BAB VII Kebijakan Penetapan Tarif Pelayanan Pegadaian Emas Murni
C. Kegiatan Usaha dan Penghimpunan Dana PT Pegadaian
3. Kebijakan Penetapan Taif Penaksiran Emas Murni
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan
barang bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan
pada kantor.Pegadaian setempat. Mengingat besarnya jumlah
pinjamna sangat tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan,
maka barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus
ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-
orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman
dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan digadaikan.
Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh PT Pegadaian agar
122
penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai
sebenarnya. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis
barang adalah sebagai berikut :
a.
Barang berkantong
1)
Emas
a)
Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan
standar taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor
pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini
selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang
terjadi.
b)
Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.
c)
Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
2)
Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, dan lain-
lain)
a)
Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari
barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini
selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang
terjadi.
b)
Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Penaksiran
Adanya tren kenaikan harga emas selama beberapa minggu
terakhir terkait dengan kondisi makro ekonomi dunia yang disebabkan
oleh penyelesaian krisis utang di zona Eropa dengan Euforia
Quantitative easing (QE), yang juga berpengaruh terhadap pergerakan
saham-saham, pelemahan Dollar US terhadap sejumlah mata uang
dunia hal ini mendorong investor mencari investasi paling aman. Emas
123
dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan cenderung
menguntungkan ditengah kekhawatiran kondisi ekonomi dunia ini.
Memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi tersebut
diatas, maka untuk menghindari potensi hilangnya pendapatan
perusahaan, maka PT.Pegadaian memandang perlu melakukan
penyesuaian terhadap Harga Pasar Pusat (HPP) emas yang sudah
berlaku saat ini, yaitu yang semula ditetapkan sebesar Rp. 495,000/ per
Gram (SE. 42/UG.1.00211/2012 tanggal 3 September 2012) diubah
menjadi Rp.510,000/per Gram baik untuk emas batangan (Gold Bar)
bersertifikat maupun untuk emas perhiasan Harga Pasar Pusat
berdasarkan SE NO.45/UG.1.00211/2012 tanggal 27 September 2012
Tabel Standar Taksiran Logam Rp.510,000
24 Karat
Rp.510,000
14 Karat
Rp.297,500
23 Karat
Rp.488,750
13 Karat
Rp.276,250
22 Karat
Rp.467,500
12 Karat
Rp.255,000
21 Karat
Rp.446,250
11 Karat
Rp.233,750
20 Karat
Rp.425,000
10 Karat
Rp.212,500
19 Karat
Rp.403,750
9 Karat
Rp.191,250
18 Karat
Rp.382,500
8 Karat
Rp.170,000
17 Karat
Rp.361,250
7 Karat
Rp.148,750
16 Karat
Rp.340,000
6 Karat
Rp.191,500
15 Karat
Rp.318,750
124
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan
digadaikan tidak ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah
dikalikan dengan presentase tertentu. Sebagai contoh, emas 16 karat
dengan berat bersih 3 gram yang menurut harga pasar adalah senilai
Rp 1,140,000 nilai taksirannya tidak sebesar Rp 1,140,000. Nilai
taksiran emas tersebut adalah sebesar 3 gram x 340,000 x 92% = Rp
950,000. Jadi nasabah hanya bisa mendapat pinjaman maksimal
950,000. Untuk angka pengali sebesar 92% ditentukan oleh PT
Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang tetap sepanjang
masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan. Nilai
taksiran inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan besarnya
pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama
dengan besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan,
maka petugas menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat
diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan
persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini juga telah
ditentukan oleh PT Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya
berkisar antara 80-90%.
1.
Permohonan dan
peyerahan barang bergerak
2.
Informasi penetapan
jumlah pinjaman
Nasabah125
pencairan uang
Skema Biaya Administrasi dan Sewa Modal PT.Pegadaian
GOL
SM
PER 15
HARI
SM
MAKS
% DARI
TAKSIRA
N
TARIF
BIAYA
ADM
GOL UANG
PINJAMAN
A
0,75%
6,00%
95,00%
2,000
50,000-500,000
B1
1,15%
9,20%
92,00%
8,000
550,000-1,000,000
B2
1,15%
9,20%
92,00%
15,000
1,050,000-2,500,000
B3
1,15%
9,20%
92,00%
25,000
2,500,000-5,000,000
C1
1,15%
9,20%
92,00%
40,000
5,000,000-10,000,000
C2
1,15%
9,20%
92,00%
60,000
10,100,000-15,000,000
C3
1,15%
9,20%
92,00%
80,000
15,100,000-20,000,000
D
1,00%
8,00%
93,00%
100,000
20,100,000-Ke atas
PelunasanSesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu
pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan
pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat
Kasir126
melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu jatuh
tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan
langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau
penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain,
nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan
dilakukan oleh PT Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka
apabila terjadi hal-hal berikut:
1)
Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alasan, dan
2)
Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan
untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada PT Pegadaian yang
terdiri dari :
1)
Pokok pinjaman
2)
Sewa modal atau bunga
3)
Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual
dengan harga yang lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah
dilakukan pada wal pemberian pinjaman kepada nasabah yang
bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli
oleh negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh PT Pegadaian.
1.
Manfaat
127
Bagi nasabah, manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah
yang meminjam dari PT Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan
prosedur yang relatif lebih sederhana dalam waktu yang lebih cepat
terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Di samping
itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh PT Pegadaian tidak hanya
jasa Pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara
lain :
a.
Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi
yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.penaksiran atas
suatu barang antara penjual dan pembeli sering sulit sampai pada
suatu kesepakatan yang sama.
b.
Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya. Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman
menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak
mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat
menempatkan barang bergeraknya di PT Pegadaian.
Bagi PT.Pegadaian, manfaat yang diharapkan dari sesuai jasa
yang diberikan kepada nasabahnya adalah :
a.
Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan
oleh peminjam dana
b.
Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah memperoleh jasa tertentu dari PT.Pegadaian.
c.
Pelaksanaan misi PT.Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik
Negarayang bergerak dlam bidang pembiayaan berupa pemberian
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan
prosedur dan cara yang relatif sederhana.
128
d.
Berdasarkan peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang
diperoleh oleh PT Pegadaian digunakan untuk :
1)
Dana pembangunan semesta (55%)
2)
Cadangan umum (20%)
3)
Cadangan tujuan (5%)
4)
Dana sosial (20%)
Dalam dokumen
Kebijakan Penetapan Tarif Barang Publik
(Halaman 128-135)