• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Hasil dan Pembahasan

DESKRIPSI KAWASAN PENELITIAN

4.4 Kebijakan Penataan Ruang Kecamatan Medan Johor

Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya berbagai faktor, antara lain faktor kependudukan dan adanya interaksi antara kota dengan kota lainnya dalam lingkup wilayah maupun luar wilayah suatu daerah.

Perkembangan faktor tersebut (penduduk, kegiatan penduduk dan interaksi Kota dengan wilayah lain) menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya wilayah yang berdampak terhadap terjadinya perubahan fisik dan penggunaan lahan. Bentuk perubahan penggunaan lahan ditandai dengan makin meningkatnya lahan terbangun, yang merupakan fenomena perkembangan dan pertumbuhan wilayah perkotaan yang mudah terlihat secara fisik.

Dalam Struktur Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2006, Kecamatan Medan Johor diarahkan mempunyai fungsi utama sebagai Pusat Pemerintahan Kecamatan, Pemukiman Perkotaan, pengembangan kawasan perumahan dan juga sebagai kawasan hijau Kota Medan. Dengan demikian dalam orientasi pengembangan wilayah Kota Medan, Kecamatan Medan Johor pada masa-masa mendatang di pastikan akan semakin tumbuh dan berkembang secara pesat. Disamping itu tidak dapat di pungkiri bahwa Kecamatan Medan Johor dapat berkembang secara pesat karena adanya beberapa sarana pendukung perkembangan salah satunya adalah

untuk Propinsi Sumatera Utara, dan juga kantor-kantor/instansi-instansi Pemerintahan skala kota maupun skala Propinsi. Implikasi dari perkembangan fisik secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan terjadinya perubahan pola pemanfaatan lahan existing, tidak saja di Kecamatan Medan Johor tetapi juga dalam konteks Kota Medan secara keseluruhan.

Dari uraian di atas terlihat betapa besar pengaruh kegiataan-kegiatan tersebut diatas, sebagai pemacu pertumbuhan Kecamatan Medan Johor. Selain itu juga pengaruh akan keberadaan beberapa kawasan perumahan juga salah satu faktor utama perkembangan Kecamatan Medan Johor.

4.4.1 Jumlah dan distribusi penduduk

Dalam arti luas, penduduk meliputi orang yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Medan Johor ditambah penglaju (commuter) yang hanya melintasi atau melakukan aktivitas harian (bekerja, bersekolah, berbelanja dsb) di wilayah Kecamatan Medan Johor. Jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Medan Johor dan Medan Kota dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, terhitung dari Tahun 2006 sebesar 2% dan 1,29%. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang dilakukan pada Tahun 2009 bahwa jumlah penduduk di Tahun 2019 akan berjumlah sekitar 131.426 jiwa dengan perbandingan data statistik pada Tahun 2019 sebesar 135.069 jiwa.

Sesuai dengan RDTR Kecamatan Medan Johor dituliskan bahwa Pengembangan masyarakat diarahkan pada peningkatan kohesivitas sosial dan

solidaritas antar golongan masyarakat. Pengembangan kependudukan diarahkan pada upaya mengendalikan jumlah dan kepadatan penduduk di setiap kelurahan sesuai dengan rencana jumlah dan kepadatan penduduk per kelurahan. Pada saat ini Kecamatan Medan Johor memiliki wilayah dengan kepadatan tinggi sekitar ± 611.35 Ha yang terbagi pada beberapa titik pada masing-masing kelurahan. Untuk kepadatan kepadatan sedang seluas ± 449.52 Ha pada Kelurahan Gedung Johor.

Jumlah penduduk terbesar pada Kecamatan Medan Johor terdapat pada Kelurahan Kwala Bekala dan Kelurahan Pangkalan Masyhur. Fenomena ini memperlihatkan bahwa pada kelurahan tersebut terkonsentrasinya kawasan permukiman dan juga mempunyai lahan yang luas dibandingkan dengan kelurahan yang lainnya. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk memperlihatkan pertumbuhan penduduk di pusat kota sangat kecil sedangkan pertumbuhan penduduk terbesar berasa di luar pusat kota, hal ini memperlihatkan bahwa terjadi perpindahan penduduk yang diakibatkan oleh tingginya harga lahan di pusat kota.

4.4.2 Rencana sistem pelayanan kota

Pembentukan struktur tata ruang diwujudkan degan upaya pengaturan lokasi kegiatan-kegiatan. Perlu untuk dikemukakan kembali bahwa besaran ruang yang mengisi struktur ruang kota yang terbentuk didasarkan pada perkiraan kebutuhan ruang, sedangkan pengarahan lokasi penempatan serta intensitasnya didasarkan pada pertimbangan karakteristik masing-masing kegiatan yang akan berlangsung. Konsep

untuk mendukung percepatan perkembangan kegiatan kota yang terarah mencapai tingkat yang optimal, juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan wilayah kota yang bersangkutan.

Dukungan untuk mempercepat perkembangan kegiatan kota ini dalam lingkup tata ruang diterjemahkan dengan penyediaan ruang-ruang yang menjamin optimalisasi pelaksanaan masing-masing kegiatan. Adapun dalam tata hubungan antar kegiatan, optimalisasi pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dicapai melalui pengaturan penempatan lokasi kegiatan yang mengarah pada tercapainya hubungan yang terpadu, seimbang dan merata ke seluruh wilayah kota. Sistem perkotaan merupakan kesatuan sistem kota-kota di Kecamatan Medan Johor untuk dikembangkan saling terkait dengan tingkatan fungsi kota (hirarki kota) sebagai pusat jasa pelayanan, untuk melayani perkembangan berbagai usaha jasa dan kegiatan produksi baik untuk permukiman dalam wilayahnya maupun terhadap wilayah sekitarnya.

Struktur ruang Kecamatan Medan Johor meliputi sistem pusat-pusat kegiatan yang terintegrasi dengan sistem pusat kegiatan Kota Medan. Dengan mengadopsi rencana sistem pusat kegiatan Kota Medan, maka struktur ruang Kecamatan Medan Johor terdiri dari pusat tersier dan pusat lingkungan. Pusat tersier merupakan aglomerasi fasilitas publik dengan kegiatan ekonomi di sekitarnya dengan wilayah pelayanan skala kecamatan. Pusat lingkungan merupakan fasilitas publik dengan wilayah pelayanan skala kelurahan atau sub kelurahan. Pemilihan pusat tersier dan pusat lingkungan mempertimbangkan kebutuhan akan ruang terbuka hijau, fasilitas

rekreasi ruang terbuka dan ketersediaan lahan. Mengembangkan 2 (dua) pusat tersier yaitu pusat Kawasan Taman Kota, berlokasi di lahan Cendika (jalan Karya Wisata), dan pusat Kawasan Pintu Kanal, berlokasi di ujung barat Kanal.

4.4.3 Rencana sistem jaringan transportasi

Sistem transportasi Kecamatan Medan Johor diarahkan menjadi sistem yang terintegrasi dengan sistem transportasi Kota Medan. Adapun kebijakan sistem transportasi Kota Medan mengarah pada peningkatan share angkutan umum, khususnya angkutan massal berbasis rel, serta penerapan sistem intermoda dan multimoda.

Sistem transportasi Kecamatan Medan Johor diarahkan untuk mendukung pergerakan regional dan pergerakan lokal. Pergerakan regional meliputi pergerakan orang dan barang dari Kota Medan ke wilayah sekitarnya, atau sebaliknya, yang akan didukung oleh sistem transportasi massal. Pergerakan lokal meliputi pergerakan internal kecamatan, yang akan didukung oleh sistem angkutan umum dengan pengembangan simpul dan jaringan pelayanan.

Pergerakan orang dan barang di Kecamatan Medan Johor didukung oleh jaringan pergerakan yang terdiri dari jaringan kereta api, jaringan jalan raya dan jaringan pedestrian. Strategi pengembangan sistem transportasi yang dilakukan pada kecamatan Medan Johor antara lain dengan peningkatan efektivitas pergerakan regional dilakukan dengan mengembangkan sistem kereta api, penambahan dimensi

efektivitas pergerakan lokal dilakukan dengan penataan jalan lokal, penyediaan jalan tepi air dan jalur pedestrian. Untuk rencana pengembangan jaringan jalan pada Kecamatan Medan Johor meliputi pengembangan jalan (jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan), rencana jaringan jalan baru dan rencana pengembangan simpul jalan yang meliputi beberapa titik persimpangan.

BAB V

Dokumen terkait