• Tidak ada hasil yang ditemukan

(TTI) DI KAWASAN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA

Capaian IKU B.2.3 Jumlah promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.15 Capaian IKU B.2.3 Tahun 2019

IKU B.2.3 Target Realisasi Capaian

Jumlah promosi Trade, Tourism and

Investment (TTI) di kawasan Asia Pasifik

dan Afrika

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2019 49

Jumlah kegiatan promosi Trade, Tourism and Investment (TTI) yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 sebanyak 61 kegiatan dari 52 kegiatan (capaian 117,31%), dengan kontribusi sebesar 67,03% dari target Kementerian Luar Negeri sebanyak

91 kegiatan. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:

a. Promosi TTI pada pelaksanaan Indonesia Cultural Festival 2019, Baku, 16 September 2019.

b. Promosi investasi Indonesia pada Business Meeting on Investment: Aceh and Andaman Infrastructure Connectivity, Jakarta 25 November 2019.

c. Promosi TTI melalui penyelenggaraan 2nd Indonesia Fair, Indonesia-Bangladesh Business and Investment Forum, dan B2B Business Matchings, di Dhaka, 26-28 April 2019.

d. Promosi TTI melalui kegiatan “Update from the Region: Bangladesh” di sela-sela Trade Expo Indonesia ke-34 di Jakarta, 18 Oktober 2019.

e. Promosi TTI melalui Penyelenggaraan Business Forum and Networking Session Indonesia-Bangladesh and Nepal, di sela-sela Trade Expo Indonesia ke-34 di Jakarta, 17 Oktober 2019.

f. Pameran Pariwisata/International Tourism Fair of Madagascar (ITM), 13 – 16 Juni 2019.

g. Promosi perdaangan melalui Sales Mission dan Influencer Gathering di Jeddah, Arab Saudi, 11-12 Februari 2019.

h. Promosi perdagangan melalui pelaksanaan Agriexpo Indonesia 2019 di Kairo, Mesir, 7-10 September 2019.

i. Promosi pariwisata Indonesia melalui pelaksanaan kegiatan BATAM Diplomatic Trip 4 April 2019.

j. Promosi pariwisata melalui pelaksanaan kegiatan Kegiatan Familiarization Trip bagi Influencer Media Sosial di Kawasan Asia Tenggara dan Jepang, 5-11 Agustus 2019.

k. Promosi TTI melalui Paviliun Indonesia "The Exotic Paradise" pada China

International Fruit Expo 2019 di Guangzhou, RRT 25-30 Juni 2019. Susunan Delri

terdiri 19 orang pelaku usaha dari 8 perusahaan eksportir buah tropis Indonesia. l. Promosi investasi melalui Partisipasi Indonesia pada China International Fair for

Investment and Trade (CIFIT) ke-21 tahun 2019 di Xiamen, Prop. Fujian, RRT 8-11

September 2019. Partisipasi Indonesia diwakili 6 pengelola kawasan industry dan BKPM.

m. Promosi perdagangan dan investasi melalui Partisipasi Indonesia sebagai Country

of Honor pada China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16, di Nanning, 20-24 September

2019.

Dalam pencapaian IKU B.2.3 tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

menghadapi tantangan, antara lain:

a. Jumlah pengusaha Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan promosi TTI tidak memenuhi kuota. Hal ini kemungkinan disebabkan karena masih adanya stigma yang belum melihat beberapa negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika sebagai pasar potensial.

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2019 50 b. Pembatalan acara pameran oleh pihak penyelenggara setempat, dikarenakan

dinamika situasi politik dan keamanan negara penyelenggara yang kurang kondusif.

c. Berkurangnya dukungan APBN untuk ikut membiayai partisipasi UKM dalam kegiatan promosi.

d. Masih rendahnya motivasi para pelaku usaha untuk mengikuti kegiatan promosi perdagangan di negara-negara pasar prospektif, karena adanya faktor keterbatasan informasi yang dimiliki terkait potensi di negara-negara tersebut serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan promosi perdagangan di luar negeri.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika bekerjasama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan stakeholders terkait mengupayakan berbagai langkah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kegiatan forum bisnis untuk memberikan sosialisasi kepada dunia usaha nasional mengenai potensi dan peluang ekspor ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, khususnya ke pasar prosfektif (non-tradisional). b. Terkait pembatalan acara promosi/pameran TTI oleh pihak penyelenggara setempat, diupayakan untuk mendorong pihak penyelenggara untuk menjadwalkan ulang kegiatan pameran/promosi atau mengarahkan anggaran kegiatan promosi TTI ke event pameran/promosi TTI lainnya.

c. Meningkatkan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga dan instansi terkait guna mengupayakan sponsorship bagi UKM untuk mengikuti kegiatan promosi. d. Mengoptimalkan pemanfaatan market intelligence sebagai sumber data dan

informasi bagi para pengusaha nasional terkait berbagai potensi yang ada di negara-negara pasar prosfektif.

Sebagai langkah solutif ke depan, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan melakukan berbagai upaya sebagai berikut:

a. Mengintensifkan koordinasi dan kerja sama dengan Perwakilan RI serta

stakeholders terkait lainnya untuk peningkatan jumlah pelaksanaan program

promosi, khususnya promosi perdagangan yang terpadu dan bersinergi, baik antarkementerian pemerintah, maupun sektor pelaku usaha dan pelaku ekspor melalui pameran dagang, misi dagang, instore promotion, pembangunan pusat-pusat promosi produk potensi ekspor Indonesia di luar negeri (misalnya:

Indonesia Trading House dan House of Indonesia), serta buying mission. Salah satu

kegiatan promosi yang perlu ditingkatkan adalah pameran dagang berskala internasional yang dilaksanakan di dalam negeri (seperti: Trade Expo Indonesia), sehingga dapat diikuti oleh lebih banyak lagi pelaku usaha nasional dengan biaya yang relatif lebih murah.

b. Meningkatkan kerja sama antara para pemangku kepentingan terkait dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan promosi yang sifatnya terintegrasi antara sektor investasi, perdagangan dan pariwisata (trade, tourism and

investment – TTI) serta budaya dan kuliner Indonesia, termasuk melibatkan

LKj DITJEN ASPASAF TAHUN 2019 51 dengan sistem tematik yang disesuaikan dengan perkembangan waktu dan kecenderungan kebutuhan konsumen.

c. Meningkatkan kerja sama dengan Perwakilan RI untuk menggalakkan pelaksanaan promosi TTI secara “door-to-door” kepada konsumen potensial di negara akreditasi. Kegiatan ini selain untuk promosi TTI juga bertujuan untuk dapat memperoleh feed back secara spesifik dari masing-masing konsumen potensial, khususnya terkait kemungkinan perlunya fasilitasi business

matchmaking dengan stakeholders terkait di Indonesia, serta kendala yang

mungkin dihadapi di lapangan, sehingga dapat diupayakan penyelesaiannya.

IKU B.2.4 : PERSENTASE PRAKARSA/REKOMENDASI INDONESIA

DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA YANG