• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hak Cipta Bila Dikaitkan Dengan Industri Kreatif

BAB IV: KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM INDUSTRI KREATIF

D. Perlindungan Hak Cipta Bila Dikaitkan Dengan Industri Kreatif 1.Perkembangan Industri Kreatif Di Indonesia

3. Perlindungan Hak Cipta Bila Dikaitkan Dengan Industri Kreatif

Hak cipta melindungi karya sastra, karya seni, karya drama, dan elemen-elemen kreatif lainnya dari sebuah produk atau jasa, dengan begitu pemegang hak cipta dapat mencegah karya-karya asli tersebut disalah-gunakan pihak lain. Hak cipta dan hak terkait membuka kemungkinan bagi sebuah kegiatan bisnis untuk:

• Mencegah “eksploitasi komersial” karya-karya asli

• Menjaga keberlangsungan penghasilan/pendapatan

• Menambah sumber dana

• Mengambil tindakan terhadap para pelanggar

• Memanfaatkan karya yang dimiliki oleh pihak lain111

Untuk itu, berikut ini penulis akan membahas secara detail mengenai perlindungan hak cipta di dalam masing-masing subsektor industri kreatif di Indonesia.

a. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Periklanan

Di dalam indu stri periklanan, modal utama yang dibutuhkan dalam memberikan jasa kepada klien adalah ide/gagasan yang berasal dari kreativitas individu. Ide/gagasan sangatlah sulit untuk diukur secara pasti, sehingga nilai dari

110

Ibid., hlm. 438.

111

Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization –WIPO, Ekspresi Kreatif: Pengantar Hak Cipta dan Hak Terkait Untuk Usaha Kecil dan Menengah, (Kamar Dagang dan Industri Indonesia, 2008), hlm. 5-6.

suatu ide/gagasan itu sangatlah bervariasi dan sangat bergantung dari kemampuan si pencetus ide/gagasan untuk meyakinkan kliennya bahwa ide/gagasan tersebut dapat membantu klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, perlindungan terhadap ide/gagasan dalam industri ini menjadi penting karena ide/gagasan yang tidak dilindungi secara hukum akan mudah ditiru dan digunakan oleh pihak lain tanpa seizin pencetus ide/gagasan tersebut.112

b. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Arsitektur

Penciptaan situasi serta kondisi lingkungan usaha yang dapat mendukung pertumbuhan industri periklanan ini berupa perlindungan atas hak kekayaan intelektual, khususnya hak cipta yang dapat mendukung pertumbuhan industri periklanan Indonesia.

Arsitektur pada kategori hak kekayaan intelektual hanya mencakup gambar dan maket. Hak Cipta atas gambar dan maket tersebut sangat perlu dilindungi.

c. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Pasar Barang Seni

Dari sisi industri pasar barang seni di Indonesia, perlu diadakan basis data berupa hak kekayaan intelektual terhadap benda seni rupa Indonesia. Melihat peluang yang besar, karena seni rupa Indonesia sedang naik daun dalam percaturan pasar barang seni dunia. Sebaiknya, disediakan basis data yang

112

lengkap tentang benda seni rupa Indonesia. Dengan adanya basis data tersebut, akan memudahkan perencanaan, klarifikasi barang beserta asal usulnya dan advokasi bagi seniman/perupa yang sedang mengalami pembajakan.113

Booming seni rupa dapat mengundang tindak kriminal. Pernah terjadi booming lukisan pada tahun 1988-1999, yang mengakibatkan melambungnya harga lukisan dan menjamurnya galeri-galeri baru dan balai lelang nasional baru. Dengan melonjaknya permintaan, memicu adanya upaya-upaya kriminal, seperti pemalsuan dan penyelundupan. Disinilah peran penting dari adanya hak cipta untuk menghindari penyalahgunaan hak.114 Kepada masyarakat dianggap perlu disosialisasikan mengenai pentingnya hak atas kekayaan intelektual, sehingga tindak pencurian, pemalsuan, dan perdagangan ilegal barang seni dan/atau benda cagar budaya dapat dikurangi.115

d. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Kerajinan

Di dalam industri kerajinan di Indonesia sangat dibutuhkan adanya perlindungan hukum terhadap hak cipta atas hasil kerajinan yang dibuat oleh para pengrajin. Kualitas dan originalitas atas suatu barang hasil kerajinan merupakan potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Karena aspek-aspek tersebut dimiliki dan diwarisi secara turun temurun. Misalnya: budaya menenun, budaya beternak, budaya menyamak, budaya mengukir, memahat dan lain-lain.

