SISWA DI SEKOLAH DASAR PLUS TAHFIZHUL QUR’AN AN NIDA SALATIGA
A. Kebijakan Dalam Penguatan Karakter Religius dan Jujur
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusn kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan Negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan.
Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pedidikan ini adalah diberikannya wewenang kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.
Lembaga Pendidikan Islam dimanapun berada selalu berupaya untuk berbenah dan mengembangkan program maupun kelembagaan.
Perubahan tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan warna baru yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.
Berbekal dengan semangat men-syiar-kan islam dan menjadikan islam yang rahmatn lil ‘alamin serta mencetak generasi muda yang islami, qur’ani dan mandiri.
Pondok Pesantren Annida berdiri sejak 1 Juni 1979 ini telah mengukir sejarah keemasannya tersendiri. Ponpes yang diprakarsai oleh KH. Ali As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni ma’ahid Kudus) ttelah melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang tersebar di berbagai pelosok tanah air.
Berlandaskan histori tersebut, maka perlu diupayakan agar menjadi Ponpes Annida yang sedang mengalami fase transisi ini dapat di up grade kembali menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan menjadi inspirasi banyak orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, maka Ponpes Annida sepakat untuk membenahi struktur kelembagaan
dan pendirian embrio Sekolah Dasar Tahfizhul Qur’an (SD PTQ) Annida dengan branding Islami, Qur’ani, Mandiri dan Mottonya
“Building Future Quranic Generation”.
SD PTQ Annida ini didesain dengan sistem full day school.
Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah berbasis Al-Qur’an dari berbagai daerah. Diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut dapat memberikan tambahan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan, memiliki nilai plus dan berbasis qur’an bagi anak mereka. Disamping tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan kebesaran dan khittoh Ponpes Annida sebagai pengalir kehidupan agama sebagaimana spirit yang dibawa oleh KH. Ali As’ad (alm).
Dalam isi visi dan misi sekolah Annida, visinya yaitu melahirkan hafizh-hafizhah Al-Qur’an yang berprestasi, berkarakter, berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian Qur’ani terampil mandiri.
Sedangkan misinya menyelenggarakan pendidikan berbasis tahfizhul qur’an dengan target 10 juz, mampu mengembangkan potensi dan prestasi anak anak didik dalam berbagai bidang bakat dan minat, menanamkan dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap unsur pendidikan, Sekolah Annida bersendikan nilai-nilai islam, pancasila, dan kewawasan kebangsaan, serta memiliki tujuan dapat
meghasilkan output kepribadian siswa yang qur’ani, terampil dan mandiri.33
Untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan dari pendirian SD PTQ Annida Salatiga, maka dibuatlah kepengurusan yayasan. Yang semua kepengurusan memiliki peran dan tugasnya masing-masing sesuai dengan wewenang yayasan. Setelah terbentuk kepengurusan, maka agar lebih legal dibuatkanlah Surat Keputusan bagi masing-masing pengurus. Yang tertuang dalam SK Ketua Yayasan, SK tentang Peraturan Kepegawaian, SK tentang pengangkatan guru dan pegawai, Sk tentang pengangkatan konsultan pendidikan, SK Kepala Sekolah, SK tentang pembagian guru dan tugas mengajar, serta SK lain yang dibutuhkan dalam operasional berjalannya SD PTQ Annida Salatiga.
Sekolah Dasar Pendidikan Tahfizhul Qur’an Annida memiliki program-program unggulan dan ciri khas tertentu yaitu tahfizh quran 10 juz, sholat dhuha setiap akan memulai pelajaran, istirahat tidur siang agar anak dapat merefresh kembali dan tidak lesu dalam menerima proses pembelajaran lagi, dua guru per kelas yang satu bisa mendampingi anak-anak saat guru menerangkan pelajaran, lagu menghafal muri-q yang digunakan agar metode menghafal lebih mudah diterima anak, outhing class yang dilaksanakan setiap semester yang dilaksanakan untuk menambah wawasan keluar, malam bina iman dan
33Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 januari 2020.
taqwa (Mabit) untuk melatih anak mandiri dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, tasmi’ untuk melatih keberanian anak yang dilaksanakan anak kelas 3-6 urut membaca sesuai urutan didepan teman-temannya.34
SD PTQ Annida merupakan sekolah berbasis karakter, sehingga diharapkan anak memiliki akhlak yang baik. Karakter merupakan kecenderungan hati atau sikap dalam merespon sesuatu serta bentuk perilakunya. Dalam bahasa agama, karakter itu pada hakekatnya adalah akhlak, karakter yang baik disebut akhlak al karimah, sedangkan karakter yang buruk disebut akhlak al-madhmumah.35
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior).36 Berdasarkan 3 komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan.Berbicara pembentukan kepribadian tidak terlepas dengan bagaimana kita membentuk karakter sumber daya manusia.
