• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR SISWA DI SD PTQ ANNIDA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR SISWA DI SD PTQ ANNIDA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR SISWA DI SD PTQ ANNIDA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh

MULYANI SETYANINGSIH NIM. 12010160021

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Praktik Pendidikan Agama Islam Berbasis Penguatan Karakter Religius Dan Jujur di Lingkungan Sekolah Full Day Studi Kasus di Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Qur’an Annida Salatiga Tahun Pelajaran 2020/2021. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2020, Pembimbing Dr. Ruwandi, MA.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (a) mengetahui kebijakan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan jujur, (b) mengetahui pelaksanaan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan jujur, (c) mengetahui pandangan orang tua terhadap penguatan karakter religius dan jujur dalam sistem full day school. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan field research. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : a) Kebijakan penguatan karakter religius dan jujur siswa SD PTQ Annida Salatiga dijalankan dalam beberapa proses dan dokumen. Antara lain penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) yayasan Annida Salatiga yang berkaitan dengan pendirian sekolah berdasar dari visi, misi dan tujuannya. b) Penguatan karakter religius dan jujur di SD PTQ Annida Salatiga dengan melaksanakan nilai- nilai yang terkandung dalam karakter religius yaitu karakter religius ibadah sholat, karakter religius membaca al-qur’ann karakter religius ibadah puasa.

Dan nilai-nilai penguatan karakter sikap jujur yaitu laporan buku muroja’ah, laporan buku sholat anak, kejujuran tidak membawa uang saku, dan piket sesuai jadwal. Langkah-langkah manajemen meliputi kegiatan intrakurikuler, cookurikuler dan ekstrakurikuler. c) Orang tua yang menyekolahkan anaknya ke SD PTQ Annida beranggapan bahwa dalam pencapaian penguatan karakter religius dan jujur dalam proses pembelajaran dan kesehariannya di sekolah memiliki dampak yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilihat orang tua langsung saat dirumah, diantaranya yang anaknya dulu tidak bisa membaca al-qur’an dengan lancar, sekarang jadi lancar dan dengan tajwid yang benar. Dulu susah untuk disiplin sholat menjadi mau sholat walau terkadang orang tua mengingatkan berulang-ulang. Yang dulunya puasa itu bolong-bolong sekarang jadi rutin puasa, dan walau ada pula yang puasanya juga masih ada yang bolong namun biasanya itu ada pada anak kelas bawah.

Kata Kunci : Penguatan Karakter, Sekolah Full day, Karakter Religius dan Jujur

(6)

ABSTRACT

Islamic Religious Education Practices Based on Strengthening Religion and Honest Character in a Full Day School Environment Case Studies in Elementary Schools Plus Tahfizhul Qur'an Annida Salatiga Academic Year 2020/2021. Thesis of Islamic Religious Education Study Program (PAI Postgraduate Program, Salatiga Negen Islamic Institute, 2020, Supervisor Dr. Ruwandi, MA.

The purpose and study are to (a) find out the full day school system in strengthening the religious cand honest character, (b) knowing implementer of the full day school system in strengthening religiosity and honest charahter, (c) knowing the views of parents towards strengthening religious and honest character in the full and school system. This study is a qualitative study with a field research approach. Based on the results and research it can be concluded that: a) The policy of strengthening the religious character of PTQ Annida Salatiga Elementary School students is carried out in a number of processes and documents. Among the preparation of School Development Plans (RPS), Medium-term Work Plans (RKJM), and the Annual School Work Plans (RKTS) of the Annida Salatiga Foundation relating to the establishment of schools based on their vision, mission and objectives. b) Strengthening religious and honest character at SD PTQ Annida Salatiga by carrying out the values contained in religious character namely the religious character of honest worship,PTQ elementary school student the values contained in the religious character of prayer, religious character read al-qur’an, religious character of fasting worship.

And the values of strengthening the character of honesty, namely the muroja'ah report on children’s prayer books, honesty does not bring pocket money, and picket according to schedule Management measures include intracuriculer, coocuriculer, and extracurricular activities. c) Parents who send their children to PTQ Annida Elementary School assume the achievement of strengthening religious and honest character in the learning process and daily life in school has a good impact. This can be seen and activities that are seen directly by pparents at home including those whose children were unable to read the qur’an smoothly, now it is smooth and with the correctrecitation, it was difficult for prayer discipline to be willing to pray even thought parents sometimes reminded repetitive what used to be fasting was perforated, now it became routine fasting, and even if there were holes but usually it was in lover class children.

Keywords: Strengthening Character, Full day School, Religious and Honest Character

(7)

MOTTO

Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya mencari ilmu, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan

(Imam Syafi’i)

(8)

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufiq serta rahman rahim kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. ZakiyuddinBaidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Prof. Dr.AsfaWidiyanto, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga

3. Bapak Dr. Ruwandi, selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing yang selalu memberikan motivasi, arahan dan bimbingan

4. Segenap dosen yang penulis pernah belajar bersama dengan mereka, beliau adalah bapak Prof. Zaky, Prof. Mansur, Prof. Zulfa (alm), Prof.

Zuhri, Prof. Asfa Widiyanto, Prof. Saerozi, Dr. Imam Sutomo, Dr.

Ruwandi, Dr. Adang, Dr. Rahmat, Dr. Irfan Helmi, Dr. Nursikin, Dr.

(9)

Winarno, seluruh staff pascasarjana dan perpustakaan IAIN Salatiga dan Karyawan Program Pascasarjana IAIN Salatiga.

5. Bapak Ahmaf Fikri Sabiq, M.Pd selaku guru PAI SD PTQ Annida Salatiga dan juga sebagai Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga.

6. Bapak/Ibu guru di SD PTQ Annida Salatiga yang telah membantu peneliti untuk melancarkan penggalian informasi di sekolah.

