• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernahkah Anda perhatikan kepulan asap yang dikeluarkan oleh suatu pabrik? Pernahkah juga Anda bayangkan berapa banyak pabrik yang ada di Indonesia dan di muka bumi ini? Jika setiap pabrik di Bumi ini menghasilkan asap hasil kegiatan industri dalam waktu yang sama, apa yang terjadi dengan kualitas udara yang ada di Bumi? Tentu akan kotor dan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.

Oleh karena itu, kita perlu mencari penyelesaian masalah untuk hal tersebut. Apa tindakan nyata yang sebaiknya kita maupun pemerintah lakukan? Apakah semua kegiatan manusia dalam kehidupannya menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan? Usaha apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani masalah lingkungan. Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya setelah Anda mempelajari bab Limbah dan Pencemaran ini. Oleh karena itu, pelajarilah bab ini dengan baik.

A. Dampak Kegiatan

Manusia

B. Limbah

C. Pengolahan dan

Pemanfaatan

Limbah

D. Pencemaran

E. Penanganan

Masalah

Pencemaran

Lingkungan

Sumber:www.terranet.or.id

Limbah pabrik sebagai salah satu penyebab pencemaran air.

Bab

9

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu: Hasil yang harus Anda capai:

• menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan;

• menganalisis jenis limbah dan daur ulang limbah; • membuat produk daur ulang limbah.

menganalisis hubungan antara komponen eksositem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

A. Dampak Kegiatan Manusia

Manusia hidup di lingkungan yang di dalamnya terdapat faktor biotik dan faktor abiotik. Manusia tidak bisa lepas dan sangat bergantung pada lingkungannya, karena manusia perlu berinteraksi dengan komponen lainnya untuk dapat hidup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manusia bukan pembentuk suatu ekosistem, tapi manusia merupakan bagian dari ekosistem itu sendiri.

Seperti kita ketahui, manusia merupakan makhluk yang berakal. Kelebihan manusia itu, memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat mengatur suatu lingkungan. Manusia merupakan makhluk hidup yang mendominasi kehidupan di Bumi. Akan tetapi, walaupun manusia memiliki kemampuan untuk mengolah lingkungan, bukan berarti dapat seenaknya mengolah lingkungan tanpa memikirkan organisme dan komponen lain yang menunjang kehidupan di Bumi.

Dalam menjalani kehidupannya, manusia melakukan berbagai jenis kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi lingkungan. Sebagian besar kegiatan manusia memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan, antara lain kegiatan industri, rumah tangga dan transportasi yang menghasilkan polusi dan limbah.

Setiap kegiatan tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan, karena kegiatan tersebut sebagian besar menghasilkan sisa-sisa atau sampah yang tidak bermanfaat bagi lingkungan. Sisa-sisa atau sampah hasil industri dan rumah tangga yang sudah berubah dari fungsi awalnya disebut dengan limbah. Limbah terbagi ke dalam dua sifat yang berbeda, yaitu limbah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali, dan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali.

Limbah yang dapat dimanfaatkan kembali dapat memberikan nilai ekonomis bagi manusia. Akan tetapi limbah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali bisa menjadi bahan pencemar (polutan) bagi lingkungan, yang akhirnya akan mengganggu keseimbangan lingkungan. Masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam suatu lingkungan disebut

pencemaran lingkungan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan manusia dapat memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan.

1. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan pencemaran?

2. Apakah yang Anda ketahui tentang keterkaitan antara limbah dan pencemaran?

Tes Kompetensi Awal

1. Tuliskan kegiatan manusia yang menyebabkan rusak dan terganggunya keseimbangan lingkungan. Kerjakanlah di dalam buku latihan.

Tes Kompetensi Subbab A

2. Apakah yang dimaksud dengan limbah, pencemaran, dan polutan?

Kata Kunci

• Limbah • Polutan

Gambar 9.1

(a) Limbah rumah tangga yang memenuhi bendungan sungai (b) Tempat pembuangan sampah yang tidak teratur

B. Limbah

Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahawa Limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan.

Limbah dibedakan menjadi 2 berdasarkan toksisitasnya, yaitu limbah non B3 dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah non B3 adalah limbah yang tidak memberikan dampak bagi makhluk hidup. Sementara limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan hidup, dan dapat membahayakan manusia.

