• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Berita-berita yang terdapat pada surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas periode Januari sampai Desember 2010

4.2.1.2 Sub Kategori Penataan Kota

Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan kedua adalah Penataan Tata Kota, maka tabel frekuensi dari kategori tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Sub kategori berita mengenai Penataan Kota (n = 37)

No Sub Kategori Penataan Kota F % a. Perijinan, pendirian bangunan dan

infrastruktur

11 29,73

b. Pengaturan periklanan kota, penertiban PKL dan Bangunan Liar

26 70,27

Total 37 100

Dari tabel 4 diatas sub kategori tentang Penataan Tata Kota terdiri dari 2 sub kategori yaitu Perijinan, pendirian bangunan dan infrastruktur yang memiliki 11 berita dengan prosentase sebesar 29,73% dan sub kategori Pengaturan periklanan kota,

penertiban PKL dan Bangunan liar yang memiliki 26 berita dan prosentase sebesar 70,27%.

Sub kategori yang memiliki prosentase tertinggi adalah Pengaturan periklanan kota, penertiban PKL dan Bangunan Liar yaitu sebanyak 26 berita atau 70,27%. Berbagai bentuk pengaturan yang dilakukan oleh para aparat Pemerintah Kota Surabaya terutama oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang secara khusus diberikan tugas untuk mengatur dan melakukan penertiban apabila terdapat PKL, reklame atau bangunan liar yang terdapat pada ruas jalan kota Surabaya. Satpol PP adalah aparat penegak peraturan daerah yang ditetapkan oleh Pemkot. Mereka bertindak berdasarkan undang-undang dan peraturan yang sudah ditetapkan.

Berita yang penulis jadikan contoh dalam sub kategori ini adalah pada harian Jawa Pos edisi 29 April 2010 yang isinya sebagai berikut:

Relokasi Keputran Sudah Final

Polwiltabes Surabaya tidak ingin rencana relokasi pasar keputran molor lagi. Sesuai dengan keputusan, pedagang maupun PKL diberi waktu enam hari untuk pindah sendiri. Warning berlaku untuk pedagang grosir maupun PKL. Kendati demikian polisi akan melakukan pendekatan yang persuasif dan humanis kepada pedagang. Sebab, bagaimana pun mereka dilindungi oleh UU Hak asasi manusia. Banyak pedagang yang menolak direlokasi, alasan mereka bermacam macam, salah satunya adalah harga sewa untuk stan yang baru sangat mahal. Para pedagang bersedia pindah biaya untuk retribusi pada tiga bulan pertama bisa digratiskan, hal ini untukmeng-cover tingginya cost yang dikeluarkan pedagang jika pindah ke Pios. Selain pindah ke Pios, para pedagang tersebut juga dibebaskan memilih pasar-pasar lain yang dikelola PD Pasar Surya.

Dari apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dan Polwiltabes memang bertujuan baik, yaitu agar kota Surabaya terlihat bersih, hijau dan enak dipandang. Karena selama ini keberadaan PKL di Surabaya menimbulkan ketidak nyamanan bagi pengguna jalan. Seperti halnya PKL di Pasar Keputran, jalan di sepanjang pasar

Keputran sering sekali macet karena penataan stan yang kurang baik dan banyaknya kendaraan pengunjung yang parkir disepanjang jalan raya. Belum timbul bau yang kurang sedap akibat tumpukan sampah dari sayuran-sayuran yang sudah busuk, hal ini sangat mengganggu pengguna jalan.

Untuk itu diperlukan ketegasan dari pihak Pemkot untuk melakukan penataan terhadap PKL tersebut. Selama ini upaya relokasi selalu terhambat karena penolakan pedagang. Banyak pedagang yang tidak mau pindah karena tempat yang disediakan pemkot tidak strategis dan jauh, selain itu banyak juga yang mengemukakan bahwa pemkot tidak memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu ketika akan merelokasi pasar, sehingga pedagang tidak siap dan akhirnya melakukan perlawanan.

