• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Aktivitas Biologi 2.1 Warna

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan keaneka- ragaman hayati (biodiversitas) terbesar di dunia. Hal ini dipengaruhi oleh posisi geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, yaitu terletak di antara dua benua. Benua yang mengapitnya ini adalah benua Asia dan benua Australia. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Setiap pulau di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda, baik hewan maupun tumbuhannya. Hal ini pulalah yang menyebabkan adanya hewan maupun tumbuhan yang endemik.

ketinggian suatu ekosistem. Berbagai vegetasi di Indonesia menunjukkan keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi dibandingkan dengan vegetasi-vegetasi lainnya di dunis. Ekosistem di Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Ekosistem vegetasi dataran rendah, contohnya ekosistem hutan rawa di Rawa Danau di Jawa Barat (Gambar 5.4a)

b. Ekosistem air laut, contohnya ekosistem hutan bakau di Pulau Komodo, Nusa Tenggara (Gambar 5.4b)

c. Ekosistem vegetasi dataran tinggi, contohnya ekosistem vegetasi di Taman Nasional/Gunung Gede-Pangrango (Gambar 5.4c) dan vegetasi Acacia di Gunung Baluran. Jawa Timur (Gambar 5.4d)

Gambar 5.4

Beberapa ekosistem yang terdapat di Indonesia

Sumber: Indonesian Heritage: Plants. 1996 (b) (c) (d) (a)

Kata Kunci

• Biodiversitas • Endemik

(a) (b)

Endemik merupakan makhluk hidup yang hanya hidup di satu daerah saja atau khas di suatu daerah. Contohnya, bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang dapat ditemukan di daerah Sumatra dan bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldii) yang ditemukan di Bengkulu.

Keanekaragaman hayati di Indonesia ini tidak hanya mencakup hewan dan tumbuhan saja, akan tetapi mencakup lima kingdom, yaitu keanekaragaman Protista, Monera, Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Di Indonesia, jenis jamur yang telah diidentifikasi berkisar antara 4.250–12.000 jenis; tumbuhan berbiji, sekitar 20.000 spesies; lumut 3.000 spesies; tumbuhan paku 4.000 spesies; Mammalia 515 spesies; kupu-kupu 121 spesies; Reptilia, lebih dari 600 spesies; burung 1.519 spesies; dan Amphibia 270 spesies (Indonesian Heritage: Wild live, 1996).

1. Keanekaragaman Jamur di Indonesia

Jamur dapat ditemukan di tanah, air, tumbuhan, tubuh hewan, dan di dalam makanan. Jamur akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang hangat dan lembap. Dengan letak Indonesia yang berada di daerah tropis dan kelembabannya yang tinggi, Indonesia memiliki faktor-faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman jamur yang sangat tinggi di Indonesia. Hingga saat ini, di dunia telah terhitung 70.000 spesies jamur yang telah teridentifikasi. Adapun jamur yang belum teridentifikasi dapat mencapai jumlah 100.000–250.000 spesies. Sebagian besar spesies jamur tersebut, dapat ditemukan di Indonesia.

Jamur ada yang dimanfaatkan untuk menghasilkan produk makanan yang juga memberikan kontribusinya terhadap keanekaragaman makanan khas di Indonesia. Contohnya dalam bidang makanan, seperti pembuatan tempe yang dibantu oleh jamur Rhizopus stolonifer dan pembuatan oncom yang dibantu oleh jamur Neurospora crassa. Adapun dalam minuman, contohnya pembuatan minuman yang khas dari air pohon nira, yaitu tuak. Proses pembuatan tuak dibantu oleh jamur Saccharomyces tuac.

Selain jamur mikroskopis yang bermanfaat dalam bidang pangan, jamur makroskopis yang ada di Indonesia sangat bervariasi, dari mulai warna, bentuk, bahkan ukurannya, dari yang dapat dimakan, sampai dengan jamur yang beracun dan dapat mematikan. Beberapa contoh jamur makrokospis yang dikenal, yaitu Dictyophora indusiata, Lycoperdon perlatum, Lepiota

sp., Auricularia sp., dan Peziza sp.