7. Orang tua dan mertua kami tercinta yang tidak pernah lelah memberikan do’a dan motivasi.

8. Suamiku tercinta, Fitru Rijal, A.Ma yang selalu sabar, mendo’akan dan memberi semangat kepada penulis.

9. Anak-anakku yang selalu kusayangi dan banggakan Nizar Fateh A.Y, Husna Churun’in, dan Adnan Bussaina Karim yang selalu berada disamping ummi dan ikut membantu membacakan buku untuk tesis ummi

10. Dr. Singgeh Setyasworo yang telah memberikan dukungan moril dan materi sehingga selama perkuliahan pasca dapat berjalan dengan lancar 11. Sahabat seperjuangan Mas Hasan Hakim, Mas Syamsul Huda, Mas Rochim Habibi, Pak Syaiful, Pak Banjari, Mas Hasanuddin, Pak Mucharor, Mas Saka, Pak Sadullah, Pak Asy’ari, Pak Sidiq, Pak Sandi, Pak Fikri, Mas Chamim, Pak Sugik, Mas Tony, Mbakyu Mustagfiroh, dan beserta seluruh kelas A dan C.

(10)

12. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik kalian tercatat sebagai catatan amal kebaikan, Aamiin. Kekurangan ataupun keterbatasan dalam penelitian ini murni dari penulis sebagai manusia biasa. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap tesis ini member manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Salatiga, Penulis,

Mulyani Setyaningsih S.Pd.I

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakang... 1

B. RumusanMasalah ... 7

C. SignifikansiPenelitian ... 7

D. TinjauanPustaka ... 9

E. MetodePenelitian ... 16

F. SistematikaPenulisan ... 21

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS ... 22

A. Kebijakan Dalam Penguatan Karakter Religius dan Sikap Jujur ... 22

B. Pembahasan ... 27

BAB III PELAKSANAAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN SIKAP JUJUR ... 34

1. Kegiatan Intra ... 34

2. Kegiatan Kokurikuler ... 40

3. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 41

(12)

BAB IV PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN SIKAP JUJUR

DALAM SISTEM FULL DAY SCHOOL ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 45

BAB V PENUTUP ... 52

A. Simpulan ... 52

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN ... ……..

BIOGRAFI PENULIS ...

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Nilai Karakter Religius ……… 36 Nilai Karakter Sikap Jujur ……… 37

Jadwal Kegiatan Full day School ………. 39

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Transkip Wawancara ……… 59

2. Triangulasi Sumber ……….. 65

3. Tehnik Observasi ………. 73

4. Dokumentasi/ gambar Tentang Sekolah ………. 74

5. Surat Ijin Penelitian ……… 75

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah dalam mewacanakan program sekolah berbasis karakter pastilah memiliki tujuan yang jelas, seperti yang tertuang dalam praturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara mmasifdan efektif melalui implementasi nilai- nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental yaitu Religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas yang fokus pada pembelajaran pembiasaan dan pembudayaan sekolah, sehingga penguatan pendidikan karakter diharapkan dapat mengubah perilaku dan cara berfikir serta bertindak pada seluruh bangsa Indonesia.1

Dalam dunia pendidikan setiap pelayanan pendidikan semestinya memperhatikan perkembangan kepribadian setiap peserta didik. Karena, lewat pendidikan setiap orang mengharapkan agar anak memiliki perilaku yang baik yang berkaitan dengan interaksi sosial dengan orang lain dan karakternya. Orang-orang yang memiliki karakter yang baik dalam bersosialisasi ialah mereka yang memiliki akhlak, moral dan budi pekerti yang baik serta kejujuran. Mengingat bahwa karakter itu sangat

1 Tim PPK kemendikbud, penguatan pendidikan karakter, Jakarta : Direktorat pembinaan tendik kemendikbud, 2017, 1

(16)

penting, maka lembaga pendidikan memiliki peran serta pula dalam penanamannya melalui proses pembelajaran.

Saat ini banyak sekali lembaga pendidikan yang memperdalam materi agama para peserta didiknya agar bisa menjadi generasi bangsa yang memiliki karakter yang baik.Semua itu dilakukan untuk menjaga peserta didiknya dari degradasi moral bangsa.Saat ini kenakalan remaja berkembang begitu luas sehingga terjadi perbuatan-perbuatan asusila yang terjadi seperti masih banyak perkelahian anak sekolah, pencurian, pembunuhan, penggunaan narkoba, seks bebas, dll.akibatnya perbuatan- perbuatan tersebut menimbulkan keresahan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.2Dikutip dari salah satu media Kompas, ditemukan berita bahwa saat ini sedang maraknya kasus bullying atau perundungan yang terjadi di sejumlah sekolah di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini.Kasus terbaru terjadi di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Purworejo, Jawa Tengah maraknya kasus seperti itu karna ada yang hilang dalam diri pelaku yaitu nilai karakter dalam dirinya.3 Dan faktor yang mendominasi terjadinya kemerosotan diatas adalah karena kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap akhlak, semakin hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan dan semakinn

2 Sudarsono,Etika Islam tentang Kenakalan Remaja, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991, 7

3 (https://regional.kompas.com, 21 Februari 2020

(17)

deras arus pergeseran atau dekadensi moral yang terjadi di kalangan masyarakat secara umum serta hilangnya loyalitas terhadap islam.4

Tidak hanya hal tersebut, saat ini pula kejujuran semakin terkikis.Seperti orang Jawa bilang “Jujur malah ajur” (jujur malah membuat hancur). Hal ini disebabkan ketidakjujuran telah sedemikian mewabah dan mempengaruhi sistem kehidupan secara keseluruhan, sehingga ketika ada orang yang jujur, ia justru akan terperosok dalam kesulitan.

Jika ketidakjujuran telah menjadi sistem masa depan bangsa ini akan suram. Karena ketidakjujuran menjadi penyebab bagi lahirnya berbagai perilaku yang merugikan sendi-sendi kehidupan bangsa ini.Ketidakjujuran yang mendorong berkembangnya perilaku korupsi, kolusi, nepotisme, kekerasan, penipuan, dan sebagainya.

