasi

SD 15%

SMP 5%

SMA 65%

Sarjana 10%

Adapun golongan karyawan ini terkait dan menggambarkan jenjang karir dan stratifikasi pekerjaan karyawan laki-laki dan perempuan,baik statusnya sebagai karyawan pimpinan ataupun pelaksana di PT. Perkebuana Nusantara IV. (Persero).

Tabel. 6. Jenjang kepangkatan karyawan terdiri dari 6 (enam) strata. Sebagai berikut :

Strata Pangkat Golongan

I Pelaksana Pratama Pelaksana Muda IA IB II Juru Pratama Juru Muda IC ID III Penyelia Pratama

Penyelia Muda Penyelia Madya Penyelia Utama IIA IIB IIC IID IV Pengatur Pratama Pengatur Muda Pengatur Madya Pengatur Utama IIIA IIIB IIIC IIID V Penata Madya Penata Utama IVA IVB VI Pembina Madya Pembina Utama IVC IVD Sumber data : buku perjanjian kerja bersama (2010-2011)

Selanjutnya,golongan karyawan merupakan aspek yang dinilai dalam penentuan gaji pokok karyawan. Karena strata golongan karyawan tersebut juga memiliki tingkatan untuk semua karyawan bisa naik golongan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya.

Tabel.7. Gaji Pokok Karyawan berdasarkan Golongan IA-II D,untuk karyawan pelaksana : PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero).

Ruang Golongan

I.A I.B I.C I.D II.A II.B II.C II.D

723.750 766.831 847.248 959.257 1.097.113 1.255.073 1.427.395 1.588.228 726.622 772.574 858.883 970.774 1.111.472 1.272.307 1.447.499 1.611.205 729.494 778.319 864.479 982.231 1.125.833 1.289.539 1.467.604 1634.182 732.365 784.062 879.094 993.720 1.140.193 1.308.770 1.487.708 1.657.157 735.239 789.808 881.711 1.005.208 1.154.553 1.324.002 1.507.811 1.680.134 738.108 795.551 890.328 1.016.697 1.168.913 1.341.235 1.527.916 1.703.111 740.983 801.294 898.944 1,028.184 1.183.273 1.358.467 1.548.020 1.726.085 743.854 807.039 907.560 1.039.673 1.197.833 1.375.699 1.568.125 - 746.728 812.782 916.174 1.051.160 1.211.993 1.392,930 - - 749.597 818.525 924.789 1.082.848 1.226.353 1.410.184 - - 752.470 824.471 933.405 1.074.137 1.240.715 - - - 755.342 830.014 942.023 1.085.624 - - - - 758.214 836.759 950.839 - - - - - 761.085 841.502 - - - - - - 763.959 - - - - - - -

Terdapat istilah –per atau skala yang dituliskan setelah angka golongan,istilah tersebut digunakan untuk melihat skala dan gaji pokok seorang karyawan,,dan skala pr tersebut yang membedakannya setiap golongan bukan berbeda diperlakukan untuk diberikan kepada karyawan. Dalam hal ini kesempatan naik golongan karyawan semua sama dan terbuka untuk karyawan laki-laki dan perempuan,baik karyawan pelaksana dan karyawan pimpinan. Dengan skala tersebut,naik dengan penilaian minimal satu tahun,jadi naik per satu dan seterusnya terhitung bekerja selama setahun,dan terus dilakukan peng-auditan atau penilaian data kenaikan golongan karyawan oleh bagian SDM dan UMUM Unit Usaha Tinjowan.

Selanjutnya tentang kehidupan sosial ekonomi karyawan dan masyarakat perkebunan juga dapat dikatakan masyarakat yang konsumtif, hal ini terlihat dengan kemampuan gaji mereka dan mereka juga bisa membeli keperluan sehari-hari dan pelengkap rumah tangga, seperti sepeda motor,perlengkapan elektronik dan mobil walau mereka membelinya dengan sistem kredit. Hal ini diutarakan juga menurut bapak Mirvan Ariza, SH. Selaku Assisten SDM dan Umum :

“mereka juga tergolong masyarakat yang konsumtif bukan tidak bisa mereka sebenarnya untuk membeli helikopter namun karena perilaku konsumtif mereka sendiri...”

Kehidupan sosial ekonomi karyawan di Unit Usaha Tinjowan menggambarkan bahwa karyawan memiliki gaji tetap yang didapat setiap bulanannya secara bersama dengan dibayar atau gajian dua kali,hal ini disebut dengan istilah gajian besar dan gajian kecil dan gajian kecil ini sebutan untuk pinjaman,yang jumlahnya lebih kecil dari gajian besar,bisa setengahnya jumlah gaji yang diterima digajian besar.