Penyajian informasi yang dilakukan pers terhadap kegiatan pemkot guna melakukan penertiban para PKL dengan menggambarkan realitas yang sesungguhnya terjadi di lapangan akan membantu masyarakat dalam memahami suatu peristiwa. Hal ini sesuai dengan fungsi pers yaitu memberikan informasi (Assegaf, 1991 : 11). Selain itu, Jawa Pos juga memberitakan masalah relokasi pasar Keputran secara Cover Both Sides dengan memberikan ruang bagi PKL untuk bersuara menyampaikan pendapatnya.

Sub kategori Perijinan, pendirian bangunan dan infrastruktur mempunyai jumlah berita lebih sedikit yaitu 11 berita dengan prosentase 29,73%. Sub kategori berita yang terdapat pada surat kabar Jawa Pos ini umumnya adalah pembangunan bangunan baik itu perijinan, ataupun masalah lainnya yang dilakukan oleh pemkot maupun pihak lain seperti pihak pengembang atau inventor berupa bangunan infra maupun suprastruktur. Contoh beritanya adalah pada Jawa Pos edisi 27 Maret 2010 yang isi beritanya seperti dibawah ini :

DKP Bangun Tiga Lapangan di Kendung

Dinas Kebersihan dan Pertamanan berencana membangun tiga lapangan olah raga di wilayah Kendung, Benowo. Pembangunan lapangan tersebut masuk dalam proyek pertamanan. Lapangan itu bakal di fungsikan sebagai pusat olah raga masyarakat. Selain lapangan olah raga, disekitar lapangan juga akan dibangun taman-taman untuk keindahan. Camat Benowo Edi Purnomo menyatakan bahwa rencana pembangunan taman tersebut pernah di sosialisasikan kepada warga. Sosialisasi itu perlu dilakukan karena selama ini warga Kendung berkeberatan dengan rencana pembangunan terminal Kendung sebagai pendukung rumah sakit BDH. Mereka keberatan karena belum mendapat persetujuan untuk mengelola parkir RS BDH.

Dari pemberitaan diatas dapat kita ketahui bahwa pemkot terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaiknya, salah satunya adalah rencana pembangunan lapangan olahraga masyarakat. Dengan pembangunan lapangan olahraga masyarakat tersebut diharapkan masyarakat akan semakin menyadari arti pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga secara teratur.

4.2.1.3 Pendidikan

Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan ketiga adalah Pendidikan, maka tabel frekuensi dari kategori tersebut adalah sebagai berikut

Tabel 5

Sub Kategori Berita Mengenai Pendidikan ( n = 26)

No Sub Kategori Pendidikan F %

a. Sistem Pendidikan Umum 16 61,54

b. Peningkatan mutu pendidikan dan Pengajaran 10 38,46

Total 26 100

Pada tabel 5 diatas terlihat bahwa sub kategori berita tentang Pendidikan memiliki dua sub kategori yaitu Sistem Pendidikan Umum yang memiliki frekuensi sebanyak 16 berita dengan prosentase 61,54%, sementara kategori yang kedua yaitu Peningkatan mutu pendidikan dan Pengajaran yang memiliki frekuensi sebanyak 10 berita dan prosentase sebesar 38,46%.

Sub kategori tertinggi adalah tentang Sistem Pendidikan Umum sebanyak 16 berita atau 61,54%. Sebagai contoh berita tentang sub kategori Sistem pendidikan umum adalah pada edisi 15 Juni 2010

Surabaya Peringkat 17 se-Jatim

Sekolah-sekolah di Surabaya kembali tertinggal oleh sekolah dari daerah dalam perolehan nilai ujian akhir sekolah berstandar nasional. Dispendik mengumumkan bahwa Surabaya menempati peringkat 17 se-Jatim. Menanggapi hal tersebut, KaDindik merasa kurang puas, karena nilai rata-rata UASBN Surabaya menurun dari 7,91 menjadi 7,3. Hal tersebut dikarenakan tahun ini siswa SD memang menempati ruang belajar yang kurang standar. Salah satunya disebabkan karena program merger sekolah yang belum tuntas.