Oleh sebab itu pembentukan karakter perlu diupayakan dan diimplementasikan pada jalur pendidikan formal maupun non formal.Secara psikologi pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi manusia (kognitif, afektif, dan psikomotorik).5Dengan demikian implementasi pembentukan karakter dirasa sangat penting dalam rangka pembinaan generasi bangsa melalui lembaga pendidikan yang menggunakan berbagai upaya untuk menerapkannya. Salah satunya lembaga pendidikan yang mengadakan

4 Ali Abdul halim Mahmud, Akhlak Mulia, Jakarta : Gea Insani, 2004, 62-63

5 Heri Gunawan, Pendidikan karakter : Konsep dan Implikasinya, Bandung : Alfabeta, 2012, Vii

(18)

program belajar sehari penuh bagi peserta didiknya atau yang sering dikenal dengan sebutan Full day school. Program ini bertujuan untuk membina akhlak dan membentuk karakter yang baik pada peserta didiknya.dalam program tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan saja, akan tetapi juga disertai pembentukan karakter agar peserta didik terbiasa melakukan perilaku-periilaku yang baik dan berakhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Full day School adalah salah satu program unggulan yang dirintis oleh beberapa sekolah yang ada di Indonesia. Program ini merupakan sebuah model pendidikan alternatif, dimana peserta didik sehari penuh berada di sekolah untuk melakukan proses pembelajaran dan proses beribadah. Dengan tersedianya waktu yang cukup lama di lingkungan sekolah peserta didik perlahan-lahan akan terbiasa dengan kehidupan berakhlak mulia, dan menumbuhkan sikap kebersamaan dan kesadaran beribadah serta sikap positif lainnya yang dapat menjadikan peserta didik menjadi lebih baik. Program tersebut juga dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas dan bakat yang dimiliki peserta didik.

Full day school merupakan program yang digunakan oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.

Salah satu sekolah yang menerapkan program tersebut adalah SD PTQ An Nida Salatiga.

(19)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Mujayanah (2016). Dalam tesisnya yang berjudul Sistem Full Day School dalam Pembentukan Karakter Siswa kelas IV SD Muh Pakel Yogyakarta, menyimpulkan bahwa keberhasilan pembentukan karakter siswa melalui sistem full day school dapat dilihat dari tercapainya tujuan pendidikan dari sekolah itu sendiri dan hasil proses pembentukan karakter yakni nilai-nilai karakter yang secara tak sadarkan diri tertanam pada siswa. Oleh sebab itu proses pembentukan karakter sudah cukup baik dan bisa dikatakan efektif dan membantu para siswa menjadi siswa yang berkarakter.6

Menurut Muh David dalam penelitiannya yang berjudul Peran Full Day School terhadap penanaman karakter pada peserta didik Sekolah Dasar di kota Makassar memberikan kesimpulan bahwa respon guru sangat mendukung respon full day school terhadap penanaman karakter pada peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah karena waktu interaksi antara murid dan guru cukup lama sehingga memudahkan para guru untuk mengamati, mengawasi dan membimbing peserta didik.7

Menurut Addin Arsyadana dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan sistem full day school dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di MI Al-Qamar, Bagor Nganjuk memberikan kesimpulan

6 Siti Mujayanah, Sistem Full day School Dalam Pembentukan Karakter Siswa kelas IV SD Muh Pakel Yogyakarta, 2016, melalui digilib.uin-suka.ac.id

7Muh David, “Peran Full day School terhadap Penanaman Karakter pada Peserta Didik Sekolah dasar di Kota Makassar. melalui https://www.neliti.com

(20)

bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan Madrasah maka ada beberapa faktor pendukungnya yaitu diantaranya sarana dan prasarana yang memadai, adanya dukungan dari orang tua siswa atau masyarakat, adanya guru atau tenaga pengajar. Dan untuk pendukung kurikulum dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya proses belajar mengajar guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang bervariatif, seperti game, setting pembelajaran yang berbeda, moving class dan juga inovasi yang lain.8

Sekolah PTQ An Nida menjadi pilihan penelitian karena merupakan sekolah yang berbasis karakter dan dari ketiga penelitian tersebut dengan penelitian saya terdapat perbedaan yaitu : penelitian pertama dan kedua berisi tentang cara penanaman semua penguatan karakter pada siswa, dan penelitian ketiga berisi tentang kualitas pendidikan penguatan karakter, dan penelitian saya berisi tentang penguatan karakter religius dan jujur.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis ingin melakukan penelitian di sekolah Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga dengan mengambil judul “Implementasi Sistem Full day School dalam Sistem Penguatan Pendidikan Karakter Religius dan Kejujuran Siswa, Studi Kasus di SD Pendidikan Tartil Qur’an (PTQ) An Nida salatiga”

8 Addin Arsyadana, “Penerapan Sistem Full Day School Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pendidikan di MI Al-Qamar Bagor Nganjuk, Realita : Volume 15, No. 1 Tahun 2017

(21)

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Kebijakan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan jujur siswa di SD Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga?

2. Bagaimana Langkah Pelaksanaan sistem full day school dalam penguatan karakter reigius dan jujur siswa di SD Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga ?

3. Apa pandangan orang tua terhadap penguatan karakter religius dan jujur siswa dalam sistem full day school di SD Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga ?

C. Signifikasi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui kebijakan penguatan karakter religius dan jujur siswa dalam implementasi sistem full day school di SD Pendidikan Tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga

b. Untuk mengetahui bagaimana langkah pelaksanaan sistem full day school dalam penguatan pendidikan karakter religius dan jujur siswa di SD Pendidikan tartil Qur’an(PTQ) An Nida salatiga c. Untuk mengetahui pandangan orang tua terhadap penguatan pendidikan karakter siswa dalam implementasi sistem full day school di SD Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga

(22)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritik

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran, khususnya bagi sekolah yang menerapkan sistem full day school.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan teoritis dalam mengintegrasikan pembentukan karakter dalam penerapan sistem full day school.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal pembentukan karakter religius dan kejujuran siswa di SD Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga

2. Bagi guru, sebagai sumbangan bagi para guru di SD Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga untuk membantu dalam pembentukan karakter religius dan kejujuran peserta didik dalam penerapan sistem full day school.

3. Bagi siswa, dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah tersebut dalam menumbuhkan sikap religius dan kejujuran dalam setiap

(23)

kondisi maupun situasi dimanapun siswa berada, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah siswa.

