• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus “Kode Benang Kuning” (PT Sri Rezeki Isman vs PT Delta Merlin Dunia Textile)

BAB IV: KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM INDUSTRI KREATIF

C. Kasus-Kasus Pelanggaran Hak Cipta Dalam Industri Kreatif 1 Kasus Lukisan “Dua Ikan” (Harli vs Thedy)

2. Kasus “Kode Benang Kuning” (PT Sri Rezeki Isman vs PT Delta Merlin Dunia Textile)

Bukti pendaftaran hak cipta tersebut menunjukkan adanya itikad tidak baik dan melawan hukum dari Harli yang bermaksud dan bertujuan menguasainya, oleh karena itu telah terbukti dengan nyata dan dengan sengaja telah menjiplak hasil karya cipta Thedy.

Dapat disimpulkan bahwa Surat Pendaftaran Ciptaan milik Harli pada Depkumham RI tidak sah dan melawan hukum, karena pendaftaran Kiki-Pets adalah tanpa hak dan melawan hukum serta bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, dikarenakan Harli tidak mempunyai izin dari Thedy sebagai pemilik hak cipta untuk membuat atau memperbanyak seni lukis Dua Ikan tersebut dan oleh karenanya pendaftaran ciptaan atas seni lukis Kiki-Pets harus dinyatakan batal dan dicoret dari daftar umum ciptaan.

173

Uraian Singkat Kasus

PT. Delta Merlin Dunia Textile adalah Perseroan Terbatas di Indonesia yang berdiri tahun 1995 yang bergerak dalam bidang produksi tekstil dan

172

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Op. Cit., Pasal 2.

173

memperdagangkan kain-kain bahan pakaian. PT. Delta Merlin Dunia Textile maupun produsen lainnya yang memproduksi tekstil dengan berbagai merek dagang juga mempergunakan Kode Benang pada pinggiran, termasuk Benang Kuning dan warna-warna lainnya sebagai tanda produksi pada tekstil dan motif- motif tekstil yang beredar di pasaran.

Ternyata diketahui oleh PT. Delta Merlin Dunia Textile, Kode Benang Kuning telah dicatat/didaftar atas nama PT. Sri Rezeki Isman pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) c.q. Direktorat Hak Cipta, Menkumham RI dengan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 052664 tanggal 18 Agustus 2011. Pada Surat Pendaftaran Ciptaan Kode Benang Kuning atas nama PT. Sri Rezeki Isman tertulis:

Nomor dan Tanggal Permohonan C002011

Pencipta

Nama PT. SRI REZEKI ISMAN

Alamat K.H. Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah

Kewarganegaraan -

Pemegang Hak Cipta

Nama PT. SRI REZEKI ISMAN

Alamat K.H. Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah

Kewarganegaraan -

Jenis Ciptaan Seni Terapan

Judul Ciptaan Kode Benang Kuning

Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia

Indonesia, 16 Agustus

Jangka waktu perlindungan Berlaku sampai

Nomor pendaftaran 052664

PT. Delta Merlin Dunia Textile kemudian mengajukan Gugatan Pembatalan Pendaftaran Hak Cipta tersebut ke Pengadilan Niaga pada PN Semarang. Dalam gugatannya, PT. Delta Merlin Dunia Textile sangat keberatan terhadap pendaftaran tersebut karena jenis Ciptaan tersebut tidak sepatutnya mendapat perlindungan hukum karena tidak dapat dikategorikan sebagai ciptaan. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, “Ciptaan” adalah hasil karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.174

“Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan sesuatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi”.

Sedangkan ciptaan PT. Sri Rezeki Isman hanya berupa garis yang terbuat dari benang berwarna kuning, tidak termasuk dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra. Kode Benang Kuning atau warna-warna lainnya pada tekstil sudah lama digunakan pengusaha tekstil lain di Indonesia, baik PT. Delta Merlin Dunia Textile maupun PT. Sri Rezeki Isman. Karenanya, Kode Benang Kuning bukan hasil ciptaan originil (asli) dari PT. Sri Rezeki Isman. Selain itu, PT. Sri Rezeki Isman bukan Pencipta Kode Benang Kuning, karena berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang dimaksud dengan:

175

174

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Op. Cit., Pasal 1 ayat (3).

175

Ibid., Pasal 1 ayat (2).

