• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Umum dan Panduan Rancangan

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 97-101)

KEBOCORAN SAAT INI Kebocoran Fisik

B. Pentahapan Pelaksanaan Pembangunan

5.6.2 Rencana Umum dan Panduan Rancangan

Kawasan perkotaan adalah pusat kegiatan masing-masing wilayah perkotaan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, yang mewadahi berbagai macam fungsi peruntukan lahan yaitu permukiman, perdagangan-jasa, perkantoran, pendidikan dan pariwisata. Peruntukan lahan untuk perdagangan dan jasa skala eceran mendominasi kawasan, bahkan terkesan semua terkonsentrasi dikoridor utama.

Penataan kawasan perencanaan pada hakekatnya diarahkan untuk mengendalikan dan meningkatkan fungsi kawasan sebagai kawasan pusat kota yang semakin berkembang pesat. Fungsi kawasan ditingkatkan melalui serangkaian penataan kegiatan yang diikuti penataan bangunan dan lingkungan. Bagian-bagian kawasan yang pasif dihidupkan dan dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Kawasan perencanaan RTBL yang terletak di inner city ini memiliki makna strategis terkait dengan struktur keruangan yang terintegrasi dalam pengembangan seluruh kawasan

selanjutnya. Konsep utama penataan kawasan perencanaan adalah memadukan seluruh komponen-komponen perancangan kawasan yang ada dan mengoptimalkan setiap elemen- elemen urban menjadi lebih berpotensi dalam menghidupkan kawasan.

Rencana umum menjelaskan beberapa hal yang mengatur penerapan ketentuan dasar perancangan, baik pada bangunan, kelompok bangunan, kavling maupun blok dan panduan ketentuan perancangan dalam dimensi yang terukur dan simulasi bangunan. Rencana umum mencakup; peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan (KDB, KLB, KDH, dsb), tata bangunan, sistem sirkulasi, RTH, tata kualitas lingkungan serta utilitas dan prasarana lingkungan yang secara lebih terarah diuraikan dalam spot-spot kawasan.

1. Kawasan ibadah (masjid)

- Struktur peruntukan lahan; kawasan untuk fungsi religious

- Intensitas pemanfaatan lahan; aturan tinggi maksimal 3 lantai, KDB 60%

- Sistem sirkulasi dan jalur penghubung; jalan kolektor, jalan lingkungan, jalur pedestrian didalam area, parkir offstreet menggunakan area parkir yang telah disediakan disekitar kompleks peribadatan.

- Sistem ruang terbuka dan tata hijau; tata hijau disekitar bangunan ibadah (masjid), tanama perdu, pohon peneduh pada batas lahan publik dan parkir.

- Tata bangunan; fasad yang monumental, karakter bangunan konteks

dengan style lokal-Jambi dan berpaduan dengan style bangunan Islam untuk memperkuat aksen religious.

- Tata kualitas lingkungan; penataan mass dan elemen ruang hijau untuk meningkatkan kualitas visual kaoridor kawasan.

- Sistem prasarana dan utilitas lingkungan; penempatan utilitas pada lahan masjid dibawah tanah, penempatan prasarana dan utilitas termasuk antenna telekomunikasi diatas tanah/bangunan mendukung kualitas visual wajah kawasan dan keamanan.

- Sektor informal; alokasi kegiatan di daerah khusus yang telah disediakan dan tidak menganggu sirkulasi pejalan kaki maupun kendaraan diluar area masjid.

2. Kawasan perkantoran/balai budaya

- Struktur peruntukan lahan; kawasan untuk fungsi perkantoran pemerintah.

- Sistem sirkulasi dan jalur penghubung; jalan kolektor, jalur pedestrian disisi jalan, parkir offstreet menggunakan area yang disediakan pada kavling perkantoran.

- Sistem ruang terbuka dan tata hijau; tata hijau disekitar pedestrian, tanaman perdu, pohon peneduh pada kavling perkantoran, lahan publik dan area parkir.

- Tata bangunan; fasad bangunan dengan karakter tradisional melayu yang

konteks dengan style lokal-Jambi.

- Tata kualitas lingkungan; penataan massa, sirkulasi dan elemen ruang hijau untuk meningkatkan kualitas visual koridor kawasan.

- Sistem prasarana dan utilitas lingkungan; penempatan utilitas dibawah tanah, penempatan dan penataan sarana dan prasarana publik yang mempengaruhi kualitas visual yang baik.

3. Kawasan permukiman campuran

- Struktur peruntukan lahan; kawasan untuk fungsi permukiman.

