• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM INDUSTRI KREATIF

C. Subyek Hak Cipta

1. Subyek Hak Cipta Secara Umum

Subyek di dalam hak cipta adalah pemegang hak cipta yaitu, pencipta sebagai pemilik hak cipta atau orang lain yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.58

1. Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan dan pengumuman resmi tentang pendaftaran pada Departemen Kehakiman;

Berdasarkan Pasal 5 sampai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang dapat digolongkan sebagai pencipta adalah:

Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai pencipta pada suatu ciptaan; dan

Orang yang berceramah pada ceramah yang tidak tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa penciptanya, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya;

2. Orang yang memimpin serta mengawasi penyelesaian ciptaan, atau jika tidak ada orang itu, orang itu menghimpunnya dengan tidak mengurangi Hak Cipta masing-masing bagian ciptaannya, yaitu

58

jika suatu ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersebdiri yang diciptakan dua orang atau lebih;

3. Orang yang merancang ciptaan, yaitu jika suatu ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang;

4. Orang yang membuat ciptaan, yaitu dalam hubungan dinas, hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, kecuali diperjanjikan lain;

5. Badan hukum yang mengumumkan ciptaan dengan tidak menyebut seseorang sebagai penciptanya, kecuali dibuktikan sebaliknya; 6. Terhadap ciptaan yang tidak diketahui penciptanya, maka berlaku

ketentuan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta:

a. Apabila suatu ciptaan tidak diketahui penciptanya dan ciptaan itu belum diterbitkan, maka negara memegang hak cipta atas ciptaan tersebut untuk kepentingan penciptanya;

b. Negara memegang hak cipta atas karya prasejarah, sejarah, benda, budaya nasional, juga memegang hak cipta atas hasil kebudayaan rakyat yang telah menjadi milik bersama terhadap luar negeri;

c. Apabila suatu ciptaan telah diterbitkan tetapi tidak diketahui penciptanya atau pada ciptaan tersebut hanya tertera nama

samaran penciptanya, maka penerbit memegang hak cipta atas ciptaan tersebut untuk kepentingan penciptanya.59

Hak cipta sebagai hak milik dalam penggunaannya harus dilandaskan atas fungsi sosial. Hal ini dinyatakan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang menyebutkan bahwa:

“Undang-undang ini selain dimasukkan unsur baru mengingat perkembangan teknologi, diletakkan juga unsur kepribadian Indonesia yang mengayomi baik kepentingan individu maupun masyarakat, sehingga terdapat keseimbangan yang serasi antara kedua kepentingan dimaksud.”60

1. Demi kepentingan negara.

Atas pertimbangan inilah negara dapat sewaktu-waktu menjadi pemegang hak cipta. Tidak semua jenis hak cipta dapat dijadikan milik negara, hal ini tergantung pada fungsi kegunaan bagi negara.

Menurut J. C. T. Simorangkir, bahwa:

Istilah dapat dijadikan milik negara yang dipakai oleh Undang-Undang Hak Cipta, memberikan arti bahwa peralihan hak kepada negara itu hanya merupakan suatu kemungkinan saja. Bukan suatu kekhususan dan untuk itu harus dipenuhi beberapa syarat, yaitu:

2. Dengan sepengetahuan pengarangnya. 3. Dengan keputusan Presiden.

4. Atas dasar pertimbangan Dewan Hak Cipta.

5. Kepada pemegang Hak Cipta diberi imbalan penghargaan yang ditetapkan oleh Presiden.

Selanjutnya menurut beliau, dengan dijadikan hak cipta, suatu karya menjadi milik negara setelah memenuhi segala macam persyaratan itu.61

Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merumuskan tiga cara untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pencipta dari suatu ciptaan.62

59

Ibid., Pasal 5-10.

60

Penjelasan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Bagian Umum.