Sedangkan pengertian Perseroan Terbatas atau PT berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, menyatakan:

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.176

Di dalam eksepsinya, PT. Sri Rezeki Isman menyatakan pengajuan Gugatan Pembatalan Pendaftaran Ciptaan hanya dapat dilakukan oleh pihak lain yang berhak atas Hak Cipta tersebut, yakni Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 42 juncto 2 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002. PT. Delta Merlin Dunia Textile bukan sebagai Pencipta/Pemegang Hak Cipta, sehingga tidak mempunyai kapasitas untuk mengajukan gugatan. Pendaftaran Ciptaan hanya anggapan hukum, karena Hak Cipta merupakan hak eksklusif yang melekat pada diri Penciptanya. Penjelasan Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta jo. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka secara jelas PT. Sri Rezeki Isman adalah badan hukum yang merupakan benda mati, tidak dapat disebut sebagai Pencipta, karena yang dapat disebut sebagai “Pencipta” berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah orang (manusia) yang mempunyai kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, PT. Delta Merlin Dunia Textile mengajukan Gugatan Pembatalan atas Hak Cipta Seni Terapan Berjudul Kode Benang Kuning ke Pengadilan Niaga pada PN Semarang.

176

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta ditegaskan:

“Pada prinsipnya Hak Cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, tetapi dalam hal terjadi sengketa di Pengadilan mengenai Ciptaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf a dan huruf b Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta serta apabila pihak-pihak yang berkepentingan dapat membuktikan kebenarannya, Hakim dapat menentukan Pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut”.

Maka, syarat formal mengajukan gugatan pembatalan Hak Cipta terdaftar yaitu berdasarkan sengketa kepemilikan atas suatu Ciptaan atau pihak yang berhak atas Ciptaan terdaftar tersebut, dimana PT. Delta Merlin Dunia Textile di dalam dalil gugatan tidak mendalilkan dirinya sebagai Pencipta, tetapi hanya mendalilkan “sangat keberatan”. PT. Delta Merlin Dunia Textile tidak mendalilkan sebagai Pencipta, sehingga tidak dapat membuktikannya. Oleh karenanya, Pengadilan in casu Majelis Hakim sepatutnya menolak gugatan Penggugat. Keberatan atas obyek pendaftaran Ciptaan yang menurut PT. Delta Merlin Dunia Textile bukan merupakan suatu Ciptaan, tidak berdasarkan hukum atau tidak dilandasi alasan hukum yang jelas.

Di dalam rekonvensinya, PT. Sri Rezeki Isman menambahkan bahwa PT. Sri Rezeki Isman telah lebih dahulu menggunakan sejak 1976, serta secara legal dan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. PT. Delta Merlin Dunia Textile juga mengakui menggunakan Hak Cipta Kode Benang Kuning yang dimiliki oleh PT. Sri Rezeki Isman. Ini membuktikan adanya pelanggaran yang merugikan PT. Sri Rezeki Isman sebagai Pemegang Hak Cipta, karena secara langsung mengurangi jumlah penjualan. Dengan demikian,

mengurangi keuntungan yang sedianya diperoleh. Sebagai Pemegang Hak Cipta PT. Sri Rezeki Isman berhak melarang pihak lain termasuk PT. Delta Merlin Dunia Textile memperbanyak untuk dijual secara komersil tanpa persetujuan/izin. Untuk mencegah kerugian lebih besar yang mungkin terjadi memohon kepada Majelis Hakim menerbitkan Surat Penetapan. Berdasarkan hal-hal tersebut PT. Sri Rezeki Isman memohon Majelis Hakim menyatakan PT. Sri Rezeki Isman adalah pemilik pertama dan satu-satunya pihak yang berhak menggunakan Hak Cipta Kode Benang Kuning; menyatakan PT. Delta Merlin Dunia Textile melawan hukum dengan meniru, menjiplak, atau membajak Hak Cipta Kode Benang Kuning dan telah menggunakan tanpa hak/izin; memerintahkan PT. Delta Merlin Dunia Textile menghentikan seluruh kegiatan membuat/memproduksi, menggunakan, menjual produk Hak Cipta Kode Benang Kuning; serta menyatakan perbuatan membuat/memproduksi, menggunakan, menjual produk Kode Benang Kuning dengan menggunakan hak cipta PT. Sri Rezeki Isman adalah Perbuatan Melawan Hukum.

Sesudah putusan Pengadilan Niaga pada PN Semarang diputuskan, PT. Sri Rezeki Isman mengajukan permohonan kasasi secara lisan diikut i Memori Kasasi yang menyatakan keberatan terhadap penolakan Tuntutan Provisi yang diajukan PT. Sri Rezeki Isman. Provisi tersebut diajukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar yang mungkin terjadi sebelum perkara diputus. Selanjutnya, PT. Delta Merlin Dunia Textile diberitahu tentang Memori Kasasi tersebut dan mengajukan Jawaban atas Memori Kasasi tersebut.