113 Ibid.,hlm. 84. 114 Ibid.,hlm. 87. 115 Ibid.,hlm. 93.

e. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Desain

Desain adalah proses kreatif yang menggabungkan seni dan teknologi dalam mengkomunikasikan suatu gagasan atau ide. Desain harus mematuhi kode dan peraturan yang berlaku serta harus memperhatikan prinsip keberlanjutan alam (environmental sustainability).116

Insan kreatif desain harus diberikan perlindungan hak atas kekayaan intelektualnya, terutama hak cipta, agar terus mendorong tumbuhnya kreativitas. Masih adanya pembajakan menunjukkan kesadaran untuk menghormati hak kekayaan intelektual orang lain masih rendah, bahkan desainernya sendiri juga masih banyak yang menggunakan piranti lunak ilegal.117

f. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Fesyen

Industri fesyen (produk tekstil) adalah industri lifestyle yang berkembang sangat cepat, sehingga untuk penerapan hak atas kekayaan intelektual untuk produk fesyen sangat sulit diterapkan karena perubahan dalam fesyen yang sangat cepat. Sedang pada industri fesyen sepatu, kondisi yang sering terjadi justru adalah pada pemalsuan merek. Sering juga terjadi perbanyakan atas suatu ciptaan. Tak bisa dipungkiri fakta bahwa pengrajin sepatu lokal mampu menduplikasi sepatu-sepatu merek terkenal dengan kualitas yang tidak jauh berbeda. Konsumen tidak mudah untuk dapat membedakan produk asli dan palsu tersebut.118 116 Ibid.,hlm. 139. 117 Ibid.,hlm. 163. 118 Ibid.,hlm. 190.

g. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Film, Video, dan Fotografi

Pembajakan film mengurangi potensi pasar. Pembajakan membuat masyakat lebih senang menonton film di rumah melalui DVD bajakan, terutama di kota/daerah yang bioskopnya lambat dalam memutar sebuat film (biasanya akibat kelangkaan copy film yang diadakan importer atau produser film). Akibatnya sebagian potensi pasar dan potensi penghasilan (baik produser/importer maupun pemerintah) yang ada hilang, usaha produksi film dan bioskop menjadi kurang feasible.119

h. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Permainan Interaktif

Advergame merupakan salah satu bentuk permainan interaktif yang mendasarkan diri pada penjualan iklan sebagai pemasukan sehingga tidak terlalu peduli dengan hak atas kekayaan intelektual, terutama hak cipta. Model ini menjadi salah satu bentuk untuk menyikapi adanya pembajakan. Masih banyak permainan-permainan yang rentan terhadap pembajakan. Label Indonesia yang lekat dengan piracy memang menjadi salah satu kendala tumbuh kembangnya industri permainan interaktif di Indonesia. Pengembang-pengembang besar di pasar dunia enggan mendistribusikan produknya di Indonesia. Sony misalnya, mereka enggan meddistribusikan produknya di Indonesia karena permasalahan pembajakan. Padahal, potensi pangsa pasarnya cukup besar. Jika pemain besar

119

saja enggan berbisnis di Indonesia, dapat dibayangkan bagaimana para pengembang kecil ini bisa bertumbuh kembang di tengah-tengah persoalan pembajakan yang tidak kunjung tuntas di Indonesia.120

i. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Musik

Saat ini konser-konser bukan lagi ajang untuk mempromosikan album. Konser sudah berevolusi menjadi sumber pendapatan utama bagi para pemusik. Karena berbagai penyebab, termasuk pembajakan, tidak mudah untuk mencapai penjualan album rekaman yang cukup baik. Akibatnya, konser merupakan alternatif yang cukup menarik sebagai sumber pendapatan. Evolusi industri musik dunia dimulai, dan telah sampai di Indonesia. Berbagai portal situs web sampai telepon genggam menangkap peluang tersebut dan memberikan warna baru dalam blantika musik dunia dan Indonesia. Namun demikian, dampak negatif selalu datang bersamaan dengan dampak-dampak positif. Memang pembajakan telah hadir sebelum format musik digital muncul, yaitu pada pembajakan kaset dan video kaset. Namum format digital membuat pembajakan semakin meraja di Indonesia. Format musik digital memungkinkan para pembajak beroperasi dengan lebih baik, lebih murah, bahkan lebih kreatif.121

Selain itu, aktivitas kreasi pembajak juga semakin baik. Piranti lunak musik memampukan para pembajak membuat album-album kompilasi sendiri. Bahkan piranti lunak memampukan pembajak melakukan perbaikan-perbaikan

120

Ibid., hlm. 268.