61

Cara pertama, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merumuskan secara tegas siapa yang tergolong sebagai pencipta dari suatu ciptaan, yaitu orang yang namanya terdaftar sebagai pencipta; orang yang namanya disebut dalam ciptaan; orang yang namanya diumumkan dalam ciptaan; penceramah; orang yang memimpin serta mengawasipenyelesaian seluruh ciptaan yang terdiri atas beberapa bagian tersendiri; penghimpun seluruh ciptaan yang terdiri atas beberapa bagian tersendiri; perancang suatu ciptaan; lembaga instansi dari pembuat atau pembuat suatu ciptaan dalam lingkungan pekerjaannya atau hubungan dinas berdasarkan pesanan; pembuat suatu ciptaan dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan; dan badan hukum yang mengumumkan suatu ciptaan yang berasal darinya.63

Cara kedua, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merumuskan secara tidak tegas siapa yang tergolong sebagai pencipta dari suatu ciptaan. Orang yang bersangkutan dianggap sebagai pencipta suatu ciptaan, kecuali pihak lain dapat membuktikan sebaliknya, bahwa yang bersangkutan bukan penciptanya. Jadi, selama seseorang tidak terbukti sebaliknya, maka seseorang itu akan tetap dianggap sebagai pencipta dari suatu ciptaan, yaitu seseorang yang namanya terdaftar sebagai pencipta; seseorang yang namanya disebut dalam ciptaan; penceramah; dan badan hukum yang mengumumkan suatu ciptaan yang berasal darinya.64

62

Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, (Bandung: PT. Alumni, 2003), hlm. 117.

63

Ibid. hlm. 118.

64

Cara ketiga, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyerahkan kepada para pihak berdasarkan kesepakatan bersama untuk menentukan siapa yang menjadi pencipta dan pemegang hak ciptanya.65

1. Pencipta, pemegang hak cipta adalah pencipta itu sendiri sebagai pemilik hak cipta atau orang yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas.

Penggolongan lainnya terhadap pencipta dan pemegang hak cipta menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta antara lain:

2. Pemerintah, seorang karyawan “Pegawai Negeri Sipil” yang dalam hubungan dinasnya dengan Instansi Pemerintah menciptakan suatu ciptaan dan ciptaan tersebut menjadi bagian dari tugas sehari-hari karyawan tersebut, tidak dianggap sebagai pencipta atau pemegang hak cipta, kecuali bila diperjanjikan lain. Yang menjadi pemegang hak cipta adalah Instansi Pemerintah tersebut.

3. Pegawai Swasta, lain halnya dengan seorang karyawan “Pegawai Perusahaan Swasta” yang dalam hubungan kerja dengan perusahaan menciptakan suatu ciptaan. Pencipta yang merupakan pihak yang membuat ciptaan itu dianggap sebagai pencipta dan pemegang hak cipta, kecuali bila diperjanjikan lain antara kedua belah pihak.

4. Pekerja Lepas, hak cipta atas suatu ciptaan yang dibuat berdasarkan pesanan berada di tangan yang membuat ciptaan itu. Yang membuat

65

ciptaan itu dianggap sebagai pencipta dan pemegang hak cipta, kecuali diperjanjikan lain antara kedua belah pihak perusahaan yang membayar pencipta untuk membuat suatu ciptaan berdasarkan pesanan pada umumnya mempunyai hak untuk memanfaatkan atau mengeksploitasi ciptaan yang dibuat oleh pencipta sebagai ciptaan yang dipesan sesuai dengan maksud dan tujuannya.

5. Negara, negara juga menjadi pemegang hak cipta atas suatu ciptaan yang tidak diketahui penciptanya dan ciptaan itu belum diterbitkan. Terhadap suatu ciptaan yang telah diterbitkan tetapi tidak diketahui penciptanya dan/atau penerbitnya, negara untuk kepentingan penciptanya menjadi pemegang hak cipta berdasarkan Pasal 11 ayat (1), (2), dan (3). Negara juga menjadi pemegang hak cipta atas:

a. Karya peninggalan prasejarah, sejarah, dan benda budaya nasional lainnya; serta

b. Folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.

6. Pemegang Hak Cipta Potret, suatu potret atau foto yang dibuat seizin dari orang yang dipotret, jika diperbanyak atau diumumkan oleh pembuat potret sebagai pemegang hak cipta, harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari orang yang dipotret. Atau, izin ahli warisnya dalam jangka waktu 10 tahun setelah yang dipotret meninggal dunia. Jika suatu potret yang dibuat tanpa persetujuan dari orang yang

dipotret atau tidak untuk kepentingan orang yang dipotret, pengumumannya tidak diperkenankan apabila bertentangan dengan kepentingan yang wajar dari yang dipotret. Dapat terjadi seseorang yang telah dipotret tanpa sepengetahuan dirinya berada dalam keadaan yang merugikan dirinya sendiri.

