• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijaksanaan Pengelolaan Pasar di Wilayah Kota Bogor

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.3 Kebijaksanaan Pengelolaan Pasar di Wilayah Kota Bogor

Menurut Perda Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2005 tentang penyelenggaraan pasar, menyatakan bahwa pasar adalah tempat yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk

melaksanakan transaksi di mana proses jual beli barang atau jasa terbentuk, sedangkan pelayanan pasar adalah fasilitas pasar berupa kios atau los yang dikelola Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang.

Pada tahun 1991 berdasarkan Perda Nomor 13 Tahun 1991 tentang Peraturan Pasar di Wilayah Kota Bogor, Pemerintah Daerah Kota Bogor mendirikan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) yang bertanggung jawab langsung kepada Walikota. Pada tahun 2001, DPP diubah menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Pasar (UPTD Pengelolaan Pasar) yang berada di bawah wewenang Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop). Pembentukan UPTD Pengelolaan Pasar berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 2 Tahun 2001 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2001 tentang perubahan pertama organisasi dan tata kerja UPTD. Pengelolaan pasar di Kota Bogor saat ini dilaksanakan oleh UPTD yang berada di bawah Kepala Disperindagkop. Bagan struktur organisasi Disperindagkop dan UPTD dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5.

Sampai saat ini telah ada 7 unit pasar yang berada di bawah pembinaan dan pengawasan UPTD dengan kondisi sebagai berikut :

4.3.1. Pasar Besar

Pasar besar terdiri atas Pasar Kebon Kembang dan Pasar Baru Bogor. Kedua pasar ini terletak di Kecamatan Bogor Tengah, dan menjadi tempat masyarakat sekitar memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pasar Kebon Kembang merupakan pasar yang terluas yaitu 26.757 m2 sehingga jumlah pedagangnya pun paling banyak yaitu 2.326 orang yang terdiri atas 744 pedagang kios, 1.424 pedagang los dan 158 pedagang kaki lima (PKL).

Pasar ini mempunyai dua lantai yaitu basement dan lantai satu dan dibagi atas blok-blok A, B, C, D, E, F, dan G. Blok C dan D tidak dikelola oleh Pemerintah tetapi dikelola oleh pihak swasta yaitu PT. Propindo Mulia Utama. Kegiatan pasar ini dimulai pagi hari hingga sore hari.

Jumlah pedagang di Pasar Baru Bogor sebanyak 1.529 orang yang terdiri dari pedagang kios sebanyak 1.091 orang, pedagang los 88 orang dan PKL sebanyak 350 orang. Para pedagang ini tersebar di dua lantai yaitu lantai dasar dan lantai satu. Lantai dasar banyak digunakan untuk berjualan sayuran, buah-buahan, daging, ikan, sembako dan lainnya. Lantai satu umumnya digunakan untuk berjualan pakaian, sembako, beras, obat dan barang-barang yang kering. Di lantai satu tidak disediakan tempat berdagang berupa los. Pasar Baru Bogor beroperasi pagi hari hingga sore hari. Malam hari di sekitar pasar bermunculan para pedagang sayur mayur yang berjualan mulai jam 19.00 hingga jam 07.00 WIB, sehingga pada malam hari pasar ini selalu ramai.

4.3.2. Pasar Sedang

Pasar sedang terdiri dari Pasar Jambu Dua, Merdeka dan Sukasari. Pasar Jambu Dua baru berdiri selama kurang lebih tujuh tahun. Pedagang di pasar ini umumnya pedagang yang berasal dari Pasar Ramayana yang telah ditutup.

Jumlah pedagang di Pasar Jambu Dua sebanyak 425 orang terdiri dari pedagang di kios 304 orang, 31 orang pedagang los dan 90 orang PKL. Jumlah kios dan los yang ada sebanyak 756 buah dan hampir separuhnya masih kosong karena menurut para pedagang pasar ini belum terlalu ramai sehingga keuntungan yang diperoleh belum memadai. Pasar Jambu Dua terdiri dari dua lantai. Lantai dasar diisi oleh kios dan los. Lantai satu sebagian besar merupakan los PKL yang

tersebar di pelataran pasar dan baru terlihat aktifitasnya pada sore hingga malam hari.