4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengetahuan dan pembelajaran serta sebagai bahan kajian dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan sistem full day school. Selain itu pula dapat memberikan pengetahuan mengenai cara menegakkan karakter religius dan kejujuran siswa dalam proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Habib Hudatul Umam mahasiswa prodi Pendidikan Islam konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012 dengan judul

“Manajemen Strategi Program Full Day School MTsN Model Kebumen I. Hasil tesis ini menyimpulkan bahwasuatu sekolah yang menerapakan sistem FDS haruslah memiliki manajemen yang baik agar program yang diselengarakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Setelah dilakukan penelitian manjemen strategi dalam program FDS di sekolah tersebut sudah dibilang baik karena proses pembelajaran dalam sistem FDS dapat berjalan

(24)

dengan lancar dan para peserta didik sangat nyaman dan menikmati proses pembelajaran tersebut.9

Annisa Kurnia Wardani mahasiswa Prodi Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia tahun 2015 dengan judul “Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Sekolah Full Day School Di Sd Islam Al Firdaus Magelang”. Penelitian tesis ini difokuskan pada pelaksanaan manajemen pendidikan sekolah full day school telah berjalan efektif dengan mengunakan pedoman manajeman seperti perencanaan, organisasi, tindakan dan pengawasan dan hambatan pelaksanaan manajeman pendidikan sekolah full day school ialah faktor kesediaan dana, personalia dan sarana prasarana.10

Wahidun, mahasiswa prodi pendidikan islam konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2008 dengan judul “Manajemen Pengembangan Kurikulum Terpadu Dengan Sistem Full Day School: Study Kasus Di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta”.

Hasil tesis ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum terpadu sangatlah diperlukan karena sistem full day school

9 Habib Hudatul Umam “ manajemen Strategi Program Full Day School MTsN Model Kebumen I”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

10Annisa Kurnia Wardani, “Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Sekolah Full Day School di SD Islam Al Firdaus Magelang”, Tesis, Prodi. tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015

(25)

sangatlah berbeda jauh dengan sistem pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Sistem FDS memiliki banyak program yang dilaksanakan disekolah dengan waktu pembelajaran yang cukup panjang dibanding dengan sekolah biasa sehingga diperlukan manajemen pengembangan kurikulum terpadu yang maksimal agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif.11

Miah Mu’minatun mahasiswa Prodi Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI Ma’arif Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”. Hasil tesis ini menunjukan bahwa sekolah mengembangkan kurikulum integrated yakni perpaduan antara kurikulum Diknas, Kemenag dan yayasan Nahdatul Ulama. Dalam pengembangan inipendidik memiliki kewajiban dalam memadukan kurikulum yang ada dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif.12

Ahmad Zainuri, Mahasiswa prodi pendidikan islam konsentrasi pendidikan agama islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun

11 Wahidun, “Manajemen Pengambangan Kurikulum Terpadu dengan Sistem Full Day School : Studi Kasus di SDIT Luqman Al hakim Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam, Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008

12 Miah Mu’minatun, “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI Ma’arif Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”, Tesis, Prodi Tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015

(26)

2014 dengan judul “Study Evaluatif Sistem Boarding School Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta”. Hasil tesis ini menunjukkan bahwa proses pembentukan karakter dalam sistem boarding schooldirasa sangat efektif sebab dalam sitem tersebut siswa dapat dipantau secara intensisf oleh para pengurus asrama, sehingga perilaku atau karakter yang dimiliki para peserta didik pun dirasa sudah sangat baik dibanding dengan siswa yang tidak menggikuti program tersebut. Walapun demikian ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki dalam proses pembentukan karakter dengan sistem boarding school agar dapat berjalan lebih baik dan lebih efektif dan efesien.13

Dari uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa tesis yang penulis angkat mempunyai perbedaan mendasar dengan beberapa penelitian yang sudah ada. Tesis yang pertama dan kedua lebih menekankan pada manajemen yang digunakan dalam sekolah yang mengunakan sistem full day school. Ketiga dan keempat lebih menekankan pada pengembangan kurikulum terpadu dalam pelaksanaan pendidikan dengan sistem full day school . Kelimaberusaha mengevaluasi sistem boarding school dalam

13 Ahmad Zainuri, “Study Evaluatif Sistem Boarding School dalam Pembentukan Karakter Siswa di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan kalijaga, Yogyakarta, 2014

(27)

pembentukan karakter. Adapun perbedaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini mengambil wacana tentang penguatan pendidikan karakter yang mengacu pada tingkat religius dan kejujuran siswa.

Penelitian ini menekankan pada pola Implementasi Sistem Full Day School dalam penguatan karakter religius dan kejujuran Siswa di SD Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga.

2. Kerangka Teori

Istilah full day school berasal dari bahasa Inggris dimana full artinya penuh, day artinya hari dan school artinya sekolah.14Jadi secara terminologi full day school artinya belajar sehari penuh. Jam belajar diberlakukan dari pagi sampai sore, mulai pukul 07.00 – 15.30 dengan istirahat 2 kali. Dengan demikian sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi.Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal pelajaran dan pendalaman.15

Full day school merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara penuh, dimana aktivitas anak banyak dilakukan di sekolah daripada di rumah. Konsep dasar full day school adalah integratedcurriculum dan integrated activity yang merupakan bentuk pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk seorang anak

14 John Echols, kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia, 1996

15 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta : Ar Ruzz Media, 2009, 9

(28)

(siswa) yang berintelektual tinggi yang dapat memadukan aspek ketrampilan dan pengetahuan dengan sikap yang baik.16

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter seorang anak akan menjadi cerdas emosinya.17 Menurut Ridwan dan M Kadri pendidikan karakter sering dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menilai dan memberikan keputusan baik dan buruk terhadap sesuatu hal.18

Beberapa tokoh yang mengemukakan tentang penguatan karakter diantaranya yaitu : Thomas Lickona dalam bukunya

“Educating for character, how our school can teach respect and responsibility”. Bahwa kehidupan itu berperilaku baik dengan penuh kebajikan, yakni berperilaku baik terhadap pihak lain (Tuhan,

16 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran secara manusiawi, Bandung : Rineka Cipta, 1993, 4

17 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : menjawab tantangan krisis multidimensional, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011, 29

18 Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter : mengembangkan karakter anak yang islami, Jakarta : PT BUmi Aksara, 2016, 22

(29)

manusia, dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri.19 Masnur Muslich, dalam bukunya pendidikan karakter :menjawab tantangan krisis multidimensional, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.20 Ngainun Naim dalam bukunya character building, karakter secara lebih jelas mengacu kepada sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasias intelektual, seperti berfikir kritis dan alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.21 Agus wibowo, dalam bukunya pendidikan karakter : strategi membangun karakter bangsa berperadaban, satuan pendidikan adalah komponen penting dalam pembangunan karakter