Thomas Lickona juga mengatakan di dalam bukunya Educating for Character, bahwa
How our schools can teach respect and responsibility “down throught history, in countries all over the world, education has had two
34 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 Januari 2020
35 Asep Zaenal, Islamic Character Building, Jakarta : Grafindo Media Pratama, 2014, 2
36 Thomas Lickona, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility, United States of America : Bantam Books, 1991, 7-8
great goals : to help young people become smart and to help them become good”.37
“Bagaimana Sekolah kita dapat mengajarkan rasa hormat dan tanggung jawab “melalui sejarah, di Negara-negaradi seluruh dunia, pendidikan telah memiliki dua tujuan besar untuk membantu orang muda menjadi pintar dan membantu mereka menjadi baik”.”
Menjadikan peserta didik cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang baik, tampaknya jauh lebih sulit.
Berdasarkan nilai-nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional, Pusat Kurikulum Pendidikan Nasional merumuskan delapan belas yang perlu dikembangkan dalam pendidikan karakter, yaitu ada aspek religius dan kejujuran.38 Nilai religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran dalam pelaksanaan agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.39
Menurut Raymond F. Paloutzin, dalam bukunya Invitation to the Psycology of religion :
Religious behavior has been defined at the individual, group, or societal levels. religion has been conceived of as being either whatever fulfills religious functions for the person or group or a partiuclar content
37 Thomas Lickona, Educating for Character…, 6
38 Mohammad Kosim, Urgensi Pendidikan Karakter, Karsa : journal of social and Islamic Culture, Volume IXI, No. 01 (April 2011), 89
39 Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran berdasarkan Nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa, Jakarta : Balitbang Kemendiknas, 2010, 27
or substance which the person or group expounds and the which they adhere.40
“Perilaku keagamaan telah didefinisikan pada tingkat individu, kelompok atau masyarakat. Agama telah dipahami sebagai sesuatu yang memenuhi fungsi keagamaan untuk orang atau kelompok atau konten atau substansi partiuclar yang diuraikan oleh orang atau kelompok dan yang mereka patuhi.”
Religius mencerminkan perilaku keagamaan yang mereka patuhi. Nilai karakter religius meliputi tiga dimensi relasi, yaitu hubungan antara individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan lingkungan.41
Perilaku jujur merupakan salah satu wujud keimanan. Jujur juga merupakan petunjuk yang paling kuat atas keberadaan iman di dalam hati pelakunya, ketercapaian tujuannya dan sebagai penuaian apa yang dia minta dan kewajiban yang ia bebankan.42 Pentingnya penerapan sebuah kejujuran pada diri siswa melalui pembelajaran yaitu untuk melatih kebiasaan sejak dini agar kedepannya menjadi lulusan yang tidak hanya berkompeten dalam pengetahuan semata melainkan juga memiliki kepribadian yang arif.
40 Raymond F. Paloutzian, Invition to the Psychology of Religion, United States of America : Allyn & Bacon, 1996, 7
41Dyah Sriwilujeng, Panduan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter, Jakarta : Erlangga, 2017, 8
42Shafwat Abdul Fattah M, Jujur menuju jalan yang benar, Jogjakarta : Bintang Cemerlang, 2001, 61
B. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan termasuk peningkatan kualitas SD PTQ Annida Salatiga.
Dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi : 1) Standar isi, 2) standar komppetensi, 3) standar proses, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasional
Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan tercapai.
Sebagai implementasi Program Pendidikan Dasar yang merupakan landasan dari Tujuan Pendidikan Nasional, juga sebagai titik tolak kegiatan pelaksanaan Program Pendidikan dalam upay mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Dasar dan tujuan Pendidikan Sekolah Dasar yang sasarannya itu adalah peserta didik. Tujuan-tujuan tersebut telah dituangkan diantaranya dalam Kurikulum Pendidikan Dasar.