Unit Pasar Merdeka mengelola kios atau los yang tersebar di daerah yang berbeda yaitu Pasar Merdeka sendiri, Pasar Devries yang terletak di daerah Panaragan, kios di jalan Pejagalan dan kios yang ada di sekitar Taman Kencana. Kios dan los yang ada seluruhnya berjumlah 601 buah dengan pedagang 436 orang. Pasar ini beroperasi mulai pagi hingga sore hari.

Pasar Sukasari terdiri dari dua lantai dan beroperasi pada pagi hingga sore hari tetapi pada tengah hari biasanya sudah banyak kios dan los yang tutup karena pengunjung mulai berkurang. Kios dan los yang ada berjumlah 275 buah dengan jumlah pedagang 173 orang terdiri dari 108 pedagang kios, 32 orang pedagang los dan 33 orang PKL.

4.3.3. Pasar Kecil

Pasar kecil terdiri atas Pasar Gunung Batu dan Pasar Padasuka. Pasar Gunung Batu terletak di Kecamatan Bogor Barat, terdiri atas dua lantai yaitu lantai dasar dan lantai atas. Pasar ini beroperasi pada pagi hari hingga sore hari. Jumlah kios dan los sekitar 203 buah dengan jumlah pedagang 248 orang terdiri dari 122 pedagang kios, 76 pedagang los dan 50 PKL.

Pasar Padasuka terletak di Kecamatan Bogor Barat. Pasar ini beroperasi pada pagi hingga sore hari. Jumlah kios dan los sekitar 220 buah dengan jumlah pedagang 374 orang terdiri dari 64 pedagang kios, 150 orang pedagang los dan 160 orang PKL.

Adapun Pasar Cimanggu dan Pasar Induk Kemang masih dikelola oleh pihak swasta, antara lain oleh PT. Mayo Waya dan PT. Galvindo Ampuh sehingga

kedua pasar tersebut tidak bertangung jawab kepada UPTD. Kontribusi dari kedua pihak swasta tersebut terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa pajak yang dibayarkan kepada Dinas Pendapatan Daerah selama masa kontrak. Pasar Tanah Baru dan Pasar Pamoyanan belum memberikan kontribusi terhadap PAD Kota Bogor karena tidak adanya pemungutan retribusi oleh UPTD. Hal ini dikarenakan kedua pasar tersebut masih berstatus tidak aktif karena sepinya pedagang dan pembeli.

UPTD Pengelolaan Pasar memiliki tugas pokok, yaitu melaksanakan pengelolaan pasar. Sedangkan fungsi UPTD antara lain :

a. Penyusunan rencana program dan rencana kerja UPTD pasar.

b. Pengelolaan administrasi keuangan dan administrasi umum di lingkungan UPTD pasar.

c. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan kegiatan dalam penggunaan sarana dan prasarana pasar.

d. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pengelolaan pasar.

Secara khusus, tugas UPTD di bidang pendapatan adalah melaksanakan pengelolaan pemungutan retribusi pasar serta melaksanakan pelayanan terhadap pedagang maupun pengunjung pasar terutama dalam menciptakan situasi aman dan nyaman. Besarnya tarif retribusi mengacu pada Perda Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2006 tentang retribusi pelayanan pasar, seperti yang tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10. Besarnya Tarif Retribusi Pasar di Wilayah Kota Bogor (Tarif Rp/M2/hari) KIOS LOS KELAS PASAR 0 – 5 m2 > 5 m2 0 – 5 m2 > 5 m2 Pasar Regional 600 650 550 600 Pasar Kota 550 600 500 550 Pasar Wilayah 500 550 450 500 Pasar Lingkungan 450 500 400 450

Sumber : Perda Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2006

Para pedagang yang melakukan kegiatan jual beli terdiri dari pedagang tetap dan pedagang musiman. Pedagang tetap adalah mereka yang memiliki kios dan los di dalam pasar. Ada juga pedagang yang berjualan di depan kios orang lain. Sedangkan pedagang tidak tetap atau yang bersifat musiman umumnya berjualan di pelataran jalan atau tempat parkir. Pedagang-pedagang tersebut dikenakan tarif retribusi sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan pedagang kaki lima tidak dikenakan tarif retribusi.