19 A Thomas Lickona, Educating for character : How our school can teach respect and responsibility, New York, Toronto, London, Sydney, Aucland : Bantam Books, 1991, 5

20 Masnur Muslich, Pendidikan karakter : menjawab tantangan krisis multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, 2011, vii

21Ngainun Naim, Character Building, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, 55

(30)

yang berjalan secara sistematik dan integratif bersama dengan komponen lainnya.22

Menurut Muhaimin, kata religius memang tidak identik dengan kata agama. Kata religius lebih tepat diterjemahkan sebagai keberagaman. Keberagaman lebih melihat aspek yang ada didalam lubuk hati nurani pribadi, sikap personal, cita rasa dalam pribadi manusia, namun disini yang penulis maksud adalah lebih mendalam atas agama.Sehingga religius adalah penghayatan dan implementasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.23 Karakter religius sangat penting dalam kehidupan dimasa depan. Untuk mempersiapkan siswa memiliki bekal agama yang kuat sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dan degadrasi moral yang mengancam generasi penerus bangsa dan agama ini.

Secara harfiah, jujur berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang.Jujur merupakan nilai penting yang harus tercermin dalam perilaku sehari-hari.24 Sikap jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.25 Kejujuran adalah kesesuaian ucapan atau yang dikemukakan dengan

22 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : strategi membangun karakter bangsa berperadaban, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, 45

23 Muhaimin, Paradigma pendidikan islam : upaya mengefektifkan pendidikan agama islam di sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, 288

24 Ngainun Naim, Character Buiding, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, 132

25 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadapan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, 100

(31)

kenyataan atau fakta.Sehingga sikap jujur adalah kesesuaian perkataan dan tindakan sesuai hati nurani yang diungkapkan dengan fakta atau kenyataan.

Menurut Mansur Muslich, pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab.26 Sedangkan Pendidikan dalam literature pendidikan agama islam mempunyai banyak istilah yaitu mendidik, memberi ilmu, memberikan teladan dalam akhlak, dan memberikan pengetahuan, sehingga dapat terjadinya perubahan sikap dan perilaku peserta didik.Pendidikan karakter inilah dapat menjadi solusi dari problematika degadrasi moral dan karakter anak. Namun penanaman pendidikan karakter bukan hanya pada pendidikan agama islam saja namun di pelajaran umum lainnya pun dapat diselipkan nilai-nilai karakter yang dapat memberikan pembenahan moralitas generasi muda.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan tujuan membangun makna berdasarkan data-

26 Mansur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, 2011, 69

(32)

data lapangan. Pendekatan ini untuk mengamati secara langsung kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan penelitin untuk memperoleh sudut pandang obyek yang diteliti. Penelitian ini meneliti dari sumber rujukan kemudian berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah. Penelitian ini disebut penelitian lapangan (field reseach) yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan, atau suatu wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokkan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan.27

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah pendekatan pustaka maksudnya adalah diambil dalam mencari sumber teori dan rujukan dalam penelitian.

Dan mengunakan pendekatan lapangan (field research) maksudnya adalah pendekatan untuk mengamati kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh sudut pandang obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini dideskripsikan dengan

27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta,2010, 3

(33)

memperhatikan semua peristiwa yang terjadi dan selalu berusaha mengungkap kesadaran dari subyek penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan, untuk memperoleh data yang diperlukan.28Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Sekolah DasarPlus Tahfizhul Qur’an Annida Salatiga, yang merupakansalah satu unit pendidikan dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam An Nida.

Lembaga pendidikan ini menyelenggarakan pendidikan karakter pada peserta didiknya. Sejak awal penyelenggaraan Sekolah Annida (2013) membawa konsep lima hari dengan menerapkan full day school.29

Lembaga pendidikan yang berstatus swasta ini berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 3000 m dan terdaftar dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 69913116 dengan SK pendirian sekolah 001/YA-S/II/2013, Tanggal SK pendirian 2013-02-09 dan izin operasionalnya 421.2/5853/101.30Sekolahan ini berada di Kota Salatiga, tepatnya di Jl. Jenderal Sudirman No. 239 Ledok, Kec.Argomulyo.Pondok pesantren Annida yang berdiri sejak 1 juni

28 Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta : Kanisius, 1995, 4

29wawancara dengan Kepala sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 Januari 2020.

30Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SDTQ Annida.On-line. Melalui http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id (20/01/2020)

(34)

1979 ini telah mengukir sejarah keemasan tersendiri. Ponpes yang diprakarsai oleh KH.Ali As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni ma’ahid Kudus) ini telah melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang telah tersebar di berbagai pelosok tanah air. Berbekal semangat untuk mengalirkan sumber kehidupan (agama) di kota Salatiga, KH. Ali as’ad (alm) dengan dana pribadi dan bantuan para dermawan mendirikan Ponpes Annida. Agar keadaan Ponpes Annida yang sedang mengalami fase transisi ini dapat di-up grade kembali menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan menjadi inspirasi banyak orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pengurus yayasan, alumni dan masyarakat yang peduli dengan Ponpes Annida, maka pada tanggal 1 Februari 2013 disepakati tentang pembenahan struktur kelembagaan dan pendirian embrio Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Qur’an (PTQ) Annida Salatiga.31

4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Peneliti melakukan observasi proses perencanaan sebelum pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah full day untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pelaksanaan praktik pendidikan Agama Islam berbasis penguatan karakter religius dan jujur.

31 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 20 Januari 2020.

(35)

b. Metode Wawancara

Dalam teknik wawancara, peneliti akan melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Waka kurikulum dan Orang tua Wali murid SD PTQ Annida Salatiga. Dari wawancara tersebut, peneliti ingin menggali data tentang pelaksanaan pendidikan agama islam berbasis penguatan karakter religius dan jujur di lingkungan sekolah full day.

c. Metode Dokumentasi

Selain metode observasi dan wawancara, maka dalam peneliti ini digunakan pula metode dokumentasi untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Dokumen yang diperlukan peneliti berupa modul, file, foto kegiatan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan hasilnya.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menganalisis sekumpulan sumber, buku artikel, atau rujukan lain, serta sekumpulan dari wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya sehingga data penelitian memiliki banyak variasi. Proses analisis data dimulai dari mengorganisasikan seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber. Data tersebut kemudian dikelompokkan sesuai tema permasalahan atau

(36)

pertanyaan peneliti. Setelah dikelompokkan dalam satu tema yang sama, data kemudian dibaca kembali, ditelaah dan dipelajari.