Guna mensukseskan dan mengembangkan kurikulum tersebut maka SD PTQ Annida Salatiga perlu menyusun Rencana Kerja Sekolah baik Rencana Kerja Jangka Menengah maupun Rencana Kerja Tahunan. Rencana Kerja Menengah merupakan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebagai penjabaran visi, misi dan tujuan sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah disusun oleh SD PTQ Annida Salatiga untuk masuk kedalam tahapan selanjutnya menuju fase yang lebih tinggi. Untuk memasuki perjalanan tersebut, tentunya dibutuhkan persiapan dan strategi agar bisa sesuai dengan apa yang dicita-citakan dari didirikannya lembaga ini.43
Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan anaknya, sekolah ini memerlukan peningkatan dan
43 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020
pengembangan dalam berbagai aspek, misalnya dalam hal kesiswaan, kurikulum, dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan dalam pendidikan, dll. Berdasarkan kondisi tersebut, maka SD PTQ Annida pun menyusun Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) agar sekolah memiliki rambu-rambu yang bisa dijadikan landasan dalam pengelolaan program, implementasi, memonitoring dan evaluasi yang baik, terstruktur dan terukur.44
Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) dan Rencana Kerja Jangka Menengah SD PTQ Annida Salatiga ini merupakan dokumen perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan jangka menengah 4 tahun untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 45
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
44 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020
45 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 13 Maret 2020
Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah.
Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.46
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
• Kurikulum dan silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)
• Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
46 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020
• Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa.
Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau sekolah tidak mengalami kesulitan.47
Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Qur’an SD PTQ Annida didesain dengan sistem full day school dengan kurikulum semi pesantren. Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang berbasis al qur’an dari berbagai daerah. Kurikulum SD PTQ Annida mengembangkan dan menerapkan kurikulum 2013 plus (diperkaya dengan kurikulum pesantren). Dalam silabus dan RPP memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran semuanya itu berdasar dalam pembentukan karakter siswa.48
47 Dokumentasi SD PTQ Annida, 6 Maret 2020
48 Wawancara dengan waka kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020
Contohnya dalam silabi di SD PTQ Annida Salatiga setiap mata pelajaran yang diajarkan semuanya berisikan karakter siswa yang diharapkan berdasar penguatan karakter : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes )49
Pendidikan karakter ditanamkan dalam pendidikan islam yaitu agar tercipta peserta didik yang memiliki akhlakul karimah. Penanaman karakter pada anak perlu ditanamkan sejak anak usia dini selain dari pembinaan perkembangan jasmani anak, untuk mendukung tujuan dari pendidikan tersebut. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran dilaksanakan agar peserta didik dapat menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, serta mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang didapat dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada prinsipnya semua mata pelajaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan karakter peserta didik. Tidak semua materi cocok untuk semua nilai karakter, oleh karena itu perlu adanya seleksi dan sinkronisasi antara materi dengan nilai-nilai karakter yang akan diberikan. Integrasi pendidikan karakter juga juga dapat dilakukan pada
49 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020
penginternalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku yang dilakukan guru setiap hari dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Menurut ibu Anik Yulianti agar penguatan karakter religius dan sikap jujur dapat tertaman dalam diri anak maka harus ada kegiatan-kegiatan pembiasaan yang dilakukan, seperti sholat dhuha dan wajib berjamaah, dan para guru diminta untuk selalu memberikan anak-anak motivasi tentang penguatan karakter dengan menyelipkan dalam pembelajaran. Karena menurut beliau bahwa nilai pelajaran itu adalah bonus dan fokus utama adalah perbaikan akhlak.50
Kompetensi guru yang ada di SD PTQ Annida sesuai dengan lulusan, yaitu pemegang guru kelas ya yang sesuai dengan lulsannya serta guru tahfizh pun juga sudah sesuai dengan kemampuannya.Setiap sepekan sekalipun dalam pengontrolan problem yang terjadi pada peserta didik ada rapat yang terjadwal setiap hari rabu pagi, dan rapat semua guru kelas, guru mapel, guru tahfizh dan yayasan setiap sepekan sekali dihari sabtu. Kegiatan tersebut dapat untuk mengonttrol proses pembelajaran dan evaluasi guru.51
50 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020
51 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020