• Tidak ada hasil yang ditemukan

Breakdown Budget

3.3. Proses Kerja Penulis Naskah

Sebagai langkah awal menawarkan ide diperlukan menyusun sebuah naskah rancangan atau draft untuk dianjurkan kepada pihak-pihak yang berminat, menulis draft naskah bukan seperti menulis catatan kecil, tetapi kita harus menuliskan semua informasi dan transkip data riset.

Menurut Mabruri (2013:103) “Penulis naskah adalah broadcaster yang bertugas untuk menulis naskah untuk kebutuhan suatu karya visual”

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penulis naskah bertugas menulis naskah untuk suatu pembuatan karya visual. Tugas penulis naskah sangat penting untuk pembuatan suatu karya audio-visual. Penulis naskah juga bisa disebut dengan penulis naskah.

Dalam pembuatan program dokumenter, tugas penulis naskah ialah membantu tim untuk mengumpulkan data-data yang peroleh dari hasil riset, membuat daftar pertanyaan, serta melakukan wawancara dengan narasumber. Setelah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan kemudian penulis membuat naskah atau skenario.

Dalam tugas akhir ini penulis berpedoman akan pentingnya penyajian suatu realita dalam program TV dokumenter, oleh karena itu dalam program TV dokumenter yang berjudul “ Panti Sosial Karya Wanita”, penulis berusaha agar narasumber dapat bercerita sesuai realita.

3.3.1. Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahap awal dalam proses penciptaan suatu karya baik atau karya drama ataupun non drama. Pada tahap ini, penulis

menentukan ide dan tema bersama produser dan sutradara, dalam persiapan awal, penulis memiliki jangka waktu yang cukup pendek.

Seorang penulis naskah pada tahap pra produksi adalah melakukan riset awal guna membantu terciptanya sebuah konsep cerita, setelah itu penulis naskah harus membuat naskah sesuai dengan tema yang sudah ditentukan untuk diproses oleh sutradara dan tim lainnya agar menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Morissan (2013:314) mengatakan bahwa “Penulis naskah terlebih dahulu menulis ringkasan awal suatu proyek produksi yang disebut dengan treatment yang menjadi dasar penulisan skrip.”

Penulis sudah memiliki sebuah konsep yang kemudian diberikan kepada produser dan sutradara, namun tak jarang, konsep tersebut melewati beberapa tahap revisi sesuai permintaan produser dan sutradara. Dalam pembuatan program dokumenter , langkah awal setelah melakukan riset, baik riset pustaka dan langsung ketempat peristiwa, pada program dokumenter, penulis membuat Term Of Reference (TOR) untuk memandu alur pada episode tersebut.

Penulis dan tim sepakat untuk membuat program TV dokumenter yang berjudul “Panti Sosial Karya Wanita”, sebuah panti sosial yang khusus merehabilitasi para wanita tuna susila dibawah naungan kementrian sosial. Oleh karna itu tim melakukan riset ketempat yang dituju dan tim mencari narusumber, dan akhirnya tim mendapatkan beberapa narasumber diantaranya adalah seorang penerima manfaat yang

ada di panti sosial karya wanita tersebut, seorang pembimbing PM, serta kepala panti untuk melengkapi program TV dokementer ini dengan cara mewawancarain narasumber dan meliput kegiatan yang dilakukan didalam panti.

3.3.2. Produksi

Memasuki tahap produksi, penulis sebagai seorang penulis naskah ikut serta membantu mendampingi produser, sutradara, dan camera person dalam memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang menarik,berbekal wawancara yang telah dilakukan untuk membantu kebutuhan materi penulis memiliki bayangan visual dan mendiskusikannya dengan sutradara, agar memenuhi stock shoot yang dibutuhkan.

Menurut Wibowo (2013:195) mengatakan bahwa “Shooting lapangan seyogianya tdak terpancar hanya memenuhi treatment untuk bagian format dokumenter. Bukan mustahil stock shoot yang berlebihan dapat berguna untuk ilutrasi pernyataan dari para ahli dan wawancara-wawancara. Jadi jangan pernah turun ke lapangan tanpa perencanaan dan persiapan yang matang.”

Beberapa jenis produksi tertentu juga membutuhkan kehadiran penulis naskah dilapangan karena cerita dapat diinterpetasikan secara langsung oleh penulis naskah bila dibutuhkan dan juga untuk membantu sutradara menciptakan adegan sesuai dengan gambaran Term Of Reference, perdebatan pun kerap terjadi anatara penulis naskah,

sutradara, produser dan camera person, sehingga dibutuhkan waktu untuk komunikasi yang cukup lama agar dapat memilih pesan informasi dari beberapa pendapat yang berbeda.