Data yang telah dikelompokkan tersebut kemudian disusun kembali menjadi rangkuman inti sesuai dengan tema. Proses analisis kemudian dilakukan penelitian dengan mengembangkan rangkuman tersebut menjadi paparan yang mendalam berdasarkan pemahaman peneliti selama proses pengumpulan data sampai menemukan esensi dari fenomena yang diteliti. Peneliti menjelaskan secara sistematis dan logis tentang bagaimana fenomena itu terjadi.Untuk membantu agar peneliti mampu menganalisis data secara mendalam dengan penjelasan yang tepat, peneliti dapat mengakaji kepustakaan, mengkonfirmasi temuan dengan teori yang telah ada sebelumnya.32

F. Sistematika Penelitian

Agar penelitian tersusun dengan baik, sistematis, dan terarah, maka secara komprehensif penelitian ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I: pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan tesis

32 Endang Mulyaningsih, Metode penelitian terapan bidang pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2014, 44

(37)

BAB II: deskripsi data penelitian, kerangka teori dari penelitian tersebut, pelaksanaan penguatan karakter religius dan jujur

BAB III: analisis data dan hasil penelitian, meliputi penguatan karakter religius dan jujur sekolah full day di SD PTQ Annida Salatiga

BAB IV: Tentang pandangan orang tua terhadap penguatan karakter religius dan jujur siswa full day school di SD Pendidikan tahfizh Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga

BAB V: Penutup meliputi kesipulan dan saran

(38)

BAB II

KEBIJAKAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR

SISWA DI SEKOLAH DASAR PLUS TAHFIZHUL QUR’AN AN NIDA SALATIGA

A. Kebijakan Dalam Penguatan Karakter Religius dan Jujur

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusn kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan Negara-negara maju.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan.

(39)

Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pedidikan ini adalah diberikannya wewenang kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

Lembaga Pendidikan Islam dimanapun berada selalu berupaya untuk berbenah dan mengembangkan program maupun kelembagaan.

Perubahan tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan warna baru yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.

Berbekal dengan semangat men-syiar-kan islam dan menjadikan islam yang rahmatn lil ‘alamin serta mencetak generasi muda yang islami, qur’ani dan mandiri.

Pondok Pesantren Annida berdiri sejak 1 Juni 1979 ini telah mengukir sejarah keemasannya tersendiri. Ponpes yang diprakarsai oleh KH. Ali As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni ma’ahid Kudus) ttelah melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang tersebar di berbagai pelosok tanah air.

Berlandaskan histori tersebut, maka perlu diupayakan agar menjadi Ponpes Annida yang sedang mengalami fase transisi ini dapat di up grade kembali menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan menjadi inspirasi banyak orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, maka Ponpes Annida sepakat untuk membenahi struktur kelembagaan

(40)

dan pendirian embrio Sekolah Dasar Tahfizhul Qur’an (SD PTQ) Annida dengan branding Islami, Qur’ani, Mandiri dan Mottonya

“Building Future Quranic Generation”.

SD PTQ Annida ini didesain dengan sistem full day school.

Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah berbasis Al-Qur’an dari berbagai daerah. Diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut dapat memberikan tambahan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan, memiliki nilai plus dan berbasis qur’an bagi anak mereka. Disamping tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan kebesaran dan khittoh Ponpes Annida sebagai pengalir kehidupan agama sebagaimana spirit yang dibawa oleh KH. Ali As’ad (alm).

Dalam isi visi dan misi sekolah Annida, visinya yaitu melahirkan hafizh-hafizhah Al-Qur’an yang berprestasi, berkarakter, berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian Qur’ani terampil mandiri.

Sedangkan misinya menyelenggarakan pendidikan berbasis tahfizhul qur’an dengan target 10 juz, mampu mengembangkan potensi dan prestasi anak anak didik dalam berbagai bidang bakat dan minat, menanamkan dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap unsur pendidikan, Sekolah Annida bersendikan nilai-nilai islam, pancasila, dan kewawasan kebangsaan, serta memiliki tujuan dapat

(41)

meghasilkan output kepribadian siswa yang qur’ani, terampil dan mandiri.33

Untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan dari pendirian SD PTQ Annida Salatiga, maka dibuatlah kepengurusan yayasan. Yang semua kepengurusan memiliki peran dan tugasnya masing-masing sesuai dengan wewenang yayasan. Setelah terbentuk kepengurusan, maka agar lebih legal dibuatkanlah Surat Keputusan bagi masing- masing pengurus. Yang tertuang dalam SK Ketua Yayasan, SK tentang Peraturan Kepegawaian, SK tentang pengangkatan guru dan pegawai, Sk tentang pengangkatan konsultan pendidikan, SK Kepala Sekolah, SK tentang pembagian guru dan tugas mengajar, serta SK lain yang dibutuhkan dalam operasional berjalannya SD PTQ Annida Salatiga.

Sekolah Dasar Pendidikan Tahfizhul Qur’an Annida memiliki program-program unggulan dan ciri khas tertentu yaitu tahfizh quran 10 juz, sholat dhuha setiap akan memulai pelajaran, istirahat tidur siang agar anak dapat merefresh kembali dan tidak lesu dalam menerima proses pembelajaran lagi, dua guru per kelas yang satu bisa mendampingi anak-anak saat guru menerangkan pelajaran, lagu menghafal muri-q yang digunakan agar metode menghafal lebih mudah diterima anak, outhing class yang dilaksanakan setiap semester yang dilaksanakan untuk menambah wawasan keluar, malam bina iman dan

33Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 januari 2020.