Dari berita diatas dapat kita ketahui bahwa pendidikan di Suabaya sedang menurun. Surabaya yang notabene adalah kota besar yang sedang berkembang adalah contoh bagi daerah-daerah di sekitar Surabaya. Namun nyatanya nilai UASBN siswa SD di Surabaya jauh tertinggal dari siswa dari daerah, padahal dari segi sarana dan prasarana Surabaya lebih unggul. Penurunan nilai UASBN tersebut dikarenakan program merger sekolah yang sedang digalakkan Pemkot belum sepenuhnya tuntas. Hal ini mengganggu sistem belajar mengajar di sekolah sehingga mengakibatkan siswa kurang nyaman dalam menerima pelajaran. Pemkot harus mengkaji lagi dampak dari program yang dijalankannya tersebut.

Disini pers melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Fungsi pengawasan merujuk pada aktifitas media dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Tidak hanya sekedar pemberitaan, tetapi juga menyingkap ketidakberesan penyelenggaraan pemerintahan. Dari sinilah publik mengetahui lalu memberikan respon.

Sementara itu untuk sub kategori yang kedua yaitu Peningkatan mutu Pendidikan dan Pengajaran memiliki 10 berita dengan prosentase 38,46%. Salah satu berita dalam sub kategori tersebut membahas tentang rencana Pemkot untuk menaikkan dana Bopda. Berita tersebut terdapat pada edisi 26 Juni 2010-11-06

Pemkot Tambah Dana Bopda

Pemkot berencana menaikkan anggaran bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda). Kenaikkan itu bisa jadi mengacu pada unit cost yang dihitung oleh United States Agency for International Development (Usaid). Kekuatan APBD pemkot dianggap mampu menaikkan anggaran bagi siswa SD hingga SMK se-Surabaya. Program tersebut terdiri dari tiga macam, pertama, program tersebut berorientasi untuk pendidikan dasar, 2. Fokus kepada kegiatan belajar-mengajar,3. Fokus terhadap relevansi pendidikan.

Dari berita diatas permemberikan informasi kepada kita bahwa pemkot akan menaikkan anggaran Bopda. Program pertama yang dikembangkan di Surabaya sangat bermanfaat dalam meneropong kebutuhan pasti jumlah guru, siswa maupun biaya sekolah. Usaid telah menghitung unit cost kebutuhan riil semua biaya operasional sekolah mulai dari SD sampai SMA. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil bahwa unit cost yang diperlukan siswa SD Rp. 800ribu per tahun, siswa SMP 1,4 juta per tahun dan siswa SMA 1,9 juta per tahun. Sehingga pemerintah optimis penggratisan biaya sekolah juga bisa dirasakan oleh siswa SMA tahun depan. Berita demikian dapat meningkatkan citra positif pemerintah Kota.

4.2.1.4 Organisasi Pemerintah Kota

Dalam kategori berita yang terdapat pada urutan keempat adalah tentang organisasi pemerintah kota, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut :

Tabel 6

Sub Kategori Berita Mengenai Organisasi Pemerintah Kota Surabaya (n = 16)

No Sub Kategori Berita Mengenai Organisasi Pemerintah Kota Surabaya

F %

a. Mutasi dan Promosi aparat Pemkot - -

b. Kinerja Pemerintahan 8 50

c. Konflik Internal dengan Badan Eksternal 8 50

Pada tabel 6 diatas menunjukkan sub tema Organisasi Pemerintah Kota Surabaya memiliki tiga sub kategori berita, yaitu Mutasi dan Promosi aparat Pemkot dengan jumlah berita kosong, Hal tersebut dikarenakan pada periode Januari-Juni tidak ada sampel berita yang termasuk dalam sub kategori tersebut.

Kinerja Pemerintahan dengan jumlah berita 8 dan prosentase 50%, serta Konflik Internal dengan badan eksternal yang juga memiliki 8 berita dengan prosentase 50%.

Pada sub kategori Kinerja Pemerintahan, berita lebih banyak mengangkat mengenai segala bentuk kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot baik itu yang positif maupun negatif seperti penyelewengan jabatan,dll.

