• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Keaslian Penulisan

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh penulis di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara di ketahui bahwa judul mengenai Tanggung Jawab dan Pelaksanaan Pengelolaan Sampah oleh Daerah (Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang) judul yang sama. Dengan demikian penulisan skripsi ini dapat di pertanggung jawabkan keaslian nya secara ilmiah Oleh Daerah (Kota Medan, Kota Binjai, Kab.Deli serdang), judul skripsi ini belum pernah ditulis sehingga tulisan ini asli dalam hal tidak ada.

F. Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan pustaka penulisan memiliki arti yaitu peninjauan kembali pustaka-pustaka. Sesuai dengan arti tersebut, sebuah tinjauan pustaka penelitian memiliki

fungsi sebagai peninjauan kembali atau review pustaka mengenai masalah yang berkaitan.6

Tinjauan kepustakaan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang meliputi mencari, membaca dan menelaan laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.7 Berikut adalah beberapa tori tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan pembahasan :

1. Tanggung jawab secara umum adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga bgerarti berbuat sebagai perwujudaan kesadaraan akan kewajiban.

Menurut KBBI (Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia) : tanggung jawab adalaah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkawajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.8 Menurut George Bernard Shaw, tanggung jawab adalah orang yang dapat bertanggung jawab terhadap tindakannya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya hanyalah orang yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau secara bebas.

6http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/penjabaran-tinjauan-pustaka- penelitian.html?m=1 (diakses pada tanggal 7 November 2019,pukul 11:10 WIB)

7Penkesnas.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-tinjauan-pustaka-damhtml (diakses pada tanggal November 2019,pukul 11:12 WIB)

8https://www.zonareferensi.com/pengertian-tanggung-jawab/(diakses pada tanggal 20 November 2019,Pukul 15:41 WIB)

2. Pelaksanaan adalah salah satu kegiatan yang dapat dijumpai dalam proses administrasi ,hal ini sejalan dengan pengertian yang dilakukan oleh The Liang Gie, Bintaro Tjokroadmudjoyo mengemukakan bahwa pelaksanaan sebagai proses dapat kitaa pahami dalam bentuk rangkaian kegiatan yakni berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek.

Rahardjo Adisasmita mengatakan bahwa sumber daya pelaksanaan yang bermutu dalam arti yang sebenarnya dikaitkan dengan pekerjaan yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu yang dikehendaki dari pekerjaan tersebut, bermutu bukan hanya pandai, tetapi memenuhi semua syarat kuantitatif yang dikehendaki antara lain kecakapan keterampilan,kepribadian,sikap dan perilaku.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia merumuskan pengertian pelaksanaan atau penggerakan sebagai upaya agar tiap pegawai atau tiap anggota organisai berkeingginan dan berusaha mencapai tujuan yang telah direncanakan.9

Lebih lanjut Westra, dkk mengemukakan pengertian pelaksanaan sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya,dan kapan waktunya dimulai.10

9Rahardjo Adisasmita, 2011, Pengelolaan ,Pendapatan dan Anggaran Daerah, Yogyakarta, Graha Ilmu, hlm.24

10Ibid.

3. Pengertian Pengelolaan Sampah

a. Pengelolaan berdasarkan KBBI memiliki kata dasar „‟kelola‟‟ yang artinya mengendalikan, mengurus, menyelenggarakan, menjalankan yang jika di tambah awalan pe-dan akhiran–an membentuk kata pengelolaan.11 Pengelolaan memiliki artian yaitu:

1. Proses, cara, perbuatan, mengelola;

2. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain;

3. Proses membantu merumuskan kebijaksaaan dan tujuan organisasi;dan 4. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam

pelaksaan kebijaksaan dan pencapaian tujuan.12

Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen secara etimologi pengelolaan berasal dari kata „‟kelola‟‟(to manage) dan bisanya merujuk padea proses mengurus atau menangani sesuatu untuk mencapai tujuan.