(42)

taqwa (Mabit) untuk melatih anak mandiri dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, tasmi’ untuk melatih keberanian anak yang dilaksanakan anak kelas 3-6 urut membaca sesuai urutan didepan teman-temannya.34

SD PTQ Annida merupakan sekolah berbasis karakter, sehingga diharapkan anak memiliki akhlak yang baik. Karakter merupakan kecenderungan hati atau sikap dalam merespon sesuatu serta bentuk perilakunya. Dalam bahasa agama, karakter itu pada hakekatnya adalah akhlak, karakter yang baik disebut akhlak al karimah, sedangkan karakter yang buruk disebut akhlak al-madhmumah.35

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior).36 Berdasarkan 3 komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan.Berbicara pembentukan kepribadian tidak terlepas dengan bagaimana kita membentuk karakter sumber daya manusia.

Thomas Lickona juga mengatakan di dalam bukunya Educating for Character, bahwa

How our schools can teach respect and responsibility “down throught history, in countries all over the world, education has had two

34 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 Januari 2020

35 Asep Zaenal, Islamic Character Building, Jakarta : Grafindo Media Pratama, 2014, 2

36 Thomas Lickona, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility, United States of America : Bantam Books, 1991, 7-8

(43)

great goals : to help young people become smart and to help them become good”.37

“Bagaimana Sekolah kita dapat mengajarkan rasa hormat dan tanggung jawab “melalui sejarah, di Negara-negaradi seluruh dunia, pendidikan telah memiliki dua tujuan besar untuk membantu orang muda menjadi pintar dan membantu mereka menjadi baik”.”

Menjadikan peserta didik cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang baik, tampaknya jauh lebih sulit.

Berdasarkan nilai-nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional, Pusat Kurikulum Pendidikan Nasional merumuskan delapan belas yang perlu dikembangkan dalam pendidikan karakter, yaitu ada aspek religius dan kejujuran.38 Nilai religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran dalam pelaksanaan agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.39

Menurut Raymond F. Paloutzin, dalam bukunya Invitation to the Psycology of religion :

Religious behavior has been defined at the individual, group, or societal levels. religion has been conceived of as being either whatever fulfills religious functions for the person or group or a partiuclar content

37 Thomas Lickona, Educating for Character…, 6

38 Mohammad Kosim, Urgensi Pendidikan Karakter, Karsa : journal of social and Islamic Culture, Volume IXI, No. 01 (April 2011), 89

39 Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran berdasarkan Nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa, Jakarta : Balitbang Kemendiknas, 2010, 27

(44)

or substance which the person or group expounds and the which they adhere.40

“Perilaku keagamaan telah didefinisikan pada tingkat individu, kelompok atau masyarakat. Agama telah dipahami sebagai sesuatu yang memenuhi fungsi keagamaan untuk orang atau kelompok atau konten atau substansi partiuclar yang diuraikan oleh orang atau kelompok dan yang mereka patuhi.”

Religius mencerminkan perilaku keagamaan yang mereka patuhi. Nilai karakter religius meliputi tiga dimensi relasi, yaitu hubungan antara individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan lingkungan.41

Perilaku jujur merupakan salah satu wujud keimanan. Jujur juga merupakan petunjuk yang paling kuat atas keberadaan iman di dalam hati pelakunya, ketercapaian tujuannya dan sebagai penuaian apa yang dia minta dan kewajiban yang ia bebankan.42 Pentingnya penerapan sebuah kejujuran pada diri siswa melalui pembelajaran yaitu untuk melatih kebiasaan sejak dini agar kedepannya menjadi lulusan yang tidak hanya berkompeten dalam pengetahuan semata melainkan juga memiliki kepribadian yang arif.

40 Raymond F. Paloutzian, Invition to the Psychology of Religion, United States of America : Allyn & Bacon, 1996, 7

41Dyah Sriwilujeng, Panduan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter, Jakarta : Erlangga, 2017, 8

42Shafwat Abdul Fattah M, Jujur menuju jalan yang benar, Jogjakarta : Bintang Cemerlang, 2001, 61

(45)

B. Pembahasan

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan termasuk peningkatan kualitas SD PTQ Annida Salatiga.

Dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi : 1) Standar isi, 2) standar komppetensi, 3) standar proses, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasional

(46)

Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan tercapai.

Sebagai implementasi Program Pendidikan Dasar yang merupakan landasan dari Tujuan Pendidikan Nasional, juga sebagai titik tolak kegiatan pelaksanaan Program Pendidikan dalam upay mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Dasar dan tujuan Pendidikan Sekolah Dasar yang sasarannya itu adalah peserta didik. Tujuan-tujuan tersebut telah dituangkan diantaranya dalam Kurikulum Pendidikan Dasar.

Guna mensukseskan dan mengembangkan kurikulum tersebut maka SD PTQ Annida Salatiga perlu menyusun Rencana Kerja Sekolah baik Rencana Kerja Jangka Menengah maupun Rencana Kerja Tahunan. Rencana Kerja Menengah merupakan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebagai penjabaran visi, misi dan tujuan sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah disusun oleh SD PTQ Annida Salatiga untuk masuk kedalam tahapan selanjutnya menuju fase yang lebih tinggi. Untuk memasuki perjalanan tersebut, tentunya dibutuhkan persiapan dan strategi agar bisa sesuai dengan apa yang dicita-citakan dari didirikannya lembaga ini.43

Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan anaknya, sekolah ini memerlukan peningkatan dan

43 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020

(47)

pengembangan dalam berbagai aspek, misalnya dalam hal kesiswaan, kurikulum, dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan dalam pendidikan, dll. Berdasarkan kondisi tersebut, maka SD PTQ Annida pun menyusun Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) agar sekolah memiliki rambu-rambu yang bisa dijadikan landasan dalam pengelolaan program, implementasi, memonitoring dan evaluasi yang baik, terstruktur dan terukur.44

Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) dan Rencana Kerja Jangka Menengah SD PTQ Annida Salatiga ini merupakan dokumen perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan jangka menengah 4 tahun untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 45

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

44 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020

45 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 13 Maret 2020

(48)

Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah.

Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.46

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:

• Kurikulum dan silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)

• Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)

46 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020

(49)

• Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)

Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa.

Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau sekolah tidak mengalami kesulitan.47

Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Qur’an SD PTQ Annida didesain dengan sistem full day school dengan kurikulum semi pesantren. Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang berbasis al qur’an dari berbagai daerah. Kurikulum SD PTQ Annida mengembangkan dan menerapkan kurikulum 2013 plus (diperkaya dengan kurikulum pesantren). Dalam silabus dan RPP memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran semuanya itu berdasar dalam pembentukan karakter siswa.48

47 Dokumentasi SD PTQ Annida, 6 Maret 2020

48 Wawancara dengan waka kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020

(50)

Contohnya dalam silabi di SD PTQ Annida Salatiga setiap mata pelajaran yang diajarkan semuanya berisikan karakter siswa yang diharapkan berdasar penguatan karakter : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes )49

Pendidikan karakter ditanamkan dalam pendidikan islam yaitu agar tercipta peserta didik yang memiliki akhlakul karimah. Penanaman karakter pada anak perlu ditanamkan sejak anak usia dini selain dari pembinaan perkembangan jasmani anak, untuk mendukung tujuan dari pendidikan tersebut. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran dilaksanakan agar peserta didik dapat menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, serta mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang didapat dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada prinsipnya semua mata pelajaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan karakter peserta didik. Tidak semua materi cocok untuk semua nilai karakter, oleh karena itu perlu adanya seleksi dan sinkronisasi antara materi dengan nilai-nilai karakter yang akan diberikan. Integrasi pendidikan karakter juga juga dapat dilakukan pada

49 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020

(51)

penginternalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku yang dilakukan guru setiap hari dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Menurut ibu Anik Yulianti agar penguatan karakter religius dan sikap jujur dapat tertaman dalam diri anak maka harus ada kegiatan- kegiatan pembiasaan yang dilakukan, seperti sholat dhuha dan wajib berjamaah, dan para guru diminta untuk selalu memberikan anak-anak motivasi tentang penguatan karakter dengan menyelipkan dalam pembelajaran. Karena menurut beliau bahwa nilai pelajaran itu adalah bonus dan fokus utama adalah perbaikan akhlak.50

Kompetensi guru yang ada di SD PTQ Annida sesuai dengan lulusan, yaitu pemegang guru kelas ya yang sesuai dengan lulsannya serta guru tahfizh pun juga sudah sesuai dengan kemampuannya.Setiap sepekan sekalipun dalam pengontrolan problem yang terjadi pada peserta didik ada rapat yang terjadwal setiap hari rabu pagi, dan rapat semua guru kelas, guru mapel, guru tahfizh dan yayasan setiap sepekan sekali dihari sabtu. Kegiatan tersebut dapat untuk mengonttrol proses pembelajaran dan evaluasi guru.51

50 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020

51 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020

(52)

BAB III

PELAKSANAAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR

Implementasi merupakan aktivitas yang dilakukan secara sistematisdan terikat oleh mekanisme untuk mencapai tujuan dari proses perencanaan. Margaret Sinclair mengatakan, bahwa :

planners and administrators have become more aware of the importance of implementation strategies and of the role of differentregulatory mechanisms in this resect : the choice of financing methods, the examination and certification procedures or various other regulation.52

“Perencanaan dan administrator telah menjadi lebih sadar akan pentingnya strategi implementasi dan peran mekanisme pengaturan dan berbeda dalam resect ini : pilihan metode pembiayaan, pemeriksaan, dan prosedur sertifikasi atau berbagai peraturan lainnya.”

Pendidikan yang berkarakter mampu menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik sebagai fondasi agar terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dalam kehidupan sehari- hari.Sehingga nantinya bisa menjadi manusia berakhlak yang memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.SD PTQ Annida sebagai sekolah yang berkarakter dalam prosesnya telah

52 Margaret Sinclair, Planning Education In and After Emergencies, Paris : united National Education Scientific and Cultural Organization, 2002, 5.

(53)

merencanakan dan melaksanakan model penguatan pendidikan karakter religius dan sikap jujur sejak awal berdiri.53

Penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan berbagai kegiatan yaitu 1. Kegiatan Intra (Kegiatan Belajar Mengajar)

Perencanaan penerapan penguatan karakter religius dan sikap jujur dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam maupun diluar kelas dilakukan saat penyusunan perencanaan pembelajaran. Penyusunan rencana pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Kalau dari kurikulum, pemuatan karakter masuk di pembelajaran, jadi RPP memasukkan nilai-nilai karakter dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua materi pelajaran.

Penanaman karakter dalam pembelajaran di kelas setiap materi pelajaran atau kegiatan dirancang khusus sehingga kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Pengintegrasian pendidikan karakter dalam semua materi pelajaran secara eksplisit dan implisit sudah ada dalam rumusan kompetensi dalam standar inti.Materi pembelajaran memiliki dampak pengiring pembentukan karakter siswa.

Guru di kelas sebagai fasilitator memiliki peran yang sentral dalam melaksanakan, menerapkan, dan mendukung ketercapaian pendidikan

53 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida tanggal 6 Januari 2020

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kesimpulan: (1) penyebab perceraian yaitu adanya orang ketiga dalam keluarga (PIL/WIL), adanya pertengkaran yang terus- menerus, tidak dapat

Makalah diseminarkan pada acara The International Seminar on Information and Communication Technology (ICT) in Education, tanggal 13-14 Februari 2009, di gedung KPLT FT UNY 4

Menyimak latar belakang terjadinya tragedi Mataram serta dampak yang ditimbulkannya, berupa pemusnahan hampir 98% sarana simbol budaya religi yang berupa Gereja, sedangkan peristiwa

Bagi SMK Negeri 1 Sewon Bantul diharapkan lebih meningkatkan upaya dalam kesehatan reproduksi remaja pada siswa-siswi kelas XI di SMK Negeri 1 Sewon Bantul,

- Hipotesis nol (Ho) = tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menganalisis fenomena sosial yang berorientasi pendekatan interdisipliner pembelajaran

Pengolahan data menggunakan sistem yang baru memiliki kelebihan dibanding yang lama, seperti dalam pengolahan data menjadi lebih cepat, data lebih aman karena

Perkembangan yang terdapat di beberapa negara, bahwa sistem perekonomian mulai di pelajari kembali setelah terjadinya krisis global menjadi momentum sendiri bagi penggiat

Ruang lingkup perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru adalah massa bangunan sebagai fasilitas pelayanan di bidang