7. Beberapa Pencipta, suatu ciptaan dapat diciptakan oleh dua orang atau lebih. Maka, yang dianggap sebagai pencipta adalah pemimpin serta pengawas penyelesaian seluruh ciptaan. Jika tidak ada, maka orang yang menghimpunnya dianggap sebagai pencipta dengan tidak mengurangi hak cipta masing-masing atas bagian ciptaannya. Sebagai contoh, suatu film serial lepas, masing-masing dari setiap seri film ada penciptanya yang mempunyai hak cipta secara otonom.66

2. Subyek Hak Cipta Dalam Industri Kreatif

Di dalam industri kreatif yang terdiri dari 14 subsektor terdapat berbagai macam subyek yang termasuk ke dalam subyek hak cipta. Berikut ini penulis akan memaparkan satu per satu subyek-subyek hak cipta dalam setiap subsektor industri kreatif.

a. Industri Periklanan

Subyek serta obyek dalam industri periklanan adalah Pemasang iklan, Biro iklan, dan Target pendengar/pemirsa/pembaca.67

66

Asian Law Group Pty. Ltd., Op. Cit., hlm. 110.

67

Tim Indonesia Design Power Departemen Perdagangan RI, Buku 2, Rencana Pengembangan 14 Sub-Sektor Industri Kreatif Indonesia 2009-2015, (Jakarta: Departemen Perdagangan RI, 2008), hlm. 1-2.

dalam proses pembuatan iklan di dalam industri periklanan ini adalah Consulting Companies, Direct Marketing Services Companies, Market Research Services Companies, Media Companies (meliputi:produksi film dan video, distribusi, replikasi, dan produk; produksi televisi, penyiaran, distribusi, programming, dan produk; produksi musik, distribusi, penerbitan, dan produk; penyiaran radio; majalah, buku, surat kabar, elektronik dan penerbitan khusus; dan konten internet dan layanan antar), Public Relations Companies, Sales Promotion & Specialized Marketing Services, dan Production House.68

b. Industri Arsitektur

Subyek pada industri arsitektur hanyalah arsitek dan juru gambar. Profesi arsitek dapat didefinisikan sebagai keahlian dan kemampuan penerapan di bidang rancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang diakui oleh organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut, yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus-menerus dan berkesinambungan.Cakupan kerjanya meliputi perancangan dan desain, pengawasan, konsultasi, serta manajemen proyek.

Sedangkan industri yang berkaitan dengan industri arsitektur ini adalah kontraktor atau pemborong, agen properti dan pengembang, perusahaan rekayasa teknik, surveyor geologi dan pertanahan, dan perbankan.69

68

Ibid., hlm. 3-4.

69

c. Industri Pasar Barang Seni

Jenis pekerjaan di subsektor pasar barang seni ini antara lain meliputi: pemiliki galeri, kurator museum, kurator lelang, penilai seni (art appraisal), kritikus seni, akademisi, dan seniman.70

d. Industri Kerajinan

Lembaga/individu yang terkait dengan industri kerajinan adalah supplier penyedia bahan baku ceramic, penyedia bahan baku logam, supplier penyedia bahan baku natural fiber atau serat alam, supplier penyedia bahan baku batu-batuan, supplier penyedia bahan baku tekstil, supplier penyedia bahan baku kayu, supplier penyedia bahan baku kulit, supplier penyedia zat warna, cat, dan varnish, Event Organizer, asosiasi-asosiasi kerajinan, pemerintah, percetakan, media, dan brokeri. Profesi-profesi utama di subsektor industri kerajinan meliputi pembatik, perajut, penyulam/pembordir, pengrajin, pengukir/pemahat/pematung, penganyam, pelukis, dan perajin mebel.71

e. Industri Desain

Industri yang terkait dengan Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah perusahaan konsultan, industri periklanan, industri percetakan, dan industri penerbitan.72

Industri yang terkait dengan desain produk/desain industri antara lain adalah perusahaan konsultan, perusahaan public relations, perusahaan jasa riset

70 Ibid., hlm. 74. 71 Ibid., hlm. 106. 72 Ibid., hlm. 144.

pasar, perusahaan jasa pembuatan purwarupa (prototype), dan perusahaan manufaktur dan suplayer73

Jenis pekerjaan subsektor industri Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual (DKV) ini adalah ilustrator, typografer, fotografer, paste-up artist, produksi, media baru/multimedia74