Meskipun banyak ahli yang memberikan pengertian tentang pengelolaan yang berbeda-beda namun pada prinsipnya memiliki maksud dan tujuan yang sama.

Sebagaimana Prajudi mengatakan bahwa pengelolaan adalah pengendalian dan pemenfaatan semua faktor sumber daya yang menurut suatu perencana di perlukan untuk suatu penyelesaian tujuan kerja tertentu.

11http://kbbi.web.id/kelola (diakses pada tanggal 7 November 2019,pukul 11:21 WIB)

12https://id.wiktionariy.org/wiki/pengelolaan (diakses pada tanggal 7 November 2019,pukul 11:29 WIB )

Menurut Balderton mengemukakan bahwa istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakkan, mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Moekijat mengemukakan bahwa pengelolaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, petunjuk, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan. Selanjutnya Soekanto mengemukakan bahwa pengelolaan dalam administrasi adalah merupakan suatu proses yang dimulai dari proses perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak sampai dengan proses terwujudnya tujuan.

Menurut Hamalik, istilah pengelolaan identik dengan istilah manajemen, dimana manajemen itu sendiri merupakan sutu proses untuk mencapai tujuan,hal ini senada dengan yang dikemukakan Balderton. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa istilah pengelolaan memiliki pengertian yang sama dengan manajemen, dimana pengelolaan merupakan bagian dari proses manajemen karena di dalam nya harus diperhatikan mengenai proses kerja yang baik, mengorganisasikan suatu pekerjaan, mengarahkan dan mengawasi, sehingga apa yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang pegelolaan yang telah dikemukakan dibatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan bukan hanya melaksanakan kegiatan akan tetapi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.13

13Rahardjo Adisasmita, op. cit. hlm 22

b. Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai.14 Menurut Azwar sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi.

Kodoatie mendefinisikan sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat atau setengah padat, yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan (refuse) sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang, sedemikian rupa, sehingga tidak menganggu kelangsungan hidup.

Menurut Hadiwiyoto berdasarkan lokasinya, sampah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : sampah kota (urban), yaitu sampah yang terkumpul di kota-kota besar dan sampah daerah, yaitu sampah yang terkumpul di daerah-daerah di luar perkotaan, misalnya di desa, di daerah permukiman dan di pantai. Pengelolaan sampah merupakan bagian dari pengelolaan kebersihan. Pengertian bersih sebenarnya bukan hanya berarti tidak adanya sampah, melainkan juga mengandung pengertian yang mengarah

14Cecep Dani Sucipto, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, YoGosyen Publishing,cetakan ke 3 ,hal 1.

ke tinjauan estetika. Terdapat tiga hal yang menjadi perhatian utama dan yang harus dipertimbangkan secara matang dalam pengelolaan sampah, yaitu:15 identifikasi kondisi sistem pengelolaan sampah yang telah ada; definisi baik dan benar dalam hal pengelolaan sampah; dan pola kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan. Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi:

pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir. Penanganan sampah tidaklah mudah, melainkan sangat kompleks, karena mencakup aspek teknis, ekonomi dan sosiopolitis. Pengelolaan sampah adalah usaha untuk mengatur atau mengelola sampah dari proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan akhir. Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang meliputi lima aspek. Kelima aspek tersebut berkaitan erat satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan, sehingga upaya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan harus meliputi berbagai sistem. Adapun aspek-aspek tersebut, yaitu: aspek kelembagaan, pembiayaan, pengaturan, peran serta masyarakat, dan teknik operasional.

Menurut SK SNI T-13-1990-F, pada dasarnya sistem pengelolaan sampah perkotaan dilihat sebagai komponen-komponen subsistem yang saling mendukung, saling berinteraksi, dan saling berhubungan satu sama lain.

Kelima aspek tersebut merupakan prasyaratan awal agar manajemen

15“Dasar Pengelolaan Sampah Kota”,dari http://www. docstoc.com/docs/34499795/Dasar Pengelolaan-Sampah-Kota, diakses tanggal 22 Oktober 2019 Pukul 11.30.

persampahan dapat terlaksana dengan baik. Satu aspek dengan aspek lainnya terkait erat dan saling mendukung. Kelembagaan berfungsi sebagai penggerak dan pelaksana, sehingga seluruh sistem bisa beroperasi dengan baik.

Pembiayaan yang meliputi anggaran dan sumber dana, utamanya dapat menyokong kebutuhan operasional. Sementara itu, masyarakat selaku penghasil sampah, berperan dalam mengurangi timbulan sampah maupun dalam penyediaan dana. Dan yang tak kalah pentingnya adalah dukungan regulasi yang menjadi payung hukum agar sistem dapat mencapai sasarannya secara efektif. Pengesahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, merupakan langkah utama dalam penerapan manajemen persampahan, terutama dalam aspek pengaturan.

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah adalah suatu benda padat dan setengah padat, yang tidak berguna lagi dan akan dibuang.

Namun sampah padat dan setengah padat dapat dipergunakan lagi jika dimanfaatkan, seperti mengalihkan fungsi dan menjadikan kompos. Sehingga sampah tidak lagi barang yang tidak berguna dan merugikan masyarakat.

4. Pemerintah Daerah merupakan wadah bagi penduduk setempat untuk mengemukakan keinginan mereka dan untuk menyelenggarakan urusan rumah tangganya sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka. Kedua pemerintah daerah pada dasarnya adalah lembaga yang menyelenggarakan pelayanan-pelayanan tertentu untuk masyarakat,memberikan pelayanan-pelayanan yang semata-mata bermanfaat untuk daerah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 1 ayat (2) pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana di maksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.16 Sedangkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 1 ayat (3), Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

G. Metode Penelitian

Metode diartikan sebagai suatu jalan atau cara mencapai sesuatu.

Sebagaimana tentang tata cara penelitian harus dilakukan, maka metode penelitian hukum yang digunakan penulis mencakup antara lain;

1. Jenis penelitian atau Spesifikasi penelitian

Dari judul permasalahan yang dalam penelitian ini dan supaya dapat memberikan hasil yang bermanfaat maka penelitian ini dilakukan dengan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian langsung bertujuan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang Pengelolaan Sampah oleh Daerah (Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Deli Serdang).

2. Metode Pendekatan

16 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 (Tambahan Lembaran Negara)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif ini digunakan dengan maksud untuk mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori.17 Pendekatan yuridis normatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sumber-sumber bacaan yang relavan dengan tema penelitian, yang meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum,18sumber-sumber hukum,19peraturan perundang-undangan yang bersifat teoritis ilmiah yang dapat menganalisa permasalahan yang akan di bahas serta di tambah data lainnya yang di peroleh dilapangan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Oleh Daerah (Kota Medan, Kota Binjai, Kab Deli Serdang).

3. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari kepustakaan, dan informasi dari informan di Dinas Kebersihan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai, dan Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), dilakukan dengan menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier,20 meliputi :

17Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri,(Jakarta : Ghalia Indonesia,1990),hal 11.

18M. Solly Lubis ,Pembahasan Undang-undang Dasar 1945,( Bandung: Alumni ,1997),hal 89, mengatakan asas-asas hukum adalah dasar kehidupan yang merupakan pengembangan nilai-nilai di masyarakatkan menjadi landasan hubungan-hubungan sesama anggota masyarakat.

19Amiruddin A.Wahab ,dkk.,‟‟pengantar Hukum Indonesia „‟.Bahan Ajar Untuk Kalangan Sendiri,( Banda Aceh,FH-unsyiah,2007),hal 73,menyatakan sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat,memaksa,yaitu apabila dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata.

20Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,Op.Cit.,hal.59.

a) Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan yang berhubungan dengan paeraturan perundang-undangan, yaitu:

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;

2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Sampah Sejenis Rumah Tangga;

4) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Persampahan;

5) Peraturan Walikota (Perwal) Binjai Nomor 7 Tahun 2018 Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup;

6) Surat Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 271 tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolan Sampah;

b) Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer yaitu artikel ilmiah, buku-buku referensi dan buku-buku ajar, dokumen dari Dinas Kebersihan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai, dan Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang.

c) Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan-penjelasan terhadap bahan hukum sekunder, yakni kamus umum, dan kamus hukum.

Sumber data dari informan dilakukan dengan wawancara tentang Pengelolaan Sampah dengan Kepala Bidang di Dinas Kebersihan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan tepatnya di Dinas Kebersihan Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai, dan Dinas Lingkungan Hidup Kab.Deli Serdang.

5. Analisa data

Setelah pengumpulan data dilakukan, baik dengan studi kepustakaan maupun wawancara maka data tersebut dianalisa secara kualitatif21yakni dengan mengadakan pengamatan data-data yang diperoleh dan menghubungkan tiap-tiap data yang di peroleh tersebut dengan ketentuan–ketentuan maupun asas-asas hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Dengan menggunakan perangkat normatif, yakni interpretasi dan konstruksi hukum sehingga di harapkan dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang bersifat umum terhadap permasalahan dan tujuan penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Dengan maksud memudahkan dalam menelaah penulisan skripsi yang berjudul „‟Tanggung jawab dan Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Oleh Daerah studi Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli Serdang‟‟, maka penulis terlebih dahulu menguraikan sistematika yang merupakan gambaran isi dari skripsi ini yaitu sebagai berikut :

21Bambang Sungono ,Metodelogi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1997),hal.10.

Pada bab I : diuraikan tentang latar belakang penulisan skripsi ini;

Kemudian perumusan masalah yang akan di teliti; diuraikan pula Tujuan penulisan dan Manfaat penulisan bahwa tulisan ini adalah karya asli dari penulis;

Tinjauan Kepustakaan yang meliputi : Pengertian, Pengelolaan Sampah, Pengertian Tanggung jawab dan Pelaksanaan, Pengertian Pemerintahan Daerah.

Pada bab II : ini akan menguraikan pengaturan pengelolaan sampah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang membahas tentang : pengertian pengelolaan sampah, fungsi, tugas dan wewenang pengelolaan sampah, kemudian dasar hukum pengelolaan sampah.

Pada bab III : ini akan menguraikan tanggung jawab dan pelaksanaan oleh daerah yang membahas tentang : gambaran umum dinas pengelolaan sampah, dan tanggung jawab pengelolaan sampah oleh daerah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang), kemudian pelaksanaan pengelolaan sampah oleh derah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang).

Pada bab IV : ini akan menguraikan tentang hambatan dan upaya dalam pelaksanaan pengeololaan sampah yang membahas tentang : hambatan dalam pelaksanaan pengelolaan sampah oleh daerah, dan upaya dalam mengatasi hambatan pengelolaan sampah oleh derah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang).

Pada bab V : ini merupakan bab terakhir,yaitu sebagai bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan yang dibahas.

A. Pengertian Pengelolaan Sampah

Neoloka berpendapat bahwa pengelolaan sampah merupakan upaya menciptakan keindahan dengan cara mengelolah sampah yang dilaksanakan dengan cara mengelolah sampah dengan cara yang harmonis antara rakyat dan pengelola atau pemerintah secara bersama-sama.22 Sedangkan menurut Alex pengelolaan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau, pembuangan dari material sampah.23 Menurut Poerdarminta pengelolaan adalah penyelenggaraan atau tindakan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang (perusahaan) dalam melakukan sesuatu, sehingga di peroleh manfaat dari pengelolaan tesebut.24 pengelolaan ini telah di pertegas oleh Azuar bahwa pengelolaan sampah adalah pengumpulan sampah, pengangkutan dan pembuangan sampah.

Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1) disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.25 Undang-Undang Dasar ini menjadi landasan bahwa pemerintah wajib memberikan jaminan terwujudnya

22Alex S.2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

23Neoloka,Amos 2008.Kesadaran Lingkungan, Jakarta:Rineka Cipta

241Dewi Sari,”peran dinas kebersihan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di TPA Terjun Kecamatan Marelan’‟Universitas Medan Area, 2016, hal 18.

25Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat(1)

hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat yang berkaitan dengan pengelolaan sampah Pengelolaan sampah di Indonesia sendiri di dukung oleh adanya kebijakan yang sah dan sebagai landasan utama dalam pengelolaan sampah yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada pasal 1 ayat (1) sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan /atau proses alam yang berbentuk padat, sedangkan tentang pengelolaan sampah di artikan pada pasal 1 ayat (5) yang berbunyi pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.26 Pengurangan sampah biasanya dapat di mulai dari masing-masing individu di masyarakat. Sedangkan penanganan sampah merupakan sistem yang dilakukan terus-menerus dan secara teratur, serta di perlakukan adanya kawasan berkala.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (2), Pasal 16, Pasal 20 ayat (5), Pasal 22 ayat (2), Pasal 24 ayat (3) dan ayat (4), dan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, perlu menetapkan peraturan pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang bersal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sedangkan sampah sejenis sampah

26Undang-undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Samapah Pasal 1 ayat (5)

rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan lainnya.

Pengelolaan sampah menurut Peraturan Pemerintah ini adalah kegiatan yang sistematis, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.27

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 mengatur tentang Penanganan Sampah Laut dikarenakan sampah laut dapat menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem perairan, serta membahayakan kesehatan manusia. Sampah laut adalah sampah yang berasal dari daratan, badan air dan pesisir yang mengalir ke laut atau sampah yang berasal dari kegiatan laut.28

Berdasarkan pada peraturan daerah provinsi tentang pengelolaan sampah sampai saat ini tidak ada di temukan pengaturan tentang pengelolaan sampah.

Sedangkan di dalam peraturan daerah kota masing-masing ditemui mengenai pengaturan pengelolaan sampah. Pengaturan pengelolaan sampah di Kota Medan diatur Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, dan Kota Binjai diatur berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengolahan Sampah, dan di Kabupaten Deli Serdang pengelolaan sampah diatur dalam Surat Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 271 tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Hidup.

27http://www.sanitasi.net/pp-pengelolaan-sampah.html(di akses pada tanggal 30 November 2019,pukul 23.31)

28Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tantang Penanganan Sampah Laut ( Pasal 1 ayat (3).

Dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 Pengelolaan Persampahan adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.29

Sedangkan pengertian pengelolaan dalam Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 Tahun 2018 Pengelolaan Sampah adalah kegiatan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah dengan cara pemilahan, pengomposan, daur ulang, atau pembuangan atas material sampah.30

Pengetian pengelolaan sampah dalam Surat Keputusan Bupati Kabupaten Deli Serdang adalah pengelolaan penanganan sampah dan pelayanan kebersihan yang dilakukan sesuai dengan kewenangan camat,31 yang meliputi :

1) Sampah rumah tangga yaitu sampah yang bersal dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga baik di pemukiman maupun sampah liar (berada diluar tempat yang ditentukan);

2) Sampah sejenis rumah tangga yang terdiri dari :

a. Sampah kegiatan masal (dilapangan, gedung, rumah ibadah).

b. Sampah khusus berupa sampah berasal dari bahan material kegiatan pembangunan /rehab gedung.

c. Sampah non medis/non B3 yang berada diluar kantor. Institusi / industri/

c. Sampah non medis/non B3 yang berada diluar kantor. Institusi / industri/

Dokumen terkait