Sebagai contoh untuk sub kategori kinerja pemerintahan penulis mengambil contoh berita pada Jawa Pos edisi 27 Januari 2010 seperti dibawah ini

Masih Lemah di Perizinan, Sering terbentur Regulasi

Meski sudah on track, sejumlah kelemahan masih tampak di birokrasi Pemkot Surabaya. Sebagaimana survei mengenai otonomi daerah, Surabaya masih yang paling buncit dalam hal perizinan, terutama investasi. Walikota Surabaya Bambang DH langsung meminta kepada stafnya untuk membuat skema perizinan yang lebih ringkas, namun belum ada kepastian soal reformasi perizinan tersebut. Selama ini sudah menjadi rahasia umum bahwa pengurusan masalah perizinan ini merupakan salah satu objekan utama oknum pegawai pemkot untuk mendapat uang lebih dengan cara yang tak patut.

Dari berita diatas menunjukkan bahwa sistem birokrasi di Surabaya masih kalah jauh dengan daerah-daerah lain. Sistem birokrasi di Surabaya masih membingungkan masyarakat. Banyaknya mafia perizinan adalah salah satu penyebab birokrasi tersebut menjadi terhambat. Mereka seolah mencari kesempatan dalam kesempitan yaitu dengan menjadikannya objekan untuk mendapatkan keuntungan.

Hal inilah yang perlu diperbaiki oleh pemkot, karena sistem birokrasi yang seperti ini akan membuat masyarakat semakin bingung dan akhirnya malas untuk mengurus birokrasi secara legal.

Disini pers melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Fungsi pengawasan merujuk pada aktifitas media dalam mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Tidak hanya sekedar pemberitaan, tetapi juga menyingkap ketidakberesan penyelenggaraan pemerintahan. Dari sinilah publik mengetahui lalu memberikan respon.

Sub kategori yang kedua dalam tema Organisasi Pemerintah Kota Surabaya adalah tentang Konflik internal dengan badan eksternal, sub kategori ini berjumlah 8 berita dengan prosentase 50%. Salah satu berita yang akan dijadikan contoh adalah pada koran Jawa Pos edisi 1 Februari 2010 seperti dibawah ini

Dewan-Dinkes Saling Bantah

Peresmian Rumah Sakit Bhakti Darma Husada semakin tak jelas. DPRD Kota Surabaya justru melimpahkan gagalnya pengoperasian rumah sakit di jalan raya Kedung itu ke Pemkot. Sedangkan Dinas Kesehatan ngotot jika RS BDH sudah 100 persen siap beroperasi. Gagalnya peresmian diakibatkan oleh rancangan peraturan daerah yang belum selesai dibahas di DPRD. Karena itu, beberapa pihak lantas menuding dewan yang pantas dianggap sebagai biang kerok RS BDH batal di Launching.

Dari berita diatas menunjukkan antar lembaga Pemkot sedang terjadi perselisihan internal. Mereka saling bantah tentang peresmian RS BDH yang gagal dilakukan. Pihak yang satu melimpahkan kesalahan tersebut ke Pemkot sementara pihak yang lain menuding DPRD sebagai biang keroknya. Permasalahan internal lembaga Pemerintah Kota ini harus segera diselesaikan dengan cara yang damai

karena bisa berpengaruh terhadap citra Pemkot dan dapat membuat kredibilitas pemkot menurun di mata masyarakat.

Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, tapi harus dikonfrontasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa pemberitaan di surat kabar senantiasa dituntut untuk mengungkapkan kebenaran atau Fairness. Yaitu salah satu syarat obyektifitas berita yang acap kali dikenal dengan istilah pemberitaan cover both sides, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menentukan kebenaran (Siebert, Peterson, Shramm, 1986 :100).

Penjelasan diatas sesuai dengan apa yang terdapat pada dua contoh berita tersebut, karena konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh suatu lembaga atau perorangan. Dengan hadirnya surat kabar yang memberikan suatu pemberitaan karena terdapat peristiwa pada masyarakat dengan dua sumber yang saling bertentangan akan membuat masyarakat mampu menganalisa tentang apa yang sesungguhnya terjadi dan bagaimana asal mula dari peristiwa tersebut.