Jenis pekerjaan yang terdapat di dalam industri desain industri antara lain adalah kepala bagian desain (Chief Designer), desainer produk industri, juru gambar (drafter), dan pembuat model 3D (Model Maker). Jenis pekerjaan yang terdapat dalam industri desain interior antara lain desainer interior dan arsitek interior, desainer panggung pertunjukan, desainer tata lampu, desainer untuk retail, estimator biaya, injinir mekanikal dan elektrikal, manajer proyek, manajer lapangan, administrasi proyek, dan jasa visualisasi komputer.75

f. Industri Fesyen

Lembaga/organisasi terkait industri fesyen antara lain asosiasi perancang, asosiasi pertekstilan, asosiasi sepatu dan asosiasi penyamak kulit; balai-balai industri, penelitian bahan baku dan teknologi produksi; pemerintah dalam hal regulasi dan komersialisasi; serta lembaga pendidikan dan pelatihan; event organizer (show, festival, dan pameran).76

Pekerjaan utama di indu stri fesyen terdiri dari perancang, pekerja sablon, penjahit (termasuk bordir), pekerja produksi sepatu, pekerja produksi tas,

73 Ibid., hlm. 144. 74 Ibid., hlm. 146. 75 Ibid., hlm. 149. 76 Ibid., hlm. 179.

dan pekerja produksi aksesoris. Perancang desain pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris melakukan rancangan desain produk untuk kemudian diproduksi. Pola dan pilihan bahan merupakan output utama profesi ini. Pekerja sablon melakukan aktifitas penyablonan, baik pada produk yang sudah ataupun belum selesai dikerjakan. Penjahit (termasuk bordir) melakukan aktifitas penjahitan pakaian, sesuai rencana desain yang diberikan perancang. Pekerja produksi sepatu, tas, dan aksesoris melakukan aktifitas potong, bentuk, dan finishing seperti direncanakan pada desain produk.

g. Industri Film, Video, dan Fotografi

Lembaga-lembaga dan organisasi yang terkait pada suatu industri film, video, dan fotografi adalah asosiasi dan Komunitas Film; Badan Film; Lembaga Sensor; serta Pembuat Kebijakan dan Regulasi. Pekerjaan atau profesi di industri produksi film (rumah produksi) biasanya terdiri dari: Produser (produser eksekutif, produser, produser pendamping, dan produser pelaksana), penulis skenario, sutradara, pemeran, penata kamera, penata artistik, penata kostum, penyunting gambar, penata suara, publisis, dan festival organizer.77

h. Industri Permainan Interaktif

Lapangan usaha yang termasuk dalam industri permainan interaktif mencakup pembuat permainan interaktif, pengumpul, content agregator, publisher dan content provider. Juga terdapat usaha distribusi permainan interaktif pada

77

beberapa jenis permainan. Sedangkan industri yang terkait dengan industri permainan interaktif adalah perusahaan telekomunikasi, warnet dan jasa layanan komputer khusus permainan interaktif, perusahaan ISP (Internet Service Provider), pemusik, perusahaan retail, provider piranti lunak dan piranti keras, penyelenggara festival dan kompetisi. Jenis jenis pekerjaan yang diperlukan pada industri ini adalah pembuat game meliputi tiga kategori Bisnis (expro, license pro, project manager); Arts (digital artist, 3D Modeller, 3D animator, sound engineer); dan Engineering (Lead programmer, user interface engineer, database engineer, game mechanic engineer, dan visual effect engineer).78

i. Industri Musik

Jenis pekerjaan inti industri ini dapat dikategorikan sebagai musisi. Musisi dapat memainkan atau menulis musik. Musisi dapat dikategorikan berdasarkan perannya menciptakan ataupun dalam pertunjukan musik, yaitu:

1. Instrumentalist, yang memainkan alat musik.

2. Singer/vocalist, menggunakan suaranya sebagai instrumen. 3. Composers, adalah individu yang menciptakan musik. 4. Arrangers, adalah individu yang membuat aransemen musik. 5. Songwriters, adalah penulis lirik atau komposisi musik dan melodi. 6. Improviser, adalah profesi yang menciptakan awareness para pemusik. 7. Orchestrator, adalah pemimpin suatu instrumental ensamble.

8. Conductor, adalah profesi yang memimpin suatu music ensamble79

78

Ibid., hlm. 260-261.