Sekilas

Biologi

Buah merah (Pandanus conoideus lam) merupakan buah dari tanaman pandan-pandanan. Buah ini merupakan salah satu jenis buah yang khas di Papua. Buah ini memiliki khasiat untuk meningkat- kan kekebalan tubuh dari berbagai penyakit. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa negara kita memiliki kekayaan flora yang tinggi.

Sumber: www.wikipedia.org

Sumber: www.geocities.com;

www.buahmerahextract.com

Gambar 5.5 (a) Amorphophallus titanum (b)

Rafflesia arnoldii

2. Keanekaragaman Tumbuhan di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan tumbuhan (flora) terbesar di dunia. Hal ini dipengaruhi letak geografis Indonesia seperti telah disebutkan sebelumnya. Letak geografis ini pun memengaruhi persebaran tumbuhan di setiap daerah atau pulau. Berikut ini adalah beberapa keanekaragaman tumbuhan Indonesia berdasarkan dari jenisnya.

a. Bryophyta (Lumut)

Kondisi dasar hutan yang basah dan lembap di hutan hujan tropis merupakan habitat yang sangat cocok untuk habitat Bryophyta. Indonesia memiliki iklim tropis dan memiliki hutan hujan tropis yang sangat luas, sehingga dapat menampung cukup banyak spesies anggota Bryophyta.

Kurang lebih 1.500 spesies Bryophyta terdapat di Indonesia yang terdiri atas golongan lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Berikut adalah beberapa contoh Bryophyta yang ada di Indonesia (Gambar 5.7)

(b) (c) (a) Gambar 5.7 (a) Meteorium sp. (b) Marchantia sp. (c) Spiridens sp. (d) Calymperes sp. (a) (c) (d)

Sumber: Indonesian Heritage: Plant, 1996 (b)

Sumber: Indonesian Heritage: Plant, 1996

Sekilas

Biologi

Sebanyak 52 spesies biota laut yang diduga spesies baru ditemukan di daerah perairan bentang Laut Kepala Burung Papua. Teluk Cendrawasih, dan Fakfak. Rincian ke–52 spesies baru tersebut adalah 18 spesies udang manthis, 24 spesies ikan karang, dan 20 spesies terumbu karang. Informasi tersebut memperkuat dugaan bahwa bentang Laut Kepala Burung Papua, termasuk di kawasan Raja Ampat, memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia.

Sumber: www.kompas.com: 21 Mei 2006

Gambar 5.6

(a) Dictyophora indusiata

(b) Lycoperdon perlatum

Sumber: Indonesian Heritage: Plants, 1996 Gambar 5.8 (a) Selaginella sp. (b) Lycopidiella sp. (c) Hymenophyllum sp. (e) Gleichenia sp. (a) (b) (c) (d) (b) (a) Gambar 5.9 (a) Buah Dipterocarpaceae,

(b) bunga Michellia sp.,

(c) buah Ginkgo biloba, dan (d) Cycas.

(d) (c)

b. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang cukup mendominasi di hutan hujan tropis. Dengan kondisi lingkungan yang basah dan lembap, tumbuhan paku tersebar di seluruh wilayah hutan hujan tropis Indonesia. Di wilayah Malesiana, termasuk Indonesia di dalamnya, terdapat 4.000 spesies tumbuhan paku. Tumbuhan paku ini dapat ditemukan di mana- mana karena tumbuhan paku dapat hidup di tanah, kayu mati, pohon, bahkan di batu. Beberapa contoh paku yang ada di Indonesia antara lain Selaginella

sp., Lycopodiella cernua, Hymnophillum, dan Gleichenia (Gambar 5.8).

Beberapa jenis tumbuhan paku memiliki nilai ekonomis. Misalnya,

Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium (paku tanduk rusa) yang digunakan sebagai tanaman hias.

c. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Tumbuhan berbiji ini merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai dengan berbagai jenis dan bentuknya. Pada vegetasi Malesiana saja terdapat kurang lebih 25.000 spesies yang termasuk golongan spermatophyta. Tumbuhan berbiji ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).