• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Penetapan Taif Penaksiran Emas Murni

Dalam dokumen Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik (Halaman 128-135)

BAB VII Kebijakan Penetapan Tarif Pelayanan Pegadaian Emas Murni

C. Kegiatan Usaha dan Penghimpunan Dana PT Pegadaian

3. Kebijakan Penetapan Taif Penaksiran Emas Murni

Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan

barang bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan

pada kantor.Pegadaian setempat. Mengingat besarnya jumlah

pinjamna sangat tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan,

maka barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus

ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-

orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman

dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan digadaikan.

Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh PT Pegadaian agar

122

penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai

sebenarnya. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis

barang adalah sebagai berikut :

a.

Barang berkantong

1)

Emas

a)

Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan

standar taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor

pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini

selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang

terjadi.

b)

Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.

c)

Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

2)

Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, dan lain-

lain)

a)

Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari

barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini

selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang

terjadi.

b)

Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

Penaksiran

Adanya tren kenaikan harga emas selama beberapa minggu

terakhir terkait dengan kondisi makro ekonomi dunia yang disebabkan

oleh penyelesaian krisis utang di zona Eropa dengan Euforia

Quantitative easing (QE), yang juga berpengaruh terhadap pergerakan

saham-saham, pelemahan Dollar US terhadap sejumlah mata uang

dunia hal ini mendorong investor mencari investasi paling aman. Emas

123

dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan cenderung

menguntungkan ditengah kekhawatiran kondisi ekonomi dunia ini.

Memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi tersebut

diatas, maka untuk menghindari potensi hilangnya pendapatan

perusahaan, maka PT.Pegadaian memandang perlu melakukan

penyesuaian terhadap Harga Pasar Pusat (HPP) emas yang sudah

berlaku saat ini, yaitu yang semula ditetapkan sebesar Rp. 495,000/ per

Gram (SE. 42/UG.1.00211/2012 tanggal 3 September 2012) diubah

menjadi Rp.510,000/per Gram baik untuk emas batangan (Gold Bar)

bersertifikat maupun untuk emas perhiasan Harga Pasar Pusat

berdasarkan SE NO.45/UG.1.00211/2012 tanggal 27 September 2012

Tabel Standar Taksiran Logam Rp.510,000

24 Karat

Rp.510,000

14 Karat

Rp.297,500

23 Karat

Rp.488,750

13 Karat

Rp.276,250

22 Karat

Rp.467,500

12 Karat

Rp.255,000

21 Karat

Rp.446,250

11 Karat

Rp.233,750

20 Karat

Rp.425,000

10 Karat

Rp.212,500

19 Karat

Rp.403,750

9 Karat

Rp.191,250

18 Karat

Rp.382,500

8 Karat

Rp.170,000

17 Karat

Rp.361,250

7 Karat

Rp.148,750

16 Karat

Rp.340,000

6 Karat

Rp.191,500

15 Karat

Rp.318,750

124

Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan

digadaikan tidak ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah

dikalikan dengan presentase tertentu. Sebagai contoh, emas 16 karat

dengan berat bersih 3 gram yang menurut harga pasar adalah senilai

Rp 1,140,000 nilai taksirannya tidak sebesar Rp 1,140,000. Nilai

taksiran emas tersebut adalah sebesar 3 gram x 340,000 x 92% = Rp

950,000. Jadi nasabah hanya bisa mendapat pinjaman maksimal

950,000. Untuk angka pengali sebesar 92% ditentukan oleh PT

Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang tetap sepanjang

masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan. Nilai

taksiran inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan besarnya

pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.

Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama

dengan besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan,

maka petugas menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat

diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan

persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini juga telah

ditentukan oleh PT Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya

berkisar antara 80-90%.

1.

Permohonan dan

peyerahan barang bergerak

2.

Informasi penetapan

jumlah pinjaman

Nasabah

125

pencairan uang

Skema Biaya Administrasi dan Sewa Modal PT.Pegadaian

GOL

SM

PER 15

HARI

SM

MAKS

% DARI

TAKSIRA

N

TARIF

BIAYA

ADM

GOL UANG

PINJAMAN

A

0,75%

6,00%

95,00%

2,000

50,000-500,000

B1

1,15%

9,20%

92,00%

8,000

550,000-1,000,000

B2

1,15%

9,20%

92,00%

15,000

1,050,000-2,500,000

B3

1,15%

9,20%

92,00%

25,000

2,500,000-5,000,000

C1

1,15%

9,20%

92,00%

40,000

5,000,000-10,000,000

C2

1,15%

9,20%

92,00%

60,000

10,100,000-15,000,000

C3

1,15%

9,20%

92,00%

80,000

15,100,000-20,000,000

D

1,00%

8,00%

93,00%

100,000

20,100,000-Ke atas

Pelunasan

Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu

pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan

pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat

Kasir

126

melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu jatuh

tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan

langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau

penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain,

nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.

Pelelangan

Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan

dilakukan oleh PT Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka

apabila terjadi hal-hal berikut:

1)

Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus

barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena

berbagai alasan, dan

2)

Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak

memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan

Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan

untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada PT Pegadaian yang

terdiri dari :

1)

Pokok pinjaman

2)

Sewa modal atau bunga

3)

Biaya lelang

Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual

dengan harga yang lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah

dilakukan pada wal pemberian pinjaman kepada nasabah yang

bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli

oleh negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh PT Pegadaian.

1.

Manfaat

127

Bagi nasabah, manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah

yang meminjam dari PT Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan

prosedur yang relatif lebih sederhana dalam waktu yang lebih cepat

terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Di samping

itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh PT Pegadaian tidak hanya

jasa Pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara

lain :

a.

Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi

yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.penaksiran atas

suatu barang antara penjual dan pembeli sering sulit sampai pada

suatu kesepakatan yang sama.

b.

Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat

dipercaya. Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman

menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak

mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat

menempatkan barang bergeraknya di PT Pegadaian.

Bagi PT.Pegadaian, manfaat yang diharapkan dari sesuai jasa

yang diberikan kepada nasabahnya adalah :

a.

Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan

oleh peminjam dana

b.

Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh

nasabah memperoleh jasa tertentu dari PT.Pegadaian.

c.

Pelaksanaan misi PT.Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik

Negarayang bergerak dlam bidang pembiayaan berupa pemberian

bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan

prosedur dan cara yang relatif sederhana.

128

d.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang

diperoleh oleh PT Pegadaian digunakan untuk :

1)

Dana pembangunan semesta (55%)

2)

Cadangan umum (20%)

3)

Cadangan tujuan (5%)

4)

Dana sosial (20%)

Dalam dokumen Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik (Halaman 128-135)

Dokumen terkait