79

j. Industri Seni Pertunjukan

Profesi utama di subsektor industri Seni pertunjukan meliputi: Sutradara, Aktor, Koreografer, Penulis naskah, Manager artis/seniman/teater, Penata cahaya, Penata suara, dan Penata busana.80

k. Industri Penerbitan dan Percetakan

Bagi industri percetakan sendiri, industri yang terkait selain industri penerbitan pada sisi hulu adalah Industri Pengolahan Kertas, Industri Tinta Cetak, dan Industri Permesinan.

Sedangkan pada sisi hilir, industri percetakan memiliki kaitan erat juga dengan industri penerbitan yang menerbitkan hasil cetakan, dan dengan Industri Periklanan, serta Industri Logistik dan Transportasi81

l. Industri Layanan Komputer dan Piranti Lunak

Dalam industri penerbitan, profesi yang sering dijumpai adalah: penulis, reporter atau jurnalis, perancang lay-out, Illustrato, dan, editor. Sedangkan dalam industri percetakan, profesi yang berperan kunci adalah: setter dan pengelola percetakan.

Adapun lapangan usaha yang terkait dengan perangkat lunak adalah Pengembang Aplikasi (Developer), Rekayasa Produk (Product Engineering), Integrasi Sistim (System Integration), Layanan ERP (Enterprise Resource Planning), BPO (Business Process Outsourcing), Jasa Pengetesan (Independent

80

Ibid., hlm. 327.

81

Testing), Manajemen Infrastruktur (Infrastructure Management), dan Konsultasi (Consulting).82

Jenis-jenis pekerjaan di subsektor industri layanan komputer dan piranti lunak adalah Penerbit Perangkat Lunak (Software Publisher), Manajer Proyek (Project Manager), Analis Sistem (System Analyst), Pemrogram (Programmer), Pelayanan Konsumen dan Perawatan (Customer Service and Maintenance), Penguji (Tester and Debugger), Pengimplementasi (Implementator), Pelatih (Trainer), Administrator (Administrator), dan Jaringan (Network).83

m. Industri Televisi dan Radio

Profesi-profesi utama di subsektor industri Televisi dan Radio dapat dikelompokkan menjadi:

1. Seni dan desain, dua pekerjaan yang paling penting pada bagian seni dan desain adalah Produser Senidan Asisten produser seni.

2. Kamera (khusus televisi), beberapa pekerjaan yang termasuk dalam departemen kamera adalah, script supervisor, operator kamera, asisten kamera, dan pencahayaan kamera.

3. Make-Up (khusus televisi), beberapa pekerjaan yang termasuk dalam departemen make-up adalah make-up perancang, make-up artist, make-up asistant, dan make-up trainee.

82

Ibid., hlm. 380.

83

4. Pemberitaan, departemen pemberitaan bertanggung jawab atas pengumpulan, verifikasi, dan analisa informasi tentang kejadian yang berpengaruh atas orang, dan mempublikasikan informasi tersebut secara adil, akurat, lengkap, dan tidak berpihak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi.

5. Pencahayaan (khusus televisi), departemen pencahayaan menyiapkan dan mengoperasikan efek pencahayaan yang dibutuhkan pada produksi untuk menciptakan suasana tertentu.

6. Penampil (penghibur-pembawa acara), beberapa pekerjaan yang termasuk dalam penampil adalah aktor, aktris, presenter, pelawak, penata gaya, penyanyi, perang pengganti dan agen.

7. Produksi, departemen produksi bertanggung jawab atas tampilan dan suara dan aspek teknikal lainnya sesuai dengan keinginan penulis atau pembuat acara.84

n. Industri Riset dan Pengembangan

Profesi yang paling signifikan perannya dalam riset dan pengembangan tentunya adalah peneliti (researcher).85

84

Ibid., hlm. 412-414.

85

Ibid., hlm. 440.

Para peneliti ini bisa dijumpai bekerja di lembaga penelitian milik pemerintah, industri (swasta) maupun akademik (pendidikan). Di lembaga pendidikan, terkadang terdapat pembedaan klasifikasi profesor sebagai pengajar (teaching professor) atau peneliti (research professor). Selain itu, peneliti dapat dikategorikan pada tingkatan

peneliti junior, peneliti dan peneliti senior. Selain profesi peneliti, peran lain yang tak kalah pentingnya adalah manajer riset, yang dapat berperan menjembatani hasil penelitian ke arah komersialisasi.86

D. Perlindungan Hak Cipta Bila Dikaitkan Dengan Industri Kreatif