3.3.3. Pasca Produksi

Setelah melewati tahap pra produksi dan tahap produksi, maka tahap yang harus dilakukan setelahnya adalah pasca produksi. Pada tahap pasca produksi ini, penulis terlibat langsung dalam proses editing, penulis memiliki peran untuk menemani editor terutama dalam memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang telah ada dan juga menuntun agar kerja editor tidak berbeda dari naskah editing yang telah ditentukan.

Menurut Wibowo (2010:158) mengatakan bahwa “Naskah dalam program dokumenter ditulis paling akhir sebuah editing selesai. Naskah biasanya merupakan uraian penjelasan, informasi atau komentar terhadap kejadian yang disajikan secara visual.untuk tayangan yang sudah jelas uraian tidak diperlukan. Biarkan gambar berbicara sendiri.”

Pada tahap ini, penulis selaku penulis naskah kembali melihat hasil dari rekaman yang telah di ambil oleh camera person yang juga ditemani oleh anggota lainnya.

Dengan berbekal Term Of Reference yang telah dibuat. Dan pada saat proses editing, penulis naskah beserta sutradara membantu editor dalam pemilihan gambar yang sesuai dengan naskah. Dalam proses sebuah dokumenter semuanya berakhir pada tahap proses editing agar yang ditontonkan bisa mendapatkan kesan bagi penonton.

Pada program ini penulis memberikan informasi sejarah dengan visual yang menarik dan ditambahkan voice over agar lebih memberikan

kesan penyampaian yang mudah dipahami dan juga memilih narasumber yang tidak jauh dari fokus kerkaitan dengan topik yang akan dijelaskan dengan angle yang sudah ditemukan.

3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menjadi seorang penulis naskah, penulis naskah dituntut untuk menguasi konsep program yang telah ditentukan dan sesuai dengan kesepakatan bersama, dalam produksi program dokumenter ini, penulis memastikan tidak adanya perubahan yang signifikan pada rancangan yang sudah dibuat.

Rancangan naskah (pre-shoot script) mulai dikerjakan pada tahap pra produksi sebagai peta alur pada tahap produksi dan matang pada pasca produksi (post-shoot script) yaitu membuat naskah editing, kemudian serangkaian editing dilakukan sebagai penyempurna.

Peran dan tanggung jawab penulis naskah dalam produksi dokumenter “ Panti Sosial Karya anita” adalah sebagai berikut.

a. Riset.

Hampir semua dokumentaris sepakat baha riset merupakan hal yang teramat penting dalam sebuah dokumenter. Riset merupakn bagian dari persiapan dalam pembuatan dokumenter. Beberapa dokumentaris bahkan menyebutkan bagus tidaknya dokumenter dilihat dari seberapa lama riset itu dilakukan. Semua dokumentaris sepakat bahwa dokumenter yang baik harus didukung oleh riset lapangan yang baik dan mendalam.

b. Membuat Term Of Reference.

Term Of Reference merupakan pengembangan dari sinopsis dengan membaca saja kita bisa tahu gagasan serta dengan cara apa dokumenter tersebut ingin dibuat

c. Mewawancarai narasumber

Wawancara yang baik seharusnya dilakukan persiapan yang matang, di antaranya menginisiasi calon narasumber kita. yang paling penting lagi adalah goal apa yang ingin dicapai oleh dokumentator atas narasumber tersebut. Ketika goalnya sudan jelas, maka buatiah list pertanyaan, buatlah pertanyaan yang mudah di urutan pertarna. Hal ini dilakukan agar narasumber "tidak kaget", dan dengan demikian dokumentator bisa menginisiasi narasumber ketika di iapangas. Beberapa menyarankan untuk membuat semacam pertanyaan pembuka yang bisa jadi nantinya sdak dipakai ketika proses editing berjalan.

e. Membuat format naskah.

Ada dua tingkat dalam penulisan naskah dokumenter, yakni pre-shot atau shooting script dan pro-shot script. Shooting script merupakan naskah panduan untuk dokumentator ketika akan melakukan pengambilan gambar. Sedangkan untuk pro-shot script, naskah sebagai panduan editor ketika melakukan penyuntingan gambar.

3.3.5. Proses Penciptaan Karya

Karya yang tercipta berkat goresan dan ide yang tertuang dari seorang penulis naskah merupakan suatu keindahan apabila dapat terwujud menjadi suatu karya yang dapat dinikmati khalayak.

Membuat sebuah cerita atau ide dari hasil riset menjadi awal dari penciptaan karya, setalah itu ide ditentukan, penulis mulai tahap selanjutnya beberapa alur cerita dokumenter televisi ini.

Dokumen terkait