121

kualitas suara.122Banyak pendapat yang bahkan menyatakan bahwa tanpa perubahan signifikan dalam hal perlindungan hak cipta, maka berbagai langkah dan strategi pengembangan untuk industri musik akan sia-sia atau minimal dampaknya.123Pembajakan merupakan ancaman terbesar dalam industri musik. Menurut data ASIRI 2007, penjualan musik ilegal/bajakan mencapai 95,7% sementara musik legal hanya tinggal 4,3%. Hal ini menunjukkang gagalnya penegakan terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pembajakan ini dapat berakibat fatal bagi industri musik Indonesia, karena akan menurunkan semangat para pelaku di industri musik Indonesia untuk berkarya. Selain itu, hal ini juga berdampak bagi industri label rekaman yang akhirnya banyak merubah haluan bisnis dengan mengambilalih manajemen artis untuk menggantikan pemasukan yang hilang akibat penjualan rekaman yang menurun drastis karena maraknya produk bajakan.124

j. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan Indonesia sebagian besar merupakan seni pertunjukan tradisi, yaitu seni pertunjukan yang mengakar pada budaya dan warisan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah, industri, dan masyarakat harus saling bahu-membahu untuk turut menjaga warisan budaya yang kita miliki. Pemerintah memiliki peran sentral dalam hal perlindungan atas hak

122 Ibid.,hlm. 295. 123 Ibid.,hlm. 296. 124 Ibid., hlm. 296.

cipta dari karya seni pertunjukan Indonesia sehingga dapat dihindari tindakan pengakuan atas seni pertunjukan tradisi oleh negara lain.125

k. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Penerbitan dan Percetakan

Pembajakan karya tulis merupakan salah satu aspek yang membuat tidak kondusifnya kondisi bagi tumbuh dan berkembangnya kreativitas dalam hal membuat suatu karya tulis. Perlindungan atas hak cipta masih lemah, terutama maraknya kasus pembajakan atas karya tulis. Dampak lebih jauhnya adalah iklim yang tidak kondusif dan dapat menurunkan kreativitas penulis. Dalam hal ini, masalah mengenai hak cipta hanya sedikit yang dapat diusut sampai tuntas. Hak cipta lebih dipandang sebagai bagian dari birokrasi, bukan nilai ekonomi. Proses pendaftaran hak cipta juga masih memakan waktu yang lama sehingga kurang efisien. Hal ini karena pendaftaran hak cipta masih dipandang sebagai sebuah prosedur birokrasi dan belum sebagai sesuatu yang bernilai ekonomi. Para insan kreatif dirugikan dan mengalami dis-insentif untuk berkarya. Jika kondisi ini dibiarkan, maka cepat atau lambat akan dapat membuat hilangnya minat berkreasi dan mematikan tumbuhnya sumber daya manusia kreatif.126

l. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Layanan Komputer dan Piranti Lunak

125

Ibid., hlm. 340.

126

Penegakan dan perlindungan hukum terhadap industri layanan komputer dan piranti lunak masih lemah di Indonesia. Industri layanan komputer dan perangkat lunak adalah industri yang berkaitan dengan jasa dimana output yang dihasilkan sepenuhnya merupakan hasil olah intelektual dari ilmu pengetahuan dan pengalaman para pelakunya. Dalam hal ini, dibutuhkan perlindungan hak atas kekayaan intelektual , berupa paten dan hak cipta bagi rekayasa dibidang ilmu komputer, aplikasi telematika, pengembang konten digital, serta desain industri bagi industri perangkat keras. Saat ini pengurusan hak cipta masih dirasakan terlalu lama dan lokasi kantor untuk mengurus hak cipta jauh dari pusat bisnis.127

m. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Televisi dan Radio

Aturan/regulasi yang jelas terkait masalah penyiaran digital perlu dikembangkan oleh pemerintah serta perlindungan hak cipta terhadap konten siaran lokal harus segera dikembangkan lebih lanjut. Keragaman budaya, warisan budaya, nilai-nilai, informasi, dan seni yang terdapat di seluruh daerah, merupakan potensi ide kreasi terhadap konten penyiaran yang tidak akan habis untuk dimanfaatkan. Oleh karena itu, perlu adanya perlindungan hukum hak cipta terhadap konten digital tersebut.

127

n. Perlindungan Hak Cipta dikaitkan dengan Industri Riset dan Pengembangan

Pelaku industri kreatif yang mayoritas didominasi oleh kaum muda, banyak yang belum sadar akan pentingnya mendaftarkan hak cipta dari barang yang diproduksinya. Padahal industri kreatif memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dapat menciptakan iklim bisnis yang positif, dapat memperkuat citra dan identitas bangsa Indonesia, mendukung pemanfaatan sumberdaya yang terbarukan, merupakan suatu pusat penciptaan inovasi dan pembentukan kreativitas, dan memilki dampak sosial yang positif.

BAB III

BENTUK-BENTUK PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM INDUSTRI