- Intensitas pemanfaatan lahan; aturan tinggi maksimal 3 lantai, KDB 60%, GSB 11m.

- Sistem sirkulasi dan jalur penghubung; jalan kolektor, jalur pedestrian disisi jalan, parkir offstreet menggunakan area yang yang disediakan pada kavling perumahan.

- Sistem ruang terbuka dan tata hijau; tata hijau disekitar pedestrian, tanaman perdu, pohon peneduh pada lahan public dan area parker.

- Tata bangunan; fasad bangunan variatif, karakter bangunan konteks dengan

style local-Jambi dan perpaduan dengan style modern.

- Tata kualitas lingkungan; penataan massa dan elemen ruang hijau untuk meningkatkan kualitas visual koridor kawasan.

- Sistem prasarana dan utilitas lingkungan; penempatan utilitas pada sisi pedestrian dibawah tanah, penempatan dan penataan sarana dan prasarana dan public yang mempengaruhi kualitas visual yang baik.

- Sektor informal; alokasi kegiatan didaerah khusus yang telah disediakan dan tidak menganggu sirkulasi pejalan kaki maupun kendaraan.

4. Kawasan perdagangan dan jasa

- Intensitas pemanfaatan lahan; aturan tinggi maksimal 3 lantai, KDB 80%, GSB 11m.

- Sistem sirkulasi dan jalur penghubung; jalan kolektor, jalur pedestrian pada sisi jalan, parkir offstreet menggunakan area yang disediakan pada kapling.

- Sistem ruang terbuka dan tata hijau; tata hijau disekitar pedestrian, tanaman perdu, pohon peneduh pada lahan public dan area parker.

- Tata bangunan; fasad bangunan variatif, karakter bangunan konteks dengan

style local-Jambi dan perpaduan dengan style modern.

- Tata kualitas lingkungan; penataan massa dan elemen ruang hijau untuk meningkatkan kualitas visual koridor kawasan.

- Sistem prasarana dan utilitas lingkungan; penempatan utilitas pada sisi pedestrian dibawah tanah, penempatan dan penataan sarana dan prasarana dan public yang mempengaruhi kualitas visual yang baik.

- Sektor informal; alokasi kegiatan didaerah khusus yang telah disediakan dan tidak menganggu sirkulasi pejalan kaki maupun kendaraan.

Secara prinsip, panduan rancangan akan menjelaskan beberapa hal yang akan mengatur penerapan ketentuan dasar perancangan pada kawasan perkotaan baik pada bangunan, kelompok bangunan, kavling maupun blok dan panduan ketentuan detail perancangan dalam dimensi yang terukur dan simulasi bangunan. Semua hal tersebut tidak terlepas dari konsep perancangan umum rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan perkotaan di Kabupaten Muaro Jambi yang telah dijabarkan sebelumnya.

Prinsip-prinsip pengembangan suatu panduan detail perancangan dari masing- masing komponen perancangan dailakukan berdasarkan;

 Penjabaran terhadap konsep perancanagan umum secara terukur dan rinci

sehingga memudahkan penerapan secara nyata pada pengembangan perancangan.

 Pembagian setiap blok pengembangan yang ditetapkan melalui panduan detail secara spesifik dan tepat sesuai dengan permasalahan dan potensi tiap blok yang telah dianalisis.

 Integrasi terhadap seluruh komponen perancangan disetiap blok

pengembangan yang mencakup komponen-komponen perancangan yang telah disebutkan dalam konsep umum perancangan.

 Panduan detail harus tanggap dan integral dengan lingkungan sekitarnya pada skla yang lebih luas/makro.

 Panduan detail memudahkan pengelolaan dan pengendalian rencana serta mengarahkan pihak yang berkepentingan.

 Penetapan panduan detail selalu merujuk pada aturan penataan ruang wilayah yang berlaku.

Panduan pengembangan kawasan:

Tujuan:

1. Mengoptimalkan fungsi kawasan dengan mengarahkan beberapa bagian

kawasan sesuai dengan fungsi dan peruntukannnya.

2. Setiap bagian kawasan diarahkan untuk memberikan kekuatan karakter yang mendukung citra kawasan melalui peningkatan kualitas lingkungan kawasan yang terbentuk.

Pengendalian unsur-unsur;

Peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata hijau, tata bangunan, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan.

Dalam dokumen RPI2-JM Kabupaten Muaro Jambi Bab 5 - 1 (Halaman 97-101)

Dokumen terkait