• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebocoran Yang Ekonomis

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 74-79)

KEBOCORAN SAAT INI Kebocoran Fisik

3) Kebocoran Yang Ekonomis

a) Keuntungan Pencarian Dan Perbaikan Kebocoran

Keuntungan-keuntungan ekonomis dari pencarian dan perbaikan kebocoran air dapat diperkirakan untuk kebocoran individu dengan dasar kecepatan kebocoran dan nilai air yang bocor. Sejak usaha pencarian /perbaikan kebocoran air dapat mengurangi jumlah air yang bocor, keuntungan dari "program" tersebut adalah nilai kerugian air tersebut tidak menjadi besar. Besarnya kehilangan air tersebut dapat diperkirakan dengan membandingkan jumlah air yang bocor yang dapat diketahui dan yang tidak dapat diketahui selama program berjalan. Dengan mengalikan kecepatan aliran kebocoran dengan perkiraan waktu terjadinya kebocoran sebelum adanya program, besarnya volume kebocoran akan dapat diperkirakan. Volume ini kemudian dikalikan dengan nilai kerugian air yang menentukan besarnya keuntungan dari pencarian dan perbaikan kebocoran.

Nilai ekonomis dari volume yang didapat didefinisikan sebagai jumlah uang dari kehilangan air ketika sejumlah volume air telah bocor sewaktu disuplai ke konsumen.

Hasil-hasil program dalam bentuk pembiayaan atau penyimpanan, dapat dianggap sebagai keuntungan "Program".

Biaya yang didapat tersebut dapat didefinisikan sebagai biaya-biaya akuisisi air, tenaga dan bahan kimia, dan juga termasuk biaya-biaya untuk pemompaan, pengolahan, transmisi dan distribusi.

Suatu metoda alternatif untuk mementukan biaya satuan berpedoman kepada harga eceran dari air dan biaya-biaya pengembangan pengadaan air yang baru.

Potensi keuntungan-keuntungan lainnya, sukar dalam pengukurannya. Hal-hal yang dimaksud adalah:

1) Keuntungan dari adanya informasi yang jelas tentang sistim distribusi, dapat digunakan antara lain di dalam membuat prioritas-prioritas untuk program-program penggantian atau perbaikan-perbaikan.

2) Mengurangi resiko kontaminasi.

3) Peningkatan kapasitas pemadam kebakaran.

4) Pengurangan pemakaian pompa-pompa, pengolahan air, dan sistim

distribusi sejak berkurangnya air yang akan diproses.

5) Pipa-pipa induk banyak yang pecah, dan akibatnya, banyak protes dan rusaknya kehidupan.

6) Peningkatan kapasitas terganggu.

7) Pemeriksaan dan percobaan katup-katup dan hidran-hidran.

b) Pembiayaan Kegiatan Pencarian dan Perbaikan Kebocoran

Pembiayaan ini didefinisikan sebagai biaya-biaya untuk survai pencarian kebocoran atau sebagai biaya-biaya pencarian kebocoran dan perbaikan kebocoran. Kedua definisi ini digunakan sebagai adanya ketidakpastian tentang pengaruh program perbaikan pada biaya total sistim perbaikan.

Pengeluaran terbesar dari program pencarian dan perbaikan ini terutama untuk pembiayaan usaha pencarian kebocoran, terutama dari tingkat kesulitannya. Sisa biaya yang ada digunakan untuk upah pekerja, beli bahan, perapihan jalan dan biaya darurat.

Fluktuasi-fluktuasi biaya total perbaikan sistim, terutama untuk mengubah pengeluaran yang utama. Pengeluaran-pengeluaran yang utama akan selalu bertambah selama tahap pertama survai, sejak terjadi banyak kebocoran besar yang ditemui dan diperbaiki.

Program pencarian dan perbaikan kebocoran air perlu dikaitkan dengan upaya penurunan biaya perbaikan dan penggantian pipa dan peralatannya. Pencarian dan perbaikan kebocoran-kebocoran kecil pada awal kegiatan survai akan dapat mencegah meningkatnya biaya pada masa-masa yang akan datang, karena upaya tersebut akan mengurangi terjadinya kebocoran yang lebih parah /besar.

Pecahnya pipa-pipa tersebut seringkali terjadi karena tanah yang menahan pipa-pipa dihanyutkan kebocoran air, menyebabkan pipa menjadi lemah

terhadap tekanan yang ditimbulkan oleh pukulan air dan getaran lalu lintas jalan.

c) Analisa dan Evaluasi

Sehubungan dengan kemampuan pelaksanaan untuk menganalisa perlu membuat beberapa perkiraan menyangkut karakteristik kebocoran dan nilai air yang hilang. Dalam kebanyakan kasus, perkiraan-perkiraan ini akan mengakibatkan penurunan biaya yang besarnya di luar perkiraan dan manfaatnya banyak.

Keuntungan bersih dihitung dengan mudah sebagai keuntungan pengurangan biaya-biaya. Keuntungan bersih dari program pencarian dan perbaikan kebocoran, didefinisikan-disini sebagai penghematan biaya secara langsung, yang dihasilkan dari peniadaan pengeluaran-pengeluaran atau dapatnya dilakukan pengurangan-pengurangan pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan yang tidak ekonomis.