Selain itu, PT. Delta Merlin Dunia Textile juga mengajukan permohonan kasasi secara lisan diikuti Memori Kasasi dan setelah PT. Sri Rezeki Isman diberitahu akan adanya Memori Kasasi dari PT. Delta Merlin Dunia Textile tersebut, PT. Sri Rezeki Isman juga mengajukan Jawaban atas Memori Kasasi dari PT. Delta Merlin Dunia Textile.

Putusan

Pengadilan Niaga pada PN Semarang menjatuhkan putusan Nomor 03/HaKI/C/2011/PN.Niaga.Smg. tanggal 11 Januari 2012 yang amarnya dalam provisi menolak tuntutan provisi yang diajukan dan menerima eksepsi PT. Sri Rezeki Isman serta menyatakan bahwa PT. Delta Merlin Dunia Textile tidak memiliki kewenangan hukum untuk mengajukan Gugatan Pembatalan terhadap Ciptaan Seni Terapan Kode Benang Kuning atas nama PT. Sri Rezeki Isman dan menghukum PT. Delta Merlin Dunia Textile membayar biaya perkara.

Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I: PT. Sri Rezeki Ismandan Pemohon Kasasi II: PT. Delta Merlin Dunia Textile, serta menghukum Pemohon Kasasi I/Tergugat dan Pemohon Kasasi II/Penggugat untuk membayar biaya perkara.

Pertimbangan Hukum Hakim

Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada PN Semarang dalam pertimbangan hukumnya menimbang mengenai formalitas gugatan, yaitu tentang legal standing PT. Delta Merlin Dunia Textile. Majelis Hakim mempertimbangan

bahwa yang berhak mengajukan Gugatan Pembatalan Hak Cipta adalah Pencipta/Pemegang Hak Cipta berdasarkan ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta bahwa dalam hal Ciptaan di daftar menurut Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 39, pihak lain yang menurut Pasal 2 berhak atas Hak Cipta dapat mengajukan gugatan pembatalan melalui Pengadilan Niaga. Majelis Hakim dalam pertimbangan hukumnya juga manyatakan bahwa yang dimaksud Hak Cipta menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 adalah hak eksklusif bagi Pencipta/Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan/memperbanyak Ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah suatu Ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku.177

a. Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jenderal, atau; dan

Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, Pencipta adalah:

b. Orang yang namanya disebut dalam Ciptaan atau diumumkan sebagai Pencipta pada suatu Ciptaan.178

Majelis Hakim pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung, di dalam pertimbangan hukumnya berpendapat bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi I dan Pemohon Kasasi II tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti sudah tepat dan benar dalam pertimbangannya oleh karena terhadap Pembatalan Ciptaan Seni Terapan Kode Benang Kuning Nomor 052664 harus didasarkan ketentuan dalam Pasal 42 jo. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002

177

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Op. Cit., Pasal 2.

178

tentang Hak Cipta. Dalam hal mana pihak lain yang berhak mengajukan gugatan pembatalan hak cipta tersebut adalah Pencipta/Pemegang Hak Cipta.

Analisis Kasus

Gugatan Pembatalan Pendaftaran Ciptaan hanya dapat diajukan oleh pihak lain yang berhak atas Hak Cipta tersebut yakni Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, sehingga PT. Delta Merlin Dunia Textile tidak berhak mengajukan Pembatalan Pendaftaran Ciptaan tersebut. Syarat formal untuk mengajukan Gugatan Pembatalan Hak Cipta Terdaftar adalah berdasarkan pada sengketa kepemilikan atas suatu ciptaan atau pihak yang berhak atas ciptaan terdaftar tersebut.

Dalam hal terjadi sengketa mengenai siapa yang sebenarnya sebagai Penciptanya, Hakim dapat menentukan Pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Pasal 5 ayat (2) Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.179

Terkait dengan dikabulkannya eksepsi dari : PT. Sri Rezeki Ismanoleh PN Semarang yang menyatakan bahwa PT. Delta Merlin Dunia Textile tidak memiliki kewenangan hukum untuk mengajukan gugatan pembatalan terhadap Ciptaan Seni Terapan Kode Benang Kuning Nomor 52664 atas nama PT. Sri Rejeki Isman, secara implisit membukt ikan Ciptaan Seni Terapan Kode Benang Oleh karena itu, alasan PT. Delta Merlin Dunia Textile untuk mengajukan gugatan tidak berdasarkan hukum atau tidak dilandasi dengan alasan hukum yang jelas.

179

Kuning Nomor 052664 atas nama PT. Sri Rejeki Isman adalah sah menurut hukum yang artinya PT. Sri Rejeki Isman sebagai Pemegang Hak Cipta berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN