• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Sistematika Penulisan

Dengan maksud memudahkan dalam menelaah penulisan skripsi yang berjudul „‟Tanggung jawab dan Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Oleh Daerah studi Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli Serdang‟‟, maka penulis terlebih dahulu menguraikan sistematika yang merupakan gambaran isi dari skripsi ini yaitu sebagai berikut :

21Bambang Sungono ,Metodelogi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1997),hal.10.

Pada bab I : diuraikan tentang latar belakang penulisan skripsi ini;

Kemudian perumusan masalah yang akan di teliti; diuraikan pula Tujuan penulisan dan Manfaat penulisan bahwa tulisan ini adalah karya asli dari penulis;

Tinjauan Kepustakaan yang meliputi : Pengertian, Pengelolaan Sampah, Pengertian Tanggung jawab dan Pelaksanaan, Pengertian Pemerintahan Daerah.

Pada bab II : ini akan menguraikan pengaturan pengelolaan sampah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang membahas tentang : pengertian pengelolaan sampah, fungsi, tugas dan wewenang pengelolaan sampah, kemudian dasar hukum pengelolaan sampah.

Pada bab III : ini akan menguraikan tanggung jawab dan pelaksanaan oleh daerah yang membahas tentang : gambaran umum dinas pengelolaan sampah, dan tanggung jawab pengelolaan sampah oleh daerah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang), kemudian pelaksanaan pengelolaan sampah oleh derah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang).

Pada bab IV : ini akan menguraikan tentang hambatan dan upaya dalam pelaksanaan pengeololaan sampah yang membahas tentang : hambatan dalam pelaksanaan pengelolaan sampah oleh daerah, dan upaya dalam mengatasi hambatan pengelolaan sampah oleh derah (Kota Medan, Kota Binjai, dan Kab.Deli serdang).

Pada bab V : ini merupakan bab terakhir,yaitu sebagai bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan yang dibahas.

A. Pengertian Pengelolaan Sampah

Neoloka berpendapat bahwa pengelolaan sampah merupakan upaya menciptakan keindahan dengan cara mengelolah sampah yang dilaksanakan dengan cara mengelolah sampah dengan cara yang harmonis antara rakyat dan pengelola atau pemerintah secara bersama-sama.22 Sedangkan menurut Alex pengelolaan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau, pembuangan dari material sampah.23 Menurut Poerdarminta pengelolaan adalah penyelenggaraan atau tindakan yang dilakukan seorang atau sekelompok orang (perusahaan) dalam melakukan sesuatu, sehingga di peroleh manfaat dari pengelolaan tesebut.24 pengelolaan ini telah di pertegas oleh Azuar bahwa pengelolaan sampah adalah pengumpulan sampah, pengangkutan dan pembuangan sampah.

Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1) disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.25 Undang-Undang Dasar ini menjadi landasan bahwa pemerintah wajib memberikan jaminan terwujudnya

22Alex S.2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

23Neoloka,Amos 2008.Kesadaran Lingkungan, Jakarta:Rineka Cipta

241Dewi Sari,”peran dinas kebersihan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di TPA Terjun Kecamatan Marelan’‟Universitas Medan Area, 2016, hal 18.

25Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat(1)

hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat yang berkaitan dengan pengelolaan sampah Pengelolaan sampah di Indonesia sendiri di dukung oleh adanya kebijakan yang sah dan sebagai landasan utama dalam pengelolaan sampah yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada pasal 1 ayat (1) sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan /atau proses alam yang berbentuk padat, sedangkan tentang pengelolaan sampah di artikan pada pasal 1 ayat (5) yang berbunyi pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.26 Pengurangan sampah biasanya dapat di mulai dari masing-masing individu di masyarakat. Sedangkan penanganan sampah merupakan sistem yang dilakukan terus-menerus dan secara teratur, serta di perlakukan adanya kawasan berkala.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (2), Pasal 16, Pasal 20 ayat (5), Pasal 22 ayat (2), Pasal 24 ayat (3) dan ayat (4), dan Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, perlu menetapkan peraturan pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang bersal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sedangkan sampah sejenis sampah

26Undang-undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Samapah Pasal 1 ayat (5)

rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan lainnya.

Pengelolaan sampah menurut Peraturan Pemerintah ini adalah kegiatan yang sistematis, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.27

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 mengatur tentang Penanganan Sampah Laut dikarenakan sampah laut dapat menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem perairan, serta membahayakan kesehatan manusia. Sampah laut adalah sampah yang berasal dari daratan, badan air dan pesisir yang mengalir ke laut atau sampah yang berasal dari kegiatan laut.28

Berdasarkan pada peraturan daerah provinsi tentang pengelolaan sampah sampai saat ini tidak ada di temukan pengaturan tentang pengelolaan sampah.

Sedangkan di dalam peraturan daerah kota masing-masing ditemui mengenai pengaturan pengelolaan sampah. Pengaturan pengelolaan sampah di Kota Medan diatur Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan, dan Kota Binjai diatur berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengolahan Sampah, dan di Kabupaten Deli Serdang pengelolaan sampah diatur dalam Surat Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 271 tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Hidup.

27http://www.sanitasi.net/pp-pengelolaan-sampah.html(di akses pada tanggal 30 November 2019,pukul 23.31)

28Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tantang Penanganan Sampah Laut ( Pasal 1 ayat (3).

Dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 Pengelolaan Persampahan adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.29

Sedangkan pengertian pengelolaan dalam Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 Tahun 2018 Pengelolaan Sampah adalah kegiatan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah dengan cara pemilahan, pengomposan, daur ulang, atau pembuangan atas material sampah.30

Pengetian pengelolaan sampah dalam Surat Keputusan Bupati Kabupaten Deli Serdang adalah pengelolaan penanganan sampah dan pelayanan kebersihan yang dilakukan sesuai dengan kewenangan camat,31 yang meliputi :

1) Sampah rumah tangga yaitu sampah yang bersal dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga baik di pemukiman maupun sampah liar (berada diluar tempat yang ditentukan);

2) Sampah sejenis rumah tangga yang terdiri dari :

a. Sampah kegiatan masal (dilapangan, gedung, rumah ibadah).

b. Sampah khusus berupa sampah berasal dari bahan material kegiatan pembangunan /rehab gedung.

c. Sampah non medis/non B3 yang berada diluar kantor. Institusi / industri/

pertokoan / tempat wisata/ dan lainya.

29 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2015 Tentang pengelolaan persampahan (pasal 1 ayat 16)

30Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup (pasal 1 ayat 1)

31Surat Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 271 Tahun 2015 Tentang pengelolaan sampah

B. Tujuan, Tugas, dan Wewenang pengelolaan sampah 1. Tujuan pengelolaan sampah

Material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan.

Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.

Menurut Technobanoglous, Theisen & Vigil pengelolaan sampah bertujuan untuk memperkecil dan menghilangkan masalah lingkungan yang dapat di timbulkanya dalam kaitanya dengan lingkungan.32 Fungsi Pengelolaan sampah adalah sebagai alat untuk mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (pemanfaatan sampah) dan mengelola sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi masyarakat.33

Pengelolaan sampah di defenisikan sebagai kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Dengan demikian pengelolaan sampah merupakan suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah volume sampah, dengan melakukan berbagai macam teknik-teknik pengelolaan dan penanganan sampah yang baik dan cepat.34

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah di jelaskan bahwa tujuan pengelolaan sampah terdapat pada yaitu pasal

32Dalam Restianinggati Vindha Tyas,Efektivitas Program Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Komunitas di Kota Surabaya. Skripsi Sarjana,Ilmu Administrasi Negara FISIP UNAIR,Surabaya ,2009

33https://id.m.wikipedia.org/wiki.pemgelolaan _sampah(di akses pada tanggal 15 Desember 2019 pukul 18.19 WIB)

34Sri Nurhayati Qodriyatun,Sampah Permasalahanya dan pengelolaannya,Jakarta,Azza Grafika, 2014, hlm.106

4 yaitu bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Pada pasal 2 menjelaskan bahwa: Pengelolaan sampah betujuan untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan menjaga kesehatan masyarakat serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.35

Sedangkan dalam Peraturan Presidan Nomor 81 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut di jelaskan bahwa tujuan pengelolaan sampah pada pasal 2 ayat (1) yang berbunyi dalam rangka penanganan sampah laut perlu ditetapkan strategi, program dan kegiatan yang sinergis, struktur dan terarah untuk mengurangi jumlah sampahdi laut, terutama sampah pelastik, dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan sampah laut. Berdasarkan pada pasal 2 ayat (1) Renacana aksi laut di jelaskan pada pasal 2 ayat (2) yang merupakan dokumen perancangan yang memberikan arahan strategis bagi kementrian/atau lembaga dan acuan bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam rangka percepatan penanganan sampah laut untuk priode delapan tahun terhitung sejak tahun 2018 sampai tahun 2025.36

Sedangkan tujuan dan fungsi pengelolaan sampah berdasarkan peraturan derahnya masing-masing seperti Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 pada pasal (3) disebutkan bahwa tujuan pengelolaan sampah untuk menjaga

35Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

36Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Sampah

kelestarian lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat, dan berfungsi menjdikan sampah sebagai sumber daya.37 Dan fungsi dan tugas pengelolaan sampah berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 tahun 2018 terdapat pada Bab 5 tentang tugas dan fungsi pada pasal 5 yaitu :

1) Kepala UPTD mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas teknis operasional di bidang pengolahan sampah, pengomposan, daur ulang, atau pembuangan atas material sampah;

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD menyelenggarakan fungsi :

a. Merencanakan program dan kegiatan UPTD berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka pengolahan sampah dan melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi pengolahan sampah di tempat pemrosesan akhir, pelayanan bimbingan teknis upaya dan strategi pengolahan sampah, fasilitasi penelitian dan pengembangan di bidang pengolahan sampah, pelaksanaan penampungan buangan sampah anorganik terpilah yang berkategori produktif dan mempunyai nilai ekonomis, pelaksanaan kegiatan daur ulang sampah organik menjadi kompos;

37Peraturan daerah Kota Medan No. 6 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Persampahan

c. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan pengusaha dalam hal pembuangan sampah serta pemanfaatan sampah;

d. Melaksanakan pemasaran hasil daur ulang sampah;

e. Melaksanakan pengolahan sampah dan pengaduan masyarakat;

f. Melaksanakan pemanfaatan, merawat dan memelihara serta mengamankan lahan TPA, sarana dan prasarana TPA;

g. Memantau dan mengawasi dampak lingkungan yang diakibatkan keberadaan TPA;

h. Membimbing bawahan sesuai bidang tugas jabatannya guna pencapaian kinerja jabatannya;

i. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan sesuai target kinerja dalam rangka penilaian kinerja;

j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;

k. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya sebagai dasar pengambilan kebijakan; dan m.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.38

Sedangkan fungsi berdasarkan pada surat keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 271 tahun 2015 tentang pedoman umum pengelolaan sampah dan lingkungan hidup, yaitu untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalitas pengelolaan bidang persampahan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang

38Perwal kota Binjai No 7 Tahun 2018 pasal 5 tentang Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup

baik dan berkesinambungan kepada masyarakat, menggali nilai ekonomi dari sampah sebagai sumber daya yang potensial, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah terhadap kesehatan dan lingkungan.39

Dari beberapa fungsi dan tujuan berdasrakan Peraturan Perundang-undangan di atas dapat di simpulkan bahwa pengelolaan sampah berfungsi untuk miningkatkan hidup sehat dan agar tercapainya lingkungan yang layak dan menjadikan sampah sebagai salah satu sumber daya yang berpotensial.

2. Tugas Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah

Pemerintah adalah organ atau badan atau alat-alat yang mengurusi pemerintahan dari suatu negara. Dimana keseluruhan dari jabatan-jabatan di dalam suatu negara yang mempuyai tugas dan wewenang politik negara dan pemerintahan. Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua defenisi pemerintah, pemerintah dalam arti sempit yaitu menjelaskan bahwa pemerintah merupakan organ atau alat perlengkapan negara yang diserahi tugas pemerintahan yang melaksanakan undang-undang sedangkan dalam arti luas adalah bahwa pemerintah tersebut mencakup semua badan yang meneyelenggarakan semua kekuasaan di dalam negara, baik eksekutif, legislative, maupun yudikatif. Adapun istilah pemerintah menurut kepustakaan yaitu pemerintah sebagai fungsi untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, dimana pemerintah sebagai organ adalah kumpulan organ-organ dan organisasi pemerintahan yang dibebani dengan pelaksanaan tugas pemerintahan.40 Pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

39Surat Keputusan Bupati Deli serdang No.271 tahun 2015 hal 2 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan Sampah.

40Darda Syahrizal, Hukum Administrasi Negara& Pengadilan Tata Usaha Negara,Pustaka Yustisia,Jakarta,2012

Pasal 1 ayat (11) yang berbunyi „Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari daerah Pemerintah Provinsi kepada daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi.41

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden, dan penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintahan daerah yang disebut kepala daerah, untuk provinsi disebut gubernur, dan untuk kabupaten di sebut bupati, dan untuk kota di sebut walikota. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kepala daerah memiliki tugas yaitu :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdsarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

b. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda);

c. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;

d. Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;

e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;

f. Mewakili daerahnya didalam maupun diluar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan

41Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 1 ayat 11)

undangan; g.melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.42

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 11 ayat (2) Urusan pemerintahan yang wajib sebagaimana di maksud pada ayat (1) terdiri atas urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.

Pasal 12 ayat (1) Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) meliputi :

a. Pendidikan;

b. Kesehatan;

c. Pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. Perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;

e. Ketentraman, dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;

f. Dan sosial.

Dari Pasal 12 huruf (b) tersebut merupakan salah satu tujuan dari pengelolaan sampah berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pemerintah dan Pemerintah daerah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang pengelolaan sampah pada pasal 5.

42Siswanto Sunarno, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2014

Pada pasal 6 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Pengelolaan Sampah di jelaskan bahwa Tugas Pemerintah Daerah adalah :

a. Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah;

b. Melakukan penelitian, pengembangan teknoligi pengurangan, dan penanganan sampah;

c. Memfasilitasi, mengembangkan dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah;

d. Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah;

e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah;

f. Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan ; g. Melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga pengelolaan sampah ini bertujuan untuk:

a. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat ; b. Menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Sesuai dengan pasal 2 tujuan dari pengelolaan sampah, tugas pemerintah di jelaskan pada Pasal 3 yaitu ;

a. Pemerintah harus membuat kebijakan dan strategi pengelolaan sampah;

b. Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan sampah;

c. Kompensasi;

d. Melakukan pengembangan dan penerapan teknologi;

e. Pemerintah menyediakan sistem informasi;

f. Peran masyarakat; dan g. Melakukan pembinaan.43

Di dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut dimana pada pasal (4) di jelaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan rencana aksi penanganan sampah laut ini dibentuk Tim Koordinasi Penanganan Sampah Laut yang selanjutnya disebut sebagai Tim Koordinasi Nasional, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Sesuai dengan pasal 4, di jelaskan pula tugas Tim Koordinasi Nasional ini pada pasal 5 yaitu :

a) Mengoordinasikan kegiatan kementrian, lembaga pemerintah kementrian, pemerintah daerah, masyarakat, dan /atau pelaku usaha dalam kegiatan penanganan sampah laut;

b) Merumuskan kebijakan penyelesaian hambatan dan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan penanganan sampah laut; dan

c) Mengoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi.44

43Peraturan pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga. Pasal 2

44Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, pasal 4

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang pengelolaan persampahan pada pasal (5) disebutkan bahwa tugas dari pemerintah daerah terdiri atas:

a) Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan;

b) Melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan penanganan sampah;

c) Memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan dan pemanfaatan sampah;

d) Melaksanakan pengelolaan persampahan dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan;

e) Mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengelolaan sampah;

f) Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan g) Melakukan koordinasi antara lembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia

usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan persampahan.

Sedangkan di dalam Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 tahun 2018 pada pasal 5 ayat (1) tugas kepala UPTD adalah membantu kepala Dinas dalam melaksankan tugas teknis operasional di bidang pengelolaan sampah, pengeomposan, daur ulang, dan atau pembuangan atas material sampah. UPTD

disini diartikan sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah dalam melakukan pengelolaan sampah.45

Tugas dan fungsi dinas pengelolaan sampah Deli Serdang itu diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Deli Serdang Nomor 2233 Tahun 2016 tentang tugas dan fungsi serta tata kerja perangkat daerah yang menjelaskan bahwa tugas pokok dinas adalah membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup, kehutanan dan sumber daya mineral, kebersihan dan persampahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.

Fungsi Dinas Pengelolaan Sampah Kab. Deli Serdang adalah sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan dibidang lingkungan hidup, kehutanan dan sumber daya mineral, kebersihan dan persampahan;

2. Pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup, kehutanan dan sumber daya mineral, kebersihan dan persampahan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas dibidang lingkungan hidup, kehutanan dan sumber daya mineral, kebersihan dan persampahan;

4. Pelaksanaan administrasi dibidang lingkungan hidup, kehutanan dan sumber daya mineral, kebersihan dan persampahan;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya;46

45Peraturan Walikota Binjai Nomor 7 tahun 2018 pasal 5 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup

46Lampiran XIII.Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 2233 Tahun 2016

3. Wewenang pengelolaan sampah

Pemetaan kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah bersumber pada Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta peraturan pelaksananya. Pemetaan kewenangan pengelolaan sampah tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kewenangan pengaturan berada pada pemerintah pusat, akan tetapi kewenangan pelaksanaan hampir sepenuhnya berada di daerah. Sementara itu, ada juga kewenangan yang terbagi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Dalam kaitannya dengan sampah plastik, dua kewenangan yang paling perlu mendapat perhatian adalah terkait dengan penetapan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah serta pelaksanaan pengelolaan sampah berdasarkan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK):

a) Penetapan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah Undang-undang Pengelolaan Sampah menentukan bahwa penetapan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat.

Namun, pemerintah daerah juga berwenang menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah pada wilayah administrasinya masing- masing, dengan catatan “sesuai dengan” kebijakan pada tingkat di atasnya.

Kebijakan dan strategi Kabupaten/Kota harus dibuat dengan mengacu kebijakan Provinsi, yang harus dibuat dengan mengacu kebijakan nasional.

Terlihat bahwa pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lebih berperan dalam memandu pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah. Hal serupa dibunyikan kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012

Terlihat bahwa pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lebih berperan dalam memandu pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah. Hal serupa dibunyikan kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012

Dokumen terkait