• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida pada penyandang diabetes melitus tipe 2 yang telah dipublikasikan antara lain sebagai berikut:

a. The Association of Anthropometric Indicators to Blood Lipid Profiles in Dyslipidemic Patient (Dewi dan Mulyati, 2005). Desain penelitian adalah

cross-sectional, jumlah responden 38 penderita dislipidemia. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r=0,345 dan p=0,006) dan antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar trigliserida (r=0,532 dan p=0,001).

b. Dyslipidemia in Type 2 Diabetes Mellitus: More Atherogenic Lipid Profile in Women (Nakhjavani, Esteghamati, Esfahanian, and Heshmat, 2006). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 350 penyandang diabetes melitus tipe 2 (100 pria dan 250 wanita), dengan usia 19-28 tahun. Hasil penelitian menunjukkan wanita memiliki nilai tingkat plasma yang signifikan tinggi pada total kolesterol (p<0,001), trigliserida (p<0,05), LDL (p<0,001), HDL (p<0,05), semua tipe dislipidemia memiliki prevalensi yang signifikan pada wanita.

c. The Correlation between Central Obesity and Glucose, Lipid Metabolism and Macrovascular Complication in Eldery Type 2 Diabetes(Jung,et al., 2007). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 95 penyandang diabetes melitus tipe 2 di Korea, dengan usia diatas 65 tahun. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat korelasi positif dengan kekuatan lemah (r=0,365) yang bermakna (p<0,001) antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida, dan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang (r=0,408) yang bermakna (p<0.001) antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida.

d. The Relationship between Waist Circumference with Plasma Glucose, Serum Triglyceride and Blood Pressure amongst the Minangkabau in Padang

Pariaman, West Sumatera (Jalal, Liputo, Susanti, dan Oenzil, 2008). Desain penelitian adalahcross-sectional, jumlah responden 92 orang berusia 30-60 tahun di Kabupaten Padang, Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida (r=0,292 dan p=0,005), artinya semakin besar lingkar pinggang semakin tinggi kadar trigliserida.

e. Correlation of Antropometric indices with common Cardiovascular risk factors in Urban Adult Population of Iran: data from Zanjan Healthy Heart

Study (Mellati, et al., 2009). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 1310 pria dan 1458 wanita berusia 21-75 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang (r=0,240) dan rasio lingkar pinggang-panggul (r=0,190) terhadap kadar trigliserida pada wanita (p<0,0001), sedangkan pada pria juga menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang (r=0,300) dan rasio lingkar pinggang-panggul (r=0,230) terhadap kadar trigliserida (p<0,0001).

f. Freqeuncy of Dyslipidemia in Obese Versus Non-Obese in Relation to Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR) and Waist Circumference (WC)

(Shah, Devrajani, Devrajani, dan Bibi, 2010). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 100 pria dan 100 wanita berusia ≥20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kadar trigliserida pada responden dengan lingkar pinggang ≥102cm (obesitas) dan <102 cm (non -obesitas) pada pria (p<0,05), sedangkan pada wanita juga terdapat perbedaan bermakna antara kadar trigliserida dengan lingkar pinggang≥88 cm (obesitas) dan <88 cm (non-obesitas) (p<0,05).

g. Waist circumreference, Body Mass Index, and Other Measures of Adiposity in Predicting Cardiovascular Disease Risk Factors among Peruvian

Adult (Knowles, et al., 2011). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 952 wanita dan 566 pria. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang bermakna anatara lingkar pinggang (r=0,455) dan rasio lingkar pinggang-panggul (r=0,226) terhadap kadar trigliserida pada wanita (p<0,001), sedangkan pada pria juga menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang (r=0,461) dan rasio lingkar pinggang-panggul (r=0,335) terhadap kadar trigliserida (p<0,001).

h. Hubungan Faktor Risiko Obesitas dengan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Mahasiswa FKM UI (Hidayatulloh, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain metode cross-sectional, jumlah responden 54 mahasiswa FKM UI angkatan 2011 dan program pasca sarjana (23 pria dan 31 wanita). Hasil penelitian menunjukkan hubungan rasio lingkar pinggang-panggul berisiko (rasio lingkar pinggang-panggul pada pria =0,9 dan wanita =0,8) dengan 5 jenis faktor obesitas yaitu jenis kelamin, pengetahuan, pendapatan, usia dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengetahuan dan rasio lingkar pinggang-panggul tidak memiliki hubungan dengan p=0,695. Usia memiliki hubungan paling berpengaruh terhadap rasio lingkar pinggang-panggul, dengan p=0,001 pada usia lebih dari 39 tahun dan dengan p=0,012 pada usia 20-39 tahun.

i. Association between Anthropometric Parameters and Cardio Metabolic Disease Risk Factors among Obese Children and Adolescents(Hassan, 2012). Desain penelitian adalah cross-sectional, jumlah responden 139 murid

obesitas (pria dan wanita) dengan usia 8-16 tahun. Hasil penelitian menunjukkan murid pria memiliki nilai rerata signifikan yang lebih tinggi pada rasio lingkar pinggang-panggul, LDL dan kolesterol, sedangkan murid wanita memiliki nilai rerata signifikan yang lebih tinggi pada lingkar pinggang dan kadar trigliserida (p<0,05).

j. Hubungan Pengetahuan Obesitas dengan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pepe Krajan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan (Isnaini, Sartono, dan Winaryati, 2012). Desain penelitian adalahcross-sectional, jumlah responden 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara pengetahuan ibu tentang obesitas dengan rasio lingkar pinggang-panggul (p<0,05; r=0,746).

k. Dislipidemia pada Obesitas dan Tidak Obesitas di RSUP Dr. Kariadi dan Laboratorium Klinik Swasta di Kota Semarang (Setiono, 2012). Desain penelitian dengan cross-sectional, jumlah responden 363 orang dengan usia >30 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hipertrigliserida (p=0,001) dan hipo-HDL (p=0,010) pada pria antara obesitas dan tidak obesitas didapatkan perbedaan bermakna, sedangkan hiperkolesterolemia (p=0,457), hipo-HDL (p=0,097) pada wanita, hiper-HDL (p=0,256), dislipidemia campuran (p=0,069) antara obesitas dan tidak obesitas didapatkan perbedaan tidak bermakna.

l. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Kadar Trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Sari, 2012). Desain penelitian dengan

penelitian menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r=0,442; p=0,000), dan korelasi yang tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida (r=0,183; p=0,133) pada wanita. Hasil korelasi positif dengan kekuatan lemah antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r=0,307; p=0,017), dan korelasi yang bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida (r=0,343; p=0,007) pada pria.

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat penelitian yang meneliti mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.