Metoda-metoda statistik sederhana digunakan untuk menentukan

keuntungankeuntungan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan program pencarian dan perbaikan kebocoran. Keuntungan-keuntungan yang didapat dengan usaha pengendalian kebocoran didefinisikan berdasar pada jumlah total pengeluaran dibanding pengeluaran-pengeluaran sebelumnya.

Biaya-biaya tenaga listrik dan bahan kimia diperoleh untuk tiap bulan dengan membagi jumlah total biaya tenaga dan bahan kimia dengan jumlah total air yang diproduksi. Biaya-biaya produksi air dan operasi diperoleh dengan cara yang sama.

Biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari berbagai jenis kebocoran sangat perlu diketahui. Kebocoran tersebut dibagi kedalam 6 kategori:

1) Hidran Umum dan Pemadam Kebakaran.

2) Pelayanan pelanggan, kebocoran-kebocoran pelayanan melalui kran-

kran air di rumah pelanggan.

3) Pelayanan utilitas, kebocoran-kebocoran pelayanan melalui kran-kran fasilitas kota (terminal, pasar, gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, tempat-tempat hiburan dan lain sebagainya).

4) Kebocoran-kebocoran di pipa induk.

5) Kebocoran sudah berhenti, sebuah lubang kering dimana kebocoran

6) Kebocoran-kebocoran yang terdapat di sistim lain yang tidak berhubungan dengan fasilitas kota.

Untuk kebutuhan penganalisaan, lubang-lubang kering dan kebocoran- kebocoran lainnya, tetap ditetapkan kecepatan kebocarannya sama dengan 0 (nol) karena tidak ada aliran pada fasilitas tersebut, atau pelayanan terhenti pada tempat tersebut. Tetapi, penggunaan biaya-biaya tersebut dalam pelaksanaan "Program" telah mengakibatkan penemuan-penemuan lokasi kebocoran baru. Biaya-biaya perbaikan kebocoran pada pelayanan pelanggan dibayar oleh pelanggan yang bersangkutan, dan hal ini tidak termasuk ke dalam biaya-biaya pelaksanaan program pencarian dan perbaikan kebocoran.

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi)

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan) c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottomup’. 5.5.1 Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi

Visi dan misi sanitasi Kabupaten Muaro Jambi merupakan penjabaran dari visi dan misi Kabupaten Muaro Jambi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan terukur sebagai sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan organisasi, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi terukur sebagai keberhasilan sebuah program maupun kegiatan.

Tabel 5.12

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Muaro Jambi

Visi Kab/Kota Misi Kab/Kota Visi Sanitasi Kab/Kota Misi Sanitasi Kab/Kota

Mewujudkan masyarakat Muaro Jambi yang Cerdas, Kuat, Maju Bersama

1. Meningkatkan akses dan kualitas pedidikan dan kesehatan 2. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang harmonis, rukun, aman dan demokratis 3. Meningkatkan tata kelola Pemerintahan Daerah yang baik, efektif, efisien, proporsional, akuntabel dan transparan. 4. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada sumber daya daerah, investasi, pariwisata dan daya saing daerah yang berwawasan lingkungan. 5. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur wilayah dan utilitas lainnya sesuai dengan tata ruang yang memiliki daya dukung lingkungan.

Terwujudnya Kabupaten Muaro Jambi Bersih dan Sehat Tahun 2019 melalui Pembangunan Sanitasi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

Misi Air Limbah Domestik: - Meningkatkan kualitas dan

kuantitas pengelolaan air limbah.

- Meningkatkan peran swasta bersama pemerintah untuk menunjang pendanaan, serta Terciptanya sistem kelembagaan yang kuat dalam pengelohan air limbah.

- Mewujudkan sistem kelembagaan yang kuat dalam pengelolaan air limbah domestik

Misi Persampahan

- Mewujudkan infrastruktur persampahan yang mudah, murah, dan ramah lingkungan untuk masyarakat Kabupaten Muaro Jambi

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan Persampahan, peran kerjasama swasta bersama pemerintah untuk menunjang pendanaan, serta Terciptanya sistem kelembagaan yang kuat dalam pengelohan persampahan

- Mendorong pola kehidupan sanitasi masyarakat Kabupaten Muaro Jambi berperilaku hidup bersih dan sehat salah satunya membuang sampah pada tempatnya.

Misi Drainase

- Meningkatkan upaya pencegahan, penangan dan pemulihan kerusakan lingkungan serta penanganan pencemaran lingkungan.

Visi Kab/Kota Misi Kab/Kota Visi Sanitasi Kab/Kota Misi Sanitasi Kab/Kota - Meningkatkan penyediaan

jaringan drainase yang berkualitas dan

pengembangan sarana dan prasarana penyehatan Lingkungan Permukiman.

Misi PHBS terkait sanitasi Meningkatkan Budaya Hidup Bersih dan Sehat di

Masyarakat Kabupaten Muaro Jambi

Sumber; Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Muaro Jambi 2014

5.5.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 74-79)

Dokumen terkait