Berdasarkan asalnya limbah, dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.

1. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Contohnya adalah sampah, baik organik maupun anorganik, detergen, kotoran, dan asap hasil pembakaran. Limbah yang paling banyak diproduksi rumah tangga adalah sampah. Sampah ini merupakan masalah yang cukup pelik untuk diselesaikan, karena di negara kita belum mempunyai alat untuk mengolah sampah yang canggih dan ramah lingkungan. Akibatnya, yang terjadi adalah pembuangan sampah yang tidak teratur dan menyebabkan pencemaraan air, udara, dan tanah.

Selain pembuangan sampah, pembuangan limbah mandi, cuci, dan kakus masih banyak yang dibuang ke sungai. Jika Anda lihat sungai- sungai di perkotaan, Anda tidak akan menemukan sungai yang masih bersih. Hal tersebut akan mengganggu kehidupan organisme yang ada di dalamnya.

2. Limbah Pertanian

Limbah pertanian biasanya memengaruhi kondisi air dan tanah. Limbah pertanian dihasilkan dari penggunaan pupuk, pestisida, atau bahan organik lainnya secara berlebihan. Apabila terjadi hujan, pupuk yang berlebihan ini akan terbawa air menuju sungai, kemudian berkumpul di danau atau bendungan. Pupuk akan mengendap sehingga membuat kandungan zat hara di perairan meningkat. Akibat meningkatnya zat hara dalam perairan, alga atau ganggang akan tumbuh dengan sangat subur. Peristiwa ini disebut juga dengan blooming algae.

(a) (b)

Sumber: enrin.grida.no; Tempo, Edisi 22-28 Mei 2006

Waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan sampah

Sumber: Koran Tempo,25 September 2004

Fakta Biologi

Jenis sampah Waktu yang diperlukan (tahun) Botol kaca Botol plastik Popok Kaleng minuman Pelampung plastik Sol sepatu Gelas plastik Kaleng timah Kain nilon Tas plastik Filter rokok Tripleks 1 Juta 450 450 80–200 80 50–80 50 50 30–40 10–20 1–2 1–3

Kata Kunci

Blooming algae • Limbah pertanian • LImbah rumah tangga

Gambar 9.2 Awal terjadinya eutrofikasi

3. Limbah Industri

Selain kegiatan rumah tangga, kegiatan industri memberikan andil yang sangat besar dalam pencemaran dan perubahan lingkungan. Hal ini disebabkan karena kegiatan industri menghasilkan limbah yang banyak, baik dalam bentuk cair, padat, maupun gas.

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri kebanyakan tergolong ke dalam jenis limbah B3. Sehingga sebelum dilakukan pembuangan harus melalui pengolahan khusus dan penetralan agar pada saat dibuang, aman bagi lingkungan.

Banyak pabrik yang tidak memerhatikan faktor lingkungan ketika membuang limbah. Misalnya saja, limbah tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan. Hal ini sangat berbahaya bagi organisme yang hidup di perairan. Ikan-ikan akan mati karena terdapat bahan beracun dari limbah yang dibuang ke perairan. Berikut adalah gambar pembuangan limbah yang dilakukan oleh industri.

1. Alga tumbuh dengan cepat, menggunakan oksigen diperairan dan menutupi sinar matahari

2. Tumbuhan perairan mulai mati 3. Tumbuhan mati menjadi makanan

mikroba

4. Terjadi kompetisi penggunaan oksigen

5. Air jadi kekurangan oksigen dan ikan-ikan mati

Oksigen pun banyak dibutuhkan oleh ganggang untuk pertumbuhan- nya serta penguraiannya jika ganggang ini mati. Akibatnya, kadar oksigen di perairan sangat sedikit. Hal tersebut menjadikan kondisi di perairan tidak dapat ditinggali oleh organisme yang memerlukan oksigen. Fenomena ini disebut eutrofikasi.

Untuk lebih jelas perhatikan tahapan terjadinya eutrofikasi (Gambar 9.2), dan gambar lingkungan eutrofikasi serta efeknya (Gambar 9.3).