4.2.1.5.Perekonomian

Dalam kategori tema berita yang terdapat pada urutan kelima adalah Perekonomian, maka tabel frekuensi dari tema berita tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian ( n = 10)

No Sub Sub Tema Berita Mengenai Perekonomian F % a. Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana

serta prasarana perdagangan

8 80

b. Penarikan pajak dan retribusi - -- c. Peningkatan taraf hidup masyarakat 2 20

Total 10 100

Tabel 7 diatas menunjukkan kategori berita mengenai Perekonomian Kota Surabaya, jumlah berita adalah 10 dengan 3 sub kategori yaitu Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana serta prasarana perdagangan sebanyak 8 berita (80%), Peningkatan taraf hidup masyarakat sebanyak 2 berita atau 20%.

Sub kategori tertinggi adalah mengenai Perizinan pembangunan dan pengaturan sarana serta prasarana perdagangan yaitu sebanyak 8 berita atau 80%. Sebagai contoh adalah berita di Jawa Pos edisi 22 Juni 2010

Puing Pasar Turi Laku Rp.3,605 M

Puing bangunan Pasar Turi akhirnya laku. Dalam lelang yang dihelat pemkot kemarin, konstruksi pasar yang pernah terbakar hebat itu laku Rp. 3,605 miliar. Pemenangnya adalah Abu Hasan, warga Surabaya.Proses lelang tersebut termasuk rangkaian dari rencana pembangunan kembali Pasar Turi yang ludes terbakar pada Juli 2007. Pembangunan bisa dimulai setelah puing bangunan yang tersisa terbongkar. Nah, puing-puing yang terdiri atas tembok, besi dan baja itulah yang dilelang oleh pemkot. Namun pedagang tidak setuju lelang dilakukan sebelum ada perhitungan aset terlebih dahulu.

Pada semester pertama tahun 2010, Pemkot memang tengah memikirkan nasib perekonomian Surabaya, salah satunya adalah mengenai Pasar Turi yang bangunannya kini tlah menjadi puing-puing. Wali kota Surabaya ingin Pasar Turi segera dibangun, karena akibat dari molornya pembangunan Pasar Turi, Pemerintah mengalami banyak kerugian padahal Investor yang ingin membangun tempat tersebut sudah ada. Roda perekonomian kota juga ikut tersendat karena transaksi jual beli di pasar itu sudah lama mandeg. Dari segi estetika, puing-puing Pasar Turi juga tidak sedap dipandang mata. Untuk itu pedagang harus memahamikepentingan-kepentingan masyarakat luas, bukan hanya memikirkan kepentingan pedagang saja.

Sementara itu untuk sub kategori Peningkatan taraf hidup masyarakat terdapat dua buah berita dengan prosentase sebanyak 20%. Berita tersebut berisi seputar upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, misalnya dengan pemberian bantuan modal, tenaga kerja, dll. Sebagai contoh adalah berita pada Jawa Pos edisi 22 April 2010.

Wali Kota Ajak Warga Berlari

Walikota Surabaya Bamban DH mengatakan dalam sebuah dialog bahwa warga Surabaya jangan terlalu bangga dengan sumber daya alamnya. Sebab, hingga saat ini, belum banyak sumber daya manusia yang mampu mengelola SDA tersebut dengan baik. Akibatnya, tidak sedikit yang dikelola oleh pihak luar. SDM tersebut sangat terkait erat dengan persoalan pemberdayaan masyarakat. Khususnya bagi warga miskin. Sebab, mereka sering terkena dampak globalisasi. Pendidikan yang rendah membuat mereka semakin tidak berdaya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Padahal potensi geografis Surabaya sangat menonjol terutama di bidang perniagaan. Kendati demikian masih ada saja kawasan yang perkembangannya agak tertinggal, contohnya Surabaya Utara.

Dari berita diatas menginformasikan kepada tentang masalah yang tengah di hadapi Kota Surabaya saat ini, yaitu maslah Sumber Daya Alam (SDA). SDA menjadi sangat penting untuk menjaga aset-aset yang kita punya, percuma saja kita memiliki aset yang berharga namun kita kekurangan skill untuk mengolahnya. Jika hal ini terus didiamkan maka kita akan kehilangan aset-aset kita yang berharga.

4.2.1.6 Transportasi

Dalam kategori tema berita yang terdapat pada urutan keenam adalah Transportasi, maka tabel frekuensinya adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Sub Tema Berita Mengenai Transportasi (n = 9)

No Sub Tema Berita Mengenai Transportasi F % a. Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi 6 66,67 b. Pengaturan dan Perizinan angkutan umum 3 33,33

Total 9 100

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Kategori Transportasi memiliki 2 sub kategori yaitu, sub kategori Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi sebayak 6 berita dengan prosentase 66,67% dan sub kategori Pengaturan tarif angkutan umum sebanyak 3 berita dengan prosentase 33,33%. Berita tertinggi adalah dari sub kategori Perizinan dan Pengaturan Jalan Transportasi sebanyak 6 berita dengan prosentase 66,67%. Salah satu contoh beritanya adalah pada Jawa Pos edisi 24 April 2010 sebagai berikut :

Remajakan 399 Angkot, Sosialisasi BBG

Pemkot merespons tuntutan warga yang menginginkan Surabaya menjadi kota ramah lingkungan. Instansi pimpinan Wali Kota Bambang DH itu segera meremajakan 399 angkutan umum alias angkot di Kota Pahlawan dan menyosialisasikan pengalihan pemakaian bahan bakar bensin ke gas. Peremajaan angkot tersebut sesuai dengan peraturan daerah Sedangkan pengalihan pemakaian bahan bakar ke gas dilakukan untuk mendukung program Dephub.

Sudah selayaknya Pemerintah melakukan tindakan konkret sebagai dampak dari slogan Green and Clean yang di gembar gemborkan selama ini. Penggantian bahan bakar bensin ke gas untuk angkutan umum adalah tindakan yang bijaksana karena dengan menggunakan gas dapat mengurangi polusi udara yang terjadi di Surabaya. Selain itu hal tersebut juga dapat menghemat pemakaian bahan bakar, karena harga per liter bensin adalah Rp. 4500 sedangkan harga gas adalah Rp. 3250 per liter. Para supir angkot tidak perlu kawatir bila ingin mengisi bahan bakar karena Pemkot bekerja sama dengan Indomobil dan Bank Jatim akan menyediakan tempat pengisian bahan bakar gas di beberapa tempat seperti Brebek Industri, Jogoloyo dan Balongsari. Apabila program ini berhasil dilaksanakan, maka upaya Pemkot untuk mewujudkan Surabaya yang ramah lingkungan akan segera terwujud.

Sub kategori yang kedua adalah tentang Pengaturan dan PerizinanAngkutan umum sebanyak 3 berita dengan prosentasi 33,33%. Sebagai contoh adalah berita pada Jawa Pos edisi 15 Januari 2010 seperti di bawah ini

Parkir RS BDH Jadi Rebutan

Pengelolaan parkir makin menjadi lahan bisnis yang diperebutkan. Misalnya yang terjadi di Rumah Sakit BDH, warga bersikeras mengelolanya, sedangkan Dishub belum memberikan izin. Dishub tidak bisa seenaknya mengabulkan permintaan warga sebab perlu perwali yang mengatur pola kerja samanya. Pengelolaaan parkir RS BDH masih harus mengacu pada perda no.1/2009, artinya yang berhak mengelola adalah kepanjangan tangan dari pemkot. Warga

ngotot mengelola akibat dipicu janji Camat Benowo, Achmad Zaini yang menjanjikan parkir RS BDH dikelola warga.

Pemberitaan diatas sudah cukup cover both sides karena menyajikan informasi dari kedua belah pihak yang sedang bersiteru. Dishub tidak mengizinkan pengelolaan parkir RS BDH kepada masyarakat karena ada perda yang mengaturnya, sementara itu masyarakat tetap ngotot ingin mengelola parkir tersebut karena mantan Camat Benowo telah menjanjikan sebelumnya. Agar permasalahan tidak semakin pelik, maka kedua belah pihak yang bersiteru perlu melakukan hearing untuk menyampaikan pendapat masing-masing agar ditemukan titik tengahnya, salah satunya adalah memikirkan pola kerjasama apabila parkir tersebut jadi dikelola oleh warga.

Dokumen terkait