KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program
Program hiburan terbagi dua, yaitu program drama dan non drama. Pemisah ini dapat dilihat dalam teknik pelaksaan produksi dan penyajian materinya beberapa stasiun televisi pun memisahkan bagian drama dan non drama dengan perkembangan kreatifitas industri program televisi, program hiburan non drama dan drama seperti juga dengan program informasi dan hiburan tidak berdiri sendiri, tetapi dapat berada didunia karakter program tersebut, karena sifat yang menghibur.
Program informasi adalah program yang bertujuan memberikan tambahan pengetahuan kepada penonton melalui informasi. Program informasi kemudian dibagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, game show, dan pertunjukan. Oleh sebab itu penulis akan menjelaskan kategori program yang akan dipilih oleh penulis.
Menurut Morissan (2013:210) mengemukakan: “program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audience-nya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas”.
Penjelasan kategori program menurut Irwanto dkk (2014:23) mengatakan: Program-program yang disajikan melalui media televisi memiliki karateristiknya. Secara kategorial karateristiknya, merujuk dari kriteria UNESCO (United Nations Educational, Scientifi and Cultural Organization), Program terbagi dalam lima bagian, yaitu program Pendidikan, program informasi, program berita, program budaya, dan program hiburan. Ketiga kategori tersebut bisa menunjuk pada program berita, documenter, program drama, program magazine show, program music, animasi, dan lain-lain.
Melalui kutipan di atas disimpulkan bahwa program televisi terbagi dalam lima kategori yaitu, program Pendidikan, program informasi, program berita, program budaya, dan program hiburan. Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa program dokumenter Panti Sosial Karya Wanita termasuk ke dalam kategori informasi dan edukasi karena program ini akan menginformasikan banyak hal mengenai hal-hal yang belum diketahui masyarakat pada umumnya tentang wanita pekerja malam.
Di dalam program televisi terdapat beragam format. Salah satunya format program dokumenter (documenter) Program dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkup kehidupan lingkungan hidup dan situasi nyata.
Menurut Gerzon R.Ayawaila (2014:324) Dalam dokumenter terkandung unsur factual dan nilai, biarpun banyak catatan foto atau materi lain yang berisi rekaman peristiwa dan kejadian-kejadian nyata tidak semua materi itu memiliki nilai dokumenter. Dalam hal ini, penentu kriteria materi itu bermakna atau tidak bertolak dari pandangan lingkungan itu sendiri.
Dalam dokumenter menurut Gerzon R.Ayawaila terdapat 11 jenis dokumenter yaitu:
Pada awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli etnolog atau etnhography. Namun dalam perkembangannya bisa membahas banyak hal dari yang paling penting hingga hal kecil sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering digunakan untuk dokumenter ini adalah Travelogue, trafel film, trafel dokumentary dan adventures film.
2. Dokumenter sejarah
Dokumenter juga bisa menceritakan sejarah perjuangan suatu bangsa, berisi perjuangan tokoh-tokoh pahlawan untuk mengenang berdirinya suatu negara yang mengalami proses perlawanan menjadi negara yang merdeka. Dokumenter genre sangat kental aspek referential meaningnya (makna yang sangat tergantung pada referensi peristiwanya). Adapun tiga hal yang penting dalam dokumenter sejarah adalah waktu peristiwa, lokasi sejarah, dan tokoh pelaku sejarah tersebut.
3. Dokumenter potret atau biography
Sesuai dengan namanya jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas di dunia, atau masyarakat tertentu, atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan, ataupun aspek lain yang menarik. 4. Dokumenter perbandingan atau kontradiksi
Dokumenter ini mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu yang bersifat budaya perilaku dan peradaban suatu bangsa. Cerita mengemukakan objek perbedaan suatu situasi atau kondisi dari suatu objek atau subjek dengan yang lainnya.
5. Dokumenter ilmu pengetahuan
Film ini berisi penyampaian informasi mengenai teori, sistem, berdasarkan disiplin ilmu tertentu, kemasannya bisa film edukasi (jika ditunjukan untuk publik khusunya) atau film intruksional jika ditunjukan untuk publik umum dan luas.
6. Dokumenter nostalgia
Dokumenter yang mengisahkan kilas balik dan napak tilas, misalnya napak tilas tentang amerika, veteran perang vietnam. Dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan (perbandingan sekarang dan masa lampau).
7. Dokumenter rekontruksi
Pecahan atau bagian peristiwa masa lampau maupun masa kini disusun atau direkontruksi berdasarkan fakta sejarah. Dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang peristiwa yang terjadi secara utuh. 8. Dokumenter investigasi
Dokumenter ini dikemas untuk mengungkapkan misteri sebuah peristiwa yang belum atau tidak pernah terungkap dengan jelas. Peristiwa yang besar pernah menjadi berita hangat media massa diseluruh dunia, disebut juga dokumenter jurnalistik. Jenis dokumenter ini kepanjangan dari investigasi jurnalistik. Tetapi yang membedakan dengan investigasi report (laporan investigasi harus aktual). Biasanya aspek visualnya yang tetap ditonjolkan. Peristiwa yang diangkat merupakan peristiwa yang ingin diketahui lebih dalam, baik diketahui oleh publik ataupun tidak.
Jenis dokumenter ini dipengaruhi oleh film ekperimental. Sesuai dengan namanya film ini mengandalkan gambar-gambar yang tidak berhubungan namun ketika disatukan dengan editing, maka makna yang muncul dapat ditangkap penonton melalui asosiasi yang terbentuk dibenak mereka.
10. Dokumenter buku harian
Merupakan dokumenter yang mengkombinasikan laporan perjalanan dengan nostalgia kejayaan masa lalu, jalan cerita mencantumkan secara lengkap dan jelas tanggal kejadian, lokasi, dan karakter sangat subjektif, seperti halnya buku harian.
11. Dokumenter drama
Dokumenter drama adalah genre dokumenter dimana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail. Film dokumenter drama merupakan peristiwa yang pernah terjadi direkontruksi ulang dengan kemasan yang baru. Merekontruksi peristiwa tersebut sebagai rujukan kebenaran atau potret seseorang (biopic atau biografi picture).
Dalam pembuatan program dokumenter televisi PSKW (Panti sosial karya wanita) penulis menggunakan metode narasi dan wawancara untuk lebih menjelaskan sejarah yang ada di Panti sosial karya wanita, lalu menggunakan kamera dan audio yang mudah dibawa dan tidak menggunakan teknik drama maupun aktor didalam sebuah peristiwa namun pada karya ini yang merupakan program televisi penulis menggabungkan metode dokumenter dengan unsur program dokumenter televisi.
Dalam program ini penulis menggarap sebuah Panti Sosial yaitu Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial. Panti Sosial dipimpin oleh seorang Kepala.
Panti Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial agar mampu berperan aktif, berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Panti Sosial Karya Wanita mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi para wanita tuna susila agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rujukan