Sumber: www.bbc.co.u

Sumber: www.greenfacts; www.ikzm-d

Sumber: www.lenntech.com

Gambar 9.4 Pembuangan limbah dari sektor industri

Zat hara dari limbah pemupukan mengalir ke perairan

Kata Kunci

• Eutrofikasi • Limbah B3 • Limbah Industri • Limbah non B3 (a) (b) Gambar 9.3 (a) Perairan yang terkena eutrofikasi dan (b) efek dari eutrofikasi

C. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah

Seperti kita ketahui limbah merupakan polutan suatu pencemaran lingkungan. Akan tetapi tidak semua limbah merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Beberapa jenis limbah dapat dimanfaatkan kembali, bahkan dapat memiliki nilai ekonomis untuk menunjang kehidupan manusia.

Usaha kita dalam mengurangi jumlah limbah yang banyak, dapat dilakukan dengan cara reuse atau (penggunaan kembali) dan recycle (daur ulang).

Reuse adalah penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dan dapat dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan khusus. Hasil akhirnya masih tetap barang yang sama dan memiliki fungsi yang sama atau berbeda. Contoh, sampah botol (yang masih utuh) dapat kita manfaatkan kembali hanya dengan membersihkannya dan tetap memiliki fungsi yang sama seperti fungsi sebelumnya.

Recycle adalah daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang masih dapat dimanfaatkan, tetapi harus diberikan pengolahan tertentu sehingga hasil akhirnya menjadi barang yang berbeda dan fungsi yang sama atau berbeda. Contoh, sampah kertas dapat diolah kembali menjadi kertas daur ulang atau kertas hias dan memiliki nilai ekonomis. Berikut ini adalah contoh bagan tahapan suatu proses reuse botol dan recycle kertas.

1. Tuliskan 3 kelompok limbah berdasarkan asalnya. Kerjakanlah di dalam buku latihan.

Tes Kompetensi Subbab B

Kata Kunci

Recycle

Reuse

Botol minuman bekas Pencucian (a)

Sterilisasi Botol yang sudah bersih Botol siap digunakan kembali

Reuse botol minuman

Kertas bekas Dipotong kecil-kecil (b)

Direndam selama 1 malam Diblender

(terbentuk bubur kertas/pulp) Pencampuran dalam wadah

Recycle kertas bekas

Pencetakan (pencelupan cetakan)

Pengeringan

Pencampuran

lem + pewarna + bahan tekstur + air Diblender

Kertas daur ulang

Gambar 9.5

(a) Tahapan reuse botol bekas (b) Tahapan recycle kertas bekas 2. Jelaskan proses terjadinya eutrofikasi

D. Pencemaran

Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia terhadap segala hal, menimbulkan berbagai dampak, khususnya terhadap lingkungan tempat manusia itu tinggal. Misalnya, kebutuhan manusia akan lahan dan bahan bangunan untuk membuat tempat tinggal secara langsung menyebabkan suatu lingkungan terganggu. Gangguan tersebut diakibatkan oleh timbulnya pencemaran. Pencemaran adalah masuknya zat, energi, partikel, atau komponen lainnya yang dapat menyebabkan perubahan tatanan suatu lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam.

Dewasa ini, perkembangan industri di segala bidang semakin pesat. Tujuan dari semua itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Akan tetapi, dalam pelaksanaan industri ini selain menghasilkan produk yang digunakan oleh manusia juga menghasilkan sisa produk atau limbah.

Meningkatnya jumlah limbah dalam suatu lingkungan dapat mengakibatkan pencemaran. Limbah ini banyak macamnya, ada yang berasal dari rumah tangga, industri, pertanian, dan peternakan. Limbah yang berasal dari berbagai sumber tersebut merupakan polutan. Polutan adalah komponen atau bahan yang menyebabkan pencemaran.

Berdasarkan wujud zatnya, polutan dibagi kedalam 3 jenis yaitu polutan padat, cair, dan gas. Ketiga jenis tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, baik di darat, air, maupun udara. Pembagian pencemaran dibagi berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran air, udara dan tanah.

1. Pencemaran Air

Pencemaran air dapat terjadi di sungai, air tanah, maupun laut. Menurut peraturan pemerintah (PP) No. 82 tahun 2001 mengenai lingkungan, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun hingga tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.

Polutan air yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri dapat berwujud padat dan cair, ada yang bersifat organik